Anda di halaman 1dari 23

Pengantar Hukum Internasional

Mahakamah Internasional

Oleh Kelompok IX :
1.
2.
3.

Rio Candra Kusuma


Prima Juanita
Shinta Sundari

Apa itu Mahkamah Internasional?


o Mahkamah Internasional (The International Court Of Justice) :
Badan pengadilan Internasional resmi bersifat tetap dan bertugas
untuk memeriksa dan memutus perkara-perkara yang di ajukan

kepadanya.
o Berkedudukan di Den Haag.
o Mahkamah ini mulai berfungsi sejak tahun 1946 sebagai
pengganti Permanent International (Court of Justice)dari
Mahkamah Internasional Tetap ).

o Merupakan Organ utama lembaga kehakiman PBB.

Logo

Bangunan

Sejarah Mahkamah Internasional


o Sebelum MI adalah PCIJ (Permanent International court of
justice) berdasarkan pasal 14 kovenan Liga Bangsa-Bangsa
(LBB) tahun 1922.

o Adanya perang dunia II pada bulan September 1939,


membuat PCIJ bubar, karena berdampak serius pada PCIJ &
secara politis menghentikan kegiatan Mahkamah

o Tahun 1942, Menteri Luar Negeri AS & rekannya dari Inggris


sepakat untuk mengaktifkan dan membentuk kembali MI
o Tahun 1943 Pemerintah Inggris mengundang para ahli
London untuk mengkaji masalah tersebut yaitu inter-allied
Committee yg di pimpin oleh Sir William Malkin.

o 10 Februari 1944, telah dibentuk beberapa rekomendasi yaitu :

Bahwa Perlu dibentuk suatu MI baru dengan statuta


berlandaskan Statua PCIJ

Bahwa Mahkamah baru tersebut harus memilik Yurisdiksi


untuk memberi nasihat

Bahwa Mahkamah baru tersebut tidak boleh memilik

Yurisdiksi memaksa ( Cumpolsory Juris Diction)


o

Tahun 1945 pada Konferensi San Fransisco memutuskan


dibentuk badan MI dan merupakan Badan Utama PBB (pasal

92 piagam PBB)

Fungsi Mahkamah Internasional


Menyelesaikan kasus-kasus persengketaan internasional
yang

subjeknya

adalah

negara.

Pasal

34

Statuta

Mahkamah Internasional menyatakan bahwa yang boleh


beracara di Mahkamah Internasional hanyalah subjek
hukum negara. Dalam Hal ini, ada 3 kategori negara :

negara anggota PBB, Negara bukan anggota PBB yang


menjadi anggota statuta MI dan negara bukan statuta MI

Negara Anggota
PBB
Otomatis dapat
mengajukan
kasusnya ke
Mahkamah
Internasional

Negara Bukan
anggota PBB
yang menjadi
anggota statuta
MI
boleh
mengajukan
kasusnya ke
Mahkamah
internasional
dengan syarat
yang ditentukan
dewan keamanan
PBB

Negara bukan
wilayah kerja
(statute)
Mahkamah
internasional,
harus membuat
deklarasi untuk
tunduk pada
ketentuan
Mahkamah
internasional dan
Piagam PBB

Peranan Mahkamah Internasional


Peranan Mahkamah Internasional antara lain:
A. Menerima persoalan atau persengketaan dari negara
anggota PBB;

B. Menyelesaikan persoalan atau persengketaan yang


dapat mengancam perdamaian dunia;
C. Memberikan

usulan

mengenai

persoalan

atau

persengketaan internasional kepada Majelis Umum dan


Dewan Keamanan.

