Anda di halaman 1dari 7

1.) Buatlah program untuk melatih perkembangan motor learning bayi!

1-30 hari

a. Mampu mengisap ASI dengan baik


b. Dapat menggerakkan kedua lengan,
kaki secara mudah dan aktif
c. Memberikan reaksi dengan melihat ke
sumber cahaya dan mata bayi kadangkadang dapat menatap ke mata ibunya
d. Mulai mengeluarkan suara, mengoceh,
selain menangis.

Latihan:
1. Berikan sentuhan pada dagu, stimulus tersebut dapat membuat kepala anak bergerak
kearah stimulus.
2. Saat sedang menyusui atau dalam keadaan inaktif (tidak sedang melakukan sesuatu)
Anda bisa memberi latihan dengan membuka kepalan tangannya melalui sentuhan
lembut. Sambil menyanyi tentang jari, Anda bisa menyentuh jemari satu persatu lalu
buka atau luruskan. Pijatan lembut pada jemari akan sangat menolong. Anda juga bisa
memanfaatkan mainan lembut untuk menarik perhatiannya dan memancingnya
bereaksi. Pilih mainan yang memiliki beragam tekstur dan mengeluarkan bunyi
menarik
3. Ajak anak berkomunikasi meskipun belum ada respon yang sempurna.
4. Lakukan hal tersebut setiap hari

1 4 bulan

a. Pada saat tengkurap bayi sudah mampu


mengangkat kepalanya
b. Pada saat duduk bersandar, kepala sudah
bisa ditahan sedikit
c. Dapat menggenggam benda yang
disentuhkan pada ujung jari dan telapak
tangan selama beberapa saat

Latihan:
1. Anak terlentang, tanpa menyentuh anak, stimulus anak untuk melihat kekiri dengan
mengunakan permainan yang menarik dengan warna yang mencolok atau suara.

2. Rangsangan juga dapat diberikan dengan mememanggil nama anak dari arah depan
atau membelai kepala dan leher belakangnya. Anak akan mengangkat kepalanya dan
ini sangat baik untuk melatih otot lehernya agar semakin kuat.
3. Ajak anak bermain Berguling Bersama Bola. Menggerakkan anak di atas bola bisa
menguatkan otot penyangga kepala, bahu, dan mengasah keterampilan menjaga
keseimbangan
4. Berikan stimulus pada anak untuk melakukan gerakan tengkurap, dengan memainkan
mainan berbunyi disamping badannya atau menggerakkan kakinya agar
mudah/terfasilitasi untuk tengkurap
5. Sebaiknya jangan terlalu sering menggendong bayi atau menaruhnya di ayunan, sebab
bayi tidak akan memiliki kesempatan untuk belajar tengkurap. Selain merupakan
terapi mencegah peyang pada kepala bayi, tengkurap juga melatih dan menguatkan
otot perut dan leher bayi.
6. Ajak anak berkomunikasi dengan mengajaknya berbicara.
7. Lakukan hal tersebut setiap hari

4 6 bulan

a. Mampu berguling-guling dan berbalik


dari telentang ke tengkuap atau
sebaliknya
b. Pada saat tengkurap sudah dapat
menumpu dengan lengan
c. Merangkak sambil duduk menggeser ke
depan
d. Sudah bisa duduk dengan tangan
menumpu di antara kedua tungkai
e. Berdiri dengan bantuan
f. Dapat meraih benda yang berada dalam
jangkauan tangannya dan mencari
benda yang dipindahkan
g. Mencari dan menengok ke arah sumber
suara

Latihan:
1. Letakkan mainan favorit bayi sekitar 1 meter dari tubuhnya. Saat anak mulai

mengangkat kepalanya untuk mencari mainan tadi, biasanya ia akan menggerakkan


lutut dan kakinya untuk maju. Lakukan permainan Kucing Mengejar Tikus. Anak
menjadi kucing yang mengejar Anda sebagai tikus. Contohkah dengan melakukan
gerakan merangkak, dengan cara Anda merangkak di sampingnya.
2. Baringkan si kecil terlentang di atas permukaan, seperti tempat tidurnya atau di lantai.
Genggam tangannya, tarik dia perlahan ke posisi duduk. Peluk dengan erat sehingga ia
tak mungkin terlepas. Perlahan-lahan, turunkan anak pada posisi tidur kembali.

3. Untuk melatih jemarinya agar lebih terampil memegang, sediakan mainan yang mudah

4.

5.

6.

7.

