Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

EFEK PENGGUNAAN ROKOK DAN NARKOBA



Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Kimia Organik









Disusun oleh :
Nama : Rizqi Amalia
NIM : 4411412038
Prodi : Biologi





JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullah Wabarokatuh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat,
inayah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Tertulis ini
yang berjudul Efek Penggunaan Rokok dan Narkoba.
Salah satu tujuan dari penulisan makalah ini adalah mengharapkan tulisan ini
bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta agar
masyarakan lebih mengenal mengerti tentang efek dan cara menanggulang
penggunaan rokok dan narkoba.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari sempurna dan
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak, agar dimasa datang mampu
disempurnakan dan bisa direalisasikan. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah
dapat bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan dapat
ditindak lanjuti guna memberi solusi mengenai permasalahan yang terjadi di masyarakat
Wassalamualaikum Warrohmatullah Wabarokatuh




Semarang, Juni 2013
Penulis


Rizqi Amalia







BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak permasalahan yang timbul di Indonesia akibat penggunaan rokok dan
narkoba. Salah satu masalah yang timbul akibat pemakaian rokok seperti catat lahir.
Cacat lahir sering juga disebut malformasi kongenital atau anomaly kongenital adalah
istilah yang digunakan untuk menerangkan kelainan struktur, perilaku, fungsi dan
kelainan metabolik yang ditemukan pada waktu lahir. Dari hasil penelitian akhir akhir
ini telah dilaporkan bahwa penyebab cacat lahir adalah 7-10 % disebabkan karena
faktor lingkungan, 6-15 % oleh faktor genetik, 20-25 % karena faktor kombinasi antara
genetik dan faktor lingkungan dan 50 60 % masih belum diketahui dengan jelas (
Razak, 2005 ).
Selain rokok, narkoba juga banyak menimbulkan berbagai masalah.
Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba telah menimbulkan banyak korban dan
banyak masalah sosial lainnya di dunia. Untuk konteks Indonesia, ternyata negeri ini
bukan lagi sekadar menjadi daerah sasaran peredaran gelap atau sekadar sasaran
transaksi atau transit narkoba, tetapi Indonesia telah menjadi salah satu negara
produsen narkoba dalam skala besar di dunia. Hal ini terbukti dengan beberapa kasus-
kasus tertangkapnya bandar besar narkoba, jaringan atau sindikatnya dan
terbongkarnya pabrik-pabrik besar yang memproduksi narkoba di Indonesia. Kenyataan
ini tentu saja mengkhawatirkan, terutama terkait dengan masa depan dan
keberlangsungan bangsa. Narkoba telah menyebar tidak hanya di kota-kota, tetapi juga
di daerah-daerah terpencil. Para pengguna narkoba bukan lagi terbatas pada usia
dewasa, bahkan anak usia dini pun telah menjadi korbannya, dan yang paling rentan
mendapat pengaruh narkoba adalah generasi muda usia remaja. Jika generasi muda
negeri ini banyak yang terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba dan menjadi korban,
maka alamat lost generasi akan terjadi di masa depan.
Dengan adanya masalah tersebut diatas semakin diperlukan sebuah kajian krtis
terhadap efek penggunaan rokok dan narkoba di kalangan masyarakat sebagai sumber
nilai bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Masyarakat kita diharapkan semakin kritis
dalam menentukan pilihan-pilhan pandangan hidup, sikap dan gaya hidupnya (Life style)
sehingga tidak terombang-ambing mengikuti arus global

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian rokok dan narkoba?
b. Apa dampak penggunaan rokok dan narkoba ?
c. Bagaimana cara menanggulangi ketergantungan terhadap rokok dan narkoba ?



BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengartian Rokok dan Narkoba
1. Pengertian Rokok
Rokok adalah salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya
bagi kesehatan individu dan masyarakat. Kemudian ada juga yang menyebutkan bahwa
rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bahan lainya
yang dihasilkan dari tanamam Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies
lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan
tambahan. (Hans Tendra, 2003)

Bahan Baku Rokok

Rokok terbuat dari tembakau yang diperoleh dari tanaman Nicotiana Tabacum L.
Tembakau dipergunakan sebagai bahan untuk sigaret, cerutu, tembakau untuk pipa
serta pemakaian oral. Di Indonesia, tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain
dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek, tembakau juga dapat digunakan
sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa, dan tembakau tanpa asap
(chewing tobacco atau tembako kunyah).

