MenteriKesehatanNafsiahMboimempersilakanpihak yang keberatandenganpenetapantarifkapitasidalamsistemJaminanKesehatanNasional (JKN) yang dianggapmemiskinkandokter. "Sayaseringdihujat. PeraturanMenteriKesehatanNomor 69/2013 itu (salahsatunyamengaturtarifkapitasidokter) memangtanggungjawabsaya. Saya yang tandatangan," katanya di Semarang, sepertidikutipdariAntara, Rabu (5/2/2014). Hal itudiungkapkannya di sela "Ramah Tamahdan Dialog MenteriKesehatan RI denganJajaranKesehatan di Jawa Tengah" yang digelar di RumahSakitUmumPusat (RSUP) drKariadi Semarang PermenkesNomor 69/2013 tentangStandarTarifPelayananKesehatanpadaFasilitasKesehatan Tingkat PertamadanFasilitasKesehatan Tingkat LanjutandalamPenyelenggaraan Program JaminanKesehatan. Nafsiahmengakubersediamerevisipermenkestersebut, asalkanbisamembuktikanjikatarifbiayakapitasi yang diterimadokter, sebagaimanadiaturdalamregulasiitu, memiskinkandokter. "Sayamaumengubah. Masihadawaktu. Buktikanpadasaya, saudara (pihak yang keberatan, red.) mengutamakanpelayananpadapasien, bukankepentingan lain. Buktikansayamemiskinkansaudara," katanya. IamenjelaskanPermenkesNomor 69/2013 tersebutdibuat demi kepentinganmasyarakatluas, sehinggaapabilasejakperaturantersebutdibuathinggamenjadikandoktermiskin, silakanuntukmembuktikannya. Sebelumnya, banyakpihak yang mengeluhkanbiayakapitasi yang diterimadokterdalamsistem JKN, salahsatunyasebagaimanadisampaikanolehIkatanDokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah. "Nilaikapitasipusatkesehatanmasyarakatsekitar Rp3 ribu-Rp6 ribumemangsudahsesuaikarenaadakenaikandarisebelumnyasekitarseribu rupiah per pasien," kata Ketua IDI JatengJokoWidiyarto. Namun, kata dia, nilaikapitasi yang diterimadoktersejauhinibelumrasionaldanmasihrendah, yakni di kisaran Rp8 ribu-Rp10 ribu. Padahal, katanya, doktermasihharusmenanggungbiaya-biayalainnya. Nilaikapitasidokteritu, kata Joko, sudahtermasukbiayapembayaran, antara lain apoteker, karyawan, listrik, air, danpraktik. "Sementarabiayaatasrisiko yang diterimadoktertidakdiperhitungkan," katanya. (Abd) PANDUAN PERTANYAAN 1. Apakah yang dimaksud dengan kapitasi? 2. Apakah keuntungan dan kerugian dari sistem kapitasi untuk pembayaran penyedia layanan kesehatan? 3. Komponen apakah yang harus diperhatikan dalam menghitung kapitasi ? Jelaskan secara singkat cara perhitungan kapitasi!
4. Menurut anda apakah benar bahwa anggapan kapitasi menurunkan
pendapatan (memiskinkan) dokter ? 5. Menurut anda bagaimana cara organisasi profesi (IDI) membuktikan bahwa tarif kapitasi yang digunakan JKN sekarang terlalu rendah? 6. Strategi apakah yang sekiranya bisa diterapkan oleh pemerintah untuk memperbaiki tarif kapitasi JKN di masa datang?