I
1.
II
1
Sasaran Pokok
RPJPD
Indikator
RPJPD
Faktor Penentu
Keberhasilan
Permasalahan
2
3
4
Mewujudkan masyarakat beriman, berbudaya, rukun dan berkesadaran hukum
Meningkatnya ketaatan Meningkatnya toleransi dan Masih
belum
mantapnya
masyarakat
dalam
kerukunan
hidup
antar
pemahaman nilai-nilai agama
menjalankan
ajaran
ummat beragama
dan nilai social budaya darah;
agama
sehingga
terbentuk
karakter
masyarakat
yang
tangguh,
kompetitif,
dan bermoral tinggi
Tumbuh
dan Meningkatnya
partisipasi Perkembangan kehidupan social
berkembangnya
masyarakat dan
budaya
yang
dapat
mengancam
apresiasi dan peranan
kegotongroyongan;
tergerusnya jati diri, solidaritas
nilai-nilai luhur Tau Meningkatnya kualitas dan
social,
kekeluargaan
serta
Samawa
dan
kuantitas event-event seni
budaya berperilaku posifif;
terjalinnya
interaksi
dan budaya daerah dan Event-event seni budaya belum
antarbudaya
dalam
sarana
prasarana
terorganisir dengan baik.
menunjang
penunjangnya;
Sarana
olahraga
belum
pembangunan daerah
Meningkatnya kualitas dan
memadai;
kuantitas
event-event Event-event olahraga skala
olahraga prestasi dan sarana
kabupaten masih kurang;
prasarana penunjangnya
5
-
Peningkatan
generasi
muda
kelembagaannya;
Meningkatnya
Menurunya
kasus
kesadaran
dan
pelanggaran hukum dan
kepatuhan
terhadap
terciptanya ketentraman dan
hukum
kerukunan dalam masyarakat
Mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan
Meningkatnya
Membaiknya
rasio
pemerataan
ketersediaan sarana prasarana
pembangunan
pelayanan public;
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas
keter-sediaan
sarana prasarana;
Meningkatnya aksesibili-tas
perhubungan
kawasan
potensial terisolir
Masih
munculnya
kasus
pelanggaran
hukum/tindak
criminal.
Terwujudnya
pembangunan kawasan
perkotaan
dan
perdesaan
Meningkatnya
kualitas
penataan, pemanfaatan dan
pengendalian ruang kawasan
perkotaan dan perdesaan
peran
dan
Peningkatan
Kesadaran
hukum dan penegakannya
Perda
RTRW
penegakannya
dan
IV - 1
No
Sasaran Pokok
RPJPD
Terwujudnya
pengentasan
kemiskinan
Indikator
RPJPD
3
-
Menurunnya
angka
miskinan perkotaan
perdesaan
4
kedan
III
1
Laju
pertumbuhan
Sektor
pertanian
(3,33%)
masih
dibawah
rata-rata
daerah,
dimana
kecenderungan
penurunan pertumbuhan sektor
pertanian 0,46% per tahun;
Wirausahawan baru bidang
agribisnis
belum
tumbuh
optimal
Masih rendahnya angka rata-rata
lama sekolah
Masih rendahnya angka harapan
hidup
Masih rendahnya paritas daya
beli
Masih
tingginya
angka
ketergantungan angkatan kerja
Masih
rendahnya
tingkat
keterampilan angkatan kerja.
Belum terpenuhinya harapan
masyarakat terhadap pelayanan
publik
Masih rendahnya kualitas SDM
aparatur;
Akses
masyarakat
untuk
berpartisipasi
dalam
pembangunan masih terbatas;
Belum efektif dan efisiennya
administrasi pelayanan public;
Fokusnya
pembangunan
kawasan
agribisnis
unggulan daerah;
Peningkatan pembangunan
pendidikan, perekonomian
dan kesehatan
Diklat aparatur
Akses layanan
Efektifitas
Strategi
intensifikasi
dan
eksensifikasi PAD
Proses
Perencanaan,
penganggaran
dan
pengelolaan keuda.
Peningkatan
wilayah
Meningkatnya keterse-diaan
energi dan kelis-trikan di
seluruh wilayah
Meningkatnya
profesionalisme
aparatur daerah untuk
mewujudkan
tata
pemerintahan
lokal
yang baik, bersih,
berwibawa,
dan
bertanggung
jawab,
serta profesional yang
mampu
mendukung
pembangunan nasional.
Meningkatnya
pengelolaan sumber-daya
keuangan daerah yang
efisen, akuntabel dan
transparan
Terbangunnya
jaringan
infrastruktur
perhubungan
dan
komunikasi
untuk
mengintegrasikan
pembangunan
pusat
pertumbuhan,
sentra
produksi dan pasar
Terpenuhinya pasokan
energi dan kelistrikan
di selu-ruh wilayah
Pemberdayaan masyarakat
untuk
pe-ngentasan
kemiskinan
Terintegrasinya program
pembangunan
Meningkatnya
IPM
Kabupaten Sumbawa;
Meningkatnya
indeks
pembangunan gender (IPG);
Meningkatnya
jumlah
wirausahawan
baru;
Meningkatnya penguasa-an
dan
pemanfaatan
ilmu
pengetahuan dan tekno-logi
tepat guna.
Meningkatnya kapasitas
SDM aparatur;
Terlaksananya agenda
reformasi birokrasi,
peningkatan kapasitas
kelembagaan dan
pencegahan korupsi;
Meningkatkan kualitas
sarana, prasarana dan sistem
pendukung mana-jemen
pembangunan;
Meningkatnya pelayanan
adminsitrasi publik di bidang pertanahan, kependudukan dan catatan si-pil,
dan kearsipan daerah;
Meningkatnya akuntabi-litas
dan kapasitas lemba-ga
perwakilan rakyat;
Meningkatnya akuntabi-litas
kinerja Pengelolaan
Keuangan, aset dan penerimaan Daerah;
Meningkatnya sumbersumber penerimaan daerah;
Meningkatnya efisiensi dan
efektivitas belanja daerah dan
optimalisasi pembiayaan
pembangun-an daerah
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas
jaringan
infrastruktur perhubung-an
dan komunikasi antara pusatpusat pertumbuh-an, sentra
produksi dan pasar
Meningkatnya kualitas
sumber daya manusia
Masih
tingginya
angka
kemiskinan
perkotaan
dan
perdesaan (Tahun 2010 tingkat
kemiskinan masih lebih tinggi
(21,75,%) , diatas Provinsi NTB
(21,55%)
dan
Nasional
(13,33%).
Upaya pengentasan kemiskinan
belum focus, terpadu dan
komprehensif.