8.

digenggam, seperti mainan gigit (biting ring) atau mainan bergemerincing (rattle)
dalam berbagai bentuk menarik serta ukuran sesuai genggamannya.
Untuk melatih genggaman tangan bayi semakin kuat dalam memegang, berikan
mainan yang memiliki pegangan seperti mainan aman yang enak digigit dapat
mendorongnya untuk terus menggenggam. Anda bisa juga berikan mainan
bergemerincing dalam berbagai bentuk dan warna yang menarik, serta ukuran yang
sesuai genggamannya
Rangsangan lain yang bisa diberikan dalam keadaan tengkurap pada usia ini adalah
dengan memegang kedua betis bayi dan gerakkan naik dan turun kakinya. Atau angkat
kaki kirinya menyilang ke kaki kanan sampai telapak kakinya menapak. Kembalikan
ke posisi semula dan bergantian dengan kaki kanannya
Rangsang bayi untuk lebih membuatnya berguling dengan cara membunyikan mainan
favoritnya atau memberikan cermin di depan posisi bayi saat memiringkan tubuhnya.
Ini akan menarik perhatian bayi dan mendorongnya untuk mengarahkan badannya
untuk menggapai mainan favoritnya atau melihat dirinya di cermin, tanpa menyadari
bahwa lambat laun bayi dapat telungkup. Lakukan berulang kali sampai bayi bisa
melakukannya sendiri
Bayi Anda mulai senang bila diberdirikan di atas pangkuan Anda pada usia ini.
Kegiatan baru ini membuat bayi merasakan posisi yang lain selain berbaring atau
duduk. Biarkan bayi menaik-turunkan tubuhnya dan berseru kegirangan. Rangsangan
ini menambah kemampuan gerak serta kelenturan otot tubuh bayi Anda
Selalu ajak bayi berkomunikasi

6 9 bulan

Terapi :

a. Mulai belajar duduk sendiri,


keseimbangan badan mulai stabil
b. Merangkak sendiri dengan lutut dan
bantuan tangan
c. Berdiri lewat berlutut dengan
bantuan tangan lalu berdiri
d. Dapat berjalan bergeser ke samping
dengan berpegangan
e. Makan sendiri

1. Dukunglah perkembangan barunya dengan memberi kesempatan si kecil makan


sendiri. Sediakan finger food seukuran genggaman anak, misalnya wortel rebus atau
biskuit bayi khusus masa tumbuh gigi (teething)
2. Berikan mainan yang mendukung bayi latihan memukul atau membanting.
Misalnya, drum bayi yang biasanya mengeluarkan musik dan aneka suara.
3. Berikan benda dari arah yang berbeda sehingga ia harus bekerja keras untuk
menggapainya. Anda dapat memberikan botol plastik, atau mainan dari plastik yang
bentuknya panjang.
4. Bayi usia ini mulai senang melempar benda-benda, cobalah memberinya benda-benda
ringan yang bisa dilemparnya, seperti boneka, botol plastik, bola atau bantal. Karena
sekarang ia senang memasukkan benda ke dalam mulutnya, berilah teether atau
handuk kecil bersih untuk digigitnya. Bayi senang jika diajak berdansa bersama, atau
ajak ia bouncing (melompat-lompat) di atas pangkuan.
9 12 bulan

a. Belajar berjalan dengan pegangan


b. Saat duduk dapat meraih benda
c. Merangkak dengan cepat lalu duduk tanpa
menumpu lutut
d. Dapat berdiri dengan cepat dari posisi
berlutut
e. Berjalan di antara perabot atau jalan dengan
tangan

Latihan:
1. Letakkan mainan favoritnya dalam jarak tertentu. Iming-imingi anak agar mau
berjalan walau sambil berpegangan untuk meraih mainan itu. Bila memungkinkan dan
aman, biarkan si kecil berjalan di lantai yang tidak rata. Cara ini akan menguatkan
otot-otot kaki dan tungkai
2. Berikan mainan atau benda yang aman untuk didorong-dorong olehnya sambil
berjalan.
12 18 bulan

Latihan:

a. Berdiri stabil
b. Dapat berjalan sendiri
c. Belajar menendang dan melempar
bola

