Anda di halaman 1dari 17

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

REPUBLIK INDONESIA
NOMOR PER. 18/MEN/XII/2010
TENTANG
PELAKSANAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN
TAHUN ANGGARAN 2011
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang

a.

b.

Mengingat

1.

2.

3.

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 16


ayat (5) dan ayat (6), serta Pasal 39 ayat (5) dan
ayat (6) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun
2008
tentang
Dekonsentrasi
dan
Tugas
Pembantuan, perlu pengaturan mengenai urusan
pemerintah
bidang
ketenagakerjaan
dan
ketransmigrasian yang dilimpahkan kepada
gubernur dan/atau bupati/walikota;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Peraturan
Menteri
tentang
pelaksanaan
dekonsentrasi dan tugas pembantuan bidang
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian tahun
anggaran 2011;
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang
Ketransmigrasian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1997 Nomor 37, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3682) sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 29 Tahun 2009 (Lembaran Negara
Republik Tahun 2009 Nomor 131, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5050);
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik
Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4279);
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran


Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Republik Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4355);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2011 (Lembaran Negara Republik
Tahun 2010 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5167);
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan
Kabupaten/Kota
(Lembaran
Negara Republik Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3737);
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008
tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
(Lembaran Negara Republik Tahun 2008 Nomor
20, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4816);
Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009;

11.

12.

13.
14.

15.

16.

Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2010


tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah
Pusat Tahun Anggaran 2011;
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor PER. 33A/MEN/XII/2006 tentang Sistem
Pelaporan
Bidang
Ketenagakerjaan
dan
Ketransmigrasian;
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar;
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
105/PMK.02/2008 tentang Penyusunan dan
Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga dan Penyusunan,
Penelaahan, Pengesahan dan Pelaksanaan Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran
2009;
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan
Dana
Dekonsentrasi
dan
Dana
Tugas
Pembantuan;
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor
PER.12/MEN/VII/2010
tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI


TENTANG PELAKSANAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS
PEMBANTUAN
BIDANG
KETENAGAKERJAAN
DAN
KETRANSMIGRASIAN TAHUN ANGGARAN 2011
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1.
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari
Pemerintah kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah
dan/atau kepada Instansi Vertikal di wilayah tertentu.
2.
Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah
kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah provinsi

3.

4.

5.

6.
7.

kepada kabupaten/kota dan/atau desa, serta dari


pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk
melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban
melaporkan
dan
mempertanggungjawabkan
pelaksanaannya kepada yang menugaskan.
Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya
disingkat SKPD, adalah organisasi/lembaga pada
pemerintah daerah yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan dekonsentrasi/tugas pembantuan di
daerah provinsi, kabupaten, atau kota.
Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari
APBN yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil
Pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan
pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi,
tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi
vertikal pusat di daerah.
Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari
APBN yang dilaksanakan oleh daerah dan desa yang
mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam
rangka pelaksanaan tugas pembantuan.
Kementerian adalah Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
Menteri adalah Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Pasal 2

(1)

(2)

Melimpahkan sebagian urusan pemerintah bidang


ketenagakerjaan kepada gubernur selaku wakil
Pemerintah untuk dilaksanakan sebagai dekonsentrasi.
Menugaskan sebagian urusan pemerintah bidang
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian kepada gubernur
dan/atau bupati/walikota untuk dilaksanakan sebagai
tugas pembantuan.
Pasal 3

(1)

Pelaksanaan dekonsentrasi sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 2 ayat (1) didanai melalui anggaran
Kementerian
yang
dialokasikan
sebagai
dana
dekonsentrasi.

(2)

Pelaksanaan tugas pembantuan sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 2 ayat (2) didanai melalui anggaran
Kementerian yang dialokasikan sebagai dana tugas
pembantuan.
Pasal 4

(1)

(2)

(3)

Ruang lingkup urusan pemerintah yang dilimpahkan


(dekonsentrasi)
dan
dana
dekonsentrasi
yang
dialokasikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(1) dan Pasal 3 ayat (1), tertuang dalam Rencana Kerja
dan Anggaran Kementerian Tahun Anggaran 2011.
Ruang lingkup urusan pemerintah yang ditugaskan
(tugas pembantuan) dan dana tugas pembantuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dan Pasal
3 ayat (2), tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian Tahun Anggaran 2011.
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian yang telah
ditetapkan dalam Surat Penetapan RKA-KL, Alokasi
Dana Dekonsentrasi dan Alokasi Dana Tugas
Pembantuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I,
Lampiran II, dan Lampiran III Peraturan Menteri ini, dan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 5

(1)

(2)

Dana dekonsentrasi sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 3 ayat (1), pengelolaannya dilaksanakan oleh
SKPD provinsi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan
dan/atau
ketransmigrasian
dan
ditetapkan oleh Gubernur sebagai satuan kerja
pelaksana dekonsentrasi.
Dana Tugas Pembantuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
3
ayat
(2),
dilaksanakan
oleh
SKPD
kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan dan/atau ketransmigrasian atau
ditetapkan oleh Gubernur dan/atau bupati/walikota
sebagai satuan kerja pelaksana tugas pembantuan.

Pasal 6
(1)

(2)

RKA-KL dana dekonsentrasi bidang ketenagakerjaan


dan ketransmigrasian disampaikan kepada gubernur
untuk diberitahukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) provinsi pada saat pembahasan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(RAPBD) provinsi.
RKA-KL
dana
tugas
pembantuan
bidang
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian disampaikan
kepada gubernur dan/atau bupati/walikota untuk
diberitahukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) provinsi dan/atau kabupaten/kota pada saat
pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja
Daerah
(RAPBD)
provinsi
dan/atau
kabupaten/kota.
Pasal 7

(1)

(2)

Setelah menerima RKA-KL dana dekonsentrasi, SKPD


provinsi atas nama gubernur mengusulkan calon
Pejabat
Pembuat
Komitmen,
Pejabat
Penguji
Tagihan/Penandatangan Surat Perintah Membayar
(SPM), dan Bendahara Pengeluaran kepada Menteri
dengan tembusan Menteri Keuangan, untuk ditetapkan
oleh Menteri.
Setelah menerima RKA-KL dana tugas pembantuan,
gubernur dan/atau bupati/walikota mengusulkan calon
Pejabat Perbendaharaan Tahun Anggaran 2011, yang
meliputi Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat
Komitmen, Pejabat Penguji Tagihan/Penandatangan
Surat Perintah Membayar (SPM), dan Bendahara
Pengeluaran kepada Menteri dengan tembusan Menteri
Keuangan, untuk ditetapkan oleh Menteri.
Pasal 8

(1)

RKA-KL dan Surat Penetapan RKA-KL (SP RKA-KL) dana


dekonsentrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat (3), menjadi dasar dalam penyusunan dan

(2)

pengesahan konsep dasar Daftar Isian Pelaksanaan


Anggaran (DIPA).
RKA-KL dan Surat Penetapan RKA-KL (SP RKA-KL) dana
tugas pembantuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4 ayat (3), menjadi dasar dalam penyusunan dan
pengesahan konsep dasar Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA).
Pasal 9

Tata cara penyusunan DIPA dan pengesahannya mengacu


kepada ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Dalam penyelenggaraan dekonsentrasi dan/atau tugas
pembantuan, gubernur dan bupati/walikota melakukan :
a.
sinkronisasi
dengan
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan daerah;
b.
penyiapan perangkat daerah yang akan melaksanakan
program dan kegiatan dekonsentrasi dan tugas
pembantuan; dan
c.
koordinasi, pengendalian, pembinaan, pengawasan, dan
pelaporan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pasal 11
Dalam penyelenggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan
sebagaiman dimaksud dalam Pasal 2, gubernur dan
bupati/walikota berpedoman pada Norma, Standar, Prosedur,
dan Kriteria (NSPK) yang disusun oleh unit teknis eselon I di
lingkungan Kementerian.