Bahan-bahan kimia yang Terkandung dalam Rokok

1. Tar
Tar adalah zat berwarna coklat berisi berbagai jenis hidrokarbon aromatik
polisiklik, amin aromatik dan N-nitrosamine. Tar yang dihasilkan asap rokok akan
menimbulkan iritasi pada saluran napas, menyebabkan bronchitis, kanker nasofaring
dan kanker paru.

2. Nikotin
Nikotin adalah bahan alkaloid toksik yang merupakan senyawa amin tersier,
bersifat basa lemah dengan pH 8,0. Pada pH fisiologis, sebanyak 31% nikotin berbentuk
bukan ion dan dapat melalui membrane sel. Asap rokok pada umumnya bersifat asam
(pH 5,5). Pada pH ini nikotin berada dalam bentuk ion dan tidak dapat melewati
membran secara cepat sehingga di mukosa pipih hanya terjadi sedikit absorpsi nikotin
dari asap rokok. Pada perokok yang menggunakan pipa, cerutu dan berbagai macam
sigaret Eropa, asap rokok bersifat basa dengan pH 8,5 dan nikotin pada umumnya tidak
dalam bentuk ion dan dapat diabsorpsi dengan baik melalui mulut.

3. Karbonmonoksida
Karbon monoksida (CO) adalah gas beracun yang mempunyai afinitas kuat
terhadap hemoglobin pada sel darah merah, ikatan CO dengan haemoglobin akan
membuat haemoglobin tidak bisa melepaskan ikatan CO dan sebagai akibatnya fungsi
haemoglobin sebagai pengangkut oksigen berkurang, sehingga membentuk karboksi
hemoglobin mencapai tingkat tertentu akan dapat menyebabkan kematian.


4. Timah hitam
Timah hitam (Pb) yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug.
Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis dihisap dalam satu hari akan menghasilkan
10 ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh
adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila seorang perokok berat menghisap rata-
rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh.


2. Pengertian Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat Berbahaya. Selain narkoba,
istilah lain yang diperkenalkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia
adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pisikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
Narkotika adalah zat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang
No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis narkotika adalah:
Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium
obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-
campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

Sedangkan Psikotropika adalah zat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Zat yang
termasuk psikotropika antara lain:
Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine,
Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi,
Shabu-shabu, LSD (Lycergic Syntetic Diethylamide) dan sebagainya.
Berdasarkan fungsinya obat psikotropika dibedakan menjadi tiga yaitu obat
stimulan, obat depresan, dan obat halusinogen:
1. Obat stimulan ( obat perangsang ) adalah obat yang merangsang system
saraf sehingga orang yang merasakan lebih pwecaya diri dan selalu
waspada contoh obat ini adalah, kafein nikotin dan kokain.
2. Obat depresan ( obat penenang ) adalah obat yang dapat menekan
system saraf sehingga pemakaiannya merasa ngantuk dan tingkat
kesadarannyaturun. Contoh obat jenis ini adalah alcohol dan barbiturate.
3. Obat halusinogen adalah obat yang dapat membelokkan pikiran
pemakaiannya

Kemudian zat adiktif adalah zat atau kimia yang apabila masuk ke dalam tubuh
manusia akan mempengaruhi tubuh, sehingga menyebabkan perubahan aktivitas
mental, emosional, dan perilaku. Apabila digunakan terus-menerus dapat
menimbulkan ketergantungan, baik psikologis maupun fisik (BNN, 2005:8). Semua
istilah ini mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko yang
oleh masyarakat disebut berbahaya, yaitu kecanduan. Narkoba atau NAPZA
merupakan zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh
seseorang terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga jika disalahgunakan akan
menyebabkan gangguan fisik, psikis, dan fungsi sosial. Oleh karena itu, Pemerintah
memberlakukan undang-undang untuk penyalahgunaan narkoba, yaitu UU No.5
tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.


