Anda di halaman 1dari 6

Tanda dan gejala:

A. Skizofrenia (Yosep, 2007)


a. Gejala positif, terdiri dari :
1) Delusi/waham, yaitu keyakinan yang tidak masuk akal. Contohnya berpikir bahwa
dia selalu diawasi lewat televisi, berkeyakinan bahwa dia orang terkenal,
berkeyakinan bahwa radio atau televisi memberi pesan-pesan tertentu, memiliki
keyakinan agama yang berlebihan.
2) Halusinasi, yaitu mendengar, melihat, merasakan, mencium sesuatu yang
sebenarnya tidak ada. Sebagian penderita, mendengar suara/ bisikan bersifat
menghibur

atau

tidak

menakutkan.

Sedangkan

yanng lainnya

mungkin

menganggap suara/bisikan tersebut bersifat negatif/ buruk atau memberikan


perintah tertentu.
3) Pikiran paranoid, yaitu kecurigaan yang berlebihan. Contohnya merasa ada
seseorang yang berkomplot melawan, mencoba mencelakai atau mengikuti,
percaya ada makhluk asing yang mengikuti dan yakin dirinya diculik/ dibawa ke
planet lain.

b. Gejala negatif
1) Motivasi rendah (low motivation). Penderita akan kehilangan ketertarikan pada
semua aspek kehidupan. Energinya terkuras sehingga mengalami kesulitan
melakukan hal-hal biasa dilakukan, misalnya bangun tidur dan membersihkan
rumah.
2) Menarik diri dari masyarakat (social withdrawal). Penderita akan kehilangan
ketertarikan untuk berteman, lebih suka menghabiskan waktu sendirian dan merasa
terisolasi.

c. Gejala kognitif
1) Mengalami problema dengan perhatian dan ingatan. Pikiran mudah kacau sehingga
tidak bisa mendengarkan musik/ menonton televisi lebih dari beberapa menit. sulit
mengingat sesuatu, seperti daftar belanjaan.
2) Tidak dapat berkosentrasi, sehingga sulit membaca, menonton televisi dari awal
hingga selesai, sulit mengingat/ mempelajari sesuatu yang baru.

Miskin perbendaharaan kata dan proses berpikir yang lambat. Misalnya saat mengatakan
sesuatu dan lupa apa yang telah diucapkan, perlu usaha keras untuk melakukannya.

B. Gangguan Suasana Perasaan (Mood {Afektif})


1. Gangguan Depresi Mayor (Episode Tunggal atau Berulang)
Depresi mayor merupakan suatu kelainan alam perasaan melibatkan depresi atau hilangnya
minat atau kesenangan dalam aktivitas-aktivitas yang biasa dan pada waktu yang lampau.
Ini adalah tanda kelainan dalam fungsi sosial dan pekerjaan selama sedikitnya dua minggu.
a. Dengan gambaran psikotik
Kerusakan meguji realita, seperti kehadiran halusinasi atau delusi jelas.
b. Tipe melankolik
Gejala-gejala berlebihan, adanya kehilangan minat dalam semua aktivitas. Depresi
memburuk secara teratur pada pagi hari. Riwayat episode depresif mayor sebelumnya
secara tetap berespons baik terhadap terapi antidepresan somatik.
c. Pola musiman
Telah ada (setidaknya) tiga tahun pola awitan kelainan depresif selama periode tahun
antara permulaan Oktober dan akhir November dan berakhir antara pertengahan Februari
dan pertengahan April. Remisi yang penuh terjadi diantara periode-periode ini.
d. Distimia ialah suatu kelainan alam perasaan dengan karakteristik yang mirip, jika sedikit
lebih ringan, hal ini dianggap berasal dari depresi mayor. Tidak ada halusinasi atau delusi.
(Townsed, mary C, 1998 : 179-180)
Untuk episode depresi, dari ketiga tingkatan keparahan tersebut diperlukan sekurangkurangnya dua minggu untuk penegakkan diagnosis, akan tetapi periode lebih pendek
dapat dibenarkan jika gejala luar biasanya beratnya dan berlangsung cepat.
2. Gangguan Bipolar
Kelainan bipolar dikarakteristikkan dengan perpindahan suasana hati dari depresi yang
dalam sampai euphoria hebat (mania), dengan periode menghalangi alam perasaan normal
(Townsed, mary C, 1998 : 180).
Gangguan ini memiliki episode berulang (sekurang-kurangnya dua episode) dimana afek
pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu. Pada waktu tertentu terdiri dari
peningkatan afek disertai penambahan energi dan aktivitas (mania atau hipomania) dan
pada waktu lain berupa penurunan afek disertai pengurangan energi dan aktivitas (depresi).