Belum
optimalnya
peran
perempuan dalam pembangunan
daerah
Terwujudnya
Meningkatnya
peran
pembangunan
yang
perempuan
dalam
berwawasan gender
pembangunan
Mewujudkan daerah yang berdaya saing
Terwujudnya
daerah Meningkatnya partum-buhan
agrobisnis
unggulan
ekonomi daerah;
sebagai
basis Meningkatnya
jumlah
pertumbuhan ekonomi
wirausahawan baru;
yang berkualitas dan Meningkatnya
partisipasi
berkesinambungan
masyarakat
dalam
pembangunan daerah;
Faktor Penentu
Keberhasilan
Permasalahan
Kesadaran
kesetaran
gender;
Lapangan kerja
Prasarana
IV - 2
No
1
IV
1
Sasaran Pokok
RPJPD
Indikator
RPJPD
2
3
Mewujudkan Kabupaten Sumbawa yang asri dan lestari
Meningkatnya
pe- Menurunnya angka kerungelolaan dan pensakan lingkungan (biotic dan
dayagunaan
sumber
abiotik);
daya alam dengan Meningkatnya rasio layanan
memperhatikan
persampahan;
karakteristiknya
dan Meningkatnya rasio kepelestarian
fungsi
tersediaan ruang terbuka
lingkungan hidup
hijau.
Terpeliharanya
Meningkatnya
partisipasi
kekayaan keragaman
masyarakat
dalam
pejenis dan kekhasan
ngendalian pencemaran dan
sumber daya hayati
peningkatan
kualitas
(biodiversity)
lingkungan hidup.
Terkendalikannya
Meningkatnya upaya mipencemaran, kerusakan
tigasi dan penang-gulangan
lingkungan dan potensi
bencana
bencana alam
Meningkatnya pembina-an
dan pengawasan ke-giatan
pertambangan ser-ta mitigasi
bencana geologi.
Meningkatnya
kesadaran,
sikap
mental, dan perilaku
masyarakat
dalam
pengelolaan
sumber
daya
alam
dan
pelestarian
fungsi
lingkungan hidup
V
1
Terpenuhinya
kebutuhan sandang yang
murah, hunian sehat
dan lingkungan permukiman yang layak
Tersedianya lapangan
kerja yang semakin
luas
4
-
Terwujudnya keluarga
berkualitas
melalui
program kependudukan
dan
pembinaan
keluarga
yang
terencana
Meningkatnya kualitas
pendidikan penduduk,
Pelestarian
lingkungan
Peningkatan
masyarakat
Masih
rentannya
bahaya
kekeringan
Masih tinginya proporsi lahan
kering
yang
belum
termanfaatkan
Belum
tertatanya
kawasan
permukiman
Peningkatan
produksi
bahan pangan pokok
Penataan
permukiman
Faktor Penentu
Keberhasilan
Permasalahan
Terkendalinya pertumbuhan
penduduk
Meningkatnya kepesertaan
KB
alam
partisipasi
kawasan
IV - 3
No
Sasaran Pokok
RPJPD
Indikator
RPJPD
3
-
Meningkatnya kualitas
kesehatan masyarakat
Menurunnya
angka
kesakitan;
Meningkatnya akses layanan
kesehatan ma-syarakat;
Menurunnya
angka
kematian bayi dan angka
kematian ibu melahirkan;
Menurunnya prevalensi gizi
kurang pada anak dan balita;
Meningkatnya usia harapan
hidup
Menurunnya
kekerasan dalam
tangga;
Masih
adanya
kriminalitas
masyarakat
Meningkatnya upayaupaya
perlindungan
dan
peningkatan
kesejahteraan sosial
Faktor Penentu
Keberhasilan
Permasalahan
angka
rumah
4
Masih tingginya angka putus
sekolah pada tahun 2010,
SD/MI 0,12%, SMP/MTs 0.55%
dan SMA/MA/SMK 1,64%.
Masih
rendahnya
mutu
pendidikan masyarakat;
Masih rendahnya dayasaing
masyarakat
di
bidang
pendidikan
dan
keahlian
lainnya;
Angka kematian bayi 6,36 per
1000 kelahiran hidup, masih
lebih tinggi dari rata-rata
Provinsi 5,97 per 1000 kelahiran
hidup;
Angka kematian ibu terutama
kematian ibu bersalin yang
masih lebih tinggi dari rata-rata
Provinsi (12 berbanding 10,3).
Jumlah penderita kekurangan
gizi buruk yang masih lebih
tinggi dari rata-rata provinsi
(115 berbanding 92,6).
kasus
dalam
IV - 4
a. Urusan Wajib
1. Pendidikan
Walaupun telah terlihat perbaikan dan peningkatan dalam pembangunan sumberdaya
manusia melalui penyelenggaraan urusan pendidikan, serta pengalokasian anggaran pendidikan
yang sudah mencapai porsi sebagaimana sudah ditentukan, namun pada periode tahun 2011-2015
ini masih diperlukan langkah-langkah perbaikan dalam mengatasi permasalahan sebagai berikut.
1) Belum memadainya kualitas, kuantitas dan pemerataan ketersediaan sarana dan prasarana
pendidikan (Rasio ketersediaan sekolah pada tahun 2010 per 10.000 usia sekolah, untuk
SD/MI, 78.99, SMP/MTs 51.03);
2) Belum memadainya jumlah dan kualifikasi dan pemerataan guru (Rasio Guru per 10.000 murid
pada tahun 2010, SD/MI 940.67 dan SMP/MTs 920.09);
3) Masih rendahnya angka partisipasi dengan semakin tingginya jenjang pendidikan; (APK
PAUD baru mencapai 41,93, APK dan APM SMA sederajat masih berada dibawah rata-rata
provinsi. APK 64,81 berbanding 68,30 dan APM 49,93 berbanding 56,85);
4) Masih tingginya angka putus sekolah (Angka drop-out/putus sekolah pada tingkat SD masih
berada diatas provinsi (1,51 berbading 1,02);
5) Masih tingginya angka buta aksara (Tahun 2009 masih terdapat penduduk usia 15 tahun keatas
yang buta aksara sebesar 21.056 orang);
6) Masih rendahnya kelulusan pada sekolah-sekolah swasta.
7) Belum optimalnya kesadaran masyarakat yang mampu secara ekonomi mengakses layanan
pendidikan
8) Tingkat kerusakan ruang kelas SD masih cukup tinggi. Dari 2.031 unit ruang kelas, 1.515
(74,39%) kondisi baik, 371 (18,26%) rusak ringan dan 149 (7,33%) dalam keadaan rusak berat.
SMP Dari 716 unit ruang kelas, 568 (79,33%) kondisi baik, 123 (17,18%) rusak ringan dan 25
(7,49%) dalam keadaan rusak berat, sedangkan tingkat kerusakan ruang kelas pada SMA
sederajat dari 355 unit ruang kelas, dalam kondisi baik 325 (91,54%), rusak ringan 27 (7,61%)
dan rusak berat 3 (0,84%).
9) Masih terjadinya inefisiensi internal pendidikan akibat putus sekolah dan droup-out sehingga
terjadi pemborosan anggaran mencapai R0.1,173 Milyar.
10) Angka mengulang SMA sederajat masih berada diatas rata-rata provinsi (0,38% berbanding
1,5%).
2. Kesehatan
Walaupun upaya yang bersifat kuratif, preventif maupun promotif sudah dilakukan dan
ditingkatkan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi masih belum mampu
mencapai hasil yang optimal. Pada periode tahun 2011-2015 ini masih diperlukan langkah-langkah
perbaikan dalam mengatasi permasalahan sebagai berikut.
