Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KERJA LAPANGAN

MAHASISWA PROGRAM S-1 SEMESTER VII ENTERPRENEURSHIP


MANAGEMEN PEMASARAN

OLEH :
KELOMPOK B II
Kurnia Mailyan

11.01.01.068

Novitasari Oktarina

11.01.01.079

Listi Andriani

11.01.01.070

Novi Wulandari

11.01.01.080

M. Juliansyah

11.01.01.072

Nuraini

11.01.01.081

Maria novita sari

11.01.01.073

Oktavia Andriani

11.01.01.083

Novi Meilisyah

11.01.01.077

Puri handayani

11.01.01.084

Dosen Pembimbing : Bpk. Kamal


Tanggal Pelaksanaan : 14 November 2014
Tempat Pelaksanaan : Lapangan Parkir Stifi Bhakti Pertiwi Palembang
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI BHAKTI PERTIWI PALMBANG
TAHUN AJARAN 2014

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................4
1.1 Definisi Perencanaan Pemasaran...................................................................5
1.2 Tujuan Perencanaan Pemasaran....................................................................5
1.3 Perencanaan : Keuntungan Potensial............................................................6
BAB II...............................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................7
2.2. ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN..........................................................7
2.2.1 Lingkungan Eksternal..................................................................................7
2.2.2 Lingkungan Internal...................................................................................10
3. BAURAN PEMASARAN..........................................................................................12
3.1 Produk atau Jasa............................................................................................13
3.2 Penentuan harga.............................................................................................13
3.3 Distribusi.........................................................................................................14
4. BATASAN RENCANA PEMASARAN...................................................................15
4.1. Peramalan Pemasaran..................................................................................15
4.2 Memperoleh Informasi Pasar yang Dibutuhkan........................................16
5. KARAKTERISTIK RENCANA PEMASARAN...................................................17
6. LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT RENCANA PEMASARAN.....................18

BAB III...........................................................................................................................21
HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................21
1. Rancangan Dana........................................................................................................21
2. Penjualan....................................................................................................................23
3. Keuntungan................................................................................................................29
BAB IV............................................................................................................................25
PENUTUP......................................................................................................................25
DOKUMENTASI...........................................................................................................25
Dokumentasi Proses Pelaksanaan................................................................................25
Dokumentasi Umum......................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................27

BAB I
1. PENDAHULUAN
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan
pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan,
implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan
pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah
proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating)
dan pengawasan.
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk
berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak
sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan
pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika
menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang
lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan
pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan
(Kotler, 1980).

Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan


faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan
falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut "Konsep
Pemasaran".Pembuatan rencana pemasaran merupakan aspek penting dalam memahami
sistem pemasaran. Sistem pemasaran mengidentifikasi komponen yang saling interaksi,
baik secara internal maupun eksternal bagi perusahaan, yang memungkinkan
perusahaan menjual produk atau jasa ke pasar. Lingkungan (eksternal dan internal)
memainkan peranan penting dalam pengembangan rencana pemasaran. Jadi, analisis
lingkungan akan memberikan pandangan awal terhadap pembuatan rencana pemasaran.
1.1 Definisi Perencanaan Pemasaran
Perencanaan adalah proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan
organisasi untuk mencapai tujuannya. Perencanaan juga bisa didefinisikan sebagai
perkembangan sistematis dari program tindakan yang ditujukan pada pencapaian tujuan
bisnis yang telah disepakati dengan proses analisa, evaluasi, seleksi di antara
kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu.
1.2 Tujuan Perencanaan Pemasaran
Perencanaan organisasional mempunyai dua maksud, yaitu perlindungan dan
kesepakatan (protective dan affirmatif ). Maksud protektif adalah meminimalisasi risiko
dengan mengurangi ketidakpastian di sekitar kondisi bisnis dan menjelaskan
konsekuensi tindakan manajerial yang berhubungan. Tujuan afirmatif adalah untuk
meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional. Di samping itu, tujuan perencanaan
adalah membentuk usaha terkoordinasi dalam organisasi.