Pasal 12
Penerimaan sebagai akibat pelaksanaan dekonsentrasi dan
tugas pembantuan merupakan penerimaan negara, dan wajib
disetor oleh Kuasa Pengguna Anggaran ke rekening Kas Umum
Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.
Pasal 13
Semua barang yang dibeli, atau diperoleh dari pelaksanaan
dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan merupakan
barang milik negara dan harus ditatausahakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 14
Kepala SKPD provinsi dan kabupaten/kota sebagaiman
dimaksud dalam Pasal 5, bertanggung jawab atas pelaporan
pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 15
(1)

(2)

(3)

Pertanggungjawaban dan pelaporan pelaksanaan


dekonsentarsi dan tugas pembantuan sebagaimana
dimaksud Pasal 10, mencakup aspek manajerial dan
aspek akuntabilitas.
Aspek manajerial sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
terdir atas perkembangan realisasi penyerapan dana,
pencapaian target keluaran, kendala yang dihadapi, dan
saran tindak lanjut.
Aspek akuntabilitas sebagaimana dimaksud ayat (1),
terdiri atas laporan realisasi anggaran, neraca, catatan
atas laporan keuangan, dan laporan barang.
Pasal 16

Kepala
SKPD
provinsi
dan
kabupaten/kota
wajib
menyelenggarakan akuntansi, dan bertanggung jawab
terhadap
penyusunan
dan
penyampaian
laporan
pertanggungjawaban keuangan dan barang.
Pasal 17
(1)

Penatausahaan

keuangan

dan

barang

dalam

(2)

pelaksanaan dekonsentrasi dilakukan secara terpisah


dari penatausahaan keuangan dan barang dalam
pelaksanaan tugas pembantuan dan desentralisasi.
Penatausahaan
keuangan
dan
barang
dalam
pelaksanaan tugas pembantuan dilakukan secara
terpisah dari penatausahaan keuangan dan barang
dalam pelaksanaan dekonsentrasi dan desentralisasi.
Pasal 18

Penatausahaan keuangan dan barang sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 13 diselenggarakan oleh SKPD provinsi dan
kabupaten/kota
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan.
Pasal 19
Dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri ini, maka
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.31/MEN/XII/2009 tentang Pelaksanaan Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan Bidang Ketenagakerjaan dan
Ketransmigrasian Tahun Anggaran Tahun Anggaran 2010
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 20
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 2010
MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
ttd.
Drs. H.A. MUHAIMIN ISKANDAR, M.Si

LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR PER. 18/MEN/XII/2010
TENTANG
PELAKSANAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN
TAHUN ANGGARAN 2011
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun
2011 telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan
melalui Surat Penetapan RKA-KL Tahun 2011. Adapun program dan kegiatan
yang didekonsentrasikan dan ditugas pembantukan adalah :
I.
PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI
1.
Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas.
Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas ini
bertujuan untuk menyediakan tenaga kerja yang kompeten,
produktif dan berdaya saing yang sesuai dengan perkembangan
pasar kerja serta menciptakan wirausaha baru.
Kegiatan-kegiatan Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja
dan Produktivitas adalah :
a.
peningkatan kompetensi instruktur dan tenaga kepelatihan
Binalattas;
b.
peningkatan
kapasitas
kelembagaan,
sarana
dan
pemberdayaankelembagaan pelatihan dan produktivitas
Binalattas;
c.
pengembangan standar kompetensi kerja dan program
pelatihan Binalattas;
d.
pelatihan kewirausahaan Binalattas;
e.
peningkatan penyelenggaraan pemagangan dalam dan luar
negeri Binalattas;
f.
pengembangan dan peningkatan produktivitas Binalattas.
2.
Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja.
Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja ini bertujuan
untuk meningkatkan penempatan tenaga kerja yang efektif, dan
perluasan penciptaan lapangan kerja.
Kegiatan-kegiatan Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan

3.

4.

II.

