Anda di halaman 1dari 2

Oli Mesin

Oli mesin ini dibagi atas tiga jenis oli, yaitu oli mineral, semi sintetik dan full sintetik. Oli mineral adalah
oli berbahan minyak bumi (based oil), untuk oli semi sintetik adalah oli yang dibuat dari perpaduan
antara oli mineral dan sintetik, sedangkan oli full sintetik dibuat dari bahan murni oli sintetik yang
dikembangkan untuk pemakaian yang lebih tahan lama didalam mesin mobil.
Pada oli mesin kekentalan penggunaan telah di tetapkan dengan SAE (Society Automotive Engineers)
untuk iklim indonesia yang berada di wilayah tropis menggunakan 15W-30 sampai 20W/50 Sedangkan
mutu atau kualitas disimbolkan oleh API (American Petroleum Institute), ditandai dengan huruf besar.
Untuk jenis mobil bensin biasanya menggunakan huruf S (service/spark) sedangkan pada bensin
menggunakan huruf C (comercial).
Penggantian oli mesin umumnya diukur dari jarak tempuh per kilometer mobil. Oli mineral dapat
digunakan maksimal sampai 7000 km dan oli sintetik dapat di gunakan sampai 10.000 km, tetapi
sebaiknya melakukan penggantian oli yang telah ditetapkan oleh pihak pabrikan atau ATPM yaitu
umumnya 5000 km, agar kondisi mesin tetap prima.

Oli Transmisi
Penggunaan oli juga dipakai dalam transmisi kendaraan. Khusus untuk ini, telah dikenal ada dua jenis oli
transmisi yaitu untuk transmisi manual dan matik, penggunaan oli-pun tentu berbeda. Oli transmisi
manual dapat digunakan sampai 10.000 km, itu artinya oli bisa digunakan sampai sejauh 10.000 km
dalam keadaan jalan, belum termasuk dalam kondisi macet atau tiap enam bulan sekali.
Pada oli khusus matic, sebaiknya lakukan penggantian setiap kelipatan 20.000 km. Bicara soal harga oli
transmisi yang saat ini adalah sekitar Rp. 27.000,- hingga Rp. 43.000 untuk transmisi manual, sedangkan
harga oli untuk transmisi matik sekitar Rp. 60.000,- hingga Rp. 220.000,- .

Perbedaan Peran Oli Transmisi Manual Vs Matic


Ada sedikit perbedaan fungsi antara oli transmisi manual dengan oli transmisi matic (otomatis).
Pada transmisi manual oli berfungsi hanya sebagai pelumas yang memuluskan kerja komponen
pada mesin saja, sedangkan pada transmisi otomatis, selain bekerja sebagai pelumas, oli juga
berfungsi sebagai penghantar dalam mekanisme perpindahan gigi otomatis.
Jadi jika oli transmisi matic terlalu encer atau terlalu kotor, daya lumasnya akan berkurang dan
akan menyebabkan oli menjadi cepat panas. Oli yang panas dapat menyebabkan kanvas-kanvas
kopling hidrolik dan kanvas rem yang ada di transmisi tersebut cepat aus. Parahnya, kanvaskanvas tersebut bisa terbakar. Apabila sudah terbakar maka komponen ini tidak bisa lagi
meneruskan tenaga yang dihasilkan oleh mesin ke penggerak roda. Inilah yang bisa membuat
mobil mogok.

Ganti VS Kuras Oli Transmisi??


Untuk mobil bertransmisi otomatis, arti kata ganti dan kuras tidaklah sama. Kalau ganti oli,
hanya membuka baut di karter gearbox. Oli yang terbuang hanya oli yang ada di penampungan
bawah dari gearbox, total +/- 2-3 liter. Penggantiannya setiap 10.000 km atau setiap 2x ganti oli
mesin. Kalau kuras, oli yang di dalam converter (gelondongan didalam gearbox yang bentuklnya
mirip donat) ikut dibuang, total +/- 6-8 liter. Menguras oli matic dilakukan dengan alat khusus
yang disebut ATF Changer dan dilakukan dengan mesin mobil dalam kondisi menyala.
Pengurasan dilakukan setiap 20.000 km.
Penyebab oli transmisi beramasalah:
1. Oli bermasalah
2. Tancap gas sembarangan
3. Ganti oli tepat waktu
4. Cara mengenali oli dan sistem transmisi bermasalah
a. Perhatikan warna dan kekentalan
b. Dengarkan suara mesin
c. Lakukan tes sederhana

Oli Gardan
Komponen yang jarang diperhatikan oleh pengendara adalah Gardan. Gardan tersebut berfungsi untuk
menggerakkan roda belakang. Jika gardan bermasalah atau rusak, pasti menyebabkan mobil tak bisa
jalan. Makanya, jika Anda tidak mau bermasalah pada gardan mobil Anda, rutinlah melakukan
pengecekan atau perawatan. Sementara tidak sulitnya untuk merawat gardan, Anda cukup mengganti
oli gardan setiap 10 ribu kilometer. Kalau penggantian oli gardan biasanya harus dilakukan bersamaan
dengan penggantian oli transmisi, dan menggunakan nilai kekentalan pelumas sesuai yang dianjurkan
produsen kendaraan.

Pada umumnya masalah pada gardan terjadi bila sudah terdengar bunyi dengung. Hal ini terjadi
akibat oli gardan yang telah encer, atau bahkan telah berkurang secara signifikan.

Anda mungkin juga menyukai