Tanpa adanya perencanaan biasanya disertai dengan tidak adanya koordinasi dan
timbulnya ketidakefisienan. Akan tetapi, tujuan mendasar dari perencanaan adalah
membantu organisasi mencapai tujuannya. Maksud perencanaan adalah "untuk
melancarkan pencapaian usaha dan tujuan". Tujuan lain dari perencanaan berkisar pada
maksud mendasar ini.
1.3 Perencanaan : Keuntungan Potensial
Program

perencanaan

mempunyai

banyak

keuntungan.

Pertama,

membantu

wiraswastawan berorientasi ke masa depan. Wiraswastawan dipaksa untuk melihat


keluar dari masalah harian yang normal untuk memproyeksikan apa yang akan mereka
hadapi dimasa mendatang. Kedua, koordinasi keputusan. Keputusan hendaknya tidak
dibuat sekarang tanpa adanya gagasan tenting bagaimana is akan mempengaruhi
keputusan yang harus dibuat besok . Fungsi perencanaan membantu wiraswastawan
dalam usahanya mengkoordinasi keputusan. Ketiga, perencanaan menekankan tujuan
organisasional. Karena tujuan organisasional adalah titik awal perencanaan,
wiraswastawan secara konstan diingatkan dengan apa yang ingin dicapai organisasi
mereka.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN
2.2.1 Lingkungan Eksternal
Pada umumnya, lingkungan eksternal dipandang sebagai hal yang tidak dapat
dikendalikan oleh wiraswastawan. Akan tetapi, dalam pembuatan rencana pemasaran
wiraswastawan hendaknya menyadari perubahan pada bidang-bidang berikut.
a. Lingkungan Perekonomian
Wiraswastawan harus mempertimbangkan perubahan dalam GNP (pendapatan
nasional bruto), pengangguran menurut daerah geografis, pendapatan siap
konsumsi, dan lain-lain.
b. Lingkungan Kebudayaan
Evaluasi perubahan kebudayaan mungkin mempertimbangkan pergeseran pada
populasi menurut demografi (contohnya, dampak ledakan penduduk atau
pertumbuhan para manula dalam komposisi penduduk), perubahan sikap (seperti
cintailah produk buatan dalam negeri), kecenderungan dalam kecelakaan kerja,
tuntutan upah minimum, kesehatan, dan nutrisi. Semuanya mungkin mempunyai
dampak dalam perencanaan pasar dari wiraswastawan.

c. Lingkungan Teknologi
Kemajuan teknologi sulit diprediksi. Akan tetapi, wiraswastawan hendaknya
mempertimbangkan perkembangan teknologi potensial yang ditentukan dari
sumber daya yang terlibat dalam industri besar atau pemerintah. Berada di pasar

yang berubah dengan cepat karena perkembangan teknologi akan menuntut


wiraswastawan untuk membuat keputusan pemasaran jangka pendek secara hatihati maupun bersiap-siap dengan rencana kontingensi bagi perubahan teknologi
tertentu yang mungkin mempengaruhi produk atau jasanya.
d. Lingkungan Permintaan Konsumen
Sebagian besar produk mengikuti daur hidup. Selama berbagai tahap dari daur
hidup, pertumbuhan permintaan, penurunan, atau stabilisasi mungkin bisa
terjadi. Perencanaan pasar akan mempersiapkan wiraswastawan terhadap adanya
perubahan tersebut dan memberikan cara persiapan terhadap perubahan
permintaan yang memerlukan tindakan tertentu pada produk/jasa, saluran
distribusi, harga atau promosi. Penting juga mengetahui daur hidup potensial
dari produk/jasa tertentu. Informasi ini akan membantu keputusan perencanaan
pasar maupun keputusan pengembangan produk bagi wiraswastawan.

e. Lingkungan hukum
Terdapat banyak persoa lan hukum dalam memula i usaha baru. Wiraswastawan
hendaknya bersiap-siap dengan adanya perubahan peraturan hokum dari
pemerintah yang mungkin akan mempengaruhi produk/jasa, saluran distribusi,
strategi promosi atau harga, hambatan pada periklanan media (larangan
minuman keras, iklan rokok, dan lain-lain) dan peraturan keamanan produk yang
mempengaruhi produk dan kemasan adalah contoh yang bisa mempengaruhi
program pemasaran.
f. Lingkungan Persaingan