B. Dampak Penggunaan Rokok dan Narkoba

1. Dampak Penggunaan Rokok
Penggunaaan rokok dapat menyebabakan beberapa dampak bagi tubuh kita,
diantaranya:

a. Kemandulan
Asap rokok dapat menimbulkan gangguan hormonal, spermatogenesis, merusak
viabilitas spermatozoa dan menyebabkan adanya bahan toksik pada spermatozoa.
Gangguan terhadap sel spermatozoa menyebabkan penurunan kualitas semen dan
terjadinya kemandulan. Kemampua spermatozoa membuahi sel telur dipengaruhi oleh
kualitas dan kuantitas spermatozoa. Spermatozoa yang kualitasnya rendah tidak dapat
membuahi sel telur. Kualitas spermatozoa akan kembali baik apabila perokok aktif
menghentikan kebiasaan merokok dan mengubah pola hidup sehat.
Rokok mengandung banyak bahan kimia. Setiap satu batang rokok dibakar,
mengeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia diantaranya adalah nikotin, gas karbon
monoksida, nitrogen oksida, hydrogen sianida, ammonia, akrolein, benzene, dan etanol
Kandungan rokok sangat berbahaya bagi perokok maupun orang-orang di sekitarnya
(perokok pasif). Pada organ reproduksi akan menyebabkan gangguan seperti
kemandulan (pria dan wanita), impotensi, gangguan kehamilan dan perkembangan
janin.

b. Cacat Lahir
Rokok merupakan salah satu faktor lingkungan yang dapat menyebabkan cacat
lahir. Kebiasaan merokok pada wanita hamil dapat menyebabkan abortus spontan dan
kematian janin prenatal, bahkan dapat menyebabkan meromelia. Sekalipun telah
diperingatkan bahwa rokok dapat merusak perkembangan janin, masih ada 25 % wanita
tetap merokok selama kehamilannya. Pada perokok berat 20 batang atau lebih perhari ,
dapat menyebabkan kelahiran prematur dua kali lebih sering dibanding ibu ibu yang
tidak merokok, dan bayinya memiliki berat badan rendah ( kurang dari 2000 gram ),
yang sering menyebabkan kematian janin ( Razak, 2005 ).
Kehamilan adalah suatu anugerah yang harus dijaga sebaik mungkin dengan
memperhatikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kehamilan, salah satunya
dengan menjauhkan diri dari paparan rokok ( baik sebagai perokok aktif maupun
sebagai perokok pasif ). Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa wanita hamil yang
merokok beresiko lebih tinggi mengalami keguguran, kelahiran prematur, dan anak
dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) ( Artikel, 2009 ). Dampak negatif rokok dan
asapnya terhadap ibu hamil diantaranya ancaman persalinan prematur, ketuban pecah
sebelum waktunya, ancaman lepasnya plasenta sebelum lahir, plasenta previa,
sedangkan dampak terhadap janin adalah berat badan janin lebih rendah dari normal,
kematian janin di dalam rahim, meningkat resiko kematian janin mendadak ( Sudden
Infant Death Syndrom/SIDS ) ( Valleria, 2009 ).
Pengaruh langsung rokok adalah akibat nikotin yang terkandung didalamnya.
Nikotin ini menimbulkan kontraksi pada pembuluh darah, akibatnya aliran darah ke janin
melalui tali pusat janin akan berkurang, sehingga mengurangi kemampuan distribusi zat
makanan yang diperlukan oleh janin. Selain itu akibat karbon monoksida yang
terkandung dalam asap rokok akan mengurangi kerja haemoglobin yang mestinya
mengikat oksigen untuk disalurkan ke seluruh tubuh, sehingga rokok akan mengganggu
distribusi zat makanan serta oksigen ke janin, meningkatkan resiko kelahiran bayi
dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Perlu diingat bahwa setiap hisapan rokok
akan menyebabkan penderitaan pada calon bayi. Amiruddin (2006) menyatakan
Berdasarkan penelitian 1 dari 3 wanita yang merokok lebih dari 20 batang perhari
melahirkan bayi dengan berat badan kurang, juga kelahiran prematur meningkat yaitu
rata rata dua kali lipat dari wanita bukan perokok. Lebih dari itu resiko keguguran pada
usia kehamilan minggu ke 28 sampai dengan 1 minggu sebelum persalinan empat kali
lebih tinggi dari yang bukan perokok.

c. Penyakit paru

Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan
jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar dan kelenjar
mukus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan
hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan
paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli (cabang dari
paru).


d. Penyakit jantung koroner.