Kerja adalah :
a.
penempatan tenaga kerja dalam negeri;
b.
pembinaan penempatan dan perlindungan tenaga kerja
Indonesia luar negeri;
c.
pengembangan dan peningkatan perluasan kesempatan kerja;
d.
peningkatan pengendalian penggunaan tenaga kerja asing.
Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja ini bertujuan untuk hubungan
industrial yang harmonis dan meningkatnya peran kelembagaan
hubungan industrial.
Kegiatan Program Pengembangan Hubungan Industrial dan
Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah pengelolaan
kelembagaan dan pemasyarakatan hubungan industrial.
Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem
Pengawasan Ketenagakerjaan.
Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem
Pengawasan Ketenagakerjaan ini bertujuan untuk menciptakan
pengawasan ketenagakerjaan secara mandiri (independent), tidak
memihak (fair treatment), professional dan seragam di seluruh
Indonesia.
Kegiatan-kegiatan Program Perlindungan Tenaga Kerja dan
Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan adalah :
a.
peningkatan perlindungan pekerja perempuan dan
penghapusan pekerja anak;
b.peningkatan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

PROGRAM DAN KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN


1.
Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas.
Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas ini
bertujuan untuk menyediakan tenaga kerja yang kompeten,
produktif dan berdaya saing yang sesuai dengan perkembangan
pasar kerja serta menciptakan wirausaha baru.
Kegiatan-kegiatan Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja
dan Produktivitas adalah :
a.
pengembangan standar kompetensi kerja dan program
pelatihan Binalattas;
b.
pelatihan kewirausahaan Binalattas;
c.
pengembangan dan peningkatan produktivitas Binalattas;

d.

2.

3.

4.

peningkatan
kapasitas
kelembagaan,
sarana
dan
pemberdayaan kelembagaan pelatihan dan produktivitas
Binalattas.
Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja.
Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja ini bertujuan
untuk meningkatkan penempatan tenaga kerja yang efektif, dan
perluasan penciptaan lapangan kerja.
Kegiatan-kegiatan Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan
Kerja adalah :
a.pengembangan dan peningkatan perluasan kesempatan kerja;
b.peningkatan pengembangan pasar kerja;
c.penempatan tenaga kerja dalam negeri.
Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi.
Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi ini bertujuan untuk
mengembangkan kawasan transmigrasi menjadi tempat tinggal dan
usaha yang layak.
Kegiatan Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi ini adalah :
a.
penyusunan rencana pembangunan kawasan transmigrasi
dan penempatan transmigrasi;
b.
penyediaan tanah transmigrasi;
c.
pembangunan permukiman di Kawasan transmigrasi;
d.
fasilitasi perpindahan dan penempatan transmigrasi;
e.
pengembangan peran serta masyarakat dalam pembangunan
transmigrasi;
f.
dukungan teknis dan manajemen Direktorat Jenderal
Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi.
Program Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi.
Program Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi ini
bertujuan untuk menciptakan masyarakat transmigrasi yang
mandiri dan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan
baru.
Kegiatan Program Pengembangan Masyarakat dan Kawasan
Transmigrasi ini adalah :
a.
perencanaan teknis pengembangan masyarakat dan kawasan
transmigrasi;
b.
peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan
masyarakat di kawasan transmigrasi;
c.
pengembangan usaha di kawasan transmigrasi;
d.
pengembangan sarana dan prasarana kawasan transmigrasi;
e.
penyerasian lingkungan di kawasan transmigrasi;

f.

dukungan teknis dan manajemen lainnya Direktorat Jenderal


Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan
Transmigrasi.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 2010
MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
ttd.
Drs. H.A. MUHAIMIN ISKANDAR, M.Si

LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR PER. 18/MEN/XII/2010
TENTANG
PELAKSANAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN
TAHUN ANGGARAN 2011
ALOKASI DANA DEKONSENTRASI
---------------------------------------------------------------------------------------------------NO.
UNIT KERJA ESELON I/
PAGU DANA
KET
PROGRAM
(Rp.)
---------------------------------------------------------------------------------------------------1.
Direktorat Jenderal Pembinaan
69.439.932.000
Pelatihan dan Produktivitas
(Ditjen Binalattas)

Peningkatan Kompetensi
69.439.932.000
Tenaga Kerja dan
Produktivitas (PKTKP)
2.

Direktorat Jenderal Pembinaan


Penempatan Tenaga Kerja

38.799.286.000

(Ditjen Binapenta)

Penempatan dan Perluasan


Kesempatan Kerja (PPKK)

38.799.286.000

3.

