nonverbal
adalah
proses
komunikasi
dimana
pesan
lain, saya tidak marah dengan suara yang keras dan muka merah dan
mata melotot.
4. Complementing, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan
nonverbal. Misalnya, air muka yang menunjukkan tingkat penderitaan
yang tidak terungkap dengan kata-kata.
5. Aksentuasi/accenting/menekannkan, yaitu menegaskan pesan verbal atau
menggarisbawahinya. Misalnya, mengungkapkan betapa jengkelnya,
dengan memukul meja. Contoh lain saya tidak ingin bertemu anda lagi
sambil memukuli meja saat mengatakan tidak ingin
6. Menghubungkan dan mengatur, seseorang mengangkat tangannya dan ini
mengindikasikan bahwa ia ingin mengatakan sesuatu. Atau dosen
meletakkan jari telunjuk di bibir untuk meminta mahasiswa untuk diam.
Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam
komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal
meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas
yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan
waktu (punctuality).
d. Gerakan tubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi
kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh
biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya
seperti
selama berbicara
Proxemik
Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika
berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi
Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat
tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa besar
penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain,
selain itu juga menunjukkan simbol sosial
f.
Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan,
yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik.
Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara,
kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu,
penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara
juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti
ini harus dihindari.
g. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi
wajah cerminan suasana emosi seseorang.
h. Kontak mata
Merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan
kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut
terlibat
dan
menghargai
lawan
bicaranya
dengan
kemauan
untuk
i.
j.
Komunikasi citrasa
Komunikasi citrasa merupakan salah satu bentuk komunikasi, dimana
penyampaian suatu pesan/informasi melalui citrasa dari suatu makanan atau
minuman. Seseorang tidak akan mengatakan bahwa suatu makanan/minuman
memiliki rasa enak, manis, lezat dan lain-lain, apabila makanan tersebut telah
memakan/meminumnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa citrasa dari
makanan/minuman tadi menyampaiakan suatu maksud atau makna.
k. Komunikasi Lingkungan
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan
tertentu.
Diantaranya
adalah
penggunaan
ruang,
jarak,
temperatur,
penerangan, dan warna. Misalnya pada sebuah kantor, setiap area yang ada di
dalam kantor tersebut mengandung pesan tertentu yang berhubungan dengan
pemilik ruang tersebut.
Ruang direktur tentu akan berbeda dengan ruang pegawai operasional
baik dari segi luas, maupun bentuk fasilitas yang tersedia di ruang tersebut.
Jadi ruang dapat juga mengkomunikasikan pesan tertentu.
l.
Penampilan
Cara berpakaian seseorang sering kali diabaikan, padahal dari hasil penelitian
yang
dilakukan
oleh
beberapa
ahli,
penampilan
seseorang
akan
dengan suara yang keras akan memberi arti bahwa ada hal yang penting atau ia
sedang marah terhadap karyawannya. Akan tetapi bila penyampaian yang
dilakukan oleh pimpinan menggunakan suara yang lembut tentu akan berbeda
artinya.
Irama dan nada yang berbeda akan terlihat melalui perubahan yang terjadi
antara suara normal dan percakapan kita. Nada yang lebih tinggi dari nada yang
biasanya digunakan menunjukkan kecenderungan kegeliswahan, atau kemarahan.
G. Variasi budaya dalam komunikasi nonverbal
Budaya asal seseorang amat menentukan bagaimana orang tersebut
berkomunikasi secara nonverbal. Perbedaan ini dapat meliputi perbedaan budaya
Barat-Timur, budaya konteks tinggi dan konteks rendah, bahasa, dsb. Contohnya,
orang dari budaya Oriental cenderung menghindari kontak mata langsung,
sedangkan orang Timur Tengah, India dan Amerika Serikat biasanya menganggap
kontak mata penting untuk menunjukkan keterpercayaan, dan orang yang
menghindari kontak mata dianggap tidak dapat dipercaya.
KESIMPULAN
Komunikasi
nonverbal
adalah
proses
komunikasi
dimana
pesan
DAFTAR PUSTAKA
Mulyana, Deddy. 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Rakhmat, Jalaludin. 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.