Anda di halaman 1dari 3

FARMAKOLOGI OBAT

Obat-obatan yang digunakan pada masa kehamilan terbagi atas 5 kategori berdasarkan United State
Food and Drug Administration (USFDA) :
-

A
: Penelitian yang memadai dengan menggunakan pembanding tidak menunjukkan
peningkatan resiko abnormalitas terhadap janin
B
: Penelitian pada hewan tidak menujukkan bukti bahwa obat berbahaya terhadap janin,
tetapi belum ada penelitian yang memadai dengan menggunakan pembanding pada ibu hamil.
Atau penelitian pada hewan menunjukkan efek yang tidak dikehendak, tetapi penelitian yang
memadai dengan menggunakan pembanding pada ibu hamil, tidak menujukkan resiko terhadap
janin.
C
: Penelitian pada hwan telah menunjukkan efek yang tidak dikehendaki terhadap janin,
tetapi belum ada penelitian yang memadai dengan menggunakan pembanding pada ibu hamil.
Atau belum dolakukan penelitian pada hewan dan tidak ada peneltian yang memadai dengan
menggunakan pembanding pada ibu hamil.
D
: Terdapat penelitian yang memadai dengan menggunakan pembanding pada ibu hamil
atau pengamatan menunjukkan resiko bagi janin. Namun harus dipertimbangkan manfaat
pemberian obat dibandingkan resiko yang dapat ditimbulkan
X
: Penelitian yang memadai pada ibu hamil dengan menggunakan pembanding hewan,
telah menjukkan bukti positif terjadinya abnormalitas janin. Penggunaan obat dengan kategori
resiko ini dikontraindikasikan pada ibu yang sedang hamil atau akan hamil.

Obat-obatan yang digunakan pada masa persalinan terbagi 2 :


- Oksitosik
: Meningkatkan kontraksi uterus
- Tokolitik
: Menurunkan kontraksi uterus
Indikasi penggunaan obat oksitosik :
-

Induksi partus aterm dan mempercepat persalinan pada kasus tertentu


Mengontrol perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan
Merangsang kontraksi uterus setelah operasi caesar maupun operasi uterus lainnnya
Induksi abortus terapeutik
Uji oksitosin
Menghilangkan pembengkakan payudara

Obat golongan oksitosik ada 3 macam :


1. OKSITOSIN
FISIOLOGI
Merangsang otot polos uterus dan kelenjar mamae.
Walaupun kadar oksitosin plasma dan jumlah reseptor oksitosin di myometrium
meningkat selama kehamilan, kadar oksitosin plasma saat persalinan sulit ditentukan,
karena ada sekresi oksitosinase (yang berasal dari plasenta) di sirkulasi darah

FARMAKODINAMIK
Efektifitas kerjanya berbanding lurus dengan kadar hormon estrogen.
Respon uterus terhadap oksitosin sejalan dengan peningkatan aktivitas motoriknya.
lokasi reseptor : membran plasma sel otot polos
Umumnya persalinan berlangsung setelah infus oksitosin 25 mili Unit.
Juga meningkatkan kadar prostaglandin meningkatkan kontraksi uterus
FARMAKOKINETIK
Absorpsi cepat melalui mukosa mulut & buccal sebagai tablet isap.
Waktu paruh 3-5 menit
Tidak terikat oleh protein plasma dan dieliminasi oleh ginjal dan hati
SEDIAAN
Suntikan 10 Unit USP/Ml secara IM / IV
Semprot hidung 40 unit USP/Ml
Sublingual 200 unit USP/tablet
2. ALKALOID ERGOT
FARMAKOKINETIK (Alkaloid As. Amino : Ergotamin)
Absorbsi lambat dan tidak sempurna pada GIT
Mengalami metabolism lini pertama kadar dalam darah sangat rendah
Kadar puncak plasma dicapai dalam 2 jam
Jika diberi bersama kafein meningkat kec. absorpsi, tapi bioavaibilitas tetap
dibawah 1%
Ekskresi : 99% metabolit di empedu , 1% bentuk tak termetabolisme di urin dan feses
FARMAKODINAMIK
Meningkatkan kontraksi uterus sebanding dengan besar dosis
Kepekaan uterus terhadap alkaloid ergot bervariasi tergantung maturitas dan
umur kehamilan
3. PROSTAGLANDIN
FARMAKODINAMIK
Prostaglandin pada uterus, cairan menstrual, dan cairan amnion PGE & PGF
Semua PG merangsang kontraksi uterus baik hamil maupun tidak.
Pada hamil tua respon fisiologi uterus terhadap PG mirip oksitosin.
Kisaran dosis respons sempit memudakan terjadinya hipertoni uterus berlebihan
Efek samping penggunaan pada TM I, II, III terjadi karema perangsangan otot
polos saluran cerna mual, muntah, diare insiden ini terjadi lebih sedikit pada
oksitosin
Kombinasi dengan oksitosin tidak dianjurkan meningkatkan resiko terjadinya
rupture uterus
Obat-obatan pada masa nifas / laktasi Kemampuan obat mencapai ASI tergantung 3 faktor :

Derajat ionisasi
o Obat tak terionisasi lebih mudah mencapai ASI
pH
o pH plasma 7,4 & pH ASI 7
o Obat asam lemah lebih mudah larut dalam ASI
Ikatan protein plasma
o Obat bebas (tidak terikat) lebih mudah sampai ke ASI

Anda mungkin juga menyukai