Sebagian besar wiraswastawan umumnya menghadapi ancaman potensial dari


perusahaan yang lebih besar. Wiraswastawan harus bersiap-siap dengan
ancaman tersebut dan hendaknya

membuat rencana pemasaran yang

menguraikan strategi paling efektif dalam lingkungan persaingan.


g. Lingkungan Bahan Mentah
Juga cukup sulit untuk meramalkan kekurangan bahan mentah. Adalah gagasan
baik bagi wiraswastawan untuk membentuk hubungan kuat dengan pemasok dan
sensitif terhadap ancaman adanya kelangkaan bahan mentah. Jika terdapat
kelangkaan bahan mentah, wiraswastawan harus membuat perencanaan sumber
alternatif dari bahan mentah tersebut.

Banyak usaha pemula berakhir karena kelangkaan bahan mentah. Mungkin


sangat sulit mendapatkan sumber alternatif yang mapan. Akan tetapi, kesadaran
akan resiko akan menyelamatkan wiraswastawan da lam mempe rt ahankan
usahanya dan memungk inkan mer eka mendiversifikasi usahanya atau menutup
usaha sebelum mengalami kerugian besar.
2.2.2 Lingkungan Internal
Faktor internal merupakan variabel di mana wiraswastawan mempunyai suatu kendali
atas variabel tersebut.
a. Sumber days finansial
Rencana finansial hendaknya menguraikan kebutuhan finansial dari usaha
barutersebut.
b. Manajemen
Sangat penting bagi suatu organisasi untuk memberikan tanggung jawab
implementasi perencanaan. Pada beberapa kasus, ketersediaan para ahli tertentu
9

mungkin tidak bisa dikendalikan (misalnya kelangkaan tipe manajer teknis).


Wiraswastawan harus membangun tim manajemen efektif dan memberikan
tanggung

jawab

kepada

mereka

untuk

mengimplementasikan

rencana

pemasaran.

c. Pemasok
Pemasok yang digunakan umumnya didasarkan pada sejumlah faktor, seperti
harga, waktu penyerahan, kualitas, bantuan manajemen, dan lain-lain. Pada
beberapa kasus, di mana bahan mentah langka atau hanya ada beberapa pemasok
bahan mentah atau suku cadang tertentu, wiraswastawan mempunyai kendali
yang kecil atas keputusan. Karena harga pasokan, waktu penyerahan, dan lainlain mempunyai dampak pada banyak keputusan pemasaran, penting sekali
memasukkan faktor-faktor tersebut dalam rencana pemasaran.
d. Sasaran dan Tujuan
Setiap usaha baru hendaknya menetapkan sasaran dan tujuan yang akan
menuntun perusahaan melalui pembuatan keputusan jangka panjang. Tujuan
atau sasaran tersebut berisi pernyataan yang melibatkan manajemen dan
program pemasaran pada arah yang terbatas. Sasaran atau tujuan tersebut mudah
mengalami perubahan oleh wiraswastawan dan dianggap bisa dikendalikan.
Akan tetapi, harus dipahami bahwa tujuan dan sasaran adalah berarti garis
pedoman jangka panjang dan perubahan konstan akan menunjukkan
ketidakstabilan dan ketidakamanan bagian manajemen.

10

3. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan interaksi 'empat variabel utama dalam
sistempemasaran: produk/jasa, penentuan harga, distribusi, dan promosi. Arti penting
dari tiap variabel tersebut berbeda, tergantung pada industri, misi perusahaan, sifat pasar
dan ukuran perusahaan, maupun sejumlah faktor lingkungan. Contoh, wiraswastawan
pada pasar yang lebih teknis mendapati bahwa saluran distribusi pada pemakai akhir
lebih langsung dibandingkan dengan wiraswastawan pada pasar konsumen. Pada kasus
jasa, saluran distribusi bahkan lebih bersifat langsung. Perusahaan lain akan mendapati
bahwa tujuan atau misi mereka adalah menyediakan nilai terbaik dengan harga
terjangkau yang mungkin mempengaruhi keempat unsur bauran pemasaran, sementara
perusahaan lainnya memilih menyediakan jaminan kualitas dengan harga tinggi. Pada
contoh terakhir, perusahaan bisa memusatkan diri pada kualitas produk (bahan yang
lebih bermutu), saluran unik, harga yang lebih tinggi, alternatif promosi yang berbeda.
Keempat unsur utama dalam bauran pemasaran mengandung sejumlah variable lainnya.
Mengetahui faktor-faktor tersebut sangat penting karena mungkin termasuk dalam
rencana pemasaran.

