Anda di halaman 1dari 19

1

A. Pendahuluan
Materi dalam modul ini mengajak peserta didik mengetahui bahaya rokok bagi kesehatan,
cara menghindari kebiasaan merokok, bahaya minuman keras bagi kesehatan, dan cara
menghindari minuman keras. Peserta didik juga memperoleh pengetahuan mengenai bahaya
mengonsumsi narkotika, psikotropika, zat-zat adiktif, dan obat-obat berbahaya lain bagi
kesehatan tubuh
1. Pemetaan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator capaian kompetensi
Pemetaan kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator capaian kompetensi pada modul
ini sebagai berikut :

2. Tujuan Pembelajaran
- Dengan membaca teks, peserta didik dapat mendeskripsikan bahaya rokok dan minuman
keras bagi kesehatan tubuh
- Dengan berdiskusi, peserta didik dapat menjelaskan bahaya narkotika, psikotropika, dan
obat berbahaya lainnya bagi kesehatan tubuh
- Melalui diskusi, peserta didik dapat menyusun laporpan mengenai bahaya rokok dan
minuman keras bagi kesehatan tubuh
2

3. Metode Pembelajaran
Pembahasan materi dalam pelajaran ini akan menggunakan metode pembelajaran berikut :
a. Problem based learning, digunakan pada pertemuan pertama
b. Contextual teaching learning, digunakan pada pertemuan kedua
c. Jigsaw learning, digunakan pada pertemuan ketiga
3

KEGIATAN BELAJAR 1

B. Bahaya Rokok dan Minuman Keras bagi Kesehatan Tubuh


Rokok dan minuman keras dapat merusak tubuh. Merokok dan minuman keras adalah
pilihan. Itu tandanya manusia sendiri yang merusak tubuhnya. Padahal, manusia dianugerahi
tubuh sempurna oleh Tuhan Yang Maha Pemurah. Tahukah kamu, asap rokok sangat
berbahaya? Oleh karena itu, hindari rokok dan minuman keras. Asap rokok berbahaya bagi
perokok aktif dan perokok pasif. perokok aktif merupakan seseorang yang aktif merokok,
sedangkan perokok pasif merupakan seseorang yang tidak merokok tetapi terkena asap rokok
1. Bahaya Merokok bagi Kesehatan
Berdasarkan hasil penelitian, merokok berbahaya bagi kesehatan. Data penelitian
menyebutkan merokok meningkatkan terjadinya penyakit. Contohnya penyakit jantung dan
gangguan pembuluh darah, kanker paruparu, kanker rongga mulut, bronkitis, tekanan darah
tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin. Penyakit tersebut tidak
lepas dari kandungan zat berbahaya dalam rokok
a. Kandungan Zat-Zat dalam Rokok
Apa sajakah zat-zat yang terkandung dalam rokok? Kamu dapat menemukan
jawabannya melalui pembahasan berikut
1) Tar
Tar berupa kotoran pekat yang menyumbat paru-paru dan sistem
pernapasan. Sumbatan ini menyebabkan bronkitis kronis. Dalam beberapa
kasus, Tar juga menyebabkan kanker paru-paru (karsino genik). Tar sangat
berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi manusia.
2) Nikotin
Nikotin merupakan zat adiktif yang dapat menyebabkan kecanduan. Nikotin
juga memengaruhi saraf dan peredaran darah. Bahaya lain nikotin ialah
mempercepat detak jantung. Kondisi tersebut menyebabkan kerja jantung
lebih berat, meningkatkan tekanan darah, serta mengecilkan saluran
pembuluh darah. Nikotin juga berdampak pada perusakan sel-sel pada
tubuh.
4

3) Karbon Monoksida
Karbon monoksida merupakan zat beracun yang meresap dalam aliran darah
dan mengurangi kemampuan sel-sel darah merah mengangkut oksigen ke
seluruh tubuh. Padahal, oksigen dibutuhkan tubuh untuk metabolisme dan
pernapasan. Keadaan tersebut mempercepat kerusakan pada paru-paru
sehingga menyebabkan penyakit koroner
Apa Dampak Buruk Merokok ?
 Menimbulkan rasa kebergantungan yang makin tinggi
 Menyebabkan gangguan kesehatan seperti fisik lemah, malas, mudah
sakit, dan menderita penyakit kronis
 Mengganggu perkembangan aspek mental anak-anak
 Memudarkan rasa peduli terhadap lingkungan sekitar
b. Cara Menghindari Kebiasaan Merokok