1) Rasio tenaga kesehatan dibandingkan dengan jumlah penduduk 2,68.
2) Jumlah prasarana dan sarana layanan kesehatan belum memadai;
3) Angka kesakitan yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat mencapai rata-rata 3.171
kasus untuk malaria, demam berdarah 78 kasus, diare 13.639 kasus;
4) Meskipun jumlah kematian bayi dan balita berada dibawah rata-rata provinsi, jumlah kematian
bayi dan balita yang sesungguhnya diduga masih lebih tinggi dari yang dilaporkan;
5) Kesadaran akan kesehatan ibu masih rendah, terlihat dari angka jumlah kematian ibu terutama
kematian ibu bersalin yang lebih lebih tinggi dari provinsi (12 berbanding 10,3);
6) Kesadaran akan kecukupan gizi bagi bayi dan balita masih rendah, terlihat dari jumlah
penderita kekurangan gizi buruk yang lebih tinggi dari rata-rata provinsi (115 berbanding
92,6);
7) Jumlah polindes masih lebih sedikit, terlihat dari rasio polindes terhadap jumlah penduduk
lebih rendah dari NTB (KS 1:12.021; NTB 1:7.848).
IV - 5
3. Lingkungan Hidup
Meningkatkan penanganan lingkungan hidup di Kabupaten Sumbawa setiap tahunnya sudah
dilakukan, sehingga Kabupaten Sumbawa sudah meraih penghargaan Adipura. Meskipun demikian,
pada periode lima tahun ke depan masih perlu ditingkatkan lagi dalam rangka memecahkan
beberapa permasalahan sebagai berikut.
1) Masih minimnya ketersediaan sarana pengangkutan dan tempat pembuangan sampah;
2) Masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah dan kebersihan
lingkungan;
3) Masih rendahnya ketersediaan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan;
4) Masih kurang tertatanya pertamanan kota
4. Pekerjaan Umum
Infrastruktur wilayah termasuk jalan beserta saluran draenasenya dan jembatan, serta
prasarana sumberdaya air dan jaringannya yang cukup dan baik memiliki keterkaitan yang sangat
kuat dengan peluang positif bagi pertumbuhan ekonomi maupun kehidupan social budaya suatu
daerah. Pembangunan dan upaya peningkatan dan perbaikan sudah dilakukan selama ini, namun
masih tetap menjadi perhatian serius di masa mendatang. Pada tahap 2011-2015 ini diperlukan
upaya untuk memecahkan permasalahan-permasalahan sebagai berikut.
1) Masih terbatasnya ketersediaan infrastruktur sumberdaya air, serta tingkat kerusakan sarana
dan prasarana sumberdaya air yang ada, rata-rata saluran irigasi dengan tingkat kerusakan
sedang hingga berat hampir mencapai 40%;
2) Tingginya tingkat kerusakan jalan, terlihat dari data jalan kondisi kritis mencapai 38,89%
termasuk saluran draenase dan prasarana jalan di kawasan potensial terisolir;
3) Jalan kabupaten hampir 60% masih berupa jalan kerikil dan tanah;
5. Penataan Ruang
Penataan ruang yang sesuai dengan peruntukannya akan dapat berjalan baik bilamana aturan
mainnya dapat ditegakkan secara konsisten dan intensitas pengendaliannya dalam situasi
pembangunan yang semakin menggeliat, termasuk di dalamnya ketersediaan ruang terbuka hijau
yang dianjurkan sebesar 30% per satuan luas wilayah dan secara ekologis berfungsi untuk
meningkatkan kualitas air tanah, mencegah banjir, mengurangi polusi udaha dan pengatur iklim
mikro, selain fungsi social ekonomi sebagai ruang interaksi social, sarana rekreasi dan landmark.
Oleh karena itu, beberapa permasalahan yang perlu diatasi pada periode tahun 2011-2015 adalah
sebagai berikut.
1) Belum ditetapkannya Perda RTRW Kabupaten Sumbawa;
2) Pemanfaatan dan Pengendalian ruang masih belum optimal;
6. Perencanaan Pembangunan
Perencanaan pembangunan sebagai upaya menentukan tindakan masa depan yang dilakukan
saat ini menurut urutan pilihan yang tepat dengan mempertimbangkan segala sumberdaya yang
dimiliki sehingga dalam implementasinya dapat memenuhi criteria penggunaan sumberdaya yang
ekonomis, efektif dan efisien. Proses perencanaan yang diselenggarakan dengan pendekatan politis,
teknokratis, partisipatif, top-down dan bottom-up yang dilakukan secara terintegrasi merupakan
tahapan pembangunan yang strategis dan menjadi perhatian penting. Dokumen-dokumen
perencanaan yang dihasilkan dari proses perencanaan akan dapat berarti bila didukung oleh
komitmen para penyelenggara untuk menjadikannya sebagai acuan dan pedoman dalam
pelaksanaannya. Pendekatan perencanaan tersebut selama ini sudah dilaksanakan, namun masih
terdapat permasalahan-permasalahan yang perlu mendapat penanganan lebih baik pada periode
tahun 2011-2015, yaitu :
IV - 6
1) Perencanan partisipatif belum dapat terlaksana secara efektif, karena menyangkut keterbatasan
SDM aparatur dan masyarakat pada umumnya;
2) Pengintegrasian antardokumen perencanaan belum dilakukan secara optimal;
3) Pengintegrasian antara target kinerja dan standar pelayanan minimum dengan penganggarannya
belum jelas;
4) Penjabaran RPJMD ke dalam Renstra SKPD dan selanjutnya dijabarkan lagi ke rencana tahunan
masih belum terlaksana secara konsisten.
7. Perumahan
Perumahan dan permukiman yang baik seharusnya memiliki infrastruktur dasar yang baik
agar tercipta lingkungan yang sehat sebagai penunjang dalam aktivitas social dan ekonomi.
Infrastruktur tersebut antara lain air bersih, sanitasi, jalan lingkungan, kelayakan kondisi rumah dan
lingkungan permukimannya. Beberapa masalah yang perlu diatasi pada tahun 2011-2015 adalah
sebagai berikut.
1) Masih adanya jalan lingkungan yang belum tertangani, terhadap jalan lingkungan yang ada
tingkat kerusakannya masih tinggi;
2) Masih banyaknya rumah tidak layak huni
3) Belum optimalnya penataan lingkungan permukiman serta sanitasinya
4) Cakupan layanan air bersih masih rendah yaitu sebesar 44,09%.
8. Kepemudaan dan Olahraga
Keberadaan organisasi kepemudaan dan olahraga merupakan merupakan sebagian dari
gambaran keberdayaan generasi muda dalam berkontribusi bagi pembangunan daerah dalam
kerangka Negara kesatuan Republik Indonesia. Melalui generasi muda yang juga memiliki peluang
besar untuk membangun prestasi dalam keolahragaan sehingga prestise daerah menjadi lebih tinggi
dari sebelumnya. Permasalahan yang memerlukan penanganan pada periode tahun 2011-2015
adalah :
1) Pembinaan kepemudaan yang belum terintegrasi;
2) Belum memadainya ketersediaan sarana prsarana public untuk pembangunan olahraga baik
dari segi kuantitas maupun pemeratannya.
