Anda di halaman 1dari 14

Page |1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alat-alat dimana terjadi penghantaran elektronis dalam ruang yang dihampakan atau sebagian
dihampakan dinamakan tabung elektron. Dinding ruang dari tabung elektron dibuat baik dari
gelas maupun dari logam. Tabung elektron dibagi menjadi dua. Dalam kelas pertama,
tekanan gas dalam ruang tabung sangat rendah sehingga tidak ada pengaruhnya pada kerja
tabung. Tabung elektron kelas ini dinamakan tabung hampa. Dalam kelas yang lain, gas
mulia seperti helium, neon, argon dimasukkan kedalam tabung setelah evakuasi, untuk
maksud-maksud tertentu. Uap air raksa atau gas mulia yang ada dalam tabung berperan
penting dalam cara kerja tabung. Tabung-tabung elektron ini dikenal sebagai tabung terisi gas
atau tabung bergas.

1.2 Tujuan
Maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan mengenai
Rangkaian Listrik dan Elektronika, , dan memudahkan penulis untuk mempelajari mata
kuliah Rangkaian Listrik dan Elektronika.

1.3 Ruang Lingkup


Pada makalah ini yang akan di bahas yaitu tentang tabung-tabung elektron. Tetapi
yang akan dibahas pada makalah ini hanya berkisar pada dioda dan trioda saja

Page |2

` BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tabung Elektron dan Klasifikasi


Tabung elektron dibagi menjadi dua. Dalam kelas pertama, tekanan gas dalam ruang
tabung sangat rendah sehingga tidak ada pengaruhnya pada kerja tabung. Tabung elektron
kelas ini dinamakan tabung hampa. Dalam kelas yang lain, gas mulia seperti helium, neon,
argon dimasukkan kedalam tabung setelah evakuasi, untuk maksud-maksud tertentu. Uap air
raksa atau gas mulia yang ada dalam tabung berperan penting dalam cara kerja tabung.
Tabung-tabung elektron ini dikenal sebagai tabung terisi gas atau tabung bergas.
Cara lain mengklasifikasikan tabung elektron, di dasarkan pada jumlah elektroda yang
terisi dalam tabung. Atas dasar ini, tabung yang berisi dua elektroda dinamakan dioda, yang
terdiri dari anoda dan katoda. Sedangkan tabung yang memiliki tiga elektroda; satu katoda,
satu anoda, dan satu elektroda yang mengendalikan hantaran elektron dalam tabung (yakni
kisi kendali) dinamakan trioda.

2.2 Katoda atau Emiter untuk Tabung Termionik


Dalam tabung termonik, elektroda yang memancarkan elektron dinamakan katoda
atau emiter. Bentuk praktis emiter termionik terdiri dari filamen. Filamen dipanaskan sampai
temperatur yang diinginkan dengan melewatkan arus listrik. Kalau arus listrik langsung
dilewatkan filamen, katoda dinamakan emiter dipanaskan langsung, atau katoda filamenter.
Susunan lain untuk pancaran elektron dari katoda adalah pemanasan tidak langsung.
Katoda-katoda ini dinamakan katoda pemanasan tidak langsung. Elemen pemanas atau kawat
pemanas dibuat dari tungsten atau campuran tungsten. Elemen pemanas tersebut dimasukkan
dalam isolator keramik yang diselubungi silinder logam tipis, biasanya nikel, yang dilapisi
oksida yang berperan sebagai emiter.

Page |3

2.2.1 Perbandingan antara Katoda Pemanasan Langsung dan Tidak Langsung


Katoda pemanasan langsung atau katoda filamenter mempunyai keuntungankeuntungan berikut dibandingkan dengan katoda pemanasan tidak langsung:
1. Karena jenis katoda filamenter ini dan elemen pemanasannya sendiri berperan sebagai
katoda, maka daya yang diperlukan untuk memanaskan katoda agak kurang.
2. Permukaan pemanasan katoda filamenter sangat kecil karena katoda mempunyai
bentuk kawat kecil yang panjang.