11

3.1 Produk atau Jasa


Unsur ini dalam bauran pemasaran sepenuhnya menguraikan sifat produk/ jasa yang
harus dipertimbangkan dalam rencana pemasaran, seperti kemasan, cap, pengembangan
produk baru, dan desain produk (termasuk bentuk dan warna). Tiap-tiap unsur tersebut
bisa memberikan cara untuk membedakan produk/jasa dari persaingan. Ventura jasa
baru berbeda dari usaha. Karena jasa bukan benda fisik yang bisa disentuh atau
dirasakan, umumnya sulit untuk memisahkan jasa dari penyedia jasa.
3.2 Penentuan harga
Satu keputusan paling sulit untuk suatu usaha baru adalah memutuskan harga yang tepat
untuk produk/jasa. Produk/jasa berkualitas mungkin ditetapkan pada harga tinggi untuk
mempertahankan citranya. Dalam keputusan penentuan harga, faktor lain harus
dipertimbangkan, seperti biaya diskon, pengangkutan, dan laba. Penentuan biaya
tergantung pada permintaan produk karena kemampuan untuk membeli bahan dalam
jumlah besar akan mengurangi biaya. Perubahan harga bisa mencerminkan citra
produk/jasa yang berbeda. Ketika sulit membedakan suatu produk, wiraswastawan
biasanya mempunyai peluang kecil untuk menetapkan harga yang jauh berbeda dari
pesaingnya.

12

3.3 Distribusi
Variabel ini memberikan guna tempat pada pelanggan, yaitu tempat yang nyaman untuk
membeli dan ketika barang dibutuhkan. Bagi wiraswastawan, saluran distribusi atau
perantara merupakan faktor penting karena is mencerminkan harga, promosi, dan citra
produk. Di samping itu, saluran distribusi bisa membantuwiraswastawan dalam
peramalan, perencanaan dan strategi pasar, serta pengembangan produk. Beberapa
variabel dalam unsur distribusi bauran pemasaran adalah tipe saluran, jumlah perantara,
dan lokasi anggota saluran distribusi. Tipe saluran mencerminkan panjangnya saluran.
Karena sebagian besar wiraswastawan mungkin tidak mempunyai akses pada wiraniaga
besar, akan sangat berguna menyewa perwakilan perusahaan untuk menjual produk.
Perwakilan tersebut tidak menjual produk dari pesaing dan bekerja berdasar komisi.
Mereka merupakan pengganti efektif dari wiraniaga. Jumlah dari tiap tipe anggota
saluran (yaitu jumlah perwakilan,pedagang grosir, eceran) merupakan fungsi dari
produk. Produk yang memerlukan distribusi sangat intensif akan mengikutkan jumlah
anggota saluran yang besar. Produk terspesialisasi membutuhkan anggota saluran yang
sedikit.Untuk jasa, saluran bersifat langsung, tetapi tidak termasuk lokasi atau tempat
penjualan yang banyak. Lokasi tergantung pada pasar geografis yang dicari
wiraswastawan. Rencana pemasaran harus menegaskan tiap-tiap unsur bauran
pemasaran maupun sejumlah besar faktor dalam tiap-tiap unsur. Walaupun fleksibilitas
penting, wiraswastawan perlu mempunyai dasar kuat untuk memberikan pengarahan
bagi keputusan pemasaran sehari-hari. Rencana pemasaran adalah kerangka pedoman
tindakan yang diambil setiap hari.

