Anda di halaman 1dari 27

BAB IV

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS


4.1. Permasalahan Pembangunan Daerah
Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation antara kinerja
pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai di
masa datang dengan kondisi riil saat ini. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada
umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak
diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan serta ancaman yang tidak diantisipasi.
4.1.1. Identifikasi permasalahan untuk penentuan program pembangunan
Berdasarkan pengertian permasalahan pembangunan sebagaimana diuraikan pada point 4.1,
maka diidentifikasi beberapa permasalahan berdasarkan evaluasi pembangunan, target yang
direncanakan dalam RPJM periode sebelumnya yang memiliki dampak jangka panjang bagi
keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, sehingga perlu diatasi secara bertahap. Untuk itu, maka
identifikasi permasalahan sesuai dengan sasaran pokok RPJPD, sebagai berikut.
Tabel 4.1
Identifikasi Permasalahan Untuk Penentuan Program Pembangunan
Kabupaten Sumbawa
No
1

I
1.

II
1

Sasaran Pokok
RPJPD

Indikator
RPJPD

Faktor Penentu
Keberhasilan

Permasalahan

2
3
4
Mewujudkan masyarakat beriman, berbudaya, rukun dan berkesadaran hukum
Meningkatnya ketaatan Meningkatnya toleransi dan Masih
belum
mantapnya
masyarakat
dalam
kerukunan
hidup
antar
pemahaman nilai-nilai agama
menjalankan
ajaran
ummat beragama
dan nilai social budaya darah;
agama
sehingga
terbentuk
karakter
masyarakat
yang
tangguh,
kompetitif,
dan bermoral tinggi
Tumbuh
dan Meningkatnya
partisipasi Perkembangan kehidupan social
berkembangnya
masyarakat dan
budaya
yang
dapat
mengancam
apresiasi dan peranan
kegotongroyongan;
tergerusnya jati diri, solidaritas
nilai-nilai luhur Tau Meningkatnya kualitas dan
social,
kekeluargaan
serta
Samawa
dan
kuantitas event-event seni
budaya berperilaku posifif;
terjalinnya
interaksi
dan budaya daerah dan Event-event seni budaya belum
antarbudaya
dalam
sarana
prasarana
terorganisir dengan baik.
menunjang
penunjangnya;
Sarana
olahraga
belum
pembangunan daerah
Meningkatnya kualitas dan
memadai;
kuantitas
event-event Event-event olahraga skala
olahraga prestasi dan sarana
kabupaten masih kurang;
prasarana penunjangnya

5
-

Peningkatan
generasi
muda
kelembagaannya;

Meningkatnya
Menurunya
kasus
kesadaran
dan
pelanggaran hukum dan
kepatuhan
terhadap
terciptanya ketentraman dan
hukum
kerukunan dalam masyarakat
Mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan
Meningkatnya
Membaiknya
rasio
pemerataan
ketersediaan sarana prasarana
pembangunan
pelayanan public;
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas
keter-sediaan
sarana prasarana;
Meningkatnya aksesibili-tas
perhubungan
kawasan
potensial terisolir

Masih
munculnya
kasus
pelanggaran
hukum/tindak
criminal.

Belum memadainya pemerataan


sarana prasarana pelayanan
public;
Sebaran penduduk yang tidak
merata di setiap kecamatan,
terendah 13 Jiwa/Km2 dan
tertinggi 1.204 Jiwa/Km2.
Masih adanya kawasan potensial
terisolir;

Terwujudnya
pembangunan kawasan
perkotaan
dan
perdesaan

Belum terbitnya Perda RTRW


Ketaatan dan pengendalian
ruang masih belum optimal

Meningkatnya
kualitas
penataan, pemanfaatan dan
pengendalian ruang kawasan
perkotaan dan perdesaan

Peningkatan peran tokoh


agama dan budaya

peran
dan

Peningkatan
Kesadaran
hukum dan penegakannya

Peningkatan jaringan jalan


dan jembatan
Peningkatan efisiensi dan
efektifitas
kemampuan
layanan public;
Berkurangnya
kesenjangan pembangunan
antarwilayah

Perda
RTRW
penegakannya

dan

IV - 1

No

Sasaran Pokok
RPJPD

Terwujudnya
pengentasan
kemiskinan

Indikator
RPJPD
3
-

Menurunnya
angka
miskinan perkotaan
perdesaan

4
kedan

III
1

Laju
pertumbuhan
Sektor
pertanian
(3,33%)
masih
dibawah
rata-rata
daerah,
dimana
kecenderungan
penurunan pertumbuhan sektor
pertanian 0,46% per tahun;
Wirausahawan baru bidang
agribisnis
belum
tumbuh
optimal
Masih rendahnya angka rata-rata
lama sekolah
Masih rendahnya angka harapan
hidup
Masih rendahnya paritas daya
beli
Masih
tingginya
angka
ketergantungan angkatan kerja
Masih
rendahnya
tingkat
keterampilan angkatan kerja.
Belum terpenuhinya harapan
masyarakat terhadap pelayanan
publik
Masih rendahnya kualitas SDM
aparatur;
Akses
masyarakat
untuk
berpartisipasi
dalam
pembangunan masih terbatas;
Belum efektif dan efisiennya
administrasi pelayanan public;

Fokusnya
pembangunan
kawasan
agribisnis
unggulan daerah;

Peningkatan pembangunan
pendidikan, perekonomian
dan kesehatan

Diklat aparatur
Akses layanan

Belum terwujudnya predikat


wajar tanpa pengecualian dalam
pertanggungjawaban keuangan
daerah
Masih
belum
optimalnya
pemanfaatan
sumber-sumber
PAD

Efektifitas
Strategi
intensifikasi
dan
eksensifikasi PAD
Proses
Perencanaan,
penganggaran
dan
pengelolaan keuda.

Sekitar 37,58% wilayah darat


memiliki kemiringan >25%
menyebabkan tingginya biaya
penyediaan
infarstruktur
wilayah dan fasilitas publik

Peningkatan
wilayah

Meningkatnya keterse-diaan
energi dan kelis-trikan di
seluruh wilayah

Masih adanya desa-desa yang


belum terjangkau layanan listrik

Peningkatan akses layanan


listrik

Meningkatnya
profesionalisme
aparatur daerah untuk
mewujudkan
tata
pemerintahan
lokal
yang baik, bersih,
berwibawa,
dan
bertanggung
jawab,
serta profesional yang
mampu
mendukung
pembangunan nasional.

Meningkatnya
pengelolaan sumber-daya
keuangan daerah yang
efisen, akuntabel dan
transparan

Terbangunnya
jaringan
infrastruktur
perhubungan
dan
komunikasi
untuk
mengintegrasikan
pembangunan
pusat
pertumbuhan,
sentra
produksi dan pasar
Terpenuhinya pasokan
energi dan kelistrikan
di selu-ruh wilayah

Pemberdayaan masyarakat
untuk
pe-ngentasan
kemiskinan
Terintegrasinya program
pembangunan

Meningkatnya
IPM
Kabupaten Sumbawa;
Meningkatnya
indeks
pembangunan gender (IPG);
Meningkatnya
jumlah
wirausahawan
baru;
Meningkatnya penguasa-an
dan
pemanfaatan
ilmu
pengetahuan dan tekno-logi
tepat guna.
Meningkatnya kapasitas
SDM aparatur;
Terlaksananya agenda
reformasi birokrasi,
peningkatan kapasitas
kelembagaan dan
pencegahan korupsi;
Meningkatkan kualitas
sarana, prasarana dan sistem
pendukung mana-jemen
pembangunan;
Meningkatnya pelayanan
adminsitrasi publik di bidang pertanahan, kependudukan dan catatan si-pil,
dan kearsipan daerah;
Meningkatnya akuntabi-litas
dan kapasitas lemba-ga
perwakilan rakyat;
Meningkatnya akuntabi-litas
kinerja Pengelolaan
Keuangan, aset dan penerimaan Daerah;
Meningkatnya sumbersumber penerimaan daerah;
Meningkatnya efisiensi dan
efektivitas belanja daerah dan
optimalisasi pembiayaan
pembangun-an daerah
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas
jaringan
infrastruktur perhubung-an
dan komunikasi antara pusatpusat pertumbuh-an, sentra
produksi dan pasar

Meningkatnya kualitas
sumber daya manusia

Masih
tingginya
angka
kemiskinan
perkotaan
dan
perdesaan (Tahun 2010 tingkat
kemiskinan masih lebih tinggi
(21,75,%) , diatas Provinsi NTB
(21,55%)
dan
Nasional
(13,33%).
Upaya pengentasan kemiskinan
belum focus, terpadu dan
komprehensif.
Belum
optimalnya
peran
perempuan dalam pembangunan
daerah

Terwujudnya
Meningkatnya
peran
pembangunan
yang
perempuan
dalam
berwawasan gender
pembangunan
Mewujudkan daerah yang berdaya saing
Terwujudnya
daerah Meningkatnya partum-buhan
agrobisnis
unggulan
ekonomi daerah;
sebagai
basis Meningkatnya
jumlah
pertumbuhan ekonomi
wirausahawan baru;
yang berkualitas dan Meningkatnya
partisipasi
berkesinambungan
masyarakat
dalam
pembangunan daerah;

Faktor Penentu
Keberhasilan

Permasalahan

Kesadaran
kesetaran
gender;
Lapangan kerja

Prasarana

IV - 2

No
1
IV
1

Sasaran Pokok
RPJPD

Indikator
RPJPD

2
3
Mewujudkan Kabupaten Sumbawa yang asri dan lestari
Meningkatnya
pe- Menurunnya angka kerungelolaan dan pensakan lingkungan (biotic dan
dayagunaan
sumber
abiotik);
daya alam dengan Meningkatnya rasio layanan
memperhatikan
persampahan;
karakteristiknya
dan Meningkatnya rasio kepelestarian
fungsi
tersediaan ruang terbuka
lingkungan hidup
hijau.
Terpeliharanya
Meningkatnya
partisipasi
kekayaan keragaman
masyarakat
dalam
pejenis dan kekhasan
ngendalian pencemaran dan
sumber daya hayati
peningkatan
kualitas
(biodiversity)
lingkungan hidup.
Terkendalikannya
Meningkatnya upaya mipencemaran, kerusakan
tigasi dan penang-gulangan
lingkungan dan potensi
bencana
bencana alam
Meningkatnya pembina-an
dan pengawasan ke-giatan
pertambangan ser-ta mitigasi
bencana geologi.

Meningkatnya
kesadaran,
sikap
mental, dan perilaku
masyarakat
dalam
pengelolaan
sumber
daya
alam
dan
pelestarian
fungsi
lingkungan hidup

V
1

Mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera


Terwujudnya
Terpenuhi kecukupan pangan
ketahanan pangan.
terutama
beras
bagi
penduduk dari hasil produksi
sendiri (swa-sembada beras);

Terpenuhinya
kebutuhan sandang yang
murah, hunian sehat
dan lingkungan permukiman yang layak
Tersedianya lapangan
kerja yang semakin
luas

Menurunnya tingkat kerusakan hutan dan lahan serta


meningkatnya ke-sejahteraan
masyarakat sekitar hutan

Meningkatnya kuantitas dan


kualitas permukiman layak
huni
Meningkatnya
kuantitas
rumah layak huni
Menurunnya
angka
pengangguran terbuka;
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas penyeleng-garaan
latihan ketram-pilan kerja

4
-

Terwujudnya keluarga
berkualitas
melalui
program kependudukan
dan
pembinaan
keluarga
yang
terencana
Meningkatnya kualitas
pendidikan penduduk,

Masih rendahnya kemampuan


rehabilitasi hutan dan lahan
Minimnya luasan RTH

Pelestarian
lingkungan

Masih terjadinya illegal logging,


illegal mining dan illegal fishing

Kesaaran masyarakat dan


penegakan hukum

Posisi Kabupaten Sumbawa


memiliki ancaman bencana
kegempaan dan tsunami, karena
diapit oleh dua lempeng
tektonik
Penanganan
kebersihan/persampahan belum
optimal
Sekitar 64% lahan di Kabupaten
Sumbawa tergolong peka hingga
sangat peka terhadap erosi,
sehingga pada wilayah tertentu
yang padat penduduk dan
wilayah
sentra
produksi
pertanian
rawan
terhadap
bencana alam banjir dan
kekeringan

Instrumen mitigasi bencana


Peningkatan penanganan
pesampahan

Peningkatan
masyarakat

Masih
rentannya
bahaya
kekeringan
Masih tinginya proporsi lahan
kering
yang
belum
termanfaatkan
Belum
tertatanya
kawasan
permukiman

Peningkatan
produksi
bahan pangan pokok

Penataan
permukiman

Tingkat Pengangguran Terbuka


masih berada diatas rata-rata
NTB yakni 6,95% sedangkan
NTB 6,25%; berada pada posisi
terendah ke-5 se-NTB.
Produktivitas tenaga kerja sektor
pertanian relatif rendah, terlihat
kontribusi sektor (44,34%) lebih
rendah dibandingkan proporsi
jumlah tenaga kerja (46,51%)
Penataan
administrasi
kependudukan masih belum
efektif
Masih rendahnya rasio PUS
yang ber KB

Fasilitasi mitra kerja untuk


Wirausahawan baru
Peningkatan keterampilan
SDM

Tahun 2010 masih terdapat


penduduk usia 15 tahun keatas
yang buta aksara (27.480
orang);
APK pendidikan anak usia dini
masih rendah (Tahun 2010,
APK PAUD = 41,91;
APM SMP sederajat dan SMA
sederajat masih berada dibawah
Standar Pelayanan Minimal
(SPM). SPM APM SMP
sederajat
90%
sedangkat
capaian APM SMP 80.61, SPM
APM SMA sederajat 60%
sedangkan capaian APM SMA
sederajat 48,86;

Faktor Penentu
Keberhasilan

Permasalahan

Terkendalinya pertumbuhan
penduduk
Meningkatnya kepesertaan
KB

Menurunnya angka buta


aksara;
Meningkatnya angka ratarata lama sekolah;
Meningkatnya kuantitas dan
kualitas sarana prasarana
pendidikan;
Meningkatnya kuantitas dan
kualitas SDM guru;

alam

partisipasi

kawasan

Peningkatan layanan akta


kependudukan
Partisipasi masyarakat

Akses layanan pendidikan


dan latihan keterampilan

IV - 3

No

Sasaran Pokok
RPJPD

Indikator
RPJPD
3
-

Meningkatnya kualitas
kesehatan masyarakat

Menurunnya
angka
kesakitan;
Meningkatnya akses layanan
kesehatan ma-syarakat;
Menurunnya
angka
kematian bayi dan angka
kematian ibu melahirkan;
Menurunnya prevalensi gizi
kurang pada anak dan balita;
Meningkatnya usia harapan
hidup

Menurunnya
kekerasan dalam
tangga;
Masih
adanya
kriminalitas
masyarakat

Meningkatnya upayaupaya
perlindungan
dan
peningkatan
kesejahteraan sosial

Faktor Penentu
Keberhasilan

Permasalahan

angka
rumah

4
Masih tingginya angka putus
sekolah pada tahun 2010,
SD/MI 0,12%, SMP/MTs 0.55%
dan SMA/MA/SMK 1,64%.
Masih
rendahnya
mutu
pendidikan masyarakat;
Masih rendahnya dayasaing
masyarakat
di
bidang
pendidikan
dan
keahlian
lainnya;
Angka kematian bayi 6,36 per
1000 kelahiran hidup, masih
lebih tinggi dari rata-rata
Provinsi 5,97 per 1000 kelahiran
hidup;
Angka kematian ibu terutama
kematian ibu bersalin yang
masih lebih tinggi dari rata-rata
Provinsi (12 berbanding 10,3).
Jumlah penderita kekurangan
gizi buruk yang masih lebih
tinggi dari rata-rata provinsi
(115 berbanding 92,6).

Akses layanan kesehatan


Peningkatan administrasi
layanan kesehatan

kasus
dalam

Identifikasi permasalahan tersebut kemudian diuraikan menurut penyelenggaraan urusan


pemerintahan daerah yang memiliki keterkaitan dan pengaruh yang kuat terhadap urusan lain untuk
memetakan berbagai permasalahan yang terkait dalam rangka menentukan isu-isu strategis
pembangunan jangka menengah daerah.
4.1.2. Identifikasi Permasalahan Untuk Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Dengan keterbatasan kapasitas dan kemampuan keuangan daerah dan karakteristik alokasi
belanja daerah, maka tidak semua penyelenggaraan urusan dapat diprioritaskan atau terkait dengan
sasaran pokok RPJPD Kabupaten Sumbawa Tahun 2005-2025 dalam periode lima tahunan ke dua
ini, namun tidak berarti bahwa urusan dimaksud tidak diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten
Sumbawa dalam periode RPJMD Tahun 2011-2015 ini. Secara operasional, penyelenggaraan
urusan-urusan tersebut harus dilaksanakan untuk menjaga dan meningkatkan kinerja yang sudah
dicapai di masa-masa lalu serta untuk memenuhi standar layanan bagi masyarakat.
Identifikasi permasalahan penyelenggaraan seluruh urusan pemerintahan diluar permasalahan
program pembangunan daerah ini, dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal serta faktor-faktor
penentu keberhasilannya dimasa datang. Faktor-faktor penentu keberhasilan adalah faktor kritis,
hasil kinerja, dan faktor-faktor lainnya yang memiliki daya ungkit yang tinggi dalam memecahkan
permasalahan pembangunan atau dalam mewujudkan keberhasilan penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah.
Identifikasi permasalahan pada tiap urusan dilakukan dengan memperhatikan capaian
indikator kinerja pembangunan tiap urusan untuk mendapatkan rumusan permasalahan yang akan
dipecahkan, Adapun identifikasi permasalahan menurut penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah di Kabupaten Sumbawa disajikan sebagai berikut.

IV - 4

a. Urusan Wajib
1. Pendidikan
Walaupun telah terlihat perbaikan dan peningkatan dalam pembangunan sumberdaya
manusia melalui penyelenggaraan urusan pendidikan, serta pengalokasian anggaran pendidikan
yang sudah mencapai porsi sebagaimana sudah ditentukan, namun pada periode tahun 2011-2015
ini masih diperlukan langkah-langkah perbaikan dalam mengatasi permasalahan sebagai berikut.
1) Belum memadainya kualitas, kuantitas dan pemerataan ketersediaan sarana dan prasarana
pendidikan (Rasio ketersediaan sekolah pada tahun 2010 per 10.000 usia sekolah, untuk
SD/MI, 78.99, SMP/MTs 51.03);
2) Belum memadainya jumlah dan kualifikasi dan pemerataan guru (Rasio Guru per 10.000 murid
pada tahun 2010, SD/MI 940.67 dan SMP/MTs 920.09);
3) Masih rendahnya angka partisipasi dengan semakin tingginya jenjang pendidikan; (APK
PAUD baru mencapai 41,93, APK dan APM SMA sederajat masih berada dibawah rata-rata
provinsi. APK 64,81 berbanding 68,30 dan APM 49,93 berbanding 56,85);
4) Masih tingginya angka putus sekolah (Angka drop-out/putus sekolah pada tingkat SD masih
berada diatas provinsi (1,51 berbading 1,02);
5) Masih tingginya angka buta aksara (Tahun 2009 masih terdapat penduduk usia 15 tahun keatas
yang buta aksara sebesar 21.056 orang);
6) Masih rendahnya kelulusan pada sekolah-sekolah swasta.
7) Belum optimalnya kesadaran masyarakat yang mampu secara ekonomi mengakses layanan
pendidikan
8) Tingkat kerusakan ruang kelas SD masih cukup tinggi. Dari 2.031 unit ruang kelas, 1.515
(74,39%) kondisi baik, 371 (18,26%) rusak ringan dan 149 (7,33%) dalam keadaan rusak berat.
SMP Dari 716 unit ruang kelas, 568 (79,33%) kondisi baik, 123 (17,18%) rusak ringan dan 25
(7,49%) dalam keadaan rusak berat, sedangkan tingkat kerusakan ruang kelas pada SMA
sederajat dari 355 unit ruang kelas, dalam kondisi baik 325 (91,54%), rusak ringan 27 (7,61%)
dan rusak berat 3 (0,84%).
9) Masih terjadinya inefisiensi internal pendidikan akibat putus sekolah dan droup-out sehingga
terjadi pemborosan anggaran mencapai R0.1,173 Milyar.
10) Angka mengulang SMA sederajat masih berada diatas rata-rata provinsi (0,38% berbanding
1,5%).
2. Kesehatan
Walaupun upaya yang bersifat kuratif, preventif maupun promotif sudah dilakukan dan
ditingkatkan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi masih belum mampu
mencapai hasil yang optimal. Pada periode tahun 2011-2015 ini masih diperlukan langkah-langkah
perbaikan dalam mengatasi permasalahan sebagai berikut.
1) Rasio tenaga kesehatan dibandingkan dengan jumlah penduduk 2,68.
2) Jumlah prasarana dan sarana layanan kesehatan belum memadai;
3) Angka kesakitan yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat mencapai rata-rata 3.171
kasus untuk malaria, demam berdarah 78 kasus, diare 13.639 kasus;
4) Meskipun jumlah kematian bayi dan balita berada dibawah rata-rata provinsi, jumlah kematian
bayi dan balita yang sesungguhnya diduga masih lebih tinggi dari yang dilaporkan;
5) Kesadaran akan kesehatan ibu masih rendah, terlihat dari angka jumlah kematian ibu terutama
kematian ibu bersalin yang lebih lebih tinggi dari provinsi (12 berbanding 10,3);
6) Kesadaran akan kecukupan gizi bagi bayi dan balita masih rendah, terlihat dari jumlah
penderita kekurangan gizi buruk yang lebih tinggi dari rata-rata provinsi (115 berbanding
92,6);
7) Jumlah polindes masih lebih sedikit, terlihat dari rasio polindes terhadap jumlah penduduk
lebih rendah dari NTB (KS 1:12.021; NTB 1:7.848).
IV - 5