Sumber-sumber Hukum
Sumber-sumber hukum yang digunakan apabila membuat
suatu keputusan ialah :
konvensi-konvensi

internasional

untuk

menetapkan

perkara-perkara yang diakui oleh negara-negara yang


sedang berselisih
kebiasaan internasional sebagai bukti dari suatu praktik
umum yang diterima sebagai hukum
azas-azas umum yang diakui oleh negara-negara yang

mempunyai peradaban

Yuridikasi Mahkamah Internasional


kewenangan yang dimiliki oleh Mahkamah Internasional yang
bersumber pada hukum internasional untuk menentukan dan
menegakkan sebuah aturan hukum.
Kewenangan atau Yuridiksi ini meliputi:
A. Memutuskan perkara-perkara pertikaian (Contentious
Case).
B. Memberikan opini-opini yang bersifat nasehat (Advisory

Opinion).
Yuridikasi menjadi dasar Mahkamah internasional dalam
menyelesaikan sengketa Internasional

Komposisi Mahkamah Internasional


1. Hakim Mahkamah Internasional
o Terdiri dari 15 hakim
o Dua (2) diantaranya merangkap menjadi ketua & wakil ketua
o Masa jabatan 9 tahun
o Biasanya 5 hakim berasal dari negara anggota tetap DK PBB (AS,
Inggris, Perancis,China, Rusia)
o Kelima belas (15) calon hakim direkrut dari warga negara anggota
yang dinilai memiliki kecakapan di bidang Hukum Internasional.
o Tetap dapat dimungkinkan pembentukan hakim Ad Hoc yang terdiri
dari 2 hakim yang di usulkan oleh negara yang bersengketa
o Kedua hakim Ad Hoc dan bersama-sama dengan kelimabelas hakim

tetap memeriksa dan memutuskan perkara yang disidangkan.

2. Chamber
Mahkamah dalam menyelesaikan sengketanya dapat memeriksa

dengan seluruh anggotanya atau cukup dengan beberapa hakim


tertentu yang dipilih secara rahasia, disebut Chamber. Putusan
Chamber tetap dianggap sebagai putusan dari Mahkamah.
Chamber yang tersedia dalam Mahkamah :
o The Chamber of Summary Procedure, yaitu Chamber yang terdiri 5

orang hakim termasuk di dalamnya presiden dan wakil presiden.


o Chamber (lainnya) yang sedikitnya terdiri 3 hakim yang menangani
suatu kategori atau kelompok sengketa tertentu, misalnya di bidang
perburuhan atau komunikasi.

o Chamber

(lainnya)

yang

dibentuk

Mahkamah

untuk

menangani kasus tertentu setelah berkonsultasi dangan para


pihak mengenai jumlah dan nama-nama hakim yang akan
menangani sengketa.
o Ketentuan mengenai Chamber diatur dalam Rules concerning
Chamber of Court. Pembentukannya pertama kali tahun 1982
dalam sengketa Delimitation of the Maritime Boundary in the

Gulf of Maine(Gulf Maine case) antara Kanada dan Amerika


Serikat.

3. The Registry
o organ administratif Mahkamah, bertanggung jawab hanya

pada mahkamah. Tugas utamanya memberi bantuan jasa


di bidang administrative kepada negara-nrgara yang
bersengketa dan juga berfungsi sebagai suatu sekretariat.

Kegiatannya mengurusi masalah administratif, keuangan,


penyelenggaraan konferensi dan jasa penerangan dari
suatu organisasi internasional.
o Pejabat-pejabat the Registry disumpah dan memiliki
imunitas atau kekebalan seperti halnya misi diplomatik.

o The Registry terdiri dari :


Registrar : seseorang yang memiliki kedudukan yang sama
seperti halnya asisten (pembantu) Sekjend PBB dan Depury
Registrar. Keduanya dipilih oleh Mahkamah melalui
pemungutan suara secara rahasia. Ia bertugas sebagai
saluran komunikasi antara ICJ dengan Negara atau organisasi
internasional,
memelihara
urusan-urusan
administratif
Mahkamah, dan ikut pula menandatangani siding putusan
Mahkamah.
40 orang bertugas tetap di bidang kesekretariatan, tenaga
administratif, petugas arsip, pengetikan, pustakawan, petugas
keamanan.
Beberapa petugas sementara yang dipekerjakan untuk
sementara waktu untuk melakukan tugas penerjemahan,
penulisan cepat.