Dari Gambar 10.3, kamu mengetahui aktivitas positif berperan penting untuk
menghindari kebiasaan merokok. Adakah cara lain untuk menghindari dan
mencegah kebiasaan merokok? Cara menghindari kebiasaan merokok sebagai
berikut :
 Menjauhkan diri dari rokok
 Menyosialisasi larangan merokok
 Membebaskan lingkungan sekolah dari asap rokok
 Membiasakan pola hidup sehat secara disiplin
 Menggunakan waktu luang untuk kegiatan positif
Peringatan bahaya merokok sering kamu dengar dan lihat dari media massa.
Akan tetapi, peringatan tersebut sering diabaikan sebagian orang. Kebiasaan
5

merokok terus dilakukan meskipun mengetahui bahaya merokok. Sebagai generasi


sehat, kamu hendaknya berperan dalam sosialisasi bahaya merokok

\
6

KEGIATAN BELAJAR II

2. Bahaya Minuman Keras bagi Kesehatan


Minuman keras mengandung alkohol yang bersifat adiktif. Jika seseorang
mengonsumsi minuman keras, fungsi tubuh dan perilakunya akan terganggu. Mengapa?
Untuk mengetahui jawabannya, simaklah uraian berikut :
a. Kandungan Zat dalam Minuman Keras
Minuman keras (miras) atau minuman beralkohol mengandung etanol. Etanol
merupakan bahan psikoaktif yang dapat menyebabkan menurunnya kesadaran
b. Bahaya Minum Minuman Keras
Apa akibat minum minuman keras (miras)? Miras dapat menimbulkan ketagihan.
Jika mengkonsumsi miras, dapat merusak fungsi organ tubuh. Miras juga menyebabkan
gangguan mental organik (GMO). GMO muncul akibat langsung alkohol pada sel-sel
saraf pusat. Zat adiktif alkohol menyebabkan seseorang keracunan atau mabuk.
Berdasarkan hasil penelitian, miras menyebabkan pendarahan pada tenggorokan,
terganggunya sistem pernapasan, dan berbagai penyakit lain
c. Cara Menghindari Minuman Keras
Bagaimana upaya menghindari miras? Upaya menghindari miras dapat dilakukan
dengan cara berikut
 Katakan ”Tidak” pada miras !
 Hindari bergaul dengan peminum miras
 Terlibat dalam sosialisasi bahaya miras bagi kesehatan
 Tanamkan dalam hati jika miras berbahaya bagi tubuh
 Gunakan waktu luang untuk melakukan kegiatan positif
7

KEGIATAN BELAJAR III

C. Bahaya Mengonsumsi Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif, dan Obat Berbahaya Lain
Istilah narkoba merujuk pada narkotika, psikotropika, dan bahan berbahaya lain. Narkoba
telah menjadi candu bagi banyak orang, mulai anak-anak hingga orang dewasa. Pemerintah
menyatakan narkoba sebagai musuh bersama. Narkoba harus ”diperangi” karena dapat
menghancurkan generasi penerus bangsa

1. Bahaya Narkotika
Apa itu narkotika? Narkotika adalah zat atau obat yang dapat menghilangkan kesadaran
(bius), mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri, serta menyebabkan kebergantungan. Ada
narkotika yang berasal dari tanaman. Ada pula narkotika yang berasal dari bukan tanaman,
baik sintetis (buatan) maupun semisintetis. Sebenarnya, narkotika juga digunakan di bidang
kedokteran sebagai obat bius. Sayangnya, narkotika disalahgunakan sebagian orang untuk
kesenangan sesaat.
Apa sajakah yang termasuk golongan narkotika? Berdasarkan UndangUndang Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, narkotika dikelompokkan menjadi tiga
sebagai berikut :

Dari pengelompokan narkotika di atas, apa sajakah bahaya narkotika? Narkotika seperti
ganja merupakan tanaman perdu yang mengandung sejenis bahan kimia beracun. Dampak
mengonsumsi ganja antara lain dapat menurunkan konsentrasi dan daya ingat, meningkatkan
denyut nadi, menimbulkan rasa takut, panik, depresi, serta halusinasi. Sementara itu, kokain
8

dalam bidang kedokteran digunakan sebagai obat bius lokal. Jika disalahgunakan, pemakaian
kokain akan berdampak buruk seperti depresi, kejang, hingga meninggal dunia
Narkotika jenis morfin, heroin, dan kodein merupakan narkotika hasil campuran antara
tumbuhan dan zat-zat kimia tertentu. pemakaian morfin, heroin, dan kodein yang
disalahgunakan akan menimbulkan dampak buruk. Efek pemakaian morfin antara lain
kebingungan, pingsan, dan impotensi. Heroin dapat menyebabkan kejang, mual, dan
kehilangan nafsu makan. Adapun penyalahgunaan kodein dapat menyebabkan gatal, depresi,
dan sembelit
2. Bahaya Psikotropika
Seperti narkotika, pemakaian psikotropika juga menyebabkan kebergantungan.
Bagaimana pengelompokan psikotropika? Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika, jenis psikotropika digolongkan sebagai berikut :

Bagaimana pengelompokan psikotropika dalam ilmu pengobatan? Dalam ilmu


pengobatan, psikotropika dikelompokkan menjadi tiga, yaitu depresan, stimulan, dan
halusinogen.
a. Depresan merupakan penekan saraf pusat/penenang/obat tidur. Obat jenis ini jika
diminum memberikan rasa tenang, mengantuk, mengurangi rasa sakit, mengendurkan
saraf, dan menyebabkan tidur
b. Stimulan merupakan perangsang saraf pusat/antitidur. Obat jenis ini jika diminum
mendatangkan rasa gembira, menghilangkan rasa marah, meningkatkan denyut jantung,
serta meningkatkan suhu tubuh dan tekanan darah.
c. Halusinogen menimbulkan halusinasi (khayalan) seperti mendengar atau merasakan
sesuatu tidak nyata. Pengaruh halusinogen antara lain aktivitas meningkat, banyak bicara
atau tertawa, mudah marah, merasa senang, kehilangan kesadaran terhadap realitas, dan
mual.
9

Mengenal Tugas Badan Narkotika Nasional (BNN)


Penyalahgunaan narkotika merusak generasi penerus bangsa. Ancaman ini disadari
pemerintah Indonesia. Pemerintah pun membentuk Badan Narkotika Nasional (BNN)
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2002 tentang Badan Narkotika
Nasional. Sebelumnya, BNN bernama Badan Koordinasi Narkotika Nasional (BKNN)
sesuai Keputusan Presiden Nomor 116 Tahun 1999. Berdasarkan Undang-Undang Nomor
35 Tahun 2009 tentang Narkotika, BNN berwenang melakukan penyelidikan serta
penyidikan tindak pidana narkotika, BNN bertugas mencegah serta memberantas
penyalahgunaan dan peredaran narkotika di Indonesia. BNN melindungi bangsa Indonesia
dari ancaman narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lain.
3. Obat Berbahaya Lainnya bagi Kesehatan Tubuh
Dalam dunia medis, obat diperlukan untuk mengobati tubuh. Namun demikian, tidak
semua obat dapat menyebabkan tubuh menjadi sehat. Ada beberapa obat yang berbahaya
bagi kesehatan tubuh
4. Jenis Zat-Zat Adiktif
Apa yang kamu ketahui tentang zat adiktif? Istilah zat adiktif merujuk pada zat-zat yang
menyebabkan ketergantungan. Zat adiktif menyebabkan menurun atau berubahnya
kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit, dan menimbulkan kebergantungan.
Beberapa jenis zat adiktif sebagai berikut :
a. Sedativa-Hipnotika
Sedativa-hipnotika merupakan zat penenang seperti obat megadon yang digunakan
dalam dunia kedokteran. Penggunaan sedativa-hipnotika dalam dosis besar dapat
menyebabkan tertidur. Gejala akibat pemakaian sedativa-hipnotika antara lain bicara
lambat, gelisah, mengamuk, mengantuk, daya pikir menurun, dan malas
b. Cannabinoids
Cannabinoids merupakan bahan kimia psikoaktif berasal dari tanaman ganja. Efek
pemakaian cannabinoids antara lain merasa nyaman dan rileks sehingga tidak ada
perasaan tegang. Bahan kimia ini sangat berbahaya bagi tubuh dan menyebabkan
ketergantungan
10

c. Narcotics Analgesic
Narcotics analgesic merupakan obat penghilang rasa sakit dan nyeri saat orang sakit
dioperasi. Dalam dunia olahraga, obat ini sering digunakan untuk mengurangi dan
menghilangkan rasa nyeri
5. Cara Menanggulangi Bahaya Napza
Secara umum, ada beberapa upaya penanggulangan masalah narkoba seperti uraian
berikut :
a. Prevensi (Pencegahan)
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Ungkapan bijak ini perlu direnungkan
untuk menghindar dari jerat narkoba. Bagaimana cara mencegah jeratan narkoba?
Tindakan pencegahan dari jerat narkoba, yaitu melalui kegiatan antinarkoba, penyuluhan
tentang narkoba, pendidikan dan pelatihan kelompok sebaya, serta pendidikan di
lingkungan keluarga
b. Promosi (Pembinaan)
Promosi merupakan upaya pembinaan terkait bahaya narkoba. Promosi ditujukan
bagi warga masyarakat yang belum memakai atau mengenal narkoba. Kegiatan ini
diadakan lembaga kemasyarakatan yang difasilitasi dan diawasi pemerintah. Promosi juga
berupa iklan layanan masyarakat tentang bahaya narkoba
c. Represi (Penindakan)
Apa yang dimaksud represi? Represi merupakan program penindakan terhadap
produsen, bandar, pengedar, dan pemakai narkoba berdasarkan hukum. Program ini
merupakan upaya pemerintah untuk menanggulangi bahaya narkoba
d. Kurasi (Pengobatan)
Apa yang dimaksud kurasi? Kurasi merupakan upaya mengobati pemakai narkoba
dari kebergantungan dan menghentikan pemakaian hingga sembuh. Pengobatan dilakukan
oleh dokter ahli yang menangani masalah narkoba. Kesuksesan pengobatan dipengaruhi
faktor kerja sama yang baik antara dokter, keluarga, dan orang sakit
e. Rehabilitasi (Pemulihan)
Apa yang kamu ketahui tentang rehabilitasi? Rehabilitasi merupakan upaya
pemulihan kesehatan jiwa dan raga bagi pengguna narkoba. Rehabilitasi bertujuan
mencegah bekas pengguna narkoba agar tidak mengonsumsi narkoba. Prinsip yang
ditekankan dalam proses rehabilitasi meliputi prinsip medis dan rohani
11

Kamu telah mengetahui bahaya narkotika, psikotropika, dan zat-zat adiktif (napza).
Oleh karena itu, kamu harus menghindari napza. Jangan coba-coba napza ! Bagaimana
cara menghindari napza? Napza dapat dihindari jika kita terbiasa melakukan tindakan
berikut :
- Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Menjalin komunikasi dengan keluarga, terutama orang tua
- Memilih teman bermain atau pergaulan yang sehat
- Mengikuti penyuluhan tentang bahaya narkoba sejak dini
- Menjaga jarak dengan pengguna narkoba atau kelompok yang berperilaku
menyimpang
- Menyibukkan diri dengan kegiatan positif seperti membaca dan olahraga
Dari uraian pada pelajaran ini, dapat disimpulkan rokok mengandung zat-zat berbahaya.
Kebiasaan merokok harus dihindari sejak dini. Begitu juga minuman keras harus dihindari
karena mengandung alkohol yang berbahaya bagi kesehatan. Narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif merupakan zat atau obat yang jika disalahgunakan memberikan efek buruk. Sebagai
generasi penerus bangsa, sebaiknya kamu membentengi diri dengan membiasakan kegiatan
positif. Upaya lain yang dapat kamu lakukan, yaitu memperkuat keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
12

1. Sebatang rokok mengandung berbagai macam zat berbahaya. Zat-zat berbahaya pada rokok
antara lain tar, nikotin, dan karbon monoksida. Asap rokok berbahaya bagi perokok itu
sendiri dan orang-orang di sekitarnya
2. Kebiasaan merokok harus dihindari sejak dini. Cara yang dapat dilakukan antara lain
menjauhkan diri dari rokok, menyosialisasi larangan merokok, membebaskan lingkungan
sekolah dari asap rokok, membiasakan pola hidup sehat dengan disiplin, dan menggunakan
waktu luang untuk kegiatan positif
3. Minuman keras berbahaya bagi kesehatan karena mengandung alkohol. Menurut hasil
penelitian, minuman keras menyebabkan beberapa jenis penyakit
4. Minuman keras harus dihindari dengan melakukan upaya berikut.
 Katakan ”Tidak” pada miras !
 Hindari orang suka minum minuman keras
 Terlibat dalam sosialisasi bahaya miras bagi kesehatan
 Tanamkan dalam hati jika miras berbahaya bagi tubuh
 Gunakan waktu luang untuk melakukan kegiatan positif
5. Narkotika merupakan zat atau obat yang dapat menghilangkan kesadaran (bius),
mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri, serta menyebabkan ketergantungan
6. Psikotropika merupakan zat atau obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau
merangsang saraf pusat dan menyebabkan kebergantungan
7. Istilah zat adiktif merupakan zat-zat yang jika dipakai dapat menyebabkan kebergantungan,
baik fisik maupun mental secara terus menerus
13

Penilaian/Evaluasi
a. Instrumen Penilaian Sikap

Satuan Pendidikan : SDN 5 BULANGO ULU


Mata Pelajaran : PJOK
Kelas /Semester : V/
Tahun Pelajaran : 2019/2020

Aktifitas
Nama peserta
No. Kerja sama Keaktifan Partisipasi Inisiatif
didik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2

Rubrik penilaian:
1. Apabila peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator.
2. Apabila sudah memperlihatkan perilaku tetapi belum konsisten yang dinyatakan dalam indikator.
3. Apabila sudah memperlihatkan perilaku dan sudah kosisten yang dinyatakan dalam indikator.
4. Apabila sudah memperlihatkan perilaku kebiasaan yang dinyatakan dalam indikator.
Catatan :

Penguasaan nilai disesuaikan dengan karakter yang diinginkan.


Rentang Skor = Skor Maksimal – Skor Minimal
= 16 – 4
= 12
MK = 14 - 16
MB = 11- 13
MT = 8 - 10
BT = 4-7
Keterangan:
BT BelumTerlihat(apabilapesertadidikbelummemperlihatkantanda- tanda awal perilaku
yang dinyatakan dalam indikator).
MT MulaiTerlihat(apabilapesertadidiksudahmulaimemperlihatkan adanyatanda-
tandaawalperilakuyangdinyatakandalamindikator tetapi belum konsisten).
MB MulaiBerkembang(apabilapesertadidiksudahmemperlihatkan berbagaitanda perilaku
yang dinyatakan dalam indikator dan mulai

MK Mulaimembudaya/terbiasa(apabilapesertadidikterus-menerus memperlihatkan perilaku


yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).
14

LEMBAR PENILAIAN DIRI

Satuan Pendidikan : SDN 5 BULANGO ULU


Mata Pelajaran : PJOK
Kelas /Semester : V/
Tahun Pelajaran : 2019/2020

No. Uraian ya Tidak

1. Saya selalu berusaha belajar dengan tekun


2. Saya mengikuti pelajaran dengan perhatian
3 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
4 Saya berani mengemukakan pendapat di kelas
5 Saya ikut berperan aktif dalam aktifitas kelompok
6 Saya membuat catatan yang dianggap penting
7 Saya mengerjakan tugas dengan kemampuan sendiri
8 Saya selalu mematuhi peraturan dengan tertib
9 Saya menjalankan aktifitas dengan tanggung jawab
10 Saya bersikap disiplin dalam mengikuti pembelajaran
Total skor
Skor akhir
Tuntas/tidak tuntas
15

b. Instrumen Penilaian Pengetahuan


Penilaian pengetahuan meliputi tahapan mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta. Penilaian pengetahuan untuk mengetahui pencapaian kompetensi
pengetahuan peserta didik. Penilaian pengetahuan dapat digunakan sebagai pemetaan kesulitan
belajar peserta didik dan perbaikan proses pembelajaran. Penilaian pengetahuan dapat dilakukan
melalui tes lisan, tes tertulis, dan penugasan
1) Penilaian Lisan
Penilaian lisan dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik secara lisan.
Guru mengajak peserta didik untuk mengomunikasikan jawaban atas pertanyaan secara lisan.
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berani menyampaikan pendapat secara
santun.
2) Penilaian Tertulis
Penilaian tertulis dilakukan dengan memberikan soal-soal kepada peserta didik secara tertulis.
Dalam menjawab soal, peserta didik tidak selalu merespons dengan menulis jawaban, tetapi
dapat dalam bentuk lain seperti memberi tanda, mewarnai, dan menggambar. Tes tertulis tidak
hanya berbentuk soal-soal, tetapi berupa tugas yang mengutamakan unsur pemahaman dan
analisis
Kisi-Kisi Uraian/Essai

No KompetensiDasar Materi IndikatorSoal BentukSoal JumlahSoal


1 3.10 Memahami bahaya  Bahaya Merokok,  Menjelaskan Uraian 1
merokok, minuman Minuman Keras dan bahaya merokok,
keras, dan narkotika, Narkotika minuman keras,
zat-zat aditif (NAPZA) dan narkotika,
dan obat berbahaya psikotropika,
lainnya terhadap  Menjelaskan zat-
kesehatan tubuh. zat aditif (NAPZA)
 Menjelaskan obat
berbahaya lainnya
terhadap kesehatan
tubuh
Contoh butir soal:
1. Apa saja bahaya merokok?
16

Pedoman Penskoran Soal Uraian

No. Soal Rubrik Skor


1 Siswadapatmenyebutkanjawabandenganbaikdanbenar. 4
2 Siswadapatmenyebutkanjawabandenganbaikdanbenar, 3
tapikuranglengkap.
3 Siswadapatmenyebutkanjawabantapisalahsebagianbesar. 1

SkorMaksimum 8

total skor perolehan


Nilai = 𝑥 100
total skor maksimum
Kisi-Kisi PilihanGanda

No KompetensiDasar Materi IndikatorSoal BentukSoal JumlahSoal


1 3.10 Memahami bahaya  Bahaya Merokok,  Menjelaskan Pilihan 1
merokok, minuman Minuman Keras dan bahaya merokok, Ganda
keras, dan narkotika, Narkotika minuman keras,
zat-zat aditif (NAPZA) dan narkotika,
dan obat berbahaya psikotropika,
lainnya terhadap  Menjelaskan zat-
kesehatan tubuh. zat aditif (NAPZA)
 Menjelaskan obat
berbahaya lainnya
terhadap kesehatan
tubuh

3) Penugasan
Penugasan berupa pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur dan/atau
meningkatkan pengetahuan. Penugasan untuk mengukur pengetahuan dapat dilakukan setelah
proses pembelajaran. Penugasan untuk meningkatkan pengetahuan dapat diberikan sebelum
dan/atau selama proses pembelajaran. Penugasan dilakukan secara perorangan atau kelompok
sesuai karakteristik tugas. Penugasan ditekankan pada pemecahan masalah dan/atau tugas
produktif lainnya
Kisi-Kisi Penugasan

Teknik
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
Penilaian
4.10 Memaparkan bahaya  Bahaya Merokok,  Memaparkan bahaya merokok, Penugasan
17

merokok, meminum Minuman Keras dan minuman keras, dan narkotika,


minuman keras, dan Narkotika psikotropika,
mengonsumsi  Memaparkan zat-zat aditif
narkotika, zat-zat (NAPZA)
aditif (NAPZA) dan  Memaparkan obat berbahaya
obat berbahaya lainnya terhadap kesehatan tubuh
lainnya terhadap
kesehatan tubuh

c. Penilaian Keterampilan
1) Penilaian Tes Praktik
Penilaian tes praktik menuntut respons berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau
perilaku sesuai tuntutan kompetensi. Penilaian tes praktik untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti praktik olahraga
Nama peserta didik :
Kelas :
Skala Penilaian
No ASPEKYANG DINILAI
4 3 2 1

1. Penghayatan
2. Atribut pendukung yang digunakan
3. Kerja sama
4. Ketepatan isi cerita

Keterangan:
Kriteria penilaian dapat dilakukan sebagai berikut:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = kurang
1 = sangat kurang

2) Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan dalam
periode atau waktu tertentu. Tugas berupa rangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, penyajian data, dan pelaporan. Penilaian
proyek untuk mengetahui pemahaman, kemampuan pengumpulan data, kemampuan
mengaplikasikan, kemampuan inovasi dan kreativitas, serta kemampuan menginformasikan
peserta didik pada muatan tertentu.
18

Rubrik
 penilaian proyek untuk mengumpulkan lembar kegiatan
Penilaian
No Nama Keakuratan Kerapian
Ketepatan Kelancaran
Data dan Analisis Penulisan Presentasi
Informasi Laporan
1. .... ..... .... .... ....
2. .... ..... .... .... ....
.... .... ..... .... .... ....
19

Daftar Pustaka

Ayuningtyas, Dumilah. 2014. Kebijakan Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Davita, Theresia Risa. 2016. Katakan Ya untuk Narkoba Jika Hidupmu ingin Menderita. Klaten:
Intan Pariwara.

Dodo, R.W. 2008. Benteng Remaja Menolak Narkoba. Jakarta: Nobel Edumedia.

Anda mungkin juga menyukai