9. Penanaman Modal
Pada prinsipnya penanaman modal akan memberikan keuntungan kepada semua pihak, baik
bagi investor maupun bagi perekonomian darah yang selanjutnya akan bermuara pada kesejahteraan
masyarakat. Permasalahan yang membutuhkan penyelesaian pada periode tahun 2011-2015 adalah
sebagai berikut.
1) Belum tertibnya data dan informasi PMA dan PMD;
2) Masih kurangnya informasi serta kualitas dan kuantitas event-event promosi daerah;
10. Koperasi dan UKM
Peran koperasi dan UKM sesungguhnya sangat penting sebagai pendukung peningkatan
potensi usaha local, sebanyak penyedia informasi, lembaga distribusi dan pemasaran, dan
prinsipnya untuk lebih focus pada kesejahteraan anggotanya. Permasalahan yang perlu mendapat
perhatian pada periode tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut.
1) Minimnya jumlah koperasi aktif (mencapai 43,02%)
2) Masih rendahnya skill kewirausahaan.
11. Kependudukan dan Catatan Sipil
Tertibnya administrasi kependudukan akan terlihat dari rasio kepemilikan KTP, KK, Akte
Nikah, Akte kelahiran dll terhadap penduduk yang berhak memilikinya. Hal ini menjadi penting
IV - 7
mengingat perkembangan dunia dewasa ini dimana dinamika penduduk tak lagi mampu dibatasi
oleh ruang dan waktu. Meskipun upaya untuk meningkatkan ketertiban dalam pelayanan
administrasi kependudukan tetap dilaksanakan, namun masih terdapat beberapa permasalahan yang
perlu mendapat perhatian pada periode tahun 2011-2015, yaitu :
1) Belum optimalnya tertib layanan administrasi kependudukan (KTP, KK, Akte Nikah, Akte
kelahiran dll);
2) Masih terbatasnya kapasitas sarana prsarana layanan yang ada.
12. Ketenagakerjaan
Sebagian besar permasalahan urusan ketenagakerjaan berkaitan dengan jenjang pendidikan,
serta miss match antara lulusan dan permintaan tenaga kerja. Secara umum dapat tergambarkan
permasalahannya sebagai berikut.
1) Masih besarnya gap permintaan tenaga kerja dengan lulusan;
2) Masih rendahnya daya saing tenaga kerja local.
3) Rendahnya tingkat partisipasi angkatan kerja;
13. Ketahanan pangan
Makin bertumbuhnya populasi penduduk yang secara linear terkait dengan kebutuhan
konsumsi bahan pangan dan memungkinkan tidak sebanding dengan pertumbuhan ketersediaan
bahan pangan. Meskipun hingga saat ini kasus krisis ketersediaan bahan pangan belum terjadi di
Kabupaten Sumbawa, namun prediksi permasalahan di masa datang dan perlu mendapat perhatian
serius, antara lain sebagai berikut.
1) Belum tersedianya regulasi ketahanan pangan sebagai pedoman tatalaksana keamanan, mutu
dan gizi pangan di daerah;
2) Belum optimalnya pemerataan distribusi dan kemampuan dalam konsumsi bahan pangan;
14. Pemberdayaan Perempuan dan pelindungan Anak
Rendahnya persentase partisipasi perempuan pada lembaga legislatif, rendahnya persentase
perempuan dalam jabatan structural di lingkup pemerintah Kabupaten Sumbawa, serta masih
tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam rumah tangga, merupakan
permasalahan yang perlu menjadi perhatian dalam upaya pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak pada periode tahun 2011-2015.
15. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Masih rendahnya rasio PUS peserta KB aktif terhadap jumlah PUS di Kabupaten Sumbawa
diprediksikan akan menjadi permasalahan terkait dengan upaya menekan angka pertumbuhan
penduduk dari aspek angka kelahiran di masa mendatang. Selain itu, upaya yang bersifat edukasi
juga perlu lebih ditingkatkan.
16. Perhubungan
Permasalahan pembangunan urusan perhubungan pada periode tahun 2011-2015 yang perlu
mendapat perhatian sebagai berikut.
1) Minimnya fasilitas rambu-rambu lalu lintas;
2) Kurangnya kesadaran masyarakat pengguna jalan;
3) Masih rendahnya rasio kendaraan yang dilakukan uji kir
4) Sarana dan prasarana terminal masih kurang.
IV - 8
IV - 9
22. Sosial
Permasalahan pembangunan urusan sosial pada periode tahun 2011-2015 yang perlu
mendapat perhatian sebagai berikut.
1) Belum optimalnya pembinaan dan penanganan komunitas adat terpencil;
2) Belum optimalnya pembinaan terhadap PMKS
22. Kebudayaan
Permasalahan pembangunan urusan kebudayaan pada periode tahun 2011-2015 yang perlu
mendapat perhatian sebagai berikut.
1) Penanganan dan pemeliharaan situs-situs dan pelestarian benda purbakala dan kawasan cagar
budaya belum optimal;
2) Ketersediaan sarana dan prasarana pengelolaan museum daerah belum ada;
3) Masih minimnya sarana prasarana penyelenggaraan seni dan budaya daerah
23. Statistik
Ketersediaan dokumen statistic akan memudahkan semua pihak untuk memperoleh data dan
informasi masa lalu ataupun saat ini mengenai kondisi daerah, sehingga memudahkan evaluasi dan
penentuan kebijakan pembangunan pada tahapan berikutnya secara berkelanjutan. Permasalahan
pembangunan urusan statistik pada periode tahun 2011-2015 yang perlu mendapat perhatian
sebagai berikut.
1) Masih minimnya ketersediaan dokumen statistic daerah termasuk statistic daerah lain di
sekitarnya;
2) Masih minimnya ketersediaan dokumen statistic kecamatan dan desa yang dipublikasikan;
3) Masih lemahnya system pendataan dan pelaporan;
24. Kearsipan
Sebagai bagian utama dari tertib administrasi pemerintahan, maka ketersediaan dokumen
arsip yang lengkap akan memudahkan semua pihak untuk memperoleh bukti dan catatan masa lalu
ataupun saat ini yang sangat diperlukan. Permasalahan pembangunan urusan kearsipan pada periode
tahun 2011-2015 yang perlu mendapat perhatian sebagai berikut.
1) Sarana dan prasaran pengelolaan dan penyimpanan arsip masih kurang.
2) Ketersediaan dan kapasitas sumberdaya manusia pengelola arsip belum memadai;
25. Perpustakaan
Ketersediaan dan eksistensi perpustakaan dapat menggambarkan kapasitas pemerintahan
dalam memberikan layanan kepada masyarakat untuk peningkatan wawasan dan mutu sumberdaya
manusia serta dapat menunjang pembangunan bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya.
