Pencemaran Udara
Pencemaran Udara
Oleh
Vicka Andini
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan
terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan
kesehatan tubuh manusia. Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar dan juga
daerah padat industri yang menghasilkan gas-gas yang mengandung zat di atas batas
kewajaran. Rusaknya atau semakin sempitnya lahan hijau atau pepohonan di suatu daerah
juga dapat memperburuk kualitas udara di tempat tersebut.Pencemar udara dibedakan
menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Sumber-sumber pencemaran udara
dapat dibagi dalam dua kelompok besar, sumber alamiah dan akibat perbuatan manusia
Jenis polutan dapat dibagi berdasarkan struktur kimia dan penampang partikelnya, seperti:
struktur kimia(partikulat, gas anorganik, dan gas organik ) dan penampang partikel. Faktorfaktor yang memengaruhi pencemaran udara yang terjadi di permukaan bumi yaitu
meteorologi dan iklim (temperatur,arah cepat angin, dan hujan) serta faktor
topografi(dataran rendah, pegunungan, dan lembah).
Dampak-dampak pencemaran udara pada kehidupan manusia dapat di bagi menjadi
dampak umum, dampak terhadap ekosistem, dampak terhadap kesehatan, dampak terhadap
tumbuh-tumbuhan dan hewan, dampak terhadap cuaca dan iklim, dan dampak terhadap
sosial-ekonomi.Pencegahan yang ditempuh terhadap pencemaran udara tergantung dari
sifat dan sumber polutannya. Pencegahan yang paling sederhana dan mudah dilakukan
yaitu menggunakan masker sebagai pelindung untuk menghindari terjadinya gangguan
kesehatan. Tindakan yang dilakukan untuk mencegah pencemaran udara seperti
mengurangi polutan, bahan yang mengakibatkan polusi dengan peralatan, mengubah
polutan, melarutkan polutan, dan mendispersikan-menguraikan polutan. Upaya
penanggulangan dilakukan dengan tindakan pencegahan (preventif) yang dilakukan
sebelum terjadinya pencemaran seperti mengurangi atau menghentikan semua penggunaan
CFC dan CCl4 dan tindakan kuratif yang dilakukan sesudah terjadinya pencemaran seperti:
melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai tempat/pabrik daur ulang.
b. Partikel
Partikel yang di atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat berupa zat
padat maupun suspense aerosol cair sulfur di atmosfer.
Bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses kondensasi, proses (misalnya
proses menyemprot/ spraying) maupun proses erosi bahan tertentu.
2. Polutan Sekunder
Polutan sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemarpencemar primer di atmosfersekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau
lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh adalah
disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O radikal.
Proses kecepatan dan arah reaksinya dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
a)
b)
Derajat fotoaktivasi
c)
Kondisi iklim
d)
C. SUMBER PENCEMARAN
Sumber-sumber pencemaran udara dapat dibagi dalam dua kelompok besar, sumber
alamiah dan akibat perbuatan manusia seperti berikut:
1. Sumber pencemaran yang berasal dari proses atau kegiatan alam.
Contoh : kebakaran hutan, kegiatan gunung berapi, dan lainnya.
2. Sumber pencemaran buatan manusia (berasaldari kegiatan manusia).
Contoh :
a. Sisa pembakaraan bahan bakar minyak oleh kendaraan bermotor berupa gas
CO, CO2, NO, hidrokarbon, aldehide, dan Pb.
b. Limbah industri : kimia, metalurgi, tambang, pupuk, dan minyak bumi.
c. Sisa pembakaran dari gas alam, batu bara, dan minyak seperti asap, debu,
dan sulfurdioksida.
d. Lain-lain, seperti pembakaran sisa pertanian, hutan, sampah, dan limbah
reaktor nuklir.
Dalam proses pencemaran ini terjadi proses sinergistik yaitu suatu keadaan ketika
polutan satu dengan polutan yang lain di dalam udara bereaksi menjadi jenis polutan
baru yang lebih berbahaya dari polutan semula. Contoh, dua jenis komponen polutan
yang berasal dari sisa pembakaran bahan bakar minyak (yaitu nitrogen dioksida dan
hidrokarbon) dengan bantuan sinar ultraviolet akan membentuk jenis polutan baru
(peroksiasetil nitrit dan ozon) yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Reaksi kimia:
N2O + Hidrokarbon Peroksiasetil nitrat + O3
Sinar matahari
Polutan baru ini akan menimbulkan kabut di permukaan bumi dikenal sebagai kabut
fotokimia (photochemical smog) atau senyawa pembentuk kabut pengiritasi (irritating
smog forming compound). Kabut tersebut menyebabkan mata menjadi berair dan
distres pernapasan pada manusia serta menimbulkan hill reaction dan mengganggu
proses fotosintesis tumbuh-tumbuhan. Ozon sendiri akan meningkatkan proses
respirasi daun-daunan dan mengurangi makanaannya sehingga tumbuhan menjadi layu
danmati.
D. Jenis-jenis Polutan
Jenis polutan dapat dibagi berdasarkan struktur kimia dan penampang partikelnya,
seperti berikut :
1. Struktur kimia:
a. Partikulat (partikel) adalah pencemaran udara yang dapat berada bersamasama bahan / bentuk pencemaran lain, macam-macam partikulat:
Aerosol : tersebarnya partikel halus zat padat atau cairan dalam gas
atau udara.