2.3 Dioda Hampa


Dioda hampa, merupakan bentuk paling sederhana dari katup termionik. Dioda
mempunyai dua elektroda. Salahsatu elektroda, yaitu katoda, memancarkan elektron dengan
cara pemancaran termionik. Elektroda yang lain yang dinamakan lempengan atau anoda, dan
digunakan untuk mengumpulkan elektron yang dipancarkan dari katoda. Katoda dipanaskan
langsung atau tidak langsung. Dengan alasan tersebut, maka katoda pemanasan tidak
langsung terkadang lebih dipilih.
Katoda pemanasan tidak langsung mempunyai bentuk silinder yang diletakkan pada
psat selubung tabung. Katoda dikelilingi anoda silindris yang diberi ruang kecil antara dua
silinder. Selubung tabung dapat dibuat dari kaca atau logam. Untuk dioda dengan pemanasan
tidak langsung, ada tiga kawat untuk hubungan keluar. Salahsatu kawat dihubungkan ke
anoda dan dua lainnya untuk pemanasan katoda. Untuk dioda dengan pemanasan tidak
langsung, ada tambahan kawat yang dihubungkan ke katoda.
Dalam dioda, elektron yang dipancarkan dari katoda akan mengalir menuju anoda,
kalau anoda dijaga tetap berpotensial positif dibandingkan dengan katoda. Aliran elektroda

Page |4

ini dalam dioda akan menghasilkan arus dalam arah dari anoda ke katoda, untuk dioda yang
diketahui, arus ini dinamakan arus anoda, tergantung pada tegangan antara anoda dan katoda.

2.4 Karakteristik Dioda


Dari gambar karakteristik dioda gambar 3.3 terlihat bahwa ada dua daerah yang
berbeda, yakni daerah terbatas muatan ruang dan daerah terbatas temperatur. Dalam daerah
terbatas muatan ruang, arus naik menurut kenaikan potensial anoda menurut hukum pangkat
Va3/2. Dalam daerah batas temperatur, lengkungan hampir paralel dengan sumbu tegangan
anoda

Pengamatan lengkung dari gambar 3.3 menunjukkan bahwa perpindahan daerah


terbatas muatan ruang ke daerah terbatas termperatur tidak begitu tajam, tetapi terjadi dalam
daerah sempit tegangan anoda. Lebih lanjut, untuk harga-harga termperatur filamen rendah,
terjadi perpindahan pada harga tegangan anoda yang lebih rendah. Garsi putus-putus vertikal
dalam gambar 3.3 menggambarkan harga tegangan anoda dimana perpindahan tersebut
terjadi dalam dioda untuk temperatur T3.

2.5 Karakteristik Dinamis Suatu Dioda


Anggaplah suatu dioda yang seri dengan resistansi beban RL (gambar 3.8). kalau
dioda menghantar, arus anoda ia mengakibatkan penurunan tegangan e0 = iaRL lewat
resistansi RL. akibatnya, penurunan tegangan lewat dioda (eb) tidak sama dengan tegangan
catu e. perubahan ia menurut eb ditunjukkan ol;eh karakteristik statis dioda. Perubahan arus
dioda ia menurut tegangan catu e, sebaliknya, diberikan oleh karakteristik dinamis dioda.

Page |5

2.6 Penggunaan Dioda sebagai Penyearah


Penyearahan merupakan proses dimana arus atau tegangan bolak-balik diubah
menjadi arus (atau tegangan) searah. Setiap peralatan listrik yang memberikan resistansi
rendah ke arus menurut satu arah dan resistansi tinggi pada arah yang berlawanan dinamakan
penyearah. Karena resistansi maju dari dioda hampa rendah dan resistansi baliknya sangat
tinggi, dioda dapat digunakan sebagai penyearah.
2.5.1 Penyearah Setengah Gelombang
Rangkaian setengah gelombang praktis ditunjukkan dalam gambar 3.11. Suatu
transfomator digunakan pada masukkan dalam tegangan bolak-balik untama yang
dihubungkan ke kumparan primer. Kalau tegangan tama ac Ep sin wt, tegangan masuk
penyearah sama dengan e = Es sin wt = nEp sin wt, dimana n adalahn perbandingan jumlah
lilitan transfomator sekunder ke primer.

