PENDAHULUAN
Landasan Teori Pelumasan
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di antara
dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Zat ini merupakan fraksi hasil
destilasi minyak bumi yang memiliki suhu 105-135.C Pelumas berfungsi sebagai
lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya
pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan.
Pelumasan adalah proses memberikan lapisan minyak pelumas di antara dua
permukaan yang bergesek. Semua permukaan komponen motor yang bergerak
seharusnya selalu dalam keadaan basah oleh bahan pelumas. Fungsi utama
pelumasan ada dua yaitu mengurangi gesekan (friksi) dan sebagai pendingin.
Bahan pelumas di dalam mesin bagaikan lapisan tipis (film) yang memisahkan
antara permukaan logam dengan permukaan logam lainnya yang saling meluncur
sehingga antara logam-logam tersebut tidak kontak langsung.
Pelumasan dengan menggunakan grease.
Yaitu suatu pelumasan untuk melumasi komponen yang bersifat rendah pada
perputaran rasionya. Contoh : Crank Gear. Pada pelumasan dengan menggunakan
grease, di bagian ATC Plant A ini sudah menggunakan sistem otomatis, yaitu
dengan 5 kali mesin open diberikan 1 kali pelumasan.
Berikut ini adalah bagan (skema) dari sistem pelumasan otomatis grease (sistem
pneumatik).
Penjelasan :
a) Tekanan angin : angin dari bagian utility dialirkan dengan tekanan yang
tinggi yaitu sekitar 5 6 kpa menuju ke sistem.
b) Solenoid : mengatur kapan silinder pneumatik untuk berkerja, sebelumnya
diatur dengan menggunakan kontrol.
c) Grease Pump : untuk menyuplai grease ke injektor.
d) Pipa Tembaga : pada proses penyuplaian grease ke injektor yaitu dengan
melewati pipa tembaga.
e) Injector : yaitu alat yang meginjeksikan atau mendistribusikan grease ke
dalam elemen mesin.
Injector
Injector merupakan suatu komponen yang berfungsi untuk mengatur dan
sebagai alur keluaran grease dari grease pump ke komponen mesin yang
memerlukan pelumasan. Secara sederhana cara kerja injector ialah ketika pompa
mendorong grease, grease keluar dari pompa kemudian masuk ke injector melalui
suppy line. Grease akan masuk ke ruang kosong di dalam injector, yaitu di bawah
plunger dan di dalam measuring chamber. Measuring akan terdoromg keluar dan
indicator steam secara otomatis juga akan keluar. Pada saat bersamaan plunger
terdorong ke bawah , sehingga grease mengisi ruang di atas plunger. Setelah
pompa berhenti beroperasi, pluger dan measuring chamber ke posisi semula akibat
tekanan pegas. Proses ini mengakibatkan grease keluar dari injector yang
kemudian disalurkan ke masing-masing komponen yang memerlukan pelumasan.
Keterangan :
Durasi
Langkah Kerja
1. Lepas injector dari portnya menggunakan kunci ring 14 dan kunci pipa guna
menahan salah satu ujung injector.
2. Lepas bagian-bagian injector seperti pegas plunger dan pegas steam
indicator. Kemudian bersihkan bagian-bagian tersebut.
3. Apabila kerusakan disebabkan karena grease yang mengering, maka
bersihkan grease tersebut dengan kawat dan semprot injector tersebut
dengan kawat guna membersihkan atau menghilangkan keseluruhan grease
yang mengering.
4. Tariklah pegas dan sesuaikan dengan panjang plunger.
5. Periksalah check valve dan sealnya dengan menggunakan angin jika check
valve tersumbat harus dibersihkan dan sealnya diganti.