Khas biasanya ada penyembuhan sempurna antara episode. Episode manic biasanya mulai
tiba-tiba dan berlangsung antara 2 minggu sampai 4-5 bulan, episode depresi cenderung
berlangsung lebih lama (rata-rata sekitar 6 bulan) meskipun jarang melebihi 1 tahun
kecuali pada orang berusia lanjut. Kedua macam episode ini seringkali terjadi setelah
peristiwa hidup yang penuh stress atau trauma mental lain.
(Arief Mansjoer dkk, 2001 : 201)
3. Episode Manik
Pada kelompok ini terdapat afek yang meningkat, disertai peningkatan dalam jumlah dan
kecepatan aktivitas fisik dan mental, dalam berbagai derajat keparahan. Kategori ini hanya
untuk satu episode manik tunggal (yang pertama), termasuk gangguan afektif bipolar,
episode manik tunggal. Termasuk :
a. Hipomania
1. Derajat gangguan yang lebih ringan dari mania, afek yang meninggi atau berubah
disertai peningkatan aktivitas menetap selama sekurang-kurangnya beberapa hari
berturut-turut, pada suatu derajat intensitas dan bertahan melebihi siklotimia, serta
tidak ada halusinasi atau waham.
2. Menimbulkan pengaruh nyata atas kelancaran pekerjaan dan aktivitas sosial.
b. Mania tanpa gejala psokitik
1. Episode harus berlangsung sekurang-kurangnya 1 minggu dan cukup berat sampai
mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan dan aktivitas social yang biasa
dilakukan.
2. Perubahan afek harus disertai energi yang bertambah, sehingga terjadi aktivitas
berlebihan, percepatan dan kecepatan bicara, kebutuhan tidur kurang, ide-ide perihal
kebesaran, dan terlalu optimistik.
c. Mania dengan gejal psikotik
1. Gambaran klinis lebih berat daripada mania tanpa gejala psikotik.
2. Harga diri yang membumbung dan gagasan kebesaran dapat berkembang menjadi
waham kebesaran (delusion of persecution). Waham dan halusinasi sesuai dengan
keadaan afek tersebut.
(Arief Mansjoer dkk, 2001 : 201)

Tanda dan Gejala berdasarkan Psikotik akut dan Kronis:


1) Gangguan/ gejala Psikotik Akut
Gambaran Utama Perilaku

Perilaku yang diperlihatkan oleh pasien yaitu :

Mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya

Keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal

Kebingungan atau disorientasi

Perubahan perilaku; menjadi aneh atau menakutkan seperti menyendiri, kecurigaan


berlebihan, mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan, bicara dan tertawa serta
marah-marah atau memukul tanpa alas an

Pedoman Diagnostik
Untuk menegakkan diagnosis gejala pasti gangguan psikotik akut adalah sebagai berikut :

Halusinasi (persepsi indera yang salah atau yang dibayangkan : misalnya, mendengar
suara yang tak ada sumbernya atau melihat sesuatu yang tidak ada bendanya)

Waham (ide yang dipegang teguh yang nyata salah dan tidak dapat diterima oleh
kelompok sosial pasien, misalnya pasien percaya bahwa mereka diracuni oleh tetangga,
menerima pesan dari televisi, atau merasa diamati/diawasi oleh orang lain)

Agitasi atau perilaku aneh (bizar)

Pembicaraan aneh atau kacau (disorganisasi)

Keadaan emosional yang labil dan ekstrim (iritabel)

2) Gangguan Psikotik kronik


Gambaran Perilaku
Untuk menetapkan diagnosa medik psikotik kronik data berikut merupakan perilaku utama
yang secara umum ada.

Penarikan diri secara sosial

Minat atau motivasi rendah, pengabaian diri

Gangguan berpikir (tampak dari pembicaraan yang tidak nyambung atau aneh)

Perilaku aneh seperti apatis, menarik diri, tidak memperhatikan kebersihan yang
dilaporkan keluarga

Perilaku lain yang dapat menyertai adalah :

Kesulitan berpikir dan berkonsentrasi

Melaporkan bahwa individu mendengar suara-suara

Keyakinan yang aneh dan tidak masuk akal sepert : memiliki kekuatan supranatural,
merasa dikejar-kejar, merasa menjadi orang hebat/terkenal

Keluhan fisik yang tidak biasa/aneh seperti : merasa ada hewan atau objek yang tak
lazim di dalam tubuhnya

Bermasalah dalam melaksanakan pekerjaan atau pelajaran

Untuk lebih jelasnya mengenai psikotik kronik, disini dapat dijelaskan melalui skizofrenia
Dimana Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang kronik, pada orang yang
mengalaminya tidak dapat menilai realitas dengan baik dan pemahaman diri buruk. Gejala
klinis dari skizofrenia dapat dilihat di bawah ini:

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala
atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):
a. thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam
kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun
kualitasnya berbeda ; atau
thought insertion or withdrawal = isi yang asing dan luar masuk ke dalam
pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar
dirinya (withdrawal); dan
thought broadcasting= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum
mengetahuinya;
b. delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan
tertentu dari luar; atau
delusion of passivitiy = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap
suatu kekuatan dari luar; (tentang dirinya = secara jelas merujuk kepergerakan
tubuh / anggota gerak atau ke pikiran, tindakan, atau penginderaan khusus);
delusional perception = pengalaman indrawi yang tidak wajar, yang bermakna
sangat khas bagi dirinya, biasnya bersifatmistik atau mukjizat;
c. Halusinasi auditorik:

suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien,
atau

mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara berbagai


suara yang berbicara), atau

jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh.

d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap


tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau

politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya
mampu mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia
lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
a. halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja, apabila disertai baik oleh waham
yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang
jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau
apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus
menerus;
b. arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation), yang
berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau neologisme;
c. perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu
(posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor;
d. gejala-gejala negative, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan respons
emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan
penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas
bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi
neuroleptika;

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu
bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall
quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai
hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri
(self-absorbed attitude), dan penarikan diri secara sosial.

Anda mungkin juga menyukai