Page |6

2.5.2 Penyearah Gelombang Penuh


Dalam proses penyearahan setengah gelombang, arus mengalir melewati resistansi
beban hanya selama setengah bagian positif dari sinyal masuk. Kalau arus yang telah
disearahkan mengalir lewat resistansi beban menurut arah yang sama selama siklus penuh
dari sinyal masuk, penyearah dinamakan penyearah gelombang penuh. Susunan rangkaian
untuk penyearah gelombang penuh ditunjukkan dalam gambar 3.12.

2.7 Faktor yang Mempengaruhi Mutu Penyearahan


Untuk mempelajari penampilan suatu rangkaian penyearah, kita harus mengevaluasi
beberapa besaran yang ada hubungannya dengan proses penyearahan, yaitu:
a. Harga Rata-rata atau Harga dc (Arus Searah) dari Arus Beban
Arus beban dalam rangkaian penyearah tidak mantap sempurna, tetapi merupakan fungsi
periodik menurut waktu. Mutu penyearahan ditentukan oleh komponen dc dari fungsi
periodik. Kalau iL menyatakan arus beban sesaat, harga rata-rata atau harga dc arus beban,
Idc diberikan oleh:

Dimana

merupakan frekuensi sudut dari tegangan ac masuk. Makin tinggi harga Idc,

makin baik penampilan penyearah.


b. Faktor Kerutan
Ukuran dari ketidaksempurnaan atau dari komponen fluktuasi diberikan oleh faktor
kerutan (ripple) , yang didefinisikan sebagai berikut:

Page |7

Dimana Irms dan Erms menyatakan harga akar kuadrat rata-rata dari komponen ac dari
arus dan tegangan beban. Edc adalah tegangan dc beban, dimana Edc = IdcRL , dimana RL
adalah resistansi beban. Semakin rendah harga , maka penyearah akan semakin baik.
c. Efisiensi Penyearah
Efisiensi penyearahan, yang dinyatakan oleh i , didefinisikan sebagai perbandingan daya
keluaran dc dari penyearah, Pdc, ke daya masukan ac Pi sering dinyatakan dalam:

harga

yang tinggi menunjukkan penampilan penyearah yang baik.

2.8 Penyaring (Filter)


Rangkaian penyearah yang sempurna harus memberikan tegangan mantap bebas
kerutan lewat resistansi bebannya. Keluaran dari penyearah setengah gelombang atau
gelombang penuh terdiri dari komponen-komponen kerutan ditambah suku dc (searah).
Penampilan penyearah yang demikian dapat diperbaiki dengan memasukkan rangkain
tambahan antara penyearah dan beban untuk mengurangi komponen-komponen kerutan.
Rangkaian tambahan ini dinamakan penyaring.
Dalam peristiwa yang sederhana, penyaring terdiri dari kapasitor C yang ditempatkan
bercabang dengan resistansi beban RL [gambar 3.14(a)], atau suatu induktor L yang
ditempatkan seri dengan resistansi beban RL [gambar 3.14(b)]. Isi kerutan dari keluaran
penyearah dapat diperkecil lebih lanjut dengan menggunakan rangkaian penyaring LC seksi
L atau seksi , seperti ditunjukkan berturut-turut dalam gambar 3.15(a) dan (b).

Aksi rangkaian penyaring dapat dimengerti dengan cara berikut. Dalam peristiwa
penyaring kapasitor yang digunakan paralel dengan resistansi beban, reaktansi dari

Page |8

kapasitansi C pada frekuensi sinyal masuk diambil sangat kecil dibandingkan dengan RL.
Maka komponen kerutan dipintas oleh kapasitor dan fluktasi tegangan dekat beban
berkurang.

2.9 Trioda Hampa


Konstruksi trioda hampa serupa dengan dioda hampa, kecuali bahwa dalam trioda
terdapat elektroda ketiga, yang dinamakan kisi kisi, yang disisipkan dalam ruang antara
katoda dan anoda. Kisi-kisi mempunyai peranan yang penting dalam pengendalian aliran
elektron dalam tabung dan oleh sebab inilah dinamakan kisi-kisi kendali.

Elektroda

tambahan ini dibuat dari kawat halus dari tungsten yang dilapisi dengan emas. Dalam trioda
praktis, kawat tungsten berlapis emas ini ditarik dalam bentuk heliks dan ditempatkan dekat
katoda.

Elektron-elektron yang dipancarkan dari katoda, mengalami gaya tolak serempak


karena adanya kisi-kisi dan mengalami gaya tarik karena adanya anoda. Kalau gaya tarik jauh
lebih besar dari gaya tolak, elektron bergerak menuju anoda, yang mengalir dari anoda ke
katoda. Katup trioda ini biasanya bekerja dalam kondisi terbatas muatan ruang, sehingga
awan elektron selalu ada dalam ruang antara elektroda. Karena dekatnya kisi-kisi ke katoda,
gerakan elektroda sebagian besar dirintangi oleh potensial negatif dari kisi-kisi, dan
perubahan kecil tegangan kisi-kisi mengakibatkan perubahan besar dalam arus anoda.
Kejadian ini membuka kemungkinan penggunaan trioda sebagai penguat, yang tujuannya

Page |9

untuk mendapatkan perubahan yang lebih besar dengan hanya melakukan sedikit perubahan.
Kisi-kisi itu sendiri tidak mengumpulkan elektron, karena dijaga tetap pada tegangan negatif.
Karena itu tidak ada penghantaran arus dan akibatnya tidak ada gaya disipasi dalam
rangkaian gaya kisi-kisi. Dalam praktek sebenarnya, ionisasi dari gas terbiasa dalam tabung
menghasilkan arus kisi-kisi yang sangat kecil yang menghasilkan sejumlah disipasi daya
dalam rangkaian kisi-kisi. Hal ini memungkinkan menggunakan sumber daya yang kecil
sebagai catu tegangan kisi-kisi.

2.10 Karakteristik Trioda


Dalam katup trioda, tegangan anoda Vp, tegangan kisi-kisi VG dan arus anoda Ip
merupakan tiga peubah (variabel). Untuk tegangan anoda dan tegangan kisi-kisi yang
diketahui, arus anoda tergantung pada temperatur katoda, tetapi karena harga ketentuan
temperatur katoda untuk operasi normal yang ditetapkan pabrik, maka tidak ada keperluan
untuk menetapkan hubungan antara tiga peubah. Lebih-lebih, sama tegangan diukur terhadap
katoda. Untuk menunjukkan hubungan antara tiga peubah, diperlukan grafik tiga dimensi.
Namun biasanya suatu keluarga lengkungan gigambarkan untuk menghubungkan dua dari
peubah-peubah tersebut untuk satu seri harga-harga peubah ketiga yang dianggap sebagai
parameter.

2.11 Parameter-parameter Trioda


Perencana rangkaian sering berhadapan dengan sifat sinyal lemah dari trioda. Sifat
trioda demikian dapat diperoleh dari karakteristik statis. Tiga parameter yang dapat
dijabarkan dari karakteristik trioda adalah:

P a g e | 10

a. Konduktansi Timbal-Balik
Konduktansi timbal-balik dari suatu trioda menggambarkan suatu konduktansi yang
memberikan hubungan antara rangkaian kisi-kisi dan rangkaian anoda. Konduktansi
timbal-balik ini diberi tanda gm , dan didefinisikan sebagai berikut:
(
Di sini,

dan

berturut-turut perubahan kecil arus anoda dan tegangan kisi-kisi

untuk harga tetap tegangan anodaVp. Parameter gm biasanya dinmyatakan dalam


miliampere.
b. Resistansi Kemiringan Anoda
Perbandingan pertambahan tegangan anoda ke pertambahan bersangkutan dari arus anoda
suatu trioda kalau tegangan kisi-kisinya dijaga tetap dinamakan resistansi kemiringan
anoda atau resistansi ac anoda dari tabung. Parameter ini diberi tanda rp sehingga :
(

c. Faktor Penguatan
Faktor pengusatan trioda didefinisikan sebagai perbandingan perubahan tegangan anoda
ke perubahan tegangan kisi-kisi untuk arus anoda tetap. Ini merupakan ukuran efektivitas
tegangan anoda dan tegangan kisi-kisi dalam tabung untuk mengendalikan arus anoda.
Parameter ini diberi tanda sehinga:
(

2.12 Simbol dan Istilah


Dalam operasi normal, tegangan catu anoda Vpp memberikan potensial anoda positif,
dan tangan catu kisi-kisi VGG memberikan potensial negatif. Kalau trioda digunakan sebagai
penguat, sinyal ac masuk vg digabungkan dengan VGG dan resistansi beban RL digunakan
sebagai rangkaian anoda. Tegangan keluaran muncul pada beban atau antara anoda dan
katoda. Dalam hal ini, rangkaian tabung hampa mempunyai perubahan-perubahan potensial
dan arus termasuk komponen dc dan ac.

P a g e | 11

2.13 Operasi Komponen Tetap


Kondisi yang ada dalam rangkaian gambar 2.23 dengan hanya tegangan langsung
saja, tetapi tidak ada tegangan sinyal, dinamakan kondisi operasi tetap atau keadaan tetap
rangkaian.

2.14 Tabung Hampa dan Elektronika Masa Kini


Sebelum ditemukan transitor, rangkaian elektronika hanya di bangun dengan tabungtabung hampa. Transitor ditemukan oleh Bardeen, Shockley, dan Brattain pada tahun 1948.
Dan mulai saat ini orang makin lama makin tertarik dalam penggunaan alat-alat
semikonduktro dalam peralatan elektronika. Teknologi semikonduktor makin lama
makindiperbaiki dan akhirnya muncul rangkaian terpadu. Alat-alat semikonduktor
mempunyai keuntungan yang menyolok dan pada saat ini sudah menggantikan tabung-tabung
hampa hampir di semua penggunaan untuk persyaratan tegangan dan daya yang sangat tinggi.
Tabung-tabung hampa dengan demikian hanya pada penggunaan terbatas, seperti pemancar
pada berdaya tinggi dan menempati posisi yang kurang penting dibandingkan alat-alat
semikonduktor dalam elektronika modern.

P a g e | 12

BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Tabung elektron dibagi menjadi dua. Dalam kelas pertama, tekanan gas dalam ruang
tabung sangat rendah sehingga tidak ada pengaruhnya pada kerja tabung. Tabung elektron
kelas ini dinamakan tabung hampa. Dalam kelas yang lain, gas mulia seperti helium, neon,
argon dimasukkan kedalam tabung setelah evakuasi, untuk maksud-maksud tertentu. Uap air
raksa atau gas mulia yang ada dalam tabung berperan penting dalam cara kerja tabung.
Tabung-tabung elektron ini dikenal sebagai tabung terisi gas atau tabung bergas.
Dioda hampa, merupakan bentuk paling sederhana dari katup termionik. Dioda
mempunyai dua elektroda. Salahsatu elektroda, yaitu katoda, memancarkan elektron dengan
cara pemancaran termionik. Elektroda yang lain yang dinamakan lempengan atau anoda, dan
digunakan untuk mengumpulkan elektron yang dipancarkan dari katoda. Katoda dipanaskan
langsung atau tidak langsung. Dengan alasan tersebut, maka katoda pemanasan tidak
langsung terkadang lebih dipilih. Dalam dioda, elektron yang dipancarkan dari katoda akan
mengalir menuju anoda, kalau anoda dijaga tetap berpotensial positif dibandingkan dengan
katoda. Aliran elektroda ini dalam dioda akan menghasilkan arus dalam arah dari anoda ke
katoda, untuk dioda yang diketahui, arus ini dinamakan arus anoda, tergantung pada tegangan
antara anoda dan katoda.
Konstruksi trioda hampa serupa dengan dioda hampa, kecuali bahwa dalam trioda
terdapat elektroda ketiga, yang dinamakan kisi kisi, yang disisipkan dalam ruang antara
katoda dan anoda. Kisi-kisi mempunyai peranan yang penting dalam pengendalian aliran
elektron dalam tabung dan oleh sebab inilah dinamakan kisi-kisi kendali.