Dalam hal ini beberapa permasalahan yang perlu mendapat perhatian adalah sebagai berikut.
1) Kuantitas dan kualitas bahan pustaka masih kurang;
2) Sarana dan prasarana pendukung perpustakaan termasuk prasarana kantor belum memadai;
IV - 10
b. Urusan Pilihan
1. Kelautan dan Perikanan
Luasnya wilayah perairan dan tingginya potensi kelautan dan perikanan baik perikanan laut
maupun air tawar belum sebanding dengan kemampuan pemanfaatannya serta masih rendahnya
nilai tambah yang dapat diperoleh masyarakat Kabupaten Sumbawa. Dalam hal ini beberapa
permasalahan yang perlu mendapat perhatian adalah sebagai berikut.
1)
2)
3)
2. Pertanian
Dominannya kontribusi sektor pertanian dalam arti luas terhadap perekonomian daerah
meskipun dengan pertumbuhan kontribusi yang cenderung menurun (decreasing) dan bergeser
untuk mendorong tumbuhnya sektor-sektor lain merupakan kondisi pembangunan sector pertanian
saat ini. Permasalahan yang perlu mendapat perhatian adalah sebagai berikut.
1) Peningkatan kesejahteraan petani belum sebanding dengan tingginya kontribusi sektor
pertanian terhadap PDRB.
2) Rata-rata produktivitas lahan tanaman pangan dan perkebunan masih rendah
3) Penguasaan teknologi dan pemanfaatan pupuk organik di tingkat masyarakat masih kurang.
4) Belum optimalnya daya dukung infrastruktur untuk membuka akses lahan pertanian;
5) Masih rendahnya daya dukung sarana prasarana penertiban lalu lintas ternak.
6) Masih rendahnya daya dukung sarana dan prasarana daya dukung kesehatan hewan.
7) Masih belum optimalnya pemanfaatan potensi perkebunan, termasuk teknologi pendukung
untuk meningkatkan nilai tambah pengolahan hasilnya.
8) Masih rendahnya kemampuan masyarakat dan pelaku usaha lokal dalam penguasaan teknologi
pengolahan hasil pertanian dalam arti luas;
3. Kehutanan
Luasnya wilayah hutan dan tingginya potensi kehutanan belum sebanding dengan
kemampuan pemanfaatannya serta masih rendahnya nilai tambah yang dapat diperoleh masyarakat
Kabupaten Sumbawa. Dalam hal ini beberapa permasalahan yang perlu mendapat perhatian adalah
sebagai berikut.
1) Tingginya kerusakan hutan.
2) Belum optimalnya pengawasan, penertiban dan penegakan hukum terhadap illegal logging.
3) Reboisasi dan rehabilitasi hutan dan lahan masih belum sebanding dengan percepatan
degradasinya;
4. Energi dan Sumberdaya Mineral
Maraknya kegiatan penambangan yang dilakukan masyarakat dewasa ini didukung
ekspektasinya terhadap hasil tambang telah menggerakkan pemikiran masyarakat untuk membuka
wilayah pertambangan rakyat dengan penyediaan regulasinya. Demikian pula dengan daya tarik
potensi pertambangan telah menarik investor-investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten
Sumbawa. Dukungan untuk menggeliatkan perekonomian masyarakatpun sangat ditentukan oleh
layanan listrik yang selama ini belum merata dinikmati masyarakat di perdesaan, termasuk juga
pasokan BBM dan peluang penggunaan sumber energy baru dan terbarukan. Dalam hal ini
permasalahan yang perlu mendapatkan penanganan aalah sebagai berikut.
IV - 11
1)
2)
3)
Belum optimalnya pengawasan, penertiban dan penegakan hukum terhadap illegal mining.
Rendahnya rasio elektrifikasi
Belum optimalnya pemanfaatan potensi energi baru terbarukan.
5. Pariwisata
Tingginya potensi objek wisata Kabupaten Sumbawa yang belum sebanding dengan geliat
pengembangan kepariwisataan menjadi perhatian untuk ditangani. Permasalahan yang perlu
mendapat pemecahan adalah sebagai berikut.
1) Belum tersedianya regulasi Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) dan
Rencana Induk Pengembangan Obyek Wisata (RIPOW), sehingga konsep pengembangan
wisata yang bersifat tematik belum dioptimalkan;
2) Sarana dan prasarana penunjang akses pariwisata belum memadai;
3) Promosi wisata masih sangat minim;
6. Perindustrian
Sebagai sektor antara yang memproses bahan-bahan mentah menjadi barang jadi memiliki
kontribusi penting dalam meningkatkan nilai tambah produk-produk yang dihasilkan masyarakat.
Permasalahan yang masih membutuhkan penanganan di masa mendatang adalah :
1) Belum terintegrasinya pembinaan usaha industri yang ada;
2) Skill pelaku industri yang masih kurang;
3) Sarana dan prasarana penunjang industri belum memadai.
7. Perdagangan
Permasalahan pembangunan urusan perdagangan pada periode tahun 2011-2015 yang perlu
mendapat perhatian sebagai berikut.
1) Belum tersedianya prasarana pasar induk Kabupaten
2) Belum optimalnya pemanfaatan prasarana pasar di kecamatan dan perdesaan;
3) Belum meratanya ketersediaan prasarana pasar di tiap Kecamatan.
4) Belum tertibnya ketersediaan data dan informasi komoditi perdagangan yang keluar masuk
daerah.
5) Belum optimalnya pelayanan tera atau tera ulang.
8. Ketransmigrasian
Permasalahan pembangunan urusan ketenagakerjaan dan transmigrasi pada periode tahun
2011-2015 yang perlu mendapat perhatian sebagai berikut.
1) Dukungan aksesibilitas transportasi, pelayanan kesehatan, pendidikan pada kawasan
transmigrasi belum optimal.
2) Sarana dan prasarana KTM masih perlu ditingkatkan yang ditunjang dengan ketersediaan
regulasinya.
IV - 12
RPJMN
Visi (2010-2014):
Visi (2009-2013):
Visi (2011-2015) :
Terwujudnya
Masyarakat
Nusa
Tenggara Barat Yang Beriman dan
Berdayasaing (NTB Bersaing)
Misi :
Miisi :
Misi :
1. Mengembangkan
Masyarakat
Madani yang Berakhlak Mulia,
Berbudaya,
Menghormati
Pluralitas dan Kesetaraan Gender;
2. Meningkatkan
Pelayanan
Pendidikan dan Kesehatan yang
Berkeadilan,
Terjangkau
dan
Berkualitas;
3. Menumbuhkan Ekonomi Berbasis
Sumberdaya
Lokal
dan
Mengembangkan Investasi dengan
Mengedepankan
Prinsip
Pembangunan Berkelanjutan;
4. Melakukan
Percepatan
Pembangunan
Infrastruktur
Strategis dan Penerapan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi;
5. Menegakkan Supremasi Hukum,
Pemerintahan yang Bebas KKN
dan
Memantapkan
Otonomi
Daerah.
1. Mengembangkan
masyarakat
yang
religius/beriman,
berbudaya,
menghargai
pluralitas, kesetaraan gender
dan berkesadaran hukum.