13

4. Batasan Rencana Pemasaran


Rencana pemasaran dirancang untuk memberikan tiga jenis informasi dasar.
Rencana pemasaran hendaknya dipahami oleh manajemen sebagai pedoman penerapan
pembuatan keputusan pemasaran dan tidak hanya sebagai dokumen tak berarti saja.
Ketika wiraswastawan tidak meluangkan waktu yang tepat untuk mengembangkan
rencana pemasaran atau berpikir bahwa "hal ini membuangbuang waktu saja", mereka
biasanya akan menafsirkan secara salah arti rencana pemasaran dan apa yang bisa
dicapai dan apa yang tidak. Pengembangan rencana perlu mendokumentasikan secara
formal dan menguraikan sebanyak mungkin perincian pemasaran yang akan menjadi
bagian dari pembuatan keputusan. Proses ini akan memungkinkan wiraswastawan untuk
tidak hanya memahami dan mengetahui isu-isu penting, tetapi siap dengan perubahan
lingkungan. Bahkan walaupun rencana pemasaran memberikan cara formal untuk
mengimple-mentasikan strategi pemasaran, terdapat masalah yang menyebabkan
sulitnya perencanaan pasar.
4.1. Peramalan Pemasaran
Kemampuan wiraswastawan untuk membuat peramalan realistik merupakan tugas yang
sangat sulit dengan perubahan lingkungan bersaing, restrukturisasi pasar, dan perubahan
teknologi baru yang menyumbang pada sulit dipahaminya kondisi pasar.

14

Wiraswastawan harus merancang rencana-rencana dan membuat penyesuaian serta


modifikasi yang perlu agar memenuhi tujuan dan sasaran yang diinginkan. Bantuan dari
saluran distribusi, data industri dan riset pemasaran akan membantu dalam peramalan.
Penting juga untuk menetapkan mekanisme pengawasan dalam rencana pemasaran yang
memungkinkan modifikasi strategi pemasaran jika terjadi perubahan.
4.2 Memperoleh Informasi Pasar yang Dibutuhkan
Untuk mengembangkan rencana pasar yang efektif, sangat diperlukan informasi
mengenai kecenderungan pasar, kebutuhan konsumen, teknologi perubahan pangsa
pasar, reaksi pesaing, dan lain-lain. Wiraswastawan umumnya tidak mampu ataupun
tidak yakin bagaimana mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan. Terdapat
sumber kedua yang bisa digunakan oleh wiraswastawan. Kadin, jurnal perdagangan,
badan-badan pemerintah (Departemen Perdagangan) merupakan sumber informasi pasar
yang sangat berguna. Informasi yang dibutuhkan dan kemampuan mendapatkan
informasi tersebut tergantung pada pasar dan industri. Contoh, pada pasar stabil yang
bisa diramalkan , seperti perubahan harga pertanian musiman, manajemen mendapati
bahwa informasi yang dibutuhkan hanyalah harga dari pesaing.Kendala Waktu Seperti
halnya dengan kasus keputusan perencanaan, sulit untuk memprediksi berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk membuat rencana pasar secara memadai. Karena waktu
sangat penting bagi wiraswastawan, mudah sekali menggunakan waktu yang sedikit
dalam pembuatan rencana pemasaran, yang mungkin akan menghasilkan rencana
pemasaran yang sangat dangkal.

15

Hal ini bisa menyebabkan pada keputusan strategi pemasaran yang tidak benar yang
tidak memperhitungkan semua alternatif yang ada dan hasil-hasilnya. Koordinasi Proses
Perencanaan Bagi usaha barn, proses perencanaan hams dikoordinasi oleh tim
manajemen. Karena sebagian besar dari anggota tim mungkin kurang berpengalaman
dalam perencanaan pasar, hal ini menimbulkan masalah penyelesaian yang efektif. Pada
beberapa kasus, wiraswastawan mungkin hanya satu-satunya orang yang terlibat dalam
perencanaan pasar, khususnya jika perencanaan tersebut untuk usaha baru.
Implementasi Perencanaan Pasar Rencana pemasaran berarti komitmen oleh
wiraswastawan pada strategi tertentu. Rencana tersebut bukanlah dokumen formal saja
bagi pendukung finansia l darI luar semata-mata. Komitmen harus dibua t untuk
mengimplementasikan semua tahap-tahap rencana maupun untuk membuat penyesuaian
yang diperlukan dan ditimbulkan oleh pasar.
5. Karakteristik Rencana Pemasaran
Rencana pemasaran hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga kriteria
tertentu terpenuhi. Beberapa karakteristik penting yang harus ada pada rencana
pemasaran efektif adalah sebagai berikut.
1. Rencana pemasaran hendaknya memberikan strategi untuk mencapai tujuan
atau misi perusahaan.
2. Rencana pemasaran hendaknya didasarkan pada fakta dan asumsi valid.
3. Rencana pemasaran hendaknya memungkinkan penggunaan sumber daya yang
ada. Alokasi semua peralatan, sumber daya finansial, dan sumber daya manusia
harus diuraikan.
16