Elektroda

tambahan ini dibuat dari kawat halus dari tungsten yang dilapisi dengan emas. Dalam trioda
praktis, kawat tungsten berlapis emas ini ditarik dalam bentuk heliks dan ditempatkan dekat
katoda. Dalam katup trioda, tegangan anoda Vp, tegangan kisi-kisi VG dan arus anoda Ip
merupakan tiga peubah (variabel). Untuk tegangan anoda dan tegangan kisi-kisi yang
diketahui, arus anoda tergantung pada temperatur katoda, tetapi karena harga ketentuan
temperatur katoda untuk operasi normal yang ditetapkan pabrik, maka tidak ada keperluan
untuk menetapkan hubungan antara tiga peubah. Lebih-lebih, sama tegangan diukur terhadap
katoda. Untuk menunjukkan hubungan antara tiga peubah, diperlukan grafik tiga dimensi.

P a g e | 13

JAWABAN PERTANYAAN

1. Apakah perbedaan dari Dioda dan Trioda? (Harry Anggoro)


Jawab:
Perbedaannya terletak pada jumlah katodanya
Dioda

: Mempunyai dua elektroda, yaitu anoda dan katoda

Trioda

: Mempunyai tiga elektroda, yaitu anoda, katoda, dan kisi kendali

2. Apa saja kerugian dan keuntungan pemanasan langsung dan tidak langsung? (Yunan
Rizky)
Jawab:
Katoda pemanasan langsung atau katoda filamenter mempunyai keuntungan-keuntungan
berikut dibandingkan dengan katoda pemanasan tidak langsung:
1. Karena jenis katoda filamenter ini dan elemen pemanasannya sendiri berperan sebagai
katoda, maka daya yang diperlukan untuk memanaskan katoda agak kurang.
2. Permukaan pemanasan katoda filamenter sangat kecil karena katoda mempunyai
bentuk kawat kecil yang panjang.
Katoda

filamenter

juga

mempunyai

sejumlah

pembatasan

yang

menghambat

penggunaannya dalam tabung-tabung hampa:


1. Permukaan pemanasan katoda sangat kecil karena katoda mempunyai bentuk kawat
kecil yang panjang.
2. Penurunan tegangan lewat filamen sering seimbang dengan tegangan antar elektroda.
3. Karena harga resistansi tertentu, seluruh panjang filamen tidak tetap pada potensial
yang sama, yakni katoda pemancar tidak merupakan permukaan ekuipotensial.

3. Apakah material emas pada lapisan elektroda bisa diganti dengan material yang lain?
(Ratna Yuliani)
Jawab:
Bisa diganti dengan material yang baik, namun akan lebih baik jika material yang dipakai
adalah emas, karena emas merupakan material yang memiliki kemampuan sebagai
penghantar yang lebih baik apabila dibandingkan dengan jenis material yang lain.

P a g e | 14

4. Kenapa temperature mempengaruhi kinerja katoda dan dioda? (Kevin S.)


Jawab:
Karena kenaikan temperatur dapat menyebabkan perubahan tegangan anodanya

Anda mungkin juga menyukai