3. Lingkungan Hidup
Meningkatkan penanganan lingkungan hidup di Kabupaten Sumbawa setiap tahunnya sudah
dilakukan, sehingga Kabupaten Sumbawa sudah meraih penghargaan Adipura. Meskipun demikian,
pada periode lima tahun ke depan masih perlu ditingkatkan lagi dalam rangka memecahkan
beberapa permasalahan sebagai berikut.
1) Masih minimnya ketersediaan sarana pengangkutan dan tempat pembuangan sampah;
2) Masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah dan kebersihan
lingkungan;
3) Masih rendahnya ketersediaan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan;
4) Masih kurang tertatanya pertamanan kota
4. Pekerjaan Umum
Infrastruktur wilayah termasuk jalan beserta saluran draenasenya dan jembatan, serta
prasarana sumberdaya air dan jaringannya yang cukup dan baik memiliki keterkaitan yang sangat
kuat dengan peluang positif bagi pertumbuhan ekonomi maupun kehidupan social budaya suatu
daerah. Pembangunan dan upaya peningkatan dan perbaikan sudah dilakukan selama ini, namun
masih tetap menjadi perhatian serius di masa mendatang. Pada tahap 2011-2015 ini diperlukan
upaya untuk memecahkan permasalahan-permasalahan sebagai berikut.
1) Masih terbatasnya ketersediaan infrastruktur sumberdaya air, serta tingkat kerusakan sarana
dan prasarana sumberdaya air yang ada, rata-rata saluran irigasi dengan tingkat kerusakan
sedang hingga berat hampir mencapai 40%;
2) Tingginya tingkat kerusakan jalan, terlihat dari data jalan kondisi kritis mencapai 38,89%
termasuk saluran draenase dan prasarana jalan di kawasan potensial terisolir;
3) Jalan kabupaten hampir 60% masih berupa jalan kerikil dan tanah;
5. Penataan Ruang
Penataan ruang yang sesuai dengan peruntukannya akan dapat berjalan baik bilamana aturan
mainnya dapat ditegakkan secara konsisten dan intensitas pengendaliannya dalam situasi
pembangunan yang semakin menggeliat, termasuk di dalamnya ketersediaan ruang terbuka hijau
yang dianjurkan sebesar 30% per satuan luas wilayah dan secara ekologis berfungsi untuk
meningkatkan kualitas air tanah, mencegah banjir, mengurangi polusi udaha dan pengatur iklim
mikro, selain fungsi social ekonomi sebagai ruang interaksi social, sarana rekreasi dan landmark.
Oleh karena itu, beberapa permasalahan yang perlu diatasi pada periode tahun 2011-2015 adalah
sebagai berikut.
1) Belum ditetapkannya Perda RTRW Kabupaten Sumbawa;
2) Pemanfaatan dan Pengendalian ruang masih belum optimal;
6. Perencanaan Pembangunan
Perencanaan pembangunan sebagai upaya menentukan tindakan masa depan yang dilakukan
saat ini menurut urutan pilihan yang tepat dengan mempertimbangkan segala sumberdaya yang
dimiliki sehingga dalam implementasinya dapat memenuhi criteria penggunaan sumberdaya yang
ekonomis, efektif dan efisien. Proses perencanaan yang diselenggarakan dengan pendekatan politis,
teknokratis, partisipatif, top-down dan bottom-up yang dilakukan secara terintegrasi merupakan
tahapan pembangunan yang strategis dan menjadi perhatian penting. Dokumen-dokumen
perencanaan yang dihasilkan dari proses perencanaan akan dapat berarti bila didukung oleh
komitmen para penyelenggara untuk menjadikannya sebagai acuan dan pedoman dalam
pelaksanaannya. Pendekatan perencanaan tersebut selama ini sudah dilaksanakan, namun masih
terdapat permasalahan-permasalahan yang perlu mendapat penanganan lebih baik pada periode
tahun 2011-2015, yaitu :
IV - 6

1) Perencanan partisipatif belum dapat terlaksana secara efektif, karena menyangkut keterbatasan
SDM aparatur dan masyarakat pada umumnya;
2) Pengintegrasian antardokumen perencanaan belum dilakukan secara optimal;
3) Pengintegrasian antara target kinerja dan standar pelayanan minimum dengan penganggarannya
belum jelas;
4) Penjabaran RPJMD ke dalam Renstra SKPD dan selanjutnya dijabarkan lagi ke rencana tahunan
masih belum terlaksana secara konsisten.
7. Perumahan
Perumahan dan permukiman yang baik seharusnya memiliki infrastruktur dasar yang baik
agar tercipta lingkungan yang sehat sebagai penunjang dalam aktivitas social dan ekonomi.
Infrastruktur tersebut antara lain air bersih, sanitasi, jalan lingkungan, kelayakan kondisi rumah dan
lingkungan permukimannya. Beberapa masalah yang perlu diatasi pada tahun 2011-2015 adalah
sebagai berikut.
1) Masih adanya jalan lingkungan yang belum tertangani, terhadap jalan lingkungan yang ada
tingkat kerusakannya masih tinggi;
2) Masih banyaknya rumah tidak layak huni
3) Belum optimalnya penataan lingkungan permukiman serta sanitasinya
4) Cakupan layanan air bersih masih rendah yaitu sebesar 44,09%.
8. Kepemudaan dan Olahraga
Keberadaan organisasi kepemudaan dan olahraga merupakan merupakan sebagian dari
gambaran keberdayaan generasi muda dalam berkontribusi bagi pembangunan daerah dalam
kerangka Negara kesatuan Republik Indonesia. Melalui generasi muda yang juga memiliki peluang
besar untuk membangun prestasi dalam keolahragaan sehingga prestise daerah menjadi lebih tinggi
dari sebelumnya. Permasalahan yang memerlukan penanganan pada periode tahun 2011-2015
adalah :
1) Pembinaan kepemudaan yang belum terintegrasi;
2) Belum memadainya ketersediaan sarana prsarana public untuk pembangunan olahraga baik
dari segi kuantitas maupun pemeratannya.
9. Penanaman Modal
Pada prinsipnya penanaman modal akan memberikan keuntungan kepada semua pihak, baik
bagi investor maupun bagi perekonomian darah yang selanjutnya akan bermuara pada kesejahteraan
masyarakat. Permasalahan yang membutuhkan penyelesaian pada periode tahun 2011-2015 adalah
sebagai berikut.
1) Belum tertibnya data dan informasi PMA dan PMD;
2) Masih kurangnya informasi serta kualitas dan kuantitas event-event promosi daerah;
10. Koperasi dan UKM
Peran koperasi dan UKM sesungguhnya sangat penting sebagai pendukung peningkatan
potensi usaha local, sebanyak penyedia informasi, lembaga distribusi dan pemasaran, dan
prinsipnya untuk lebih focus pada kesejahteraan anggotanya. Permasalahan yang perlu mendapat
perhatian pada periode tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut.
1) Minimnya jumlah koperasi aktif (mencapai 43,02%)
2) Masih rendahnya skill kewirausahaan.
11. Kependudukan dan Catatan Sipil
Tertibnya administrasi kependudukan akan terlihat dari rasio kepemilikan KTP, KK, Akte
Nikah, Akte kelahiran dll terhadap penduduk yang berhak memilikinya. Hal ini menjadi penting
IV - 7

mengingat perkembangan dunia dewasa ini dimana dinamika penduduk tak lagi mampu dibatasi
oleh ruang dan waktu. Meskipun upaya untuk meningkatkan ketertiban dalam pelayanan
administrasi kependudukan tetap dilaksanakan, namun masih terdapat beberapa permasalahan yang
perlu mendapat perhatian pada periode tahun 2011-2015, yaitu :
1) Belum optimalnya tertib layanan administrasi kependudukan (KTP, KK, Akte Nikah, Akte
kelahiran dll);
2) Masih terbatasnya kapasitas sarana prsarana layanan yang ada.
12. Ketenagakerjaan
Sebagian besar permasalahan urusan ketenagakerjaan berkaitan dengan jenjang pendidikan,
serta miss match antara lulusan dan permintaan tenaga kerja. Secara umum dapat tergambarkan
permasalahannya sebagai berikut.
1) Masih besarnya gap permintaan tenaga kerja dengan lulusan;
2) Masih rendahnya daya saing tenaga kerja local.
3) Rendahnya tingkat partisipasi angkatan kerja;
13. Ketahanan pangan
Makin bertumbuhnya populasi penduduk yang secara linear terkait dengan kebutuhan
konsumsi bahan pangan dan memungkinkan tidak sebanding dengan pertumbuhan ketersediaan
bahan pangan. Meskipun hingga saat ini kasus krisis ketersediaan bahan pangan belum terjadi di
Kabupaten Sumbawa, namun prediksi permasalahan di masa datang dan perlu mendapat perhatian
serius, antara lain sebagai berikut.
1) Belum tersedianya regulasi ketahanan pangan sebagai pedoman tatalaksana keamanan, mutu
dan gizi pangan di daerah;
2) Belum optimalnya pemerataan distribusi dan kemampuan dalam konsumsi bahan pangan;
14. Pemberdayaan Perempuan dan pelindungan Anak
Rendahnya persentase partisipasi perempuan pada lembaga legislatif, rendahnya persentase
perempuan dalam jabatan structural di lingkup pemerintah Kabupaten Sumbawa, serta masih
tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam rumah tangga, merupakan
permasalahan yang perlu menjadi perhatian dalam upaya pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak pada periode tahun 2011-2015.
15. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Masih rendahnya rasio PUS peserta KB aktif terhadap jumlah PUS di Kabupaten Sumbawa
diprediksikan akan menjadi permasalahan terkait dengan upaya menekan angka pertumbuhan
penduduk dari aspek angka kelahiran di masa mendatang. Selain itu, upaya yang bersifat edukasi
juga perlu lebih ditingkatkan.
16. Perhubungan
Permasalahan pembangunan urusan perhubungan pada periode tahun 2011-2015 yang perlu
mendapat perhatian sebagai berikut.
1) Minimnya fasilitas rambu-rambu lalu lintas;
2) Kurangnya kesadaran masyarakat pengguna jalan;
3) Masih rendahnya rasio kendaraan yang dilakukan uji kir
4) Sarana dan prasarana terminal masih kurang.