Kabut (fog): aerosol yang berupa butiran air yang berada diudara.
2. Penampang partikel
Saluran Pernapasan
8-25 mikron
2-8 mikron
0,5-2 mikron
<0,5 mikron
b. Dampak lambat
Pencemaran udara diduga sebagai salah satu penyebab penyakit bronkitis
kronis dan kanker paru primer. Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran
udar, antara lain:
a) Penyakit Antrakosis
Merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh
pencemaran debu batubara. Penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja
tambang batubara atau pekerja yang banyak mlibatkan penggunaan
batubara seperti power plant (pembangkit listrik tenaga uap). Masa
inkubasi penyakit ini antara 2-4 tahun yang ditandai dengan sesak
napas.
b) Penyakit Silikosis
Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran debu silica bebas, berupa
SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian
mengendap. Debu silica ini banyak terdapat di industry besi baja,
keramik, pengecoran beton, proses permesinan seperti mengikir,
menggerinda. Di samping itu debu silica juga terdapat di penambangan
bijih besi, timah putih, dan tambang batu bara.
Penyakit silikosis akan lebih buruk lagi, kalau penderita sebelumnya
sudah menderita penyakit TBC paru-paru, bronchitis kronis, astma
broonchiale dan penyakit pernapasan lainnya. Pada awalnya, penyakit
silikosis ditandai dengan sesak napas yang disertai dengan batuk-batuk
tanpa dahak.
c) Penyakit Asbestosis
Merupakan penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu atau serat
asbes yang mencemari udara. Asbes merupakan campuran berbagai
macam silikat terutama.
Selain itupencemaran udara juga dapat mempengaruhi penipisan lapisan ozon yang
dapat menimbulkan kanker mata pada sapi, terganggunya atau bahkan putusnya
rantai makanan pada tingkat konsumen di ekosistem perairan karena penurunan
jumlah fitoplankton. Pencemaran udara juga akan menyebabkan hujan asam
mengakibatkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air
terganggu.Pemanasan globaljuga terjadi karena adanya pencemaran udara yang
dapat membawa dampak negatif pada kehidupan hewan, pencemaran udara juga
mampu merusakkan bangunan dan candi-candi.
sebagainya. Beberapa contoh jenis filter yang banyak digunakan seperti cotton,
nylon, orlon, Dacron, fiberglass, polypropylene, wool, nomex, Tefloyn.
b. Filter basah
Cara kerja filter basah atau scrubbers/wat collectors adalah membersihkan udara
kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas alat, sedangakan udara
yang kotor dari bagian bawah alat.
c. Elektrostatik
Alat pengendap elektrostatik dapat digunakan untuk membersihkan udara kotor
dalam jumlah yang relative besar. Alat ini menggunakan arus searah (DC) yang
mempunyai tegangan antara 25-100 kv, berupa tabung silinder di mana
dindingnya diberi muatan positif sedangkan di tengah ada sebuah kawat yang
merupakan pusat silinder, sejajar dinding silinder, diberi muatan negative.
d. Kolektor Mekanik
Mengendapkan polutan partikel yang ukurannya relative besar dapat dengan
menggunakan tenaga gravitasi. Pengendap siklon atau cyclone Separators
adalah pengendap debu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang
pabrik yang berdebu.
e. Program penghijauan
Tumbuh-tumbuhan menyerap hasil pencemaran udara berupa karbon dioksida
(CO2) dan melepaskan oksigen (O2). Tumbuh-tumbuhan akan menghisap dan
mengurangi polutan, dengan melepaskan gas oksigen maka akan mengurangi
jumlah polutan di udara.
Semakin banyak tumbuh-tumbuhan ditanam sebagai paru-paru kota maka
kualitas udara akan semakin sehat sehingga akan mendukung program langit
biru (prolabir). Program penghijauan ini seharusnya merupakan gerakan
nasional agar semua pihak dapat berpartisipasi aktif.
f. Ventilasi udara
Penggunaan dan penempatan ventilasi udara seharusnya disesuaikan dengan
kebutuhan. Perhatian utama yaitu tercukupnya kebutuhan gas oksigen (O2)
dalam ruangan serta menjadikan udara dalam ruangan bebas dari berbagai
polutan. Bila akan menggunakan exhaust fan, maka usahakan dekat dengan
sumber pencemaran, agar polutan segera dapat keluar dalam ruangan.
dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara
kota dan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya :
1. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi,
sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api,
diperbanyak.
2. Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu
dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan,
terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi
kontribusi polutan udara.
3. Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu
lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan
tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu
mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.
4. Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang
sering diistilahkan dengan polisi tidur justru merupakan biang polusi,
kendaraan bermotor akan memperlambat laju.
5. Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun
pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan
dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk
melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan
kendaraan yang lain.
III.
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dari hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan saat tutorial, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa:
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.1.4
DAFTAR PUSTAKA
http://mubarok012.blogspot.com/2012/12/kata-pengantar-puji-syukur-kami.htmldiakses
pada tanggal 13 November 2013 pukul 21.00 WIB.