2. Menyelenggarakan pelayanan
dasar yang lebih berkualitas dan
terjangkau dibidang pendidikan,
kesehatan dan kesejahteraan
sosial.
3. Meningkatkan pelayanan publik
dan
penyelenggaraan
tata
pemerintahan daerah yang baik
(good local governance).
4. Mempercepat
pengembangan
ekonomi
daerah
berbasis
agrobisnis melalui percepatan
pembangunan
infrastruktur,
pengembangan
kawasan
strategis,
penguatan
kelembagaan ekonomi lokal dan
peningkatan investasi.
5. Memastikan
pengelolaan
sumberdaya
alam
dan
lingkungan
hidup
secara
berkelanjutan.
Prioritas :
Prioritas :
Prioritas :
1. Reformasi birokrasi dan tata
kelola;
2. Pendidikan
3. Kesehatan
4. Penanggulangan kemiskinan
5. Ketahanan pangan
6. Infrastruktur
7. Iklim investasi dan iklim usaha
8. Energi
9. Lingkungan hidup dan pengelolaan
bencana
10. Daerah tertinggal, terdepan, terluar
dan pasca konflik
11. Kebudayaan,
kreativitas
dan
inovasi teknologi
1. Meningkatkan
kesejahteraan 1.
masyarakat
2. Meningkatkan pelayanan publik
3. Meningkatkan daya saing daerah
4. Meningkatkan daya tahan dan daya 2.
tangkal masyarakat
5. Meningkatkan citra daerah
6. Meningkatkan harkat dan martabat
masyarakat
7. Mengoptimalkan
pembangunan
berkelanjutan
3.
8. Meningkatkan
kesadaran
dan
penegakan hukum.
4.
5.
Meningkatkan
kualitas
kehidupan beragama untuk
mewujudkan Tau Samawa
Berimtaq tinggi;
Menciptakan
pemerintahan
yang
bersih,
melanjutkan
reformasi
birokrasi,
peningkatan kualitas pelayanan
publik dan pemberantasan
korupsi.
Menyelenggarakan pendidikan
berkualitas dan terjangkau dari
tingkat SD hingga SMA (Wajib
Belajar 12 tahun).
Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan
berkualitas
dan
terjangkau.
Mendekatkan pelayanan KTP,
Kartu Keluarga, Pertanahan dan
Pelayanan Perizinan hingga di
tingkat Desa.
IV - 13
No
RPJMN
Berdasarkan sandingan prioritas RPJMN, RPJMD Provinsi NTB dan RPJMD Kabupaten
Sumbawa sebagai tersebut pada table 4.2, maka hasil telaahan disajikan sebagai berikut.
1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama untuk mewujudkan Tau Samawa Berimtaq tinggi
yang menjadi prioritas pembangunan Kabupaten Sumbawa juga termuat di dalam prioritas
RPJMD Provinsi NTB yaitu pada prioritas meningkatkan daya tahan dan daya tangkal
masyarakat, serta prioritas meningkatkan harkat dan martabat masyarakat yang merupakan
penjabaran dari RPJMN pada prioritas kebudayaan, kreativitas dan inovasi teknologi.
2. Menciptakan pemerintahan yang bersih, melanjutkan reformasi birokrasi, peningkatan kualitas
pelayanan publik dan pemberantasan korupsi yang menjadi prioritas RPJMD Kabupaten
Sumbawa telah selaras dengan prioritas RPJMD Provinsi NTB pada prioritas meningkatkan
pelayanan public. Demikian pula dengan RPJMN pada prioritas reformasi birokrasi dan tata
kelola.
3. Menyelenggarakan pendidikan berkualitas dan terjangkau dari tingkat SD hingga SMA (Wajib
Belajar 12 tahun) sebagai prioritas RPJMD Kabupaten Sumbawa, juga merupakan prioritas
RPJMD Provinsi NTB pada prioritas meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan
harkat dan martabat masyarakat dan prioritas meningkatkan pelayanan publik, serta prioritas
pendidikan pada RPJMN.
4. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan berkualitas dan terjangkau, selain menjadi prioritas
pada RPJMD Kabupaten Sumbawa juga menjadi prioritas pada RPJMD Provinsi NTB pada
prioritas meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan harkat dan martabat
masyarakat serta prioritas meningkatkan pelayanan publik, Demikian pula dengan prioritas
kesehatan pada RPJMN.
5. Mendekatkan pelayanan KTP, Kartu Keluarga, Pertanahan dan Pelayanan Perizinan hingga di
tingkat Desa yang menjadi bagian dari upaya penataan administrasi kependudukan sebagai
prioritas RPJMD Kabupaten Sumbawa, juga termasuk prioritas provinsi yaitu meningkatkan
pelayanan public, serta prioritas reformasi birokrasi dan tata kelola pada RPJMN.
6. Percepatan pembangunan infrastruktur wilayah terutama penanganan kerusakan jalan dan
jembatan, air bersih dan krisis listrik, sebagai prioritas pada RPJMD Kabupaten Sumbawa, telah
selaras dengan RPJMD Provinsi NTB pada prioritas meningkatkan pelayanan public dan
meningkatkan daya saing daerah. Demikian pula pada prioritas infrastruktur pada RPJMN.
IV - 14
7. Mengembangkan usaha ekonomi lokal masyarakat desa menjadi salah satu prioritas RPJMD
Kabupaten Sumbawa. Selaras dengan RPJMD Provinsi pada prioritas
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan prioritas iklim investasi dan pengembangan usaha pada RPJMN.
8. Mengembangkan program peningkatan produksi pertanian, perkebunan, peternakan dan
perikanan, sebagai prioritas pada RPJMD Kabupaten Sumbawa telah selaras dengan prioritas
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan daya saing daerah, menoptimalkan
pembangunan berkelanjutan pada prioritas RPJMD Provinsi NTB serta prioritas ketahanan
pangan, penanggulangan kemiskinan serta prioritas iklim investasi dan pengembangan usaha
pada RPJMN.
9. Mengembangkan pembinaan pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat, selain menjadi
prioritas pada RPJMD Kabupaten Sumbawa juga menjadi prioritas pada RPJMD Provinsi NTB
pada prioritas meningkatkan harkat dan martabat masyarakat, meningkatkan citra daerah serta
prioritas meningkatkan pelayanan publik, Demikian pula dengan prioritas reformasi birokrasi
dan tata kelola serta prioritas daerah tertinggal, terdepan dan terluar pada RPJMN.
10. Mengembangkan kebudayaan, kepariwisataan, generasi muda, peranan perempuan dan olah
raga menjadi salah satu prioritas RPJMD Kabupaten Sumbawa. Selaras dengan RPJMD
Provinsi pada prioritas meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan harkat dan
martabat masyarakat, meningkatkan citra daerah serta prioritas prioritas kebudayaan, kreativitas
dan inovasi teknologi pada RPJMN.
