KEBANGSENTRALAN
KASUS KEBIJAKAN KEUANGAN NEGARA
Pelantikan Presiden RI yang baru memberi pengaruh positif baik secara
makro maupun secara mikro ekonomi. Salah satu bukti nilai tukar rupiah
terhadap Dollar Amarika menguat dari nilai $.1. Rp. 12.350,- menjadi Rp. 11.000,-,
demikian pula respon beberapa kepala Negara terhadap pergantian Presiden RI
yang baru, dimana gairah kerjasama bilateral memberi indikasi perdagangan dan
investasi ke Indonesia suatu angin segar. Hal ini didasari atas profil Jokowi dan
JK, kemudian program pro rakyat yang menjadi penguatan kepercayaan terhadap
Indonesia.
Bank Indonesia sebagai satu-satunya Bank Sentral Indonesia dimana peran dan
fungsinya baik sebagai bank sirkulasi, multi target maupun single target.
Diperlukan langkah-langkah strategis dalam mempertahankan nilai tukar.
Secara teori Bank Indonesia memiliki tujuan, peran dan tugas sbb :
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dimulai ketika sebuah
undang-undang baru, yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan
berlaku pada tanggal 17 Mei 1999. Undang-undang ini memberikan status dan
kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang independen dan bebas dari campur
tangan Pemerintah ataupun pihak lainnya.
Sebagai suatu lembaga negara yang independen, Bank Indonesia mempunyai
otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan
wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut.Pihak luar
tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank
Indonesia
dalam
menjaga
dan
KERANGKA PEMBAHASAN
1. Latar Belakang.
2. Pokok Pembahasan.
3. Uraian Pembahasan.
4. Kesimpulan.
5. Rujukan Referensi.