Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Para

ahli

sejarah

memperkirakan

bahwa

orang

Mesir

kuno

mulai

menggunakanpengelasan dengan tekanan pada tahun 5500 SM (untuk membuatpipa tembaga


denganmemalu lembaran yang tepinya saling menutup). Winterton menyebutkan bahwa
bendaseni orang Mesir yang dibuat pada tahun 3000 SM terdiri dari bahan dasar tembaga dan
emas hasil peleburan dan pemukulan. Jenis pengelasan ini, yang disebut pengelasan tempa
{forge welding), merupakan usaha manusia yang pertama dalam menyambung dua potong
logam. Contoh pengelasan tempa kuno yang terkenal adalah pedang Damascus yang dibuat
dengan menempa lapisan-lapisan besi yang berbeda sifatnya.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk:
1.

Mengetahui prosedur kerja dari proses pengelasan menggunakan las listrik secara

vertikal.
2.
Mengetahui peralatan dan pengaman apa saja yang digunakan saat melakukan proses
pengelasan listrik secara vertikal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Dasar Teori
Mesin las merupakan alat yang digunakan untuk membagi tegangan untuk mendapat
busur nyala yang memberikan panas yang digunakan untuk mencairkan logam-logam
yang akan di las / disambung.
B. Nama Komponen
Elektroda : Sebagai bahan / media untuk melakukan pengelasan.
Palu Terak : Untuk membuang kulit luar hasil pengelasan.
Tang Jepit : Untuk menjepit benda kerja selama proses pengelasan.
Mesin Las Listrik : Sebagai sumber daya untuk melakukan pengelasan listrik.
BAB III METODE PRAKTIKUM

A. Prosedur Kerja

Siapkan alat dan bahan

Pakai pakaian pengaman / safety seperti welding mask, leather apron, dan juga

welding gloves untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pada saat proses pengelasan.
-

Nyalakan mesin las listrik, atur tegangan yang akan dipakai sesuai electrode yang

dipakai. (jika electrode yang dipakai berdiamater 2.6 mm s/d 3.2 mm, atur di tegangan 38 s/d
70 volt)
-

Pasang kutub positif paka benda kerja ataupun besi tumpuan yang mempunyai kontak

langsung dengan benda kerja dan bersifat konduktor.


-

Pasang electrode di kutub negatif / pemegang las.

Pasang benda kerja pada tempat yang sudah disediakan, jepit dengan tang jepit.

Mulai pengelasan dengan cara percikkan electrode pada lempeng besi untuk membuat

alur pertama pengelasan, setelah itu perlahan electrode didekatkan dengan plat besi namun
jangan sampai menyentuh karena akan menghasilkan hasil yang kurang baik.
-

Gerakkan kutub negatif yang menjepit electode secara perlahan, atur kecepatan

pergerakan dan juga posisi electrode harus miring 70 s/d 80 agar hasil dari pengelasan
baik.
-

Setelah selesai, matikan mesin las listrik dengan menekan switch off yang ada pada

mesin tersebut.
-

Ketuk hasil pengelasan tersebut menggunakan palu terak. Gunanya untuk membuang

kulit dari hasil pengelasan tadi agar hasil pengelasan dapat diketahui kerapatannya dan juga
kekuatannya.
-

Kembalikan alat-alat ketempat semula, lalu lakukan clean up.

B. Peralatan

Palu Terak
Elektroda
Leather Apron
Leather Gloves
Electric Welding Mask
Mesin Las Listrik
Tang Jepit

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam proses pengelasan menggunakan las listrik secara vertikal, sangat disarankan
menggunakan peralatan safety yang lengkap dan sesuai standar agar tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan.
B.Saran

Sebaiknya Mahasiswa yang hendak melakukan las listrik secara vertikal memakai

peralatan saftey yang lengkap agar tidak terjadi hal-halyang tidak diinginkan.
Hendaknya semua Mahasiswa yang setelah melakukan praktikum baik itu pengelasan
maupun praktikum yang lainnya melakukan clean upsesuai dengan tanggung
jawabnya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai