PENDAHULUAN
1.3 Tujuan :
Berdasarkan rumusan Masalah tersebut didapatkan tujuan sebagai berikut :
1) Untuk Mengetahui Proses Pengiriman suara dalam Sistem Komunikasi pada
Gelombang radio FM PLFM
2) Untuk Mengetahui factor-faktor yang menganggu dalam Proses Pengiriman suara
dalam system komunikasi pada Gelombang radio FM PLFM
3) Untuk Mengoptimalkan suara yang dihasilakan dalam system komunikasi pada
Gelombang radio FM PLFM
1.4 Manfaat :
Dalam Penulisan ini diharapkan nantinya akan memberikan banyak manfaat bagi semua
pihak, adapan manfaat tersebut adalah sebagai berikut :
Manfaat bagi penulis
1) Dapat mengetahui tentang proses Pengiriman suara dalam Sistem Komunikasi pada
Gelombang radio FM PLFM
2) Dapat mengetahui factor yang menganggu dalam pengiriman suara dalam komunikasi
pada Gelombang radio FM PLFM
Manfaat bagi Instansi
1) Dapat mengoptimalakan suara yang dihasilkan dari pengiriman radio FM PLFM
BAB II
DASAR TEORI
PENGRIMAN
INFORMASI
PENERIMA
yang
bisa
diukur,
yaitu:
panjang
gelombang/wavelength,
frekuensi,
2.3 Modulasi
Antena Penerima mengubah gelombang radio menajdi variasi tegangan yang diberikan
pesawat penerima (sinyal antenna). Informasi suaara dimodulasikan pada gelombang
pemabawa oleh :
2.3.1
2.3.2
Daerah Dinamis, yaitu perbandingan anatara suara besar dan kecil dikenal dengan
daerah dinamis. Dalam factor modulasi suara lemah/kecil dibatasi dibatasi pada
4
batas yang agak rendahdan oleh karenanya menyebabkan gangguan atau Noise.
Dalam Pemancar FM, modulasi lebih dari 100% (dengan frekuensi deviasi
maksismum 75Khz) suara besar dapat dilakukan tanpa menyebabkan cacat, oleh
sebab itu tidak perlu menjaga factor modulasi dibawah 100% (Drayanto,2001:11)
2.4.2
Jangakauan Frekuensi
Dalam pemancar FM, diperlukan daerah frekuensi yang lebar, oleh karena itu
digunakan gelomabang yang sangat tinggi (UHF). Batas frekuensi FM yang normal
adalah 88-108Mhz. Jarak antara dua sinyal yang berdekatan dalam FM paling sedikit
100kHz, akibatnya tidak akan terjadi gangguan yang saling menindas, meskipun
frequency
respone-nya
(tanggapan
frekuensinya)
datar
sampai
15Khz
(Daryanto,2001:12)
2.4.3
Noise
adalah thermal noise, shot noise, flicker noise, white noise, dan noise kuantisasi.
2.4.3.2.1
Thermal noise
Thermal noise atau sering juga disebut dengan Johnson Noise merupakan
suatu fenomena noise yang berhubungan dengan suhu material. Semakin tinggi suhu
komponen, daya noise akan semakin besar. Thermal Noise tidak terjadi pada suhu
0oK (-273oC). Contohnya adalah white noise.
2.4.3.2.2
Shot noise
Shot noise disebabkan oleh aliran elektron berupa emisi elektron dalam
konduktor, dan terutama terjadi pada komponen aktif. Shot noise akan memperbesar
daya noise
2.4.3.2.3 Flicker noise
Flicker noise berkaitan dengan ketidakteraturan hubungan dan permukaan pada
katoda semikonduktor. Kehadiran noise ini disebabkan oleh terjadinya fluktuasi
konduktivitas medium. Flicker noise memperbesar daya noise sebanding dengan
panjang gelombang. Noise ini terjadi pada komponen yang memiliki frekuensi
dibawah 100 Hz. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Derau)
2.4.4
Interenferensi
Dalam Pemancar FM, gelomabng VHF digunakan sebagai pembawa (carier) karena
diperlukan lebar band yang luas. Akan tetapi, gelombang radio dalam band ini sulit untuk
dipancarkan denga jarak yang jauh. Akibatnya gelombang tersebut tidak bergeseran
dengan
yang
lainya
dan
memnungkiknkan
pemancar
mantap
setiap
saat,
(Daryanto:2001:13)
2.4.5 Noise pada pemancar FM lebih besar daripada noise pada AM, karena digunakanya
rangkaian pre-emphasis.
2.4.5.1 Rangakain pre emphasis dan de emphasis
Banyaknya gelombang samping FM berkurang sebanding dengan kenaikan
frekuensi gelombang sinyal, factor modulasi juga berkurang sesuai dengan
kenaikan frekuensi gelombang sinyal. Dalam distribusi sinyal suara manusia atau
suara music, komponen yang lebih tinggi dari 1 Khz menajdi lebih kecil. Jika
sinyal tersebut dimodulasi FM, penyimpangan menjadi lebih kecil dalam batas
frekuensi tinggi dari gelombang sinyal. Akibatnya, factor modulasi lebih banyak
berkurang.
Dalam
penerimaan,
dilengkapi
dengan
rangkaian
de-emphasis
untuk
Konstanta waktu yang lebih besar mengakibatkan emphasis yang besar menurut
Daryanto (2001:12)
2..4.5.2 Penegunaan ampitudo limiter (pembatas amplitude)
Jika noise bercampur ke dalam gelomabng FM, gelombang tersebut akan
dimodulasi amplitude oleh noise. Pembatas amplitude menghilangkan komponen
AM (misalnya noise tersebut) dan memberikan gelombang FM dengan amplitude
yang tetap ke rangkaian deteksi gelombang. Inilah sebabnya pemancar FM tidak
dipengaruhi oleh noise (Daryanto,2001:12)
2.5
Ganguan Penyiaran
Besar sinyal yang diterima kadang-kadang tinggi dan kadang-kadang lemah,
fenomena ini disebut fading. Hal itu disebabkan penerimaan yang terus menerus/atau
sebagian dari gelombang yang berbeda yang dipancarkan dari arah yang berbeda,
(Daryanto:2001:6)
2.5.1
2.5.2
2.5.3
Kepekatan electron ionosfer dengan cepat bertambah bila terkena sinar matahari
dan gelombang pendek dapat diserap dalam ionosfer. Hal itu mengakibatkan
berkurangnya penerimaan untuk periode beberapa menit hingga beberapa jam
dan kadang-kadang sampai tidak memungkinkan penerimaan, fenomena ini
disebut delinger.
Ledakan lentur matahari (sinar matahari) dapat menganggu medan magnet bumi
dan menyebabkan ionisasi yang tidak normal. Apabila hal itu terjadi, gelombang
pendek dengan drastic berkurang dan penerimaan tidak memungkinkan lagi.
Fenomena ini disebut gangguan magnet (Daryanto,2001:6)
rangakp AM dan FM melakukan percobaan dan siaran satu saluran dalam pemancar FM
dan yanglain dalam pemancar AM, teknik tersebut tidak memuaskan , sehingga teknik
digantikan dengan teknik siaran yang memancarkan dua saluran sekaligus dengan
memancarkan dua saluran sekaligus dlam satu pemancar. Dalam siaran stereo, sinayal L
dan R tidak dipancarkan sendiri-sendiri. Mereak diapancarkan tergabung membentuk
saluran (L+R) dan saluran selisih (L-R) (Herbert, Charless ,1990:354)
DAFTAR PUSTAKA
10