IV - 8

17. Komunikasi dan Informasi


Permasalahan pembangunan urusan komunikasi dan informasi pada periode tahun 20112015 yang perlu mendapat perhatian sebagai berikut.
1) Keberadaan surat kabar yang memberikan informasi up to date terutama terkait dengan
informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah masih terbatas;
2) Keberadaan stasiun televise dan siaran radio local yang masih terbatas dan kemampuan
jangkauan siarannya yang belum mampu menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa;
18. Pertanahan
Tertibnya administrasi pertanahan merupakan salah satu indicator kepastian kepemilihan
lahan. Permasalahan yang masih perlu mendapatkan perhatian pada periode tahun 2011-2015 untuk
urusan pertanahan, sebagai berikut.
1) Belum tersedianya regulasi batas desa.
2) Sengketa batas wilayah kabupaten belum tuntas.
3) Administrasi kepemilikan tanah termasuk asset tanah pemerintah daerah belum tertib.
19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri ditikberatkan pada pembinaan terhadap
LSM, OKP, dan Ormas serta pembinaan politik daerah. Permasalahan yang masih perlu
mendapatkan perhatian pada periode tahun 2011-2015 adalah pada pengetahuan dan partisipasi
politik masyarakat yang cenderung meningkat seringkali tidak diimbangi dengan wawasan
kebangsaan yang sesuai dengan nilai dan norma berlaku, sehingga diperlukan pembinaan dan
proses dialogis yang lebih intensif dan berkualitas.
20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Permasalahan pembangunan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian pada periode tahun 2011-2015
yang perlu mendapat perhatian sebagai berikut.
1) Masih tingginya angka kemiskinan
2) Belum optimalnya penegakan Perda dan kemampuan sumberdaya Satuan Polisi Pamong Praja
yang masih terbatas;
3) Belum menyeluruh dan kontinyunya dilakukan survey indeks layanan kepuasan masyarakat
terhadap layanan public yang dilakukan pemerintah daerah;
4) Belum efektif dan terintegrasinya layanan perizinan;
5) Kurangnya sarana prasarana pemadam kebakaran.
6) Peran BUMD dalam peningkatan asli daerah belum optimal
7) Belum diketahui secara pasti besar potensi PAD sehingga target yang ditetapkan tidak
didasarkan atas asesmen potensi yang dimiliki.
8) Belum dilakukan penyesuaian dari perangkat regulasi hingga ke tingkat teknis operasional,
kelembagaan pendapatan daerah setelah berlakunya close system dalam ketentuan jenis pajak
dan retribusi sesuai UU 28/2009;
21. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Permasalahan pembangunan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa pada periode tahun
2011-2015 yang perlu mendapat perhatian sebagai berikut.
1) Belum efektif pembinaan LPM, BPD dan LSM.
2) Rendahnya skil masyarakat untuk menghasilkan teknologi tepat guna
3) Belum optimalnya pembinaan dan kinerja Bumdes;

IV - 9

22. Sosial
Permasalahan pembangunan urusan sosial pada periode tahun 2011-2015 yang perlu
mendapat perhatian sebagai berikut.
1) Belum optimalnya pembinaan dan penanganan komunitas adat terpencil;
2) Belum optimalnya pembinaan terhadap PMKS
22. Kebudayaan
Permasalahan pembangunan urusan kebudayaan pada periode tahun 2011-2015 yang perlu
mendapat perhatian sebagai berikut.
1) Penanganan dan pemeliharaan situs-situs dan pelestarian benda purbakala dan kawasan cagar
budaya belum optimal;
2) Ketersediaan sarana dan prasarana pengelolaan museum daerah belum ada;
3) Masih minimnya sarana prasarana penyelenggaraan seni dan budaya daerah
23. Statistik
Ketersediaan dokumen statistic akan memudahkan semua pihak untuk memperoleh data dan
informasi masa lalu ataupun saat ini mengenai kondisi daerah, sehingga memudahkan evaluasi dan
penentuan kebijakan pembangunan pada tahapan berikutnya secara berkelanjutan. Permasalahan
pembangunan urusan statistik pada periode tahun 2011-2015 yang perlu mendapat perhatian
sebagai berikut.
1) Masih minimnya ketersediaan dokumen statistic daerah termasuk statistic daerah lain di
sekitarnya;
2) Masih minimnya ketersediaan dokumen statistic kecamatan dan desa yang dipublikasikan;
3) Masih lemahnya system pendataan dan pelaporan;
24. Kearsipan
Sebagai bagian utama dari tertib administrasi pemerintahan, maka ketersediaan dokumen
arsip yang lengkap akan memudahkan semua pihak untuk memperoleh bukti dan catatan masa lalu
ataupun saat ini yang sangat diperlukan. Permasalahan pembangunan urusan kearsipan pada periode
tahun 2011-2015 yang perlu mendapat perhatian sebagai berikut.
1) Sarana dan prasaran pengelolaan dan penyimpanan arsip masih kurang.
2) Ketersediaan dan kapasitas sumberdaya manusia pengelola arsip belum memadai;
25. Perpustakaan
Ketersediaan dan eksistensi perpustakaan dapat menggambarkan kapasitas pemerintahan
dalam memberikan layanan kepada masyarakat untuk peningkatan wawasan dan mutu sumberdaya
manusia serta dapat menunjang pembangunan bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya.
Dalam hal ini beberapa permasalahan yang perlu mendapat perhatian adalah sebagai berikut.
1) Kuantitas dan kualitas bahan pustaka masih kurang;
2) Sarana dan prasarana pendukung perpustakaan termasuk prasarana kantor belum memadai;

IV - 10

b. Urusan Pilihan
1. Kelautan dan Perikanan
Luasnya wilayah perairan dan tingginya potensi kelautan dan perikanan baik perikanan laut
maupun air tawar belum sebanding dengan kemampuan pemanfaatannya serta masih rendahnya
nilai tambah yang dapat diperoleh masyarakat Kabupaten Sumbawa. Dalam hal ini beberapa
permasalahan yang perlu mendapat perhatian adalah sebagai berikut.

1)
2)
3)

Masih rendahnya nilai tambah pengolahan hasil perikanan;


Masih minimnya sarana prasarana penunjang untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi
kelautan, perikanan, pesisir dan pulau-pulau kecil.
Belum optimalnya pengawasan, penertiban dan penegakan hukum terhadap illegal fishing.

2. Pertanian
Dominannya kontribusi sektor pertanian dalam arti luas terhadap perekonomian daerah
meskipun dengan pertumbuhan kontribusi yang cenderung menurun (decreasing) dan bergeser
untuk mendorong tumbuhnya sektor-sektor lain merupakan kondisi pembangunan sector pertanian
saat ini. Permasalahan yang perlu mendapat perhatian adalah sebagai berikut.
1) Peningkatan kesejahteraan petani belum sebanding dengan tingginya kontribusi sektor
pertanian terhadap PDRB.
2) Rata-rata produktivitas lahan tanaman pangan dan perkebunan masih rendah
3) Penguasaan teknologi dan pemanfaatan pupuk organik di tingkat masyarakat masih kurang.
4) Belum optimalnya daya dukung infrastruktur untuk membuka akses lahan pertanian;
5) Masih rendahnya daya dukung sarana prasarana penertiban lalu lintas ternak.
6) Masih rendahnya daya dukung sarana dan prasarana daya dukung kesehatan hewan.
7) Masih belum optimalnya pemanfaatan potensi perkebunan, termasuk teknologi pendukung
untuk meningkatkan nilai tambah pengolahan hasilnya.
8) Masih rendahnya kemampuan masyarakat dan pelaku usaha lokal dalam penguasaan teknologi
pengolahan hasil pertanian dalam arti luas;
3. Kehutanan
Luasnya wilayah hutan dan tingginya potensi kehutanan belum sebanding dengan
kemampuan pemanfaatannya serta masih rendahnya nilai tambah yang dapat diperoleh masyarakat
Kabupaten Sumbawa. Dalam hal ini beberapa permasalahan yang perlu mendapat perhatian adalah
sebagai berikut.
1) Tingginya kerusakan hutan.
2) Belum optimalnya pengawasan, penertiban dan penegakan hukum terhadap illegal logging.
3) Reboisasi dan rehabilitasi hutan dan lahan masih belum sebanding dengan percepatan
degradasinya;
4. Energi dan Sumberdaya Mineral
Maraknya kegiatan penambangan yang dilakukan masyarakat dewasa ini didukung
ekspektasinya terhadap hasil tambang telah menggerakkan pemikiran masyarakat untuk membuka
wilayah pertambangan rakyat dengan penyediaan regulasinya. Demikian pula dengan daya tarik
potensi pertambangan telah menarik investor-investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten
Sumbawa. Dukungan untuk menggeliatkan perekonomian masyarakatpun sangat ditentukan oleh
layanan listrik yang selama ini belum merata dinikmati masyarakat di perdesaan, termasuk juga
pasokan BBM dan peluang penggunaan sumber energy baru dan terbarukan. Dalam hal ini
permasalahan yang perlu mendapatkan penanganan aalah sebagai berikut.
IV - 11

1)
2)
3)

Belum optimalnya pengawasan, penertiban dan penegakan hukum terhadap illegal mining.
Rendahnya rasio elektrifikasi
Belum optimalnya pemanfaatan potensi energi baru terbarukan.