1. Berdirilah bersamanya dengan berhadap-hadapan. Biarkan ia memegang kedua tangan


Anda, dan biarkan ia berjalan menuju Anda. Atau Anda bisa juga berdiri di
belakangnya dengan terus memegang kedua tangan/ketiaknya, dan membiarkannya
berjalan sesukanya. Lepas pegangannya secara perlahan dan biarkan dia berjalan
sendiri.
2. Biasakan bayi untuk berjalan di dalam rumah tanpa menggunakan sepatu
2.) Berikan contoh Neuroplastisitas pada anak penderita Cerebral Palsy!
Cerebral Palsy sedang ditandai dengan adanya hambatan dalam mobilisasi dan
memelihara diri sendiri sehingga perlu bantuan minimal dan juga hambatan komunikasi sudah
ada. Pendidikan dan pelajaran yang diberikan sudah cenderung berbeda karena kapasitas
fungsi yang mulai terbatas. Sehingga upaya pencegahan gangguan fungsi akibat gangguan
lebih lanjut perlu diperhatikan. Derajat kelainan fungsi yang perlu kita waspadai, besar
kemungkinan sendi akan mengalami kekakuan bahkan sampai kontraktur. Bila telah terjadi
kontraktur maka derajat gangguan fungsi akan menjadi berat.
Kelainan gerak sangat dipengaruhi oleh lokasi dari kelainan pada otak. Salah satunya
kelainan pada traktus piramidalis yang berfungsi untuk mengendalikan tonus otot agar tetap
normal. Bila traktus piramidalis ini tidak berfungsi mengendalikan otot, maka otot akan
mengalami spastic. Kelainan gerak yang mudah diketahui pada kondisi ini adalah gerakan
aktif akan menjadi lambat dan akan bertambah lambat apabila gerakan yang dilakukan
terburu-buru. Namun apabila sendi digerakan secara perlahan maka hambatan gerakan sendi
akan ringan. Hambatan yang mereka miliki mengakibatkan anak Cerebral Palsy (CP) sedang
tipe spasticmengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan motorik halus, salah satunya
kegiatan menulis permulaan yang mendukung kegiatan belajar siswa untuk belajar.
Fungsi menulis bagi anak CP yaitu untuk mencatat dan mengerjakan sebagian besar
tugas sekolah. Tanpa memiliki kemampuan menulis, anak CP akan mengalami kesulitan
dalam melaksanakan tugas-tugas dari sekolah. Oleh karena itu, menulis harus diajarkan pada
anak saat pertama kali masuk Sekolah Dasar (Abdurrahman, 2003:223). Motorik halus ialah
gerak yang hanya menggunakan otot-otot tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil yang
membutuhkan koordinasi gerak dan daya konsentrasi yang baik (Soendari, 2008: 58). Otot
yang lebih kecil memainkan peran yang sangat besar dalam keterampilan motorik.
Keterampilan motorik ini dapat diartikan sebagai gerakan-gerakan tubuh atau bagian-bagian
yang disengaja, otomatis, cepat dan akurat. Gerakan ini merupakan rangkaian koordinasi dari
beratus-ratus otot yang rumit yang melibatkan perbedaan isyarat dan koreksi kesalahan yang
berkesinambungan (Cronbach; Hurlock, 1978: 154).
Latihan motorik halus diberikan dengan tujuan untuk melatih koordinasi motorik
halus atau melemaskan otot-otot yang kaku, akibat dari kekakuan otot-otot tangan anak
cerebral palsy.
Latihan motorik halus yang diberikan kepada anak cerebral palsy sedang tipe spastic
ini diharapkan dapat mengurangi kekakuan pada otot-otot tangannya dan menumbuhkan
motivasi anak untuk belajar, hal ini diperkuat dengan teori mengenai plastisitas otak.
Neuroplastisitas adalah kemampuan sel-sel saraf mengubah diri. Otak bukanlah elemen
tubuh yang statis. Perubahan otak tidak mungkin terjadi tanpa intervensi serius, sistematis,
dan terutama latihan-latihan mental (Given, 2002: 16). Motivasi kuat dari seorang siswa
untuk belajar merupakan dorongan yang paling kuat agar dapat terjadi perubahan.
Sumber:

Martahan, Andy., Suharto. 2011. Fisioterapi Pediatrik (Physiotherapy For Pediatric).


Politeknik Kesehatan Makassar.
http://www.ayahbunda.co.id/artikel/Bayi/Tips/10.tips.stimulasi.bayi/001/005/979/2
http://www.tipsbayi.com/melatih-bayi-berjalan.html
http://tumbuhkembanganakku.com/2013/09/07/stimulasi-dan-latihan-gerakan-motorik-padabayi/
http://repository.upi.edu/2802/4/S_PLB_0900391_Chapter1.pdf
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/balita/tips/melatih.anak.berjalan/001/005/1347/1/1

Tugas

MOTOR LEARNING TERHADAP PERKEMBANGAN


MOTORIK ANAK

OLEH:
FITRIANI RAMDANI ILYAS
C131 12 271

FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI PROFESI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014

Anda mungkin juga menyukai