Anda di halaman 1dari 7

SISTEM PAKAR

CONTOH KASUS PENGGUNAAN METODE


INFERENSI DAN PENALARAN

OLEH:
Ni Made Krista Kurnia Dewi
1208605049

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2014

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Sistem pakar merupakan suatu system yang mengadopsi kemampuan seorang ahli.
Dalam system terdapat metode inferensi dan penalaran. Penalaran merupakan teknik
yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan inferensi adalah proses
yang digunakan untuk menghasilkan informasi baru dari informasi yang telah
diketahui.
Dalam metode inferensi dan penalaran terdapat empat cara yang umum digunakan
dalam menyelesaikan suatu permasalahan yakni decision tree (pohon keputusan),
logika deduktif, forward chaining, dan backward chaining
Untuk lebih memahami metode yang digunakan, maka diperlukaan suatu contoh
kasus. Dimana nantinya dalam contoh kasus tersebut nantinya akan diselesaikan
menggunakan berbagai macam metode yaitu decision tree, logika deduktif, dan
chaining.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana cara membuat akuisisi pengetahuan dari contoh kasus yang dibuat?
2. Bagaimana cara membuat representasi pengetahuan dari contoh kasus yang
dibuat?
3. Bagaimana cara melakukan penelusuran pengetahuan dari contoh kasus
menggunakan decision tree, logika deduktif, forward chaining, dan backward
chaining?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara membuat akuisisi pengetahuan dari contoh kasus yang
dibuat.
2. Untuk mengetahui cara membuat representasi pengetahuan dari contoh kasus yang
dibuat.
3. Untuk mengetahui cara melakukan penelusuran pengetahuan dari contoh kasus
menggunakan decision tree, logika deduktif, forward chaining, dan backward
chaining.
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui cara membuat akuisisi pengetahuan dari contoh kasus yang
dibuat.
2. Dapat mengetahui cara membuat representasi pengetahuan dari contoh kasus yang
dibuat.

3. Dapat mengetahui cara melakukan penelusuran pengetahuan dari contoh kasus


menggunakan decision tree, logika deduktif, forward chaining, dan backward
chaining.

BAB II
Pembahasan
Contoh kasus :
Pihak akademik suatu fakultas akan menilai apakah mahasiswa X diijinkan untuk mengikuti
wisuda
Fakta :
Mahasiswa X telah menyelesaikan semua matakuliah
Mahasiswa X telah menyerahkan berkas wisuda ke BAA

Akuisisi Pengetahuan Persyaratan mahasiswa mengikuti wisuda :


Proses akuisisi pengetahuan persyaratan dalam mengikuti wisuda digambarkan dengan
variable. Adapun variable yang digunakan adalah :
A = telah menyelesaikan semua matakuliah

B = sudah mengikuti ujian tugas akhir


C = daftar online wisuda
D = verifikasi dan validasi berkas wisuda ke fakultas
E = penyerahan berkas wisuda ke BAA
F = pelunasan administrasi wisuda
G = memiliki surat keterangan publikasi ilmiah
H = memilki sertifikat PKK-MB
I = mengikuti wisuda

Representasi Pengetahuan :
R1 = jika mahasiswa sudah menyelesaikan semua matakuliah maka ia mengikuti ujian tugas
akhir ( IF A THEN B )
R2 = jika mahasiswa telah mendaftar online wisuda maka mahasiswa bisa verifikasi dan
validasi berkas ke fakultas (IF C then D)
R3 = jika mahasiswa telah melunasi administrasi wisuda, memiliki sertifikat PKK-MB,
memiliki sertifikat publikasi ilmiah maka mahasiswa dapat menyerahkan berkas wisuda ke
BAA (IF F AND G AND H THEN E)
R4 = jika mahasiswa telah verifikasi dan validasi berkas ke fakultas dan telah menyerahkan
berkas wisuda ke BAA maka mahasiswa tersebut dapat mengikuti wisuda (IF D AND E
THEN I)
R5 = jika mahasiswa sudah mengikuti tugas akhir maka ia dapat mendaftar online wisuda ( IF
B THEN C )

1. Decision Tree

2. Sylogisme
Premis mayor : seluruh mahasiswa yang telah menyerahkan berkas wisuda ke BAA
dapat mengikuti wisuda
Premis minor : mahasiswa X telah menyerahkan berkas wisuda ke BAA
Kesimpulan : mahasiswa X dapat mengikuti wisuda
3. Chaining
a. Forward Chaining

b. Backward Chaining

BAB III

Penutup
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapat dari metode decision tree, logika deduktif, dan
chaining ( forward dan backward) dalam menentukan apakah mahasiswa X dapat
diijinkan untuk mengikuti wisuda maka dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa X
dapat mengikuti wisuda.

Anda mungkin juga menyukai