5. Pariwisata
Tingginya potensi objek wisata Kabupaten Sumbawa yang belum sebanding dengan geliat
pengembangan kepariwisataan menjadi perhatian untuk ditangani. Permasalahan yang perlu
mendapat pemecahan adalah sebagai berikut.
1) Belum tersedianya regulasi Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) dan
Rencana Induk Pengembangan Obyek Wisata (RIPOW), sehingga konsep pengembangan
wisata yang bersifat tematik belum dioptimalkan;
2) Sarana dan prasarana penunjang akses pariwisata belum memadai;
3) Promosi wisata masih sangat minim;
6. Perindustrian
Sebagai sektor antara yang memproses bahan-bahan mentah menjadi barang jadi memiliki
kontribusi penting dalam meningkatkan nilai tambah produk-produk yang dihasilkan masyarakat.
Permasalahan yang masih membutuhkan penanganan di masa mendatang adalah :
1) Belum terintegrasinya pembinaan usaha industri yang ada;
2) Skill pelaku industri yang masih kurang;
3) Sarana dan prasarana penunjang industri belum memadai.
7. Perdagangan
Permasalahan pembangunan urusan perdagangan pada periode tahun 2011-2015 yang perlu
mendapat perhatian sebagai berikut.
1) Belum tersedianya prasarana pasar induk Kabupaten
2) Belum optimalnya pemanfaatan prasarana pasar di kecamatan dan perdesaan;
3) Belum meratanya ketersediaan prasarana pasar di tiap Kecamatan.
4) Belum tertibnya ketersediaan data dan informasi komoditi perdagangan yang keluar masuk
daerah.
5) Belum optimalnya pelayanan tera atau tera ulang.
8. Ketransmigrasian
Permasalahan pembangunan urusan ketenagakerjaan dan transmigrasi pada periode tahun
2011-2015 yang perlu mendapat perhatian sebagai berikut.
1) Dukungan aksesibilitas transportasi, pelayanan kesehatan, pendidikan pada kawasan
transmigrasi belum optimal.
2) Sarana dan prasarana KTM masih perlu ditingkatkan yang ditunjang dengan ketersediaan
regulasinya.

IV - 12

4.2. Penelaahan RPJMN dan PRJMD Daerah Lain


4.2.1. Penelaahan RPJMN dan RPJMD Provinsi
Keterkaitan rencana pembangunan dalam RPJMD Kabupaten Sumbawa dengan RPJMN dan
RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Barat, adalah sebagai berikut.
Tabel 4.2
Keterkaitan Prioritas RPJMN, RPJMD Provinsi NTB
dan RPJMD Kabupaten Sumbawa
No

RPJMN

RPJMD Provinsi NTB

RPJMD Kab. Sumbawa


4

Visi (2010-2014):

Visi (2009-2013):

Visi (2011-2015) :

Terwujudnya Indonesia Yang Sejahtera,


Demokratis, dan Berkeadilan

Terwujudnya
Masyarakat
Nusa
Tenggara Barat Yang Beriman dan
Berdayasaing (NTB Bersaing)

Terwujudnya Masyarakat Sumbawa


Berdayasaing Dalam Memantapkan
Samawa Mampis Rungan

Misi :

Miisi :

Misi :

1. Melanjutkan Pembangunan Menuju


Indonesia yang Sejahtera
2. Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi
3. Memperkuat Dimensi Keadilan di
Semua Bidang

1. Mengembangkan
Masyarakat
Madani yang Berakhlak Mulia,
Berbudaya,
Menghormati
Pluralitas dan Kesetaraan Gender;
2. Meningkatkan
Pelayanan
Pendidikan dan Kesehatan yang
Berkeadilan,
Terjangkau
dan
Berkualitas;
3. Menumbuhkan Ekonomi Berbasis
Sumberdaya
Lokal
dan
Mengembangkan Investasi dengan
Mengedepankan
Prinsip
Pembangunan Berkelanjutan;
4. Melakukan
Percepatan
Pembangunan
Infrastruktur
Strategis dan Penerapan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi;
5. Menegakkan Supremasi Hukum,
Pemerintahan yang Bebas KKN
dan
Memantapkan
Otonomi
Daerah.

1. Mengembangkan
masyarakat
yang
religius/beriman,
berbudaya,
menghargai
pluralitas, kesetaraan gender
dan berkesadaran hukum.
2. Menyelenggarakan pelayanan
dasar yang lebih berkualitas dan
terjangkau dibidang pendidikan,
kesehatan dan kesejahteraan
sosial.
3. Meningkatkan pelayanan publik
dan
penyelenggaraan
tata
pemerintahan daerah yang baik
(good local governance).
4. Mempercepat
pengembangan
ekonomi
daerah
berbasis
agrobisnis melalui percepatan
pembangunan
infrastruktur,
pengembangan
kawasan
strategis,
penguatan
kelembagaan ekonomi lokal dan
peningkatan investasi.
5. Memastikan
pengelolaan
sumberdaya
alam
dan
lingkungan
hidup
secara
berkelanjutan.

Prioritas :

Prioritas :

Prioritas :
1. Reformasi birokrasi dan tata
kelola;
2. Pendidikan
3. Kesehatan
4. Penanggulangan kemiskinan
5. Ketahanan pangan
6. Infrastruktur
7. Iklim investasi dan iklim usaha
8. Energi
9. Lingkungan hidup dan pengelolaan
bencana
10. Daerah tertinggal, terdepan, terluar
dan pasca konflik
11. Kebudayaan,
kreativitas
dan
inovasi teknologi

1. Meningkatkan
kesejahteraan 1.
masyarakat
2. Meningkatkan pelayanan publik
3. Meningkatkan daya saing daerah
4. Meningkatkan daya tahan dan daya 2.
tangkal masyarakat
5. Meningkatkan citra daerah
6. Meningkatkan harkat dan martabat
masyarakat
7. Mengoptimalkan
pembangunan
berkelanjutan
3.
8. Meningkatkan
kesadaran
dan
penegakan hukum.
4.

5.

Meningkatkan
kualitas
kehidupan beragama untuk
mewujudkan Tau Samawa
Berimtaq tinggi;
Menciptakan
pemerintahan
yang
bersih,
melanjutkan
reformasi
birokrasi,
peningkatan kualitas pelayanan
publik dan pemberantasan
korupsi.
Menyelenggarakan pendidikan
berkualitas dan terjangkau dari
tingkat SD hingga SMA (Wajib
Belajar 12 tahun).
Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan
berkualitas
dan
terjangkau.
Mendekatkan pelayanan KTP,
Kartu Keluarga, Pertanahan dan
Pelayanan Perizinan hingga di
tingkat Desa.

IV - 13

No

RPJMN

RPJMD Provinsi NTB

RPJMD Kab. Sumbawa


4
Percepatan
pembangunan
infrastruktur wilayah terutama
penanganan kerusakan jalan dan
jembatan, air bersih dan krisis
listrik.
7. Mengembangkan
usaha
ekonomi lokal masyarakat desa.
8. Mengembangkan
program
peningkatan produksi pertanian,
perkebunan, peternakan dan
perikanan.
9. Mengembangkan
pembinaan
pemerintahan
desa
dan
pemberdayaan masyarakat.
10. Mengembangkan kebudayaan,
kepariwisataan, generasi muda,
peranan perempuan dan olah
raga.
11. Menjaga
keserasian
pemanfaatan ruang, pengelolaan
lingkungan hidup dan mitigasi
bencana.
6.

Berdasarkan sandingan prioritas RPJMN, RPJMD Provinsi NTB dan RPJMD Kabupaten
Sumbawa sebagai tersebut pada table 4.2, maka hasil telaahan disajikan sebagai berikut.
1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama untuk mewujudkan Tau Samawa Berimtaq tinggi
yang menjadi prioritas pembangunan Kabupaten Sumbawa juga termuat di dalam prioritas
RPJMD Provinsi NTB yaitu pada prioritas meningkatkan daya tahan dan daya tangkal
masyarakat, serta prioritas meningkatkan harkat dan martabat masyarakat yang merupakan
penjabaran dari RPJMN pada prioritas kebudayaan, kreativitas dan inovasi teknologi.
2. Menciptakan pemerintahan yang bersih, melanjutkan reformasi birokrasi, peningkatan kualitas
pelayanan publik dan pemberantasan korupsi yang menjadi prioritas RPJMD Kabupaten
Sumbawa telah selaras dengan prioritas RPJMD Provinsi NTB pada prioritas meningkatkan
pelayanan public. Demikian pula dengan RPJMN pada prioritas reformasi birokrasi dan tata
kelola.
3. Menyelenggarakan pendidikan berkualitas dan terjangkau dari tingkat SD hingga SMA (Wajib
Belajar 12 tahun) sebagai prioritas RPJMD Kabupaten Sumbawa, juga merupakan prioritas
RPJMD Provinsi NTB pada prioritas meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan
harkat dan martabat masyarakat dan prioritas meningkatkan pelayanan publik, serta prioritas
pendidikan pada RPJMN.
4. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan berkualitas dan terjangkau, selain menjadi prioritas
pada RPJMD Kabupaten Sumbawa juga menjadi prioritas pada RPJMD Provinsi NTB pada
prioritas meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan harkat dan martabat
masyarakat serta prioritas meningkatkan pelayanan publik, Demikian pula dengan prioritas
kesehatan pada RPJMN.
5. Mendekatkan pelayanan KTP, Kartu Keluarga, Pertanahan dan Pelayanan Perizinan hingga di
tingkat Desa yang menjadi bagian dari upaya penataan administrasi kependudukan sebagai
prioritas RPJMD Kabupaten Sumbawa, juga termasuk prioritas provinsi yaitu meningkatkan
pelayanan public, serta prioritas reformasi birokrasi dan tata kelola pada RPJMN.
6. Percepatan pembangunan infrastruktur wilayah terutama penanganan kerusakan jalan dan
jembatan, air bersih dan krisis listrik, sebagai prioritas pada RPJMD Kabupaten Sumbawa, telah
selaras dengan RPJMD Provinsi NTB pada prioritas meningkatkan pelayanan public dan
meningkatkan daya saing daerah. Demikian pula pada prioritas infrastruktur pada RPJMN.
IV - 14

7. Mengembangkan usaha ekonomi lokal masyarakat desa menjadi salah satu prioritas RPJMD
Kabupaten Sumbawa. Selaras dengan RPJMD Provinsi pada prioritas
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan prioritas iklim investasi dan pengembangan usaha pada RPJMN.
8. Mengembangkan program peningkatan produksi pertanian, perkebunan, peternakan dan
perikanan, sebagai prioritas pada RPJMD Kabupaten Sumbawa telah selaras dengan prioritas
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan daya saing daerah, menoptimalkan
pembangunan berkelanjutan pada prioritas RPJMD Provinsi NTB serta prioritas ketahanan
pangan, penanggulangan kemiskinan serta prioritas iklim investasi dan pengembangan usaha
pada RPJMN.
9. Mengembangkan pembinaan pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat, selain menjadi
prioritas pada RPJMD Kabupaten Sumbawa juga menjadi prioritas pada RPJMD Provinsi NTB
pada prioritas meningkatkan harkat dan martabat masyarakat, meningkatkan citra daerah serta
prioritas meningkatkan pelayanan publik, Demikian pula dengan prioritas reformasi birokrasi
dan tata kelola serta prioritas daerah tertinggal, terdepan dan terluar pada RPJMN.
10. Mengembangkan kebudayaan, kepariwisataan, generasi muda, peranan perempuan dan olah
raga menjadi salah satu prioritas RPJMD Kabupaten Sumbawa. Selaras dengan RPJMD
Provinsi pada prioritas meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan harkat dan
martabat masyarakat, meningkatkan citra daerah serta prioritas prioritas kebudayaan, kreativitas
dan inovasi teknologi pada RPJMN.
11. Menjaga keserasian pemanfaatan ruang, pengelolaan lingkungan hidup dan mitigasi bencana,
sebagai prioritas pada RPJMD Kabupaten Sumbawa telah selaras dengan prioritas
meningkatkan daya saing daerah, menoptimalkan pembangunan berkelanjutan, meningkatkan
daya tahan dan daya tangkal masyarakat, serta prioritas meningkatkan harkat dan martabat
masyarakat pada prioritas RPJMD Provinsi NTB serta prioritas penanggulangan kemiskinan
serta prioritas lingkungan hidup dan pengelolaan bencana pada RPJMN.
4.2.2. Penelaahan RPJMD Daerah Lain
Penyusunan RPJMD juga memperhatikan RPJMD daerah lain agar tercipta keterpaduan
pembangunan jangka menengah daerah dengan daerah sekitarnya, atau dengan daerah lain yang
memiliki hubungan keterkaitan atau pengaruh dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Penelaahan
terhadap RPJMD daerah lain dipandang perlu untuk mendapatkan gambaran kondisi, keterkaitan
dan keselarasan antarkebijakan terutama dengan daerah dalam satu provinsi.
Keterkaitan prioritas pembangunan antara Kabupaten Sumbawa dengan Kabupaten
Sumbawa Barat dan Kabupaten Dompu, disajikan sebagai berikut.
Tabel 4.3
Identifikasi Keterkaitan Prioritas Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Antara Kabupaten Sumbawa, Sumbawa Barat dan Dompu
No
1

