Descriptive Statistics
N
Mean
Std. Deviation
Variance
17
15322.18
7625.120
5.814E7
17
75555.82
49154.219
2.416E9
Valid N (listwise)
17
1) Interpretasi Hasil
Dari hasil analisa dapat di lihat data-data dari tabel Descriptives sebagai berikut :
Untuk rata-rata diperoleh :
2) Interpretasi Hasil
Untuk uji-t dua sampel independen, SPSS juga melakukan uji hipotesis Levene s Test
untuk mengetahui apakah asumsi kedua variance sama besar terpenuhi atau tidak
terpenuhi dengan hipotesis: terhadap di mana = variance group 1 dan = variance group 2.
Dari hasil Levenes Test didapat p-value = 0,038 yang lebih kecil dari a = 0,05 sehingga
ditolak. Dengan kata lain asumsi kedua varians sama besar (equal variances assumed)
tidak terpenuhi, sehingga kita menggunakan asumsi variance tidak sama (Equal
variances not assumed).
Karena hasil Levene s Test di atas menyatakan bahwa asumsi kedua variance tidak sama
besar (Equal variances not assumed); maka kita menggunakan hasil uji-t dua sampel
independen dengan asumsi kedua variance tidak sama (Equal variances not assumed)
untuk hipotesis terhadap yang memberikan nilai t = -2,385 dengan derajat kebebasan =
29,941 dan p-value (2-tailed) = 0,024. Karena kita melakukan uji hipotesis satu sisi (one
tailed) , maka nilai p-value (2-tailed) harus dibagi dua menjadi . Karena p-value = 0,012
ini lebih kecil dari a = 0,05 maka ditolak. Sehingga dapat disimpulkan purata (mean)
waktu pengeringan cat kayu ABC dan cat kayu XYZ berbeda.
Perhatikan bahwa output SPSS memberikan hasil derajat kebebasan = 6,806. Derajat
kebebasan ini dihitung dengan rumus dan nilai derajat kebebasan tidak harus berbentuk
bilangan bulat. Untuk mencari nilai distnibusi-t dengan derajat kebebasan = 6,806
diperlukan bantuan komputer.
3) Interpretasi Hasil
Nilai R2 (R Square) dari table Model Summary menunjukkan bahwa 93,8% dari variance jumlah
permintaan jeans dapat dijelaskan oleh perubahan dalam vaniabel biaya iklan
Tabel ANOVA diatas mengindikasikan bahwa regresi secara statistik sangat signifikan dengan nilai
F =259.266 untuk derajat kebebasan k = l dan n k l = 19 l 117 dan P-value = 0,000 yang jauh
lebih kecil dari = 0,05.
Uji F menguji secara serentak hipotesis H0 : 1= 2 = 3 == k = 0 terhadap H1 : tidak semua 1,i=
12,k sama dengan nol. Tetapi karena pada regresi sederhana hanya ada satu 1, maka kita hanya
menguji H0 : 0 terhadap H1: 1 0. Dari tabel ANOVA jelas sekali terlihat bahwa H0 : ditolak
karena P-value = 0,000 lebih kecil dan a = 0,05.
Persamaan garis regresi menggunakan metode kuadrat terkecil (least squares method) yang didapat
adalah y = 74,673 + 24,280x
Untuk menguji signifikansi masing-masing koefisien regresi digunakan uji statistik t. Untuk menguji
1: H0 = 1 = 0 terhadap H1: 1 0 dari output SPSS didapat nilai uji-t dengan t =16,102 dengan
derajat kebebasan n 2 = 19 2 = 17 dan P-value = 0.000. Hal ini merupakan bukti kuat penolakan ,
karena P-value = 0,000 lebih kecil dari a = 0,05.