Endro Probo
1
Lihat Ponorogo Dalam Angka Tahun 2001. Hal. 2
2
Lihat Hasil Pengolahan Sensus Penduduk 2000 Di Kabupaten Ponorogo. Hal. 4
3
Ibid
4
Polsek merupakan institusi pada level Kecamatan dan hal umum yang terjadi di
Indonesia jumlah Polsek mengikuti jumlah kecamatan yang terdapat di suatu wilayah
Kabupaten.
5
Perkiraan jumlah personel kepolisian tersebut didasarkan atas Ratio Police (RP) PBB
yang 1:400, sedangkan Polri 1:1.000. Lihat Polisi-Polisi yang cuma Bisa Berdoa.
Artikel yang ditulis oleh Anton Tabah, dalam Media Indonesia - Opini (14/11/2000
00:56 WIB)
6
Sumber resmi tersebut berupa data sekunder yang berkaitan dengan jumlah
personil kepolisian, perbandingan personil polisi berdasarkan gender, serta
penyebaran jumlah personil kepolisian di tingkat Kecamatan.
Page 1 of 12
Peran Kepolisian Dalam Konflik Di Kabupaten Ponorogo
Endro Probo
Page 2 of 12
Peran Kepolisian Dalam Konflik Di Kabupaten Ponorogo
Endro Probo
Type konflik yang lain adalah konflik yang berkaitan dengan Pemilihan
Kepala Desa, fenomena tersebut hampir terjadi di seluruh desa di
wilayah Kabupaten Ponorogo11. Konflik ini dipicu dan disebabkan oleh
beberapa faktor seperti pencurian suara, perjudian, dan Money
politic.12 Eskalasi dari konflik tersebut akan semakin besar apabila para
kandidat dalam Pemilihan Kepala desa tersebut memiliki jumlah
pendukung yang sama-sama besar dan mempunyai fanatisme yang
tinggi terhadap calon yang didukungnya.
10
Lihat berbagai studi kasus perselisihan antar kelompok silat dalam Conflict
Negoitation Study Phase 2a dan 2b.
11
Lihat Transkrip kode 3, 13, dan 15. Phase I
12
Lihat studi kasus kode. 3, 10, 15. phase I
Page 3 of 12
Peran Kepolisian Dalam Konflik Di Kabupaten Ponorogo
Endro Probo
Polisi Resort
(Polres)
Page 4 of 12
Peran Kepolisian Dalam Konflik Di Kabupaten Ponorogo
Endro Probo
13
. Lihat studi kasus perselisihan antar kelompok silat di Desa Sampung, Desa
Pagerukir, dan Desa Biting.
14
Lihat wawancara no. 10 (Penelitian fase I) dengan Ketua LSM Peduli Ponorogo, 18
Februari 2003
15
Lihat Transkrip Kode 837_Modo_Pilkades, Silat_Biting_12 Juli 2003. Phase 2b
16
. Sebuah seni pertunjukan yang menampilkan lagu-lagu Jawa
Page 5 of 12
Peran Kepolisian Dalam Konflik Di Kabupaten Ponorogo
Endro Probo
Kasus perselisihan antar kelompok silat memang sering kali dipicu oleh
pertunjukan-pertunjukan kesenian, misalnya campursari, wayang, atau
dangdut, yang diadakan pada malam hari. Biasanya anggota-anggota
kelompok silat yang berbeda membuat kelompok yang berbeda pula
ketika mereka menonton pertunjukan tersebut. Perkelahian antar
pemuda yang berlainan kelompok silat sering kali terjadi ketika
menonton pertunjukan tersebut. Senggolan ketika sedang berjoget
atau hanya karena saling melihat bisa menjadi pemicu perkelahian.
Masalah sepele bisa menjadi perkelahian karena kelompok-kelompok
penonton ini selalu menenggak minuman keras ketika hendak atau
selama menonton pertunjukan.
Page 6 of 12
Peran Kepolisian Dalam Konflik Di Kabupaten Ponorogo
Endro Probo
20
Lihat transkrip kode. 8 dan studi kasus kode 8b. phase I
21
Lihat transkrip kode 8. phase 2a. lihat juga studi kasus Ketika Saudara Tak Lagi
Ramah ;
(Perkelahian Antar Perguruan Silat SH Terate dan SH Winongo Di Dusun Sampung
Kidul Desa Sampung)
Page 7 of 12
Peran Kepolisian Dalam Konflik Di Kabupaten Ponorogo
Endro Probo
. Lihat studi kasus pemilihan Kepala Desa Gelangkulon, pemilahan Kepala Desa
22
Page 8 of 12
Peran Kepolisian Dalam Konflik Di Kabupaten Ponorogo
Endro Probo
Page 9 of 12
Peran Kepolisian Dalam Konflik Di Kabupaten Ponorogo
Endro Probo
Page 10 of 12
Peran Kepolisian Dalam Konflik Di Kabupaten Ponorogo
Endro Probo
25
lihat Transkrip Kode 34. Phase. 2a
26
. Ibid, lihat juga wawancara-wawancara yang lain pada penelitian fase I dan fase II
27
. Lihat wawancara no. 10 (Penelitian fase I) dengan Ketua LSM Peduli Ponorogo, 18
Februari 2003
28
Lihat Transkrip Kode. 53. phase 2a.
29
lihat Transkrip Kode 29. Phase. 2a
Page 11 of 12
Peran Kepolisian Dalam Konflik Di Kabupaten Ponorogo
Endro Probo
30
lihat Transkrip Kode 65. Phase. 2a
31
lihat Transkrip Kode 29. Phase. 2a
Page 12 of 12