Kabupaten Sumbawa

Prioritas Pembangunan Jangka Menengah


Kab. Sumbawa Barat

2
1. Meningkatkan kualitas kehidupan
beragama untuk mewujudkan Tau
Samawa Berimtaq tinggi;
2. Menciptakan pemerintahan yang
bersih,
melanjutkan
reformasi
birokrasi, peningkatan kualitas
pelayanan publik dan pemberantasan
korupsi.
3. Menyelenggarakan
pendidikan
berkualitas dan terjangkau dari
tingkat SD hingga SMA (Wajib
Belajar 12 tahun).

1.

2.

3.
4.
5.

3
Pemanfaatan Sumberdaya Alam
untuk
Pembangunan
Pertanian
Dalam Arti Luas
Pengelolaan Sumberdaya Mineral,
Energi dan Obyek Wisata yang Baik
dan Halal
Menjamin Kelestarian Lingkungan
Hidup
Pembangunan Usaha Produktif pada
Berbagai Sektor Ekonomi
Pengembangan Kemitraan Usaha
antar Pelaku Ekonomi

Kab. Dompu
4

1. Pengembangan
agribisnis
PIJAR
2. Pengembangan pariwisata
3. Penguatan kapasitas fiscal
4. Peningkatan investasi dan
perluasan kesempatan kerja
5. Pengembangan
dan
peningkatan
kualitas
pengamalan agama;
6. Pengembangan seni budaya
local

IV - 15

No
1

Kabupaten Sumbawa

Prioritas Pembangunan Jangka Menengah


Kab. Sumbawa Barat

2
4. Menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan
berkualitas
dan
terjangkau.
5. Mendekatkan pelayanan KTP, Kartu
Keluarga, Pertanahan dan Pelayanan
Perizinan hingga di tingkat Desa.
6. Percepatan
pembangunan
infrastruktur
wilayah
terutama
penanganan kerusakan jalan dan
jembatan, air bersih dan krisis
listrik.
7. Mengembangkan usaha ekonomi
lokal masyarakat desa.
8. Mengembangkan
program
peningkatan produksi pertanian,
perkebunan,
peternakan
dan
perikanan.
9. Mengembangkan
pembinaan
pemerintahan
desa
dan
pemberdayaan masyarakat.
10. Mengembangkan
kebudayaan,
kepariwisataan, generasi muda,
peranan perempuan dan olah raga.
11. Menjaga keserasian pemanfaatan
ruang, pengelolaan lingkungan
hidup dan mitigasi bencana.

3
6. Penataan Kehidupan Sosial Budaya,
Keagamaan dan Kelembagaan untuk
Menjamin Rasa Aman
7. Peningkatan Akses, Mutu dan
Ketatalaksanaan Pendidikan
8. Peningkatan Pelayanan dan Mutu
Kesehatan
9. Mendorong Kesetaraan Gender,
Pemberdayaan
Perempuan dan
Ketenagakerjaan
10. Pembangunan Infrastruktur atau
Prasarana Pembangunan
11. Pembangunan
Permukiman,
Perumahan dan Perkantoran
12. Penataan
Kelembagaan
dan
Reformasi Birokrasi
13. Pelayanan
Masyarakat
(Public
Service) yang Berkualitas

Kab. Dompu
4

7. Pengarusutamaan gender
8. Peningkatan
layanan
pendidikan masyarakat
9. Peningkatan layanan kesehatan
masyarakat
10. Pembangunan dan pemantapan
infrastruktur strategis
11. Peningkatan cakupan layanan
air bersih
12. Penataan fasilitas perkotaan
13. Penataan dan pengelolaan
lingkungan
14. Peningkatan kualitas produk
hukum daerah, koordinasi
penegakan
hukum
dan
kesadaran hokum
15. Penyelenggaraan
tatakelola
pemerintahan yang baik

4.3. Analisis Isu-Isu Strategis Pembangunan Jangka Menengah


Isu strategis dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah merupakan kondisi
actual yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena
penting, mendasar, mendesak dan berdampak jangka panjang bagi keberlanjutan pembangunan
serta signifikan bagi daerah sesuai dengan tujuan penyelenggaraan pemerintahan daerah dimasa
yang akan datang.
Isu-isu strategis RPJMD Kabupaten Sumbawa tahun 2011-2015 disusun dengan melihat dari
fakta-fakta permasalahan pembangunan maupun permasalahan dalam penyelenggaraan pemrintahan
daerah yang dipandang mendasar saat ini dikaitkan dengan tantangan yang akan dihadapi pada
tahun 2011-2015, sebagai berikut.
Tabel 4.4
Identifikasi Isu-Isu Strategis Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten Sumbawa
No

Urusan

Permasalahan

Isu

1
I
1

Urusan Wajib
Pendidikan

Belum memadainya jumlah


kualifikasi dan pemerataan
(Rasio Guru per 10.000 murid
tahun 2010, SD/MI 940.67
SMP/MTs 920.09);

dan
guru
pada
dan

Pendidikan

Masih terjadinya inefisiensi internal


pendidikan akibat putus sekolah
dan droup-out sehingga terjadi
pemborosan anggaran mencapai
R0.1,173 Milyar.

Pendidikan

Masih rendahnya angka partisipasi


dengan semakin tingginya jenjang
pendidikan; (APK PAUD baru

Peningkatan akses dan layanan


pendidikan

IV - 16

No

Urusan

Permasalahan

Isu

3
mencapai 41,93, APK dan APM
SMA sederajat masih berada
dibawah rata-rata provinsi. APK
64,81 berbanding 68,30 dan APM
49,93 berbanding 56,85);

Pendidikan

Masih tingginya angka putus


sekolah (Angka drop-out/putus
sekolah pada tingkat SD masih
berada diatas provinsi (1,51
berbading 1,02);

Pendidikan

Masih tingginya angka buta aksara


(Tahun 2009 masih terdapat
penduduk usia 15 tahun keatas yang
buta aksara sebesar 21.056 orang);

Pendidikan

Masih rendahnya kelulusan pada


sekolah-sekolah swasta.
Belum
optimalnya
kesadaran
masyarakat yang mampu secara
ekonomi
mengakses
layanan
pendidikan

Pendidikan

Angka mengulang SMA sederajat


masih berada diatas rata-rata
provinsi (0,38% berbanding 1,5%);

Perpustakaan

Kuantitas dan kualitas


pustaka masih kurang;

Kesehatan

Angka kesakitan yang disebabkan


oleh lingkungan yang tidak sehat
mencapai rata-rata 3.171 kasus
untuk malaria, demam berdarah 78
kasus, diare 13.639 kasus;

Kesehatan

Meskipun jumlah kematian bayi


dan balita berada dibawah rata-rata
provinsi, jumlah kematian bayi dan
balita yang sesungguhnya diduga
masih lebih tinggi dari yang
dilaporkan;

Kesehatan

Rasio
tenaga
kesehatan
dibandingkan
dengan
jumlah
penduduk 2,68.

bahan

Peningkatan akses dan layanan


kesehatan

Kesadaran akan kesehatan ibu


masih rendah, terlihat dari angka
jumlah kematian ibu terutama
kematian ibu bersalin yang lebih
lebih tinggi dari provinsi (12
berbanding 10,3);

Kesehatan

Kesadaran akan kecukupan gizi


bagi bayi dan balita masih rendah,
terlihat dari jumlah penderita
kekurangan gizi buruk yang lebih
tinggi dari rata-rata provinsi (115
berbanding 92,6);

Lingkungan hidup

Masih rendahnya ketersediaan


ruang terbuka hijau di kawasan
perkotaan

Kelestarian
dan
lingkungan hidup

kebersihan

IV - 17

No

Urusan

3
Belum
optimalnya
penataan
lingkungan
permukiman
serta
sanitasinya

Lingkungan Hidup

Reboisasi dan rehabilitasi hutan dan


lahan masih belum sebanding
dengan percepatan degradasinya

Kehutanan

Masih tingginya kerusakan hutan

Lingkungan Hidup

Masih
kurangnya
kesadaran
masyarakat terhadap pengelolaan
sampah dan kebersihan lingkungan;

Pekerjaan Umum

Masih terbatasnya ketersediaan


infrastruktur sumberdaya air, serta
tingkat kerusakan sarana dan
prasarana sumberdaya air yang ada,
rata-rata saluran irigasi dengan
tingkat kerusakan sedang hingga
berat hampir mencapai 40%;

Pekerjaan Umum

Tingginya tingkat kerusakan jalan,


terlihat dari data jalan kondisi kritis
mencapai 38,89% termasuk saluran
draenase dan prasarana jalan di
kawasan potensial terisolir;
Jalan kabupaten hampir 60% masih
berupa jalan kerikil dan tanah

Pendidikan

Belum
memadainya
kualitas,
kuantitas
dan
pemerataan
ketersediaan sarana dan prasarana
pendidikan (Rasio ketersediaan
sekolah pada tahun 2010 per 10.000
usia sekolah, untuk SD/MI, 78.99,
SMP/MTs 51.03);

Pendidikan

Tingkat kerusakan ruang kelas SD


masih cukup tinggi. Dari 2.031 unit
ruang kelas, 1.515 (74,39%)
kondisi baik, 371 (18,26%) rusak
ringan dan 149 (7,33%) dalam
keadaan rusak berat. SMP Dari 716
unit ruang kelas, 568 (79,33%)
kondisi baik, 123 (17,18%) rusak
ringan dan 25 (7,49%) dalam
keadaan rusak berat, sedangkan
tingkat kerusakan ruang kelas pada
SMA sederajat dari 355 unit ruang
kelas, dalam kondisi baik 325
(91,54%), rusak ringan 27 (7,61%)
dan rusak berat 3 (0,84%).

