vitamin D selama waktu tersebut adalahtumbuh secara eksponensial dan, sejauh ini, menunjukkan
peran penting bagi vitamin D pada kedua kesehatan tulang ibu dan bayi, toleransi glukosa, dan fungsi
kekebalan tubuh. Selain itu, bukti menunjuk ke sebuah peran penting
vitamin D dalam
mempertahankan kehamilan dan menghindari penyakit yang berhubungan dengan kehamilan (Sarah, et
al, 2009)
Transfer kalsium bagi janin pada akhir kehamilan dan kemudian transfer kalsium susu
merupakan tantangan terbesar bagi keadaan homeostasis kalsium. Adaptasi mekanisme homeostatis
kalsium ibu adalah hasil dari interaksi yang rumit antara hormon calciotropic dan jaringan, usus, tulang,
dan ginjal, bertanggung jawab untuk menyediakan kalsium dalam jumlah besar yang dibutuhkan untuk
mendukung pertumbuhan tulang janin dan menyusui. (Horst, 1997)
Selama kehamilan, status vitamin D ibu mungkin menjadi perhatian karena berperan pada
pengembangan skeletal janin. Komplikasi neonatal yang berasal dari defisiensi vitamin D termasuk berat
badan lahir rendah, pembatasan pertumbuhan, dan infeksi saluran pernapasan. Pada ibu, defisiensi
vitamin D memiliki kaitan dengan homeostasis pengubahan glukosa dan peningkatan kejadian diabetes
mellitus gestasional, preeklamsia, dan vaginosis bakteri. Namun, keadaan sekarang bukti yang
kontroversial untuk beberapa poin terakhir dan manfaat yang aktual dari suplemen vitamin D pada
kehamilan masih belum jelas. Perkembangan studi dapat menjelaskan dampak sebenarnya dari
defisiensi vitamin D selama kehamilan. International expert and organization setuju bahwa
membutuhkan sekat untuk defisiensivitamin D selama kehamilan dan menyediakan suplemen ketika
diindikasi (Weinert, 2014)
Dampak dari diabetes maternal pada kesehatan awal dan jangka panjang dari keturunan,
dengan keterangan spesifik pada ibu obesitas. Dalam diabetes gestasional serta makrosomia, termasuk
komplikasi kelainan metabolik, status antioksidan terdegradasi, terganggunya sistem kekebalan tubuh
dan sindrom metabolik potensial pada keturunan orang dewasa. Selain itu, ibu obesitas juga dapat
meningkatkan risiko obesitas dan diabetes pada keturunan. Namun, wanita dengan diabetes melitus
mungkin menunjukkan makrosomia lebih besar dari wanita obesitas. Obesitas dan diabetes dalam
kehamilan memiliki efek independen dan aditif pada komplikasi obstetrik, dan keduanya membutuhkan
manajemen yang tepat. Manajemen diabetes mellitus gestasional dan ibu obesitas sangat penting bagi
kesehatan ibu dan keturunan yang baik. Meningkatkan aktivitas fisik, mencegah penambahan berat
badan kehamilan, dan memiliki beberapa kebiasaan gizi kualitatif mungkin memperoleh manfaat resmi
selama hidup baik kehamilan dan keturunan masa depan (Yessoufou, 2011)