Sengketa Internasional dapat diselesaikan oleh Mahkamah


Internasional dengan melalui Prosedur berikut :

1.Telah terjadi pelanggaran HAM atau kejahatan Humaniter


(kemanusiaan) di suatu negara terhadap Negara lain atau
rakyat Negara lain.
2.Ada pengaduan dari Korban (Rakyat) dan pemerintahan
negara yang menjadi korban terhadap Pemerintahan dari

negara yang bersangkutan karena di dakwa telah melakukan


pelanggaran HAM atau kejahatan Humaniter lainnya

3. Pengaduan disampaikan ke Komisi Tinggi HAM PBB atau


melalui lembaga-lembaga HAM internasional lainnya.
4. Pengaduan

ditindaklanjuti

dengan

penyelidikan,

pemeriksaan, dan penyidikan. Jika ditemui bukti-bukti


kuat

terjadinya

pelanggaran

HAM

atau

kejahatan

kemanusiaan lainnya, maka pemerintah dari negara yang


didakwa melakukan kejahatan humaniter dapat diajukan
ke Mahkamah Internasional

5. Dimulailah proses peradilan sampai dijatuhkan sanksi.


Sanksi dapat dijatuhkan bila terbukti bahwa pemerintahan

atau

Individu

yang

bersangkutan

telah

melakukan

pelanggaran terhadap Konvensi-konvensi Intenasional


berkaitan dengan palanggaran HAM atau kajahatan
humaniter;
Keputusan Mahkamah Internasional bersifat mengikat, final,

dan tanpa banding. Keputusan Mahkamah Internasional


mengikat para pihak yang bersangketa dan hanya utnuk
perkara yang disengketakan.

Dampak negara jika tidak mematuhi


keputusan Mahkamah Internasional
Diberlakukan travel warning (peringatan bahaya berkunjung
ke negara tertentu) terhadap warga negaranya.
Pengalihan investasi atau penanaman modal asing.

Pemutusan hubungan diplomatik.


Pengurangan bantuan ekonomi.

Pengurangan tingkat kerjasama.


Embargo ekonomi
Kesepakatan organisasi regional atau internasional
Dikucilkan dari pergaulan internasional

Kasus yang pernah di tangani oleh MI


o Pembersihan etnis yahudi oleh Nazi Di jerman atas pimpinan Adolf
Hitler, Mahkamah Internasional telah mengadili dan menghukum
pelaku.
o Jepang banyak membunuh rakyat Indonesia dengan Kerja paksa dan
10.000 rakyat Indonesia hilang. Pengadilan internasional telah
dijalankan dan menghukum para penjahatnya.
o Serbia di Bosnia dan Kroasia: anatar 1992-1995 pembersihan etnis
kroasia dan Bosnia oleh Kroasia danmembunuh sekitar 700.000 warga
Bosnia dan Kroasia.

o Pemerintah Rwanda terhadap etniks Hutu : Selama tiga bulan di tahu


1994 antara 500 samapai 1 juta orang etnis Hutu dan Tutsi telah dibunuh
oleh pemerintah Rwanda. PBB menggelar pengadilan kejahatan perang
di Arusha Tanzania dan hanya menyeret 29 penjahat perangnya.
o Indonesia dengan Malaysia terhadap kasus Pulau sipadan dan Ligitan,
dan Mahkamah internasional memenangkan pihak Malaysia pada tahun
2003. Malaysia adalah pemilik ke dua pulau tersebut. Indonesia
menghormati keputusan tersebut.
o Kasus Timor Timur diselesaikan secara Internasional dengan
referendum. Dan sejak tahun 1999 Timor-Timur berdiri sebagai sebuah
Negara bernama Republik Tomor Lorosae /Timor Leste.

Referensi
http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-mahkamahinternasional.html
http://yasminelisasih.com/2011/06/21/mahkamah-internasional
http://www.anneahira.com/mahkamah-internasional.htm
http://www.icj-cij.org
http://id.wikipedia.org/wiki/Mahkamah_Internasional
http://pkndisma.blogspot.com/2013/01/mahkamah-internasionalmahkamah-pidana.html

Anda mungkin juga menyukai