Kesehatan

Jumlah polindes masih lebih


sedikit, terlihat dari rasio polindes
terhadap jumlah penduduk lebih
rendah dari NTB (KS 1:12.021;
NTB 1:7.848)

Lingkungan hidup

Masih minimnya ketersediaan


tempat pembuangan sampah akhir;

Perumahan

4.

Permasalahan

Isu
4

Peningkatan
wilayah

Infrastruktur

IV - 18

No

Urusan

2
Permukiman

Permasalahan

Isu

3
Masih adanya jalan lingkungan
yang belum tertangani, terhadap
jalan lingkungan yang ada tingkat
kerusakannya masih tinggi;

Permukiman

Cakupan layanan air bersih masih


rendah yaitu sebesar 44,09%

Kepemudaan dan olahraga

Belum memadainya ketersediaan


sarana prsarana public untuk
pembangunan olahraga baik dari
segi
kuantitas
maupun
pemeratannya

Perhubungan

Minimnya fasilitas rambu-rambu


lalu lintas;

Perhubungan

Sarana dan prasarana


masih kurang

Otonomi
daerah,
Pemerintahan
Umum, Administrasi Keuangan
Daerah,
Perangkat
Daerah,
Kepegawaian dan Persandian

Masih minimnya sarana prasarana


pemadam kebakaran

Kebudayaan

Masih minimnya sarana prasarana


penyelenggaraan seni dan budaya
daerah

Kebudayaan

Belum
tersedianya
Museum Dalam loka

Kearsipan

Prasaran penyimpanan arsip masih


kurang

Perpustakaan

Prasarana pendukung perpustakaan


belum optimal

Kelautan dan Perikanan

Masih minimnya sarana prasarana


penunjang untuk mengoptimalkan
pemanfaatan potensi kelautan,
perikanan, pesisir dan pulau-pulau
kecil.

Pertanian

Belum optimalnya daya dukung


infrastruktur untuk membuka akses
lahan pertanian;

Pertanian

Masih rendahnya daya dukung


prasarana penertiban lalu lintas
ternak.

Pertanian

Masih rendahnya daya dukung


prasarana
layanan
kesehatan
hewan.

Perdagangan

Belum tersedianya prasarana pasar


induk kabupaten dan prasarana
pasar di kecamatan

Ketransmigrasian

Dukungan aksesibilitas transportasi,


pelayanan kesehatan, pendidikan
pada kawasan transmigrasi belum

terminal

Prasarana

IV - 19

No

Urusan

Permasalahan

Isu

optimal.

Ketransmigrasian

Sarana dan prasarana KTM masih


perlu ditingkatkan

Penataan Ruang

Belum ditetapkannya Perda RTRW


Kabupaten Sumbawa

Penataan ruang

Pemanfaatan dan Pengendalian


ruang masih belum optimal

Lingkungan hidup

Masih
kurang
pertamanan kota

Kepariwisataan

Belum
tersedianya
regulasi
Rencana Induk Pengembangan
Pariwisata Daerah (RIPPDA) dan
Rencana Induk Pengembangan
Obyek Wisata (RIPOW);

Perencanaan pembangunan

Pengintegrasian
antara
target
kinerja dan standar pelayanan
minimum dengan penganggarannya
belum jelas;

Perencanaan pembangunan

Penjabaran RPJMD ke dalam


Renstra SKPD dan selanjutnya
dijabarkan lagi ke rencana tahunan
masih belum terlaksana secara
konsisten

Perencanaan pembangunan

Perencanan partisipatif
belum
dapat terlaksana secara efektif,
karena menyangkut keterbatasan
SDM aparatur dan masyarakat pada
umumnya;

Perencanaan pembangunan

Pengintegrasian
antardokumen
perencanaan
belum
dilakukan
secara optimal;

Kepemudaan

Pembinaan
kepemudaan
belum terintegrasi;

Kependudukan dan catatan sipil

Belum optimal dan tertibnya


layanan administrasi kependudukan
(KTP, KK, Akte Nikah, Akte
kelahiran dll);

Ketahanan pangan

Belum
tersedianya
regulasi
ketahanan pangan sebagai pedoman
tatalaksana keamanan, mutu dan
gizi pangan di daerah

Keluarga berencana dan keluarga


sejahtera

Rendahnya rasio PUS peserta KB


aktif

Pemberdayaan perempuan dan


perlindungan anak

Rendahnya persentase partisipasi


perempuan pada lembaga legislatif,

Pemberdayaan perempuan dan


perlindungan anak

Rendahnya persentase perempuan


dalam jabatan structural di lingkup
pemerintah Kabupaten Sumbawa,

Penataan ruang dan pemukiman

tertatanya

Penyelenggaraan pemerintahan
daerah dan pelayanan publik

yang

IV - 20

No
1

Urusan

Permasalahan

Isu

2
Pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak

3
Masih tingginya angka kekerasan
terhadap perempuan dan anak
dalam rumah tangga

Komunikasi dan informasi

Keberadaan surat kabar yang


memberikan informasi up to date
terutama terkait dengan informasi
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah masih terbatas;

Perhubungan

Masih rendahnya rasio kendaraan


yang dilakukan uji kir

Komunikasi dan informasi

Keberadaan statsiun radio local


yang
masih
terbatas
dan
kemampuan jangkauan siarannya
yang belum mampu menjangkau
seluruh
wilayah
Kabupaten
Sumbawa;

Kesatuan bangsa dan politik dalam


negeri

Pengetahuan dan partisipasi politik


masyarakat
yang
cenderung
meningkat
seringkali
tidak
diimbangi
dengan
wawasan
kebangsaan yang sesuai dengan
nilai dan norma berlaku

Pertanahan

Belum tersedianya regulasi batas


desa.

Pertanahan

Sengketa batas wilayah kabupaten


belum tuntas.

Pertanahan

Administrasi
belum tertib

Otonomi daerah, Pemerintahan


Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian

Belum terukurnya indeks pelayanan


konsumen;

Otonomi daerah, Pemerintahan


Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian

Belum efektif dan terintegrasinya


layanan administrasi perizinan

Pemberdayaan masyarakat dan desa

Belum efektif pembinaan LPM,


BPD dan LSM.

Pemberdayaan masyarakat dan desa

Belum optimalnya pembinaan dan


kinerja Bumdes

Sosial

Belum optimalnya pembinaan dan


penanganan
komunitas
adat
terpencil;

Sosial

Belum optimalnya
terhadap PMKS

Statistik

Masih minimnya ketersediaan


dokumen statistic daerah termasuk
statistic daerah lain di sekitarnya;

Statistik

Masih lemahnya system pendataan

kepemilikan

tanah

pembinaan

IV - 21

No

Urusan

Permasalahan

Isu

dan pelaporan

Perdagangan

Belum optimalnya pemanfaatan dan


pengelolaan pasar di perdesaan

Perdagangan

Belum tertibnya ketersediaan data


dan
informasi
komoditi
perdagangan yang keluar masuk
daerah.

Perdagangan

Belum optimalnya pelayanan tera


atau tera ulang

Perindustrian

Penunjang layanan pengembangan


perindustrian belum memadai

Kearsipan

Kemampuan Sumberdaya manusia


pengelola arsip belum memadai

Perumahan

Masih banyaknya rumah tidak


layak huni
Masih besarnya gap permintaan
tenaga kerja dengan lulusan

Ketenagakerjaan

Koperasi

Masih
rendahnya
kewirausahaan

Ketenagakerjaan

Masih rendahnya daya saing tenaga


kerja local.

Ketahanan pangan

Belum optimalnya pemerataan


distribusi dan kemampuan dalam
konsumsi bahan pangan

Otonomi
daerah,
Pemerintahan
Umum, Administrasi Keuangan
Daerah,
Perangkat
Daerah,
Kepegawaian dan Persandian

Masih tingginya angka kemiskinan

Ketenagakerjaan

Rendahnya tingkat partisipasi


angkatan kerja;

Penanaman modal

Belum tertibnya data dan informasi


PMA dan PMD;

Koperasi dan UKM

Minimnya jumlah koperasi aktif


(mencapai 43,02%)

Perindustrian

Skill pelaku industri yang masih


kurang

Otonomi Daerah, Pemerintahan


Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian

Peran BUMD dalam peningkatan


asli daerah belum optimal

Otonomi Daerah, Pemerintahan


Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian

Tingkat realisasi PAD (93,34%)


masih
merupakan
terendah
dibandingkan
komponen
pendapatan lainnya.

Kemiskinan dan pengangguran

skill

Peningkatan
ekonomi

pembangunan

IV - 22

No
1

Urusan

Permasalahan

Isu

2
Otonomi Daerah, Pemerintahan
Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian

3
Rata-rata peningkatan realisasi
komponen PAD: Pajak Daerah
tumbuh negatif 1,11%, Retribusi
Daerah naik 14,69% (masih lebih
rendah dari rata-rata keseluruhan
pendapatan yakni 17,73%);

Otonomi Daerah, Pemerintahan


Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian

Belum diketahui secara pasti besar


potensi PAD sehingga target yang
ditetapkan tidak didasarkan atas
asesmen potensi yang dimiliki.

Otonomi Daerah, Pemerintahan


Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian

Belum dilakukan penyesuaian


perangakt regulasi hingga ke
tingkat
teknis
operasional,
kelembagaan pendapatan daerah
setelah berlakunya close system
dalam ketentuan jenis pajak dan
retribusi sesuai UU 28/2009;

Kelautan dan perikanan

Masih rendahnya nilai tambah


pengolahan hasil perikanan

Pertanian

Peningkatan kesejahteraan petani


belum sebanding dengan tingginya
kontribusi sektor pertanian terhadap
PDRB.

Pertanian

Rata-rata
produktivitas
lahan
tanaman pangan dan perkebunan
masih rendah

Pertanian

Penguasaan
teknologi
dan
pemanfaatan pupuk organik di
tingkat masyarakat masih kurang.