4. Organisasi yang tepat harus diuraikan untuk mengimplementasikan rencana


pemasaran.
5. Rencana pemasaran harus memberikan kesinambungan sehingga tiap rencana
pemasaran tahunan yang dibuat berdasar hal tersebut bisa memenuhi tujuan dan
sasaran dalam jangka panjang.
6. Rencana pemasaran hendaknya singkat dan simpel.
7. Keberhasilan rencana tergantung pada fleksibilitas. Perubahan rencana bisa
dilakukan dengan melihat perubahan lingkungan.
8. Rencana pemasaran hendaknya menspesifikasi kriteria kinerja yang akan
dimonitor dan dikendalikan.
6. Langkah-Langkah Pembuatan Rencana Pemasaran
Mendefinisikan Situasi Bisnis Situasi bisnis adalah telaah di mana
perusahaan berada. Ia meresponspernyataan pertama pada tiga pertanyaan pada awal
bab ini. Untuk merespons pertanyaan ini, wiraswastawan hendaknya menelaah kinerja
produk dan perusahaan masa lalu. Jika perusahaan tersebut merupakan usaha Baru, latar
belakang lebih bersifat pribadi dan menguraikan bagaimana produk/jasa dikembangkan
dan mengapa is dikembangkan. Jika rencana melibatkan produk yang ada, tahap
rencana pemasaran ini hendaknya berisi informasi mengenai kondisi pasar sekarang,
kinerja perusahaan dan industri. Peluang atau prospek masa depan hendaknya termasuk
dalam bagian.

17

Mendefinisikan Segmen Pasar/Peluang dan Ancaman Segmentasi pasar


adalah proses membagi pasar kedalam kelompok homogen yang lebih kecil. Hal ini
membantu wiraswastawan mendefinisikan peluang dan memberikan pendekatan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen yang bisa di-manage. Sekali pasar teridentifikasi dan
terbagi, wiraswastawan bisa memutuskan apakah akan masuk pada sebagian atau
seluruh segmen

pasar. Di samping

itu, ancaman

bagi keberhasilan

harus

dipertimbangkan dalam segmen pasar Menganalisis Kekuatan dan Kelemahan Penting


bagi wiraswstawan untuk mempertimbangkan keunggulan dan kelemahan produk pada
pasar yang dituju. Kelemahan berhubungan dengan kapasitas produk yang dibatasi oleh
ruang dan peralatan. Di samping itu, perusahaan mempunyai sistem distribusi produk
/jasa yang tidak memadai dan hams bergantung pada perwakilan perusahaan.
Kurangnya dana untuk mendukung usaha promosi besar-besaran bisa diindentifikasi
sebagai kelemahan.
Penetapan Tujuan dan Sasaran Sebelum keputusan strategi pemasaran bisa
diuraikan, wiraswastawan hams menetapkan tujuan dan sasaran pemasaran realitis dan
spesifik. Sasaran dan tujuan tersebut harus menguraikan kemana perusahaan diarahkan
dan menspesifikasi halhal seperti pangsa pasar, laba, penjualan (menurut wilayah dan
daerah), penetrasi pasar, jumlah distributor, tingkat kesadaran, peluncuran produk barn,
kebijakan penentuan harga promosi penjualan dan dukungan periklanan.

18

Contoh, wiraswastawan mungkin menetapkan tujuan untuk tahun pertama


sebagai berikut: 10 persen penetrasi pasar, 60 persen sampel pasar, distribusi 75 persen
dari pasar. Semua tujuan hams bisa diterima dan layak sesuai dengan situasi bisnis yang
ada. Semua tujuan di atas bisa dikuantifikasi dan bisa diukur untuk tujuan pengawasan.
Akan tetapi, tidak semua tujuan hams dikuantifikasi. Perusahaan bisa menetapkan
sasaran atau tujuan, seperti riset sikap pelanggan terhadap produk,penetapan program
pelatihan, perbaikan kemasan, perubahan nama produk, ataumenemukan distributor
barn. Perlu pula dibatasi tujuan dan sasaran karena terