PENDIDIKAN PANCASILA
PANCASILA, KOMUNISME, LIBERALISME, DAN FASISME
1. PENGERTIAN IDEOLOGI
Ideologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu idein yang berarti melihat atau idea
yang berarti raut muka, perawakan, gagasan, buah pikiran dan logos yang berarti ilmu
atau logika yang berarti ajaran. Ideologi adalah merupakan suatu system nilai atau
kepercayaan yang diterima sebagai satu fakta atau kebenaran oleh kelompokkelompok tertentu.1 Di dalam ideology orang tidak memperhatikan bobot kebenaran
secara internal. Maka itu ideology tergolong kepada bentuk belief system. Ideologi
ditinjau dari substansi atau materinya meliputi pemikiran-pemikiran, cita-cita,
mengenai
manusia,
sejarah,
masyarakat,
dan
negara,
terkait
dengan
P. Anthonius Sitepu, Teori-Teori Politik Edisi I, (Yogyakarta; Graha Ilmu, 2012), hal
156
2
B. Sukarno, TINJAUAN FILOSOFIS TENTANG PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT. (Surakarta;
UNS Press, 2005),171-172
3
-Franz Magnis-Suseno, Filsafat Sebagai Ilmu Kritis, (Jakarta; Kanisius, 1992), hal.
230.
biasanya dipergunakan oleh kalangan filosof dan ilmuwan sosial. Ideologi adalah
teori-teori yang tidak berorientasi pada kebenaran, melainkan pada kepentingan pihak
yang mempropagandakannya. Ideologi juga dilihat sebagai sarana kelas atau
kelompok sosial tertentu yang berkuasa untuk melegitimasikan kekuasaannya. Arti
kedua adalah ideologi dalam arti netral. Dalam hal ini ideologi adalah keseluruhan
sistem berpikir, nilai-nilai, dan sikap dasar suatu kelompok sosial atau kebudayaan
tertentu. Arti kedua ini terutama ditemukan dalam negara-negara yang menganggap
penting adanya suatuideologi negara. Disebut dalam arti netral karena baik
buruknya tergantung kepada isi ideologi tersebut.4 Arti ketiga, ideologi sebagai
keyakinan yang tidak ilmiah, biasanya digunakan dalam filsafat dan ilmu-ilmu sosial
yang positivistik. Segala pemikiran yang tidak dapat dibuktikan secara logismatematis atau empiris adalah suatu ideologi. Segala masalah etis dan moral, asumsiasumsi normatif, dan pemikiran-pemikiran metafisis termasuk dalam wilayah
ideologi.5
Dari tiga arti kata ideologi tersebut, yang dimaksudkan dalam pembahasan ini
adalah ideologi dalam arti netral, yaitu sebagai sistem berpikir dan tata nilai dari
suatu kelompok. Ideologi dalam arti netral tersebut ditemukan wujudnya dalam
ideologi negara atau ideologi bangsa yaitu bangsa Indonesia dengan ideologi
Pancasila dan ideology sebagai kesadaran palsu yaitu ideologi yang berdasar pada
-Abdi Khalik, Makalah Ideologi Pancasila,
(http://artikelbermanfaat100.blogspot.com/2013/04/makalah-ideologipancasila.html diakses 4 November 2014)
4
Arti kata ideology menurut Kamus Oxford adalah (1) a set of ideas that an
economic or political system is
based on; (2) a set of beliefs, especially one held by a particular group, that
influences the way people behave.
Sedangkan menurut Martin Hewitt, ideologi adalah the system of ideas and
imagery through which people come
to see the word and define their needs and aspiration, dan a system of ideas,
beliefs and values that individuals
and societies aspire toward. Lihat, Martin Hewitt, Welfare, Ideology and Need,
Developing Perspectives on the
Welfare State, (Maryland: Harvester Wheatsheaf, 1992), hal. 1 dan 8.
5
64
berdasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial.
Berdasarkan sifatnya, Ideologi Pancasila bersifat terbuka yang berarti senantiasa
mengantisipasi perkembangan aspirasi rakyat sebagai pendukung ideologi. Ideologi
Pancasila merupakan wahana bagi tercapainya tujuan bangsa Selain itu juga,
Pancasila bersifat terbuka artinya memiliki nilai-nilai dan cita-cita digali dari
kekayaan adat istiadat, budaya dan religius masyarakatnya, menerima reformasi dan
adanya penguasa bertanggung jawab pada masyarakat sebagai pengemban amanah
rakyat.
harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dan hal
itulah yang menjadi ciri khas ideologi Pancasila.
Kemudian perbedaan dalam aspek politik hukum. Ideologi komunisme yang
menganut demokrasi rakyat mempunyai hukum yang bersifat untuk melanggengkan
komunis. Dan dalam politik, komunisme berkuasa mutlak dalam satu partai politik.
Sedangkan dalam ideologi liberalisme, ideologi ini menganut demokrasi liberal dan
mempunyai hukum yang bersifat melindungi individu. Dan dalam politik, liberalisme
mempunyai sifat yang mempentingkan suatu individu. Berbeda dengan ideology
Pancasila yang menerapkan demokrasi Pancasila, tidak hanya kepada kepentingan
individu tetapi juga kolektif.
Lalu bagaimana dengan Ideologi Pancasila? Ideologi Pancasila yang menganut
demokrasi Pancasila mempunya hukum yang bersifat menjunjung tinggi keadilan dan
keberadaan individu dan masyarakat. Hukum ini bersifat memperlakukan semua
hukumnya tanpa pandang bulu, tanpa memperdulikan tingkat kemasyarakatan
seseorang.
Selain aspek aspek yang dijelaskan diatas, adapun aspek aspek yang dapat
dibedakan antara Ideologi Pancasila dan ideologi lainnya (seperti ideologi agama,
liberalisme, komunisme, sosialisme, fasisme) yaitu aspek ekonomi, pandangan hidup
terhadap masyarakat dan ciri khas masing masing ideologi tersebut.
B. IDEOLOGI KOMUNISME
Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia.Komunisme sebagai anti
kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan dengan prinsip
semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara
merata. Komunisme adalah sebagai bentuk untuk menentang adanya kepemilikan
pribadi yang timbul akibat kapitalisme yang eksploitatif dan menyokong pemakaian
milik pribadi tersebut untuk kesejahteraan umum.
10
William Ebenstein and Edwin Fogelman, Isme-Isme Dewasa Ini Edisi ke-9,
(Jakarta: Erlangga,1994), hal 12.
11
Kaelan Dosen Fakultas Filsafat UGM, Pendidikan Pancasila, (Yogyakarta:
PARADIGMA, 2004), hal 144.
Kemudian dalam hal ekonomi, ideologi liberalisme yaitu untuk negara hanya
berperan
kecil
dalam
perekonomian
yang
dimana
dapat
dilihat
dengan
Ciri-ciri khas dari ideologi liberalisme ini ialah adanya penghargaan tinggi atas
HAM, memiliki sistem pemerintahan yang demokrasi, menolak terhadap adanya
dogmatism, merupakan negara hukum dan muncul karena reaksi terhadap absolutism.
D. IDEOLOGI FASISME
Fasisme (facism) merupakan pengorganisasian pemerintahan dan masyarakat
secara totaliter, oleh kediktatoran partai tunggal yang sangat nasional, rasialis,
militeristis, dan imperialis.13 Dan hal itu merupakan ciri khas dari ideologi Fasisme.
Fasisme berkembang dan muncul di negara yang relatif makmur dan maju dalam hal
teknologi. Rezim fasis meletakkan kekuasaan di atas segalanya serta mencapai
tujuan.
Fasis berusaha untuk mengatur bangsa menurut perspektif korporatis, nilai, dan
sistem, termasuk sistem politik dan ekonomi. Mereka menganjurkan pembentukan
partai tunggal negara totaliter yang berusaha mobilisasi massa suatu bangsa dan
terciptanya "manusia baru" yang ideal untuk membentuk suatu elit pemerintahan
melalui indoktrinasi, pendidikan fisik, dan termasuk eugenika kebijakan keluarga.
Fasis percaya bahwa bangsa memerlukan kepemimpinan yang kuat, identitas kolektif
tunggal, dan kemampuan untuk melakukan kekerasan dan berperang untuk menjaga
bangsa yang kuat. pemerintah Fasis melarang dan menekan oposisi terhadap negara.
Ideologi Fasisme merupakan Perkembangan dari paham yang dipraktikkan di
Italia pada tahun 1922-1943, yaitu pada saat Benito Mussolini menjabat sebagai
Perdana Menteri Fasis di Italia. Dilakukan awalnya untuk melawan anarkisme dan
komunisme dengan. Ideologi fasisme memiliki inti pemikiran yaitu Crediere,
Obediere, Combattere (Yakinlah, tunduklah, berjuanglah.) dan memiliki landasan
bahwa negara dan pemerintah harus bertindak keras agar ditakuti oleh rakyat,
intinya diperlukan untuk mengatur rakyat.Pemerintah mengatur segala sesuatu yang
13
William Ebenstein and Edwin Fogelman, Isme-Isme Dewasa Ini Edisi ke-9,
(Jakarta: Erlangga,1994), hal 114.
boleh maupun tidak boleh dilakukan oleh rakyat dan rakyat diperintah dengan
intimidasi agar patuh dengan negara.
Dalam politik hukum, Fasisme tidak memperbolehkan/ menentang adanya
demokrasi, kekuasaan tangan berada di penguasa/pemerintah bukan di rakyat dan
dibuatnya hukum untuk melindungi penguasa/pemerintah.
Dalam hal ekonomi, ideologi fasisme yaitu hanya ada peran kecil dari pemerintah,
lalu adanya monopoli dan juga adanya kapitalisme.
DAFTAR PUSTAKA
Ebenstein, William dan Edwin Fogelman. 1994. Isme-Isme Dewasa Ini. Jakarta:
Erlangga
Suseno, Franz Magnis. 1992. Filsafat Sebagai Ilmu Kritis. Jakarta: Kanisius.