Direktorat Jenderal Pembinaan


66.200.000.000
Hubungan Industrial dan Jaminan
Sosial Tenaga Kerja
(Ditjen PHI&JSTK)

Pengembangan Hubungan
66.200.000.000
Industrial dan Peningkatan
Jaminan Sosial Tenaga
Kerja (PHI&JSTK)

4.

Direktorat Jenderal Pembinaan


47.750.017.000
Pengawasan Ketenagakerjaan
(Ditjen PPK)

Perlindungan Tenaga Kerja


47.750.017.000
dan Pengembangan Sistem
Pengawasan Ketenagakerjaan
(PTK&PSPK)

5.

Direktorat Jenderal Pembinaan


Pembangunan Kawasan Transmigrasi
(Ditjen P2KT)

Pembangunan Kawasan
Transmigrasi (PKT)

Direktorat Jenderal Pembinaan


Pengembangan Masyarakat dan
Kawasan Transmigrasi
(Ditjen P2MKT)

Pengembangan Masyarakat
dan Kawasan Transmigrasi
(PMKT)

6.

TOTAL

222.189.226.000

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 2010

MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
ttd.
Drs. H.A. MUHAIMIN ISKANDAR, M.Si

LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR PER. 18/MEN/XII/2010
TENTANG
PELAKSANAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN
TAHUN ANGGARAN 2011
ALOKASI DANA TUGAS PEMBANTUAN
--------------------------------------------------------------------------------------------------NO.
UNIT KERJA ESELON I/
PAGU DANA
KET
PROGRAM
(Rp.)
--------------------------------------------------------------------------------------------------1.
Direktorat Jenderal Pembinaan
136.588.260.000
Pelatihan dan Produktivitas
(Ditjen Binalattas)

Peningkatan Kompetensi
136.588.260.000
Tenaga Kerja dan
Produktivitas (PKTKP)
2.

Direktorat Jenderal Pembinaan


155.912.750.000
Penempatan Tenaga Kerja
(Ditjen Binapenta)

Penempatan dan Perluasan


155.912.750.000
Kesempatan Kerja (PPKK)

3.

Direktorat Jenderal Pembinaan


Hubungan Industrial dan Jaminan

Sosial Tenaga Kerja


(Ditjen PHI&JSTK)

Pengembangan Hubungan
Industrial dan Peningkatan
Jaminan Sosial Tenaga
Kerja (PHI&JSTK)
4.

Direktorat Jenderal Pembinaan


Pengawasan Ketenagakerjaan
(Ditjen PPK)

Perlindungan Tenaga Kerja


dan Pengembangan Sistem
Pengawasan Ketenagakerjaan
(PTK&PSPK)

5.

Direktorat Jenderal Pembinaan


552.366.837.000
Pembangunan Kawasan Transmigrasi
(Ditjen P2KT)

Pembangunan Kawasan
552.366.837.000
Transmigrasi (PKT)

6.

Direktorat Jenderal Pembinaan


442.108.087.000
Pengembangan Masyarakat dan
Kawasan Transmigrasi
(Ditjen P2MKT)

Pengembangan Masyarakat
442.108.087.000
dan Kawasan Transmigrasi
(PMKT)
TOTAL

1.286.975.934.000
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 2010
MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
ttd.

Drs. H.A. MUHAIMIN ISKANDAR, M.Si


REKAPITULASI PAGU ANGGARAN
DANA DEKONSENTRASI DAN DANA TUGAS PEMBANTUAN
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TAHUN 2011
LAPIRAN LIHAT FISIK
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 2010
MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
ttd.
Drs. H.A. MUHAIMIN ISKANDAR, M.Si

PAGU ANGGARAN PER SATUAN KERJA


DANA DEKONSENTRASI DAN DANA TUGAS PEMBANTUAN
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TAHUN 2011
LAMPIRAN LIHAT FISIK
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 2010
MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
ttd.
Drs. H.A. MUHAIMIN ISKANDAR, M.Si

Anda mungkin juga menyukai