11. Menjaga keserasian pemanfaatan ruang, pengelolaan lingkungan hidup dan mitigasi bencana,
sebagai prioritas pada RPJMD Kabupaten Sumbawa telah selaras dengan prioritas
meningkatkan daya saing daerah, menoptimalkan pembangunan berkelanjutan, meningkatkan
daya tahan dan daya tangkal masyarakat, serta prioritas meningkatkan harkat dan martabat
masyarakat pada prioritas RPJMD Provinsi NTB serta prioritas penanggulangan kemiskinan
serta prioritas lingkungan hidup dan pengelolaan bencana pada RPJMN.
4.2.2. Penelaahan RPJMD Daerah Lain
Penyusunan RPJMD juga memperhatikan RPJMD daerah lain agar tercipta keterpaduan
pembangunan jangka menengah daerah dengan daerah sekitarnya, atau dengan daerah lain yang
memiliki hubungan keterkaitan atau pengaruh dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Penelaahan
terhadap RPJMD daerah lain dipandang perlu untuk mendapatkan gambaran kondisi, keterkaitan
dan keselarasan antarkebijakan terutama dengan daerah dalam satu provinsi.
Keterkaitan prioritas pembangunan antara Kabupaten Sumbawa dengan Kabupaten
Sumbawa Barat dan Kabupaten Dompu, disajikan sebagai berikut.
Tabel 4.3
Identifikasi Keterkaitan Prioritas Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Antara Kabupaten Sumbawa, Sumbawa Barat dan Dompu
No
1
Kabupaten Sumbawa
2
1. Meningkatkan kualitas kehidupan
beragama untuk mewujudkan Tau
Samawa Berimtaq tinggi;
2. Menciptakan pemerintahan yang
bersih,
melanjutkan
reformasi
birokrasi, peningkatan kualitas
pelayanan publik dan pemberantasan
korupsi.
3. Menyelenggarakan
pendidikan
berkualitas dan terjangkau dari
tingkat SD hingga SMA (Wajib
Belajar 12 tahun).
1.
2.
3.
4.
5.
3
Pemanfaatan Sumberdaya Alam
untuk
Pembangunan
Pertanian
Dalam Arti Luas
Pengelolaan Sumberdaya Mineral,
Energi dan Obyek Wisata yang Baik
dan Halal
Menjamin Kelestarian Lingkungan
Hidup
Pembangunan Usaha Produktif pada
Berbagai Sektor Ekonomi
Pengembangan Kemitraan Usaha
antar Pelaku Ekonomi
Kab. Dompu
4
1. Pengembangan
agribisnis
PIJAR
2. Pengembangan pariwisata
3. Penguatan kapasitas fiscal
4. Peningkatan investasi dan
perluasan kesempatan kerja
5. Pengembangan
dan
peningkatan
kualitas
pengamalan agama;
6. Pengembangan seni budaya
local
IV - 15
No
1
Kabupaten Sumbawa
2
4. Menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan
berkualitas
dan
terjangkau.
5. Mendekatkan pelayanan KTP, Kartu
Keluarga, Pertanahan dan Pelayanan
Perizinan hingga di tingkat Desa.
6. Percepatan
pembangunan
infrastruktur
wilayah
terutama
penanganan kerusakan jalan dan
jembatan, air bersih dan krisis
listrik.
7. Mengembangkan usaha ekonomi
lokal masyarakat desa.
8. Mengembangkan
program
peningkatan produksi pertanian,
perkebunan,
peternakan
dan
perikanan.
9. Mengembangkan
pembinaan
pemerintahan
desa
dan
pemberdayaan masyarakat.
10. Mengembangkan
kebudayaan,
kepariwisataan, generasi muda,
peranan perempuan dan olah raga.
11. Menjaga keserasian pemanfaatan
ruang, pengelolaan lingkungan
hidup dan mitigasi bencana.
3
6. Penataan Kehidupan Sosial Budaya,
Keagamaan dan Kelembagaan untuk
Menjamin Rasa Aman
7. Peningkatan Akses, Mutu dan
Ketatalaksanaan Pendidikan
8. Peningkatan Pelayanan dan Mutu
Kesehatan
9. Mendorong Kesetaraan Gender,
Pemberdayaan
Perempuan dan
Ketenagakerjaan
10. Pembangunan Infrastruktur atau
Prasarana Pembangunan
11. Pembangunan
Permukiman,
Perumahan dan Perkantoran
12. Penataan
Kelembagaan
dan
Reformasi Birokrasi
13. Pelayanan
Masyarakat
(Public
Service) yang Berkualitas
Kab. Dompu
4
7. Pengarusutamaan gender
8. Peningkatan
layanan
pendidikan masyarakat
9. Peningkatan layanan kesehatan
masyarakat
10. Pembangunan dan pemantapan
infrastruktur strategis
11. Peningkatan cakupan layanan
air bersih
12. Penataan fasilitas perkotaan
13. Penataan dan pengelolaan
lingkungan
14. Peningkatan kualitas produk
hukum daerah, koordinasi
penegakan
hukum
dan
kesadaran hokum
15. Penyelenggaraan
tatakelola
pemerintahan yang baik
Urusan
Permasalahan
Isu
1
I
1
Urusan Wajib
Pendidikan
dan
guru
pada
dan
Pendidikan
Pendidikan
IV - 16
No
Urusan
Permasalahan
Isu
3
mencapai 41,93, APK dan APM
SMA sederajat masih berada
dibawah rata-rata provinsi. APK
64,81 berbanding 68,30 dan APM
49,93 berbanding 56,85);
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
Perpustakaan
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Rasio
tenaga
kesehatan
dibandingkan
dengan
jumlah
penduduk 2,68.
bahan
Kesehatan
Lingkungan hidup
Kelestarian
dan
lingkungan hidup
kebersihan
IV - 17
No
Urusan
3
Belum
optimalnya
penataan
lingkungan
permukiman
serta
sanitasinya
Lingkungan Hidup
Kehutanan
Lingkungan Hidup
Masih
kurangnya
kesadaran
masyarakat terhadap pengelolaan
sampah dan kebersihan lingkungan;
Pekerjaan Umum
Pekerjaan Umum
Pendidikan
Belum
memadainya
kualitas,
kuantitas
dan
pemerataan
ketersediaan sarana dan prasarana
pendidikan (Rasio ketersediaan
sekolah pada tahun 2010 per 10.000
usia sekolah, untuk SD/MI, 78.99,
SMP/MTs 51.03);
Pendidikan
Kesehatan
Lingkungan hidup
Perumahan
4.
Permasalahan
Isu
4
Peningkatan
wilayah
Infrastruktur
IV - 18
No
Urusan
2
Permukiman
Permasalahan
Isu
3
Masih adanya jalan lingkungan
yang belum tertangani, terhadap
jalan lingkungan yang ada tingkat
kerusakannya masih tinggi;
Permukiman
Perhubungan
Perhubungan
Otonomi
daerah,
Pemerintahan
Umum, Administrasi Keuangan
Daerah,
Perangkat
Daerah,
Kepegawaian dan Persandian
Kebudayaan
Kebudayaan
Belum
tersedianya
Museum Dalam loka
Kearsipan
Perpustakaan
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Perdagangan
Ketransmigrasian
terminal
Prasarana
IV - 19
No
Urusan
Permasalahan
Isu
optimal.
Ketransmigrasian
Penataan Ruang
Penataan ruang
Lingkungan hidup
Masih
kurang
pertamanan kota
Kepariwisataan
Belum
tersedianya
regulasi
Rencana Induk Pengembangan
Pariwisata Daerah (RIPPDA) dan
Rencana Induk Pengembangan
Obyek Wisata (RIPOW);
Perencanaan pembangunan
Pengintegrasian
antara
target
kinerja dan standar pelayanan
minimum dengan penganggarannya
belum jelas;
Perencanaan pembangunan
Perencanaan pembangunan
Perencanan partisipatif
belum
dapat terlaksana secara efektif,
karena menyangkut keterbatasan
SDM aparatur dan masyarakat pada
umumnya;
Perencanaan pembangunan
Pengintegrasian
antardokumen
perencanaan
belum
dilakukan
secara optimal;
Kepemudaan
Pembinaan
kepemudaan
belum terintegrasi;
Ketahanan pangan
Belum
tersedianya
regulasi
ketahanan pangan sebagai pedoman
tatalaksana keamanan, mutu dan
gizi pangan di daerah
tertatanya
Penyelenggaraan pemerintahan
daerah dan pelayanan publik
yang
IV - 20
No
1
Urusan
Permasalahan
Isu
2
Pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak
3
Masih tingginya angka kekerasan
terhadap perempuan dan anak
dalam rumah tangga
Perhubungan
Pertanahan
Pertanahan
Pertanahan
Administrasi
belum tertib
Sosial
Sosial
Belum optimalnya
terhadap PMKS
Statistik
Statistik
kepemilikan
tanah
pembinaan
IV - 21
No
Urusan
Permasalahan
Isu
dan pelaporan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perindustrian
Kearsipan
Perumahan
Ketenagakerjaan
Koperasi
Masih
rendahnya
kewirausahaan
Ketenagakerjaan
Ketahanan pangan
Otonomi
daerah,
Pemerintahan
Umum, Administrasi Keuangan
Daerah,
Perangkat
Daerah,
Kepegawaian dan Persandian
Ketenagakerjaan
Penanaman modal
Perindustrian
skill
Peningkatan
ekonomi
pembangunan
IV - 22
No
1
Urusan
Permasalahan
Isu
2
Otonomi Daerah, Pemerintahan
Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian
3
Rata-rata peningkatan realisasi
komponen PAD: Pajak Daerah
tumbuh negatif 1,11%, Retribusi
Daerah naik 14,69% (masih lebih
rendah dari rata-rata keseluruhan
pendapatan yakni 17,73%);
Pertanian
Pertanian
Rata-rata
produktivitas
lahan
tanaman pangan dan perkebunan
masih rendah
Pertanian
Penguasaan
teknologi
dan
pemanfaatan pupuk organik di
tingkat masyarakat masih kurang.
Pertanian
Kehutanan
kasus
IV - 23
No
Urusan
Permasalahan
Isu
Kebudayaan
Penanganan
situs-situs
dan
pelestarian benda purbakala dan
kawasan cagar budaya belum
optimal;
Sosial
Kepariwisataan
Kepariwisataan
dukung infrastruktur di Kabupaten Sumbawa juga terkait dengan topografi daratan Sumbawa
yang berbukit dan bergunung, serta untuk membuka akses transportasi bagi kawasan potensial
terisolir.
4. Lingkungan hidup dan mitigasi bencana menjadi penting terutama terkait dengan
kecenderungan eksploitasi terhadap sumberdaya alam, pengrusakan lingkungan hutan dan
lahan, kebersihan dan kesehatan, serta bahaya bencana yang senantiasa terkait langsung dengan
ketidakseimbangan lingkungan hidup.
5. Penataan ruang dan permukiman perlu mendapat perhatian pada periode 2011-2015 setelah
ditetapkannya RTRW Kabupaten Sumbawa, mengingat populasi penduduk semakin tinggi
sementara ketersediaan ruang cenderung tetap akan mengakibatkan kepadatan pada suatu
wilayah tertentu yang memiliki gravitasi lebih tinggi dari wilayah lainnya. Disamping itu, juga
terkait dengan adanya wilayah rentan bencana banjir, kebersihan dan penataan lingkungan.
6. Penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pelayanan publik masih tetap memerlukan perhatian
terutama akses layanan bagi masyarakat, juga menyangkut kemampuan keuangan daerah yang
bersumber dari PAD, serta penegakan aturan main. Demikian pula dengan tingkat kemiskinan
yang masih cukup tinggi, kemampuan Satpol PP yang amat terbatas, serta ketersediaan
prasarana pendukung dan SDM aparatur yang juga belum memadai.
7. Kemiskinan dan pengangguran merupakan permasalahan yang dihadapi di seluruh pelosok
tanah air dan sangat memperngaruhi kehidupan masyarakat dalam mengakses layanan dasar
seperti pendidikan, kesehatan serta peningkatan daya beli. Kondisi saat ini yang menunjukkan
angka kemiskinan dan pengangguran yang masih tinggi memerlukan penanganan secara
terintegrasi dari setiap program pembangunan pada tahap 2011-2015 disertai dengan upaya
peningkatan peluang dan kesempatan kerja.
8. Perekonomian daerah yang secara makro meskipun tetap menunjukkan pertumbuhan positif
setiap tahunnya, namun peningkatan nilai tambah hasil produksi usaha masyarakat belum
memberikan peningkatan yang signifikan. Kondisi tersebut membutuhkan dukungan semua
sector pembangunan, dan peran sector-sektor strategis akan sangat memberikan kontribusi yang
tinggi dalam mengerakkan sector lainnya.
9. Kehidupan beragama, kesadaran dan penegakan hukum, kebudayaan dan pariwisata. Kehidupan
social kemasyarakatan yang tenteram dan damai menjadi prasyarat utama untuk menciptakan
kondusifitas penyelenggaraan pembangunan daerah. Hal tersebut perlu didukung oleh
kehidupan keberagamaan yang semakin baik, kesadaran akan pentingnya penegakan aturan
main, serta kehidupan kebudayaan dan kepariwisataan yang dapat memperkuat jati diri
masyartakat.
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses
penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan
sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas
pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral dan etika birokratis dapat
dipertanggungjawabkan.
Untuk melihat keterkaitan isu strategis RPJMN, RPJMD Provinsi NTB dan RPJMD
Kabupaten Sumbawa, disajikan sebagai berikut.
IV - 25
Tabel 4.5
Keterkaitan Hubungan Isu Strategis
No
1
RPJMN
(2010-2014)
2
Kesehatan (c)
Infrastruktur (f)
7
8
RPJMD Sumbawa
(2011-2015)
4
Penyelenggaraan pemerintahan
daerah dan pelayanan piblik (a)
Akses dan layanan pendidikan (b)
Akses dan layanan kesehatan (c)
Kemiskinan dan pengangguran (d)
Infrastruktur wilayah (f) (h)
IV - 27