Pertanian

Masih rendahnya kemampuan


masyarakat dan pelaku usaha lokal
dalam
penguasaan
teknologi
pengolahan hasil pertanian;

Energi dan sumberdaya mineral

Belum optimalnya pemanfaatan


potensi energi baru terbarukan

Energi dan sumberdaya mineral


Otonomi Daerah, Pemerintahan
Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian

Rendahnya rasio elektrifikasi


Rasio Pol PP masih rendah

Otonomi Daerah, Pemerintahan


Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian

Masih adanya terjadi


pelanggaran hukum;

Kelautan dan Perikanan

Belum optimalnya pengawasan,


penertiban dan penegakan hukum
terhadap illegal fishing

Kehutanan

Belum optimalnya pengawasan,


penertiban dan penegakan hukum
terhadap illegal logging.

Belum optimalnya penegakan Perda

Kehidupan beragama, kesadaran


dan
penegakan
hukum,
pelestarian
budaya
dan
kepariwisataan

kasus

IV - 23

No

Urusan

Permasalahan

Isu

Energi dan sumberdaya mineral

Belum optimalnya pengawasan,


penertiban dan penegakan hukum
terhadap illegal mining.

Kebudayaan

Penanganan
situs-situs
dan
pelestarian benda purbakala dan
kawasan cagar budaya belum
optimal;

Sosial

Pengaruh keterbukaan masyarakat


dalam derasnya globalisasi terhadap
kehidupan beragama dan jati diri
masyarakat;

Kepariwisataan

Gerakan masyarakat sadar wisata


dalam membangun destinasi wisata
yang tematik belum optimal

Kepariwisataan

Masih kurangnya informasi serta


kualitas dan kuantitas event-event
promosi daerah

Berdasarkan tabel tersebut, maka dirumuskan isu-isu strategis pembangunan daerah


Kabupaten Sumbawa (2011-2015), sebagai berikut.
1. Akses dan layanan pendidikan
2. Akses dan layanan kesehatan
3. Infrastruktur wilayah
4. Pelestarian lingkungan hidup dan mitigasi bencana
5. Penataan ruang dan permukiman
6. Penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pelayanan piblik
7. Kemiskinan dan pengangguran
8. Perekonomian daerah
9. Kehidupan beragama, kesadaran dan penegakan hukum, kebudayaan dan pariwisata
Sembilan isu strategis tersebut secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Peningkatan akses dan layanan pendidikan dipandang penting untuk tetap ditingkatkan, selain
bersifat mendasar dan diyakini memberikan dampak signifikan terhadap keberlanjutan
pembangunan di Kabupaten Sumbawa terkait dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia
yang akan menentukan masa depan Kabupaten Sumbawa, juga karena kondisi actual daya
dukungnya baik sarana maupun prasarananya saat ini masih belum dapat memberikan akses dan
layanan yang optimal;
2. Peningkatan akses dan layanan kesehatan menjadi isu strategis terkait dengan keberlangsungan
hidup masyarakat dan tuntutan bahwa pembangunan daerah membutuhkan manusia yang sehat
dan untuk itu dipandang penting tetap ditingkatkan;
3. Peningkatan Infrastruktur/Prasarana wilayah memiliki peran penting dalam pembangunan
daerah terutama dalam mendukung pembangunan sector lainnya seperti pendidikan, kesehatan,
lingkungan hidup, pelayanan public, penataan ruang dan permukiman, pengentasan kemiskinan,
serta pelestarian lingkunagn hidup dan mitigasi bencana. Pentingnya meningkatkan daya
IV - 24

dukung infrastruktur di Kabupaten Sumbawa juga terkait dengan topografi daratan Sumbawa
yang berbukit dan bergunung, serta untuk membuka akses transportasi bagi kawasan potensial
terisolir.
4. Lingkungan hidup dan mitigasi bencana menjadi penting terutama terkait dengan
kecenderungan eksploitasi terhadap sumberdaya alam, pengrusakan lingkungan hutan dan
lahan, kebersihan dan kesehatan, serta bahaya bencana yang senantiasa terkait langsung dengan
ketidakseimbangan lingkungan hidup.
5. Penataan ruang dan permukiman perlu mendapat perhatian pada periode 2011-2015 setelah
ditetapkannya RTRW Kabupaten Sumbawa, mengingat populasi penduduk semakin tinggi
sementara ketersediaan ruang cenderung tetap akan mengakibatkan kepadatan pada suatu
wilayah tertentu yang memiliki gravitasi lebih tinggi dari wilayah lainnya. Disamping itu, juga
terkait dengan adanya wilayah rentan bencana banjir, kebersihan dan penataan lingkungan.
6. Penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pelayanan publik masih tetap memerlukan perhatian
terutama akses layanan bagi masyarakat, juga menyangkut kemampuan keuangan daerah yang
bersumber dari PAD, serta penegakan aturan main. Demikian pula dengan tingkat kemiskinan
yang masih cukup tinggi, kemampuan Satpol PP yang amat terbatas, serta ketersediaan
prasarana pendukung dan SDM aparatur yang juga belum memadai.
7. Kemiskinan dan pengangguran merupakan permasalahan yang dihadapi di seluruh pelosok
tanah air dan sangat memperngaruhi kehidupan masyarakat dalam mengakses layanan dasar
seperti pendidikan, kesehatan serta peningkatan daya beli. Kondisi saat ini yang menunjukkan
angka kemiskinan dan pengangguran yang masih tinggi memerlukan penanganan secara
terintegrasi dari setiap program pembangunan pada tahap 2011-2015 disertai dengan upaya
peningkatan peluang dan kesempatan kerja.
8. Perekonomian daerah yang secara makro meskipun tetap menunjukkan pertumbuhan positif
setiap tahunnya, namun peningkatan nilai tambah hasil produksi usaha masyarakat belum
memberikan peningkatan yang signifikan. Kondisi tersebut membutuhkan dukungan semua
sector pembangunan, dan peran sector-sektor strategis akan sangat memberikan kontribusi yang
tinggi dalam mengerakkan sector lainnya.
9. Kehidupan beragama, kesadaran dan penegakan hukum, kebudayaan dan pariwisata. Kehidupan
social kemasyarakatan yang tenteram dan damai menjadi prasyarat utama untuk menciptakan
kondusifitas penyelenggaraan pembangunan daerah. Hal tersebut perlu didukung oleh
kehidupan keberagamaan yang semakin baik, kesadaran akan pentingnya penegakan aturan
main, serta kehidupan kebudayaan dan kepariwisataan yang dapat memperkuat jati diri
masyartakat.
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses
penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan
sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas
pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral dan etika birokratis dapat
dipertanggungjawabkan.
Untuk melihat keterkaitan isu strategis RPJMN, RPJMD Provinsi NTB dan RPJMD
Kabupaten Sumbawa, disajikan sebagai berikut.

IV - 25

Tabel 4.5
Keterkaitan Hubungan Isu Strategis
No
1

Isu Strategis Daerah


RPJMD NTB
(2009-2013)

RPJMN
(2010-2014)
2

Reformasi birokrasi dan tata


kelola (a)
Pendidikan (b)

Kesehatan (c)

Penanggulangan kemiskinan (d)

Ketahanan pangan (e)

Infrastruktur (f)

7
8

Iklim investasi dan usaha (g)


Energi (h)

Pluralitas agama, suku dan budaya


(k)
Kemiskinan, pengangguran dan
kesenjangan social (d)
Pendidikan (Buta aksara dan putus
sekolah) (b)
Kesehatan (kematian bayi dan ibu
melahirkan) (c)
Kesenjangan pembangunan
antarwilayah dan antarsektoral (f)
(g) (j)
Penegakan hukum dan pelayanan
public (a)
Kualitas lingkungan hidup (i)
Daya dukung kapasitas energy
listrik (h)

Lingkungan hidup dan bencana


(i)
10
Daerah tertinggal, terdepan,
terluar dan pasca konflik (j)
11
Kebudayaan, kreativitas dan
inovasi teknologi (k)
Ket. : Tanda ( ) yang sama berarti memiliki keterkaitan isu

RPJMD Sumbawa
(2011-2015)
4

Penyelenggaraan pemerintahan
daerah dan pelayanan piblik (a)
Akses dan layanan pendidikan (b)
Akses dan layanan kesehatan (c)
Kemiskinan dan pengangguran (d)
Infrastruktur wilayah (f) (h)

Penataan ruang dan permukiman


(j)
Perekonomian daerah (e) (g) (i)
Kehidupan beragama, kesadaran
dan penegakan hukum,
kebudayaan dan pariwisata (k)
Pelestarian lingkungan hidup dan
mitigasi bencana (i)

4.4. Penelaahan RPJPD Kabupaten Sumbawa (2005-2025)


Visi RPJMD Kabupaten Sumbawa tidak terlepas dari koridor visi RPJPD Kabupaten
Sumbawa (2005-2025) sebagaimanan telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 31 Tahun
2010, yaitu Terwujudnya Kabupaten Sumbawa Sebagai Daerah Agribisnis Berdaya Saing
Menuju Masyarakat Sejahtera, akan dilaksanakan melalui misi sebagai berikut.
1. Mewujudkan masyarakat beriman, berbudaya, rukun dan berkesadaran hukum.
2. Mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan.
3. Mewujudkan daerah yang berdaya saing.
4. Mewujudkan daerah yang asri dan lestari.
5. Mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera.
Pada dokumen RPJPD Tahun 2005-2025 telah ditentukan arah pembangunan pada tiap misi
pembangunan sebagai berikut.
1. Mewujudkan masyarakat beriman, berbudaya, rukun dan berkesadaran hukum.
Melalui misi ini, diarahkan untuk pembangunan social keagamaan melalui, pembangunan
kebudayaan, pembangunan kerukunan hidup masyarakat, dan pembangunan kesadaran hukum.
2. Mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera
Melalui misi ini, diarahkan untuk pembangunan ketahanan pangan, pembangunan sandang dan
perumahan, pembangunan ketenagakerjaan, pembangunan keluarga berencana dan
kependudukan, pembangunan pemdidikan, kesehatan, dan pembangunan kesejahteraan social.
IV - 26

3. Mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan


Melalui misi ini, diarahkan untuk pembangunan wilayah, pembangunan kota dan desa,
penanggulangan kemiskinan, dan pembangunan kesetaraan gender.
4. Mewujudkan daerah yang berdaya-saing
Melalui misi ini, diarahkan untuk pembangunan sumberdaya manusia, pembangunan
perekonomian, profesionalisme aparatur, pengelolaan keuangan daerah, perhubungan dan
komunikasi, pembangunan energy dan kelistrikan,
5. Mewujudkan daerah yang asri dan lestari
Melalui misi ini diarahkan untuk pengelolaan dan pemanfatan sumberdaya alam terbarukan,
pengelolaan dan pemanfatan sumberdaya alam tidak terbarukan, pengelolaan keragaman
sumberdaya hayati, mitigasi bencana, dan pembangunan kesadaran lingkungan.

IV - 27

Anda mungkin juga menyukai