Pencucian Luka
Pencucian bertujuan untuk membuang jaringan nekrosis, cairan luka yang bersih,
sisa balutan yang digunakan dan sisa metabolic tubuh pada cairan luka. Mencuci
dapat meningkatkan, memperbaiki, dan mempercepat proses penyembuhan luka
dan menghindari kemungkinan terjadinya infeksi. Pencucian luka merupakan
aspek yang paling penting mendasar dalam manajemen luka. Merupakan basis
untuk proses penyembuhan luka yang baik, karena luka akan sembuh dengan
baik jika luka dalam kondisi bersih.
Teknik pencucian pada luka antara lain dengan swabbing, scrubbing, showering,
hydrotherapi, whirlpool, dan bathing.
mencuci dengan teknik swabbing dan scrubbing tidak terlalu dianjurkan pada
pencucian luka, karena dapat menyebabkan trauma pada jaringan granulasi dan
epithelium, juga membuat bakteri terdistribusi bukan mengangkat bakteri. pada
saat scrubbing atau menggosok dapat menyebabkan luka menjadi terluka
sehingga dapat meningkatkan inflamasi ( persisten inflamasi). teknik showering
(irigasi), whirpool, dan bathing adalah teknik yang paling sering digunakan dan
banyak riset yang mendukung teknik ini. keuntungan dari teknik ini adalah
dengan teknik tekanan yang cukup dapat mengangkat bakteri yang
terkolonisasi, mengurangi terjadinya trauma dan mencegah terjadinya infeksi
silang serta tidak menyebabkan luka mengalami trauma.
Debridement
Nekrotik adalah perubahan morfologi yang diindikasi kan oleh adanya sel
matiyang disebabkan oleh degradasi enzim secara progresif, ini merupakan
respon yang normal dari tubuh terhadap jaringan yang rusak.
Jaringan nekrotik dapat dibedakan menjadi 2 bentuk :
1.
endogen yang secara alami akan melisiskan jaringan nekrotik. Secara sintetis
preparat hidrogel dan hydrocolloid dapat menciptakan kondisi lingkungan yang
optimal bagi fagosit tubuh dan bertindak sebagai agent yang melisiskan jaringan
nekrotik serta memacu proses granulasi. Belatung (Lucilla serricata)yang
disterilkan sering digunakan untuk debridemen biologi. Belatung menghasilkan
enzim yang dapat menghancurkan jaringan nekrotik. Debridemen bedah
merupakan jenis debridemen yang paling cepat dan efisien.
Tujuan debridemen bedah adalah untuk:
sehingga
dapat
mempercepat
Cara yang paling efektif dalam membuat dasar luka yang baik adalah dengan
metode autolysis debridement. Autolysis debridement adalah suatu cara
peluruhan jaringan nekrotik yang dilakukan oleh tubuh sendiri dengan syarat
utama lingkungan luka harus dalam keadaan lembab. Pada keadaan lembab,
proteolytic enzim secara selektif akan melepas jaringan nekrosis dari tubuh.
Pada keadaan melunak jaringan nekrosis akan mudah lepas dengan sendirinya
ataupun dibantu dengan surgical atau mechanical debridement. Tindakan
debridement lain yang biasa digunakan adalah dengan cara biomechanical
menggunakan magots atau larva. Larva akan dengan sendirinya secara selektif
memakan jaringan nekrosis sehingga dasar luka menjadi merah.
Dressing
Memilih balutan merupakan suatu kebutuhan suatu keputusan yang harus
dilakukan untuk memperbaiki kerusakan jaringan integument. Berhasil tidaknya
luka membaik, tergantung pada kemampuan perawat dalam memilih balutan
yang tepat, efektif dan efisien.
Tujuan Memilih Balutan
Balutan dapat mengontrol kejadian infeksi /melindungi luka dari trauma
dan invasi bakteri
Mampu Mempertahankan Kelembaban
Mempercepat Prosespenyembuhan Luka,
Absorbs Cairan Luka
Nyaman Digunakan,Steril Dan Cost Effective.
Tehnik dressing pada luka diabetes yang terkini menekankan metode moist
wound healing atau menjaga agar luka dalam keadaan lembab. Luka akan
menjadi cepat sembuh apabila eksudat dapat dikontrol, menjaga agar luka
dalam keadaan lembab, luka tidak lengket dengan bahan kompres, terhindar dari
infeksi dan permeable terhadap gas. Tindakan dressing merupakan salah satu
komponen penting dalam mempercepat penyembuhan lesi.
Prinsip dressing adalah bagaimana menciptakan suasana dalam keadaan lembab
sehingga dapat meminimalisasi trauma dan risiko operasi.Berikut ini akan
dikenalkan beberapa jenis bahan topical terapi yang dapat digunakan untuk