Seperti yang telah diuraikan diatas mengenai zat-zat yang terkandung dalam
rorok. Pengaruh utama pada penyakit jantung terutama disebakan oleh dua bahan kimia
penting yang ada dalam rokok, yakni nikotin dan karbonmonoksida. Dimana nikotin
dapat mengganggu irama jantung dan menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah
jantung, sedangkan CO menyebabkan pasokan oksigen untuk jantung berkurang karena
berikatan dengan Hb darah.

e. Impotensi

Tjokronegoro, seorang dokter spesialis andrologi universitas Indonesia
mengungkapkan bahwa, nikotin yang beredar melalui darah akan dibawa keseluruh
tubuh termasuk organ reproduksi. Zat ini akan menggangu proses spermatogenesis
sehingga kualitas sperma menjadi buruk. Sedangkan Taher menambahkan, selain
merusak kualitas sperma, rokok juga menjadi faktor resiko gangguan fungsi seksual
terutama gangguan disfungsi ereksi (DE). Dalam penelitiannya, sekitar seperlima dari
penderita DE disebabkan oleh karena kebiasaan merokok.

f. Kanker kulit, mulut, bibir dan kerongkongan.

Tar yang terkandung dalam rokok dapat mengikis selaput lender dimulut, bibir
dan kerongkongan. Ampas tar yang tertimbun merubah sifat sel-sel normal menjadi sel
ganas yang menyebakan kanker. Selain itu, kanker mulut dan bibir ini juga dapat
disebabkan karena panas dari asap. Sedangkan untuk kanker kerongkongan,
didapatkan data bahwa pada perokok kemungkinan terjadinya kanker kerongkongan
dan usus adalah 5-10 kali lebih banyak daripada bukan perokok

g. Merusak otak dan indera

Sama halnya dengan jantung, dampak rokok terhadap otak juga disebabkan
karena penyempitan pembuluh darah otak yang diakibatkan karena efek nikotin
terhadap pembuluh darah dan supply oksigen yang menurun terhadap organ termasuk
otak dan organ tubuh lainnya. Sehingga sebetulnya nikotin ini dapat mengganggu
seluruh system tubuh.

h. Mengancam kehamilan

Hal ini terutama ditujukan pada wanita perokok. Banyak hasil penelitian yang
menggungkapkan bahwa wanita hamil yang merokok meiliki resiko melahirkan bayi
dengan berat badan yang rendah, kecacatan, keguguran bahkan bayi meninggal saat
dilahirkan.



2. Dampang Penggunaan Narkoba

Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah
ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan
mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem
syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis
narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara
umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial
seseorang.

a. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap fisik

Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan
kesadaran, kerusakan syaraf tepi
Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot
jantung, gangguan peredaran darah
Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,
kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur
Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan
padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron,
testosteron), serta gangguan fungsi seksual
Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi pada remaja
perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan
amenorhoe (tidak haid)
Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara
bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang
hingga saat ini belum ada obatnya
Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi
narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan
kematian


b. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap psikis

Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

c. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap lingkungan social

Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
Merepotkan dan menjadi beban keluarga
Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan
mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak
mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat
kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga
berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri,
pemarah, manipulatif, dll.

C. Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Rokok dan Narkoba

Ada 5 bentuk penanggulangan masalah narkoba dan rokok

1. Promotif ( pembinaan)

Ditujukan kepada masyarakat yang belum mengunakan narkoba, prinsipnya
adalah meningkatkan peranan atau kegiatan agar kelompok ini secara nyata lebih
sejahtera sehingga tidak pernah berpikir untuk memperoleh kebahagiaan semu dengan
memakai narkoba. dengan pelaku program adalah lembaga kemasyarakatan yang
difasilitasi dan diawasi oleh pemerintah.

2. Preventif (program pencegahan)

Program ini ditujukan kepada masyarakat sehat yang belum mengenal narkoba
agar mengetahui seluk beluk narkoba sehingga tidak tertarik untuk mengunakanya.
Selain dilakukan oleh pemerintah, program ini juga sangat efektif bila dibantu oleh
lembaga propesional terkait, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat.
Bentuk kegiatan preventif yang dilakukan:


Kampanye anti penyalahgunaan Narkoba

Dengan memberikan informasi satu arah tanpa tanya jawab, hanya
memberiakan garis besarnya, dangkal dan umum, disampaikan oleh toma, ulama,
seniman, pejabat bukan tenaga propesional. Dapat juga dengan mengunakan poster,
brosur atau baliho. Dengan misi melawan penyalahgunaan narkoba tanpa penjelasan
yang mendalam atau ilmiah tentang narkoba.

a) Penyuluhan seluk beluk narkoba.
b) Pendidikan dan pelantikan kelompok sebaya.
c) Upaya mengawasi dan mengendalikan produksi dan distribusi narkoba dimasyarakat

Program penindakan terhadap produsen, bandar, pengedar, dan pemakai
berdasarkan hukum. Program ini merupakan program instasi pemerintah yang
berkewajiban mengawasi dan mengendalikan produksi maupun distribusi semua zat
yang tergolong narkoba .
3. Kuratif (pengobatan)

Ditujukan kepada para penguna narkoba. Tujuannya adalah untuk mengobati
ketergantungan dan menyembuhkan penyakit, sebagai akibat dari pemakai narkoba,
sekaligus menghentikan pemakaian narkoba. Tidak sembarangan orang boleh
mengobati narkoba. Pengobatan harus dilakukan oleh dokter yang mempelajari narkoba
secara khusus.
Bentuk kegiatan kuratif.
a. Penghentian pemakaian narkoba.
b. Penggobatan gangguan kesehatan akibat penghentian dan pemakaian narkoba.
c. Penggobatan terhadap organ tubuh akibat penggunaan narkoba.
d. Penggobatan terhadap penyakit yang masuk bersama narkoba (penyakit tidak
langsung yang disebabkan oleh narkoba) seperti: HIV/AIDS, hepatitis B/C, sifilis,
pnemonia, dan lain lain.



4. Rehabilitatif

Upaya pemulihan kesehatan jiwa dan raga yang ditujukan kepada pemakai
narkoba yang sudah menjalanin program kuratif. Tujuanya agar ia tidak memakai lagi
dan bebas dari penyakit ikutan yang disebabkan oleh bekas pemakai narkoba, Pemakai
narkoba dapat mengalami penyakit ikutan berupa:

a) Kerusakan fisik (syaraf, otak, darah, jantng, paru-paru, ginjal, hati dan lain-lain).
b) Kerusakan mental, perubahan karakter ke arah negative.
c) Penyakit- penyakit ikutan.

5. Represif

Program penindakan terhadap produsen, Bandar, pengedar, dan pemakai
berdasarkan hokum. Program ini merupakan program instansi pemerintah yang
berkewajiban mengawasi dan mengendalikan produksi maupun distribusi semua zat
yang tergolong narkoba.
BAB III
PENUTUP



1. Kesimpulan

Rokok adalah salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya
bagi kesehatan individu dan masyarakat yang bahan baku rokok tersebut adalah
tembakau. Bahan kimia yang terkandung dalam rokok adalah tar, nikotin,
karbonmonoksida, dan timah hitam. Banyak dampak yang ditimbuklan dari rokok,
seperti kemandulan, cacat lahir, penyakit paru-paru, jantung coroner, impotensi, dan
lain-lain. Sedangkan narkoba yaitu singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat aditif
lainnya. Dampak dari kecanduan narkoba juga dapat dilihat pada fisik, psikis, maupun
social seseorang.

2. Saran

Harapan penulis adalah agar di negara kita yaitu masyarakat umum, terutama para
pelajar dan mahasiswa dapat menyadari akan bahaya memakai atau mengkonsumsi
Narkotika dan Rokok seperti yang telah dijelakan pada isi makalah ini. Oleh karena itu,
kita sebagai generasi muda seharusnya lebih berhati-hati dalam memilih teman bergaul,
serta lebih berfikir selektif dalam kehidupan di lingkungan ini.























DAFTAR PUSTAKA


Fitriani, Eriani, K., dan Sari W. 2010. The Effect of Cigarettes Smoke Exposured Causes
Fertility of Male Mice (Musculus). Jurnal Natural. 10 (2): 12-17
Oktavianus. 2011. Efek Pemberian Asap Rokok terhadap Kehamilan Tikus Putih (Rattus
norvegicus). Tesis. Padang: Universitas Andalas
Syafii, Ahmad. 2009. Penyalahgunaan Narkoba dalam Perspektif Hukum Positif dan
Hukum Islam. Jurnal Hunafa. 6(2): 219-232
Liem, Andrian. 2010. Efektifitas Pelatihan Anti Narkoba dengan Metode Reflektif
terhadap Pemahaman dan Intensi Penyalahgunaan Narkoba pada Murid SMA kelas X.
Jurnal Penelitian. 13 (2): 241-262
Ricardo, Paul. 2010. Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba oleh Kepolisian
(Studi Kasus Satuan Narkoba Polres Metro Bekasi). Jurnal Kriminologi Indonesia. 6(3):
232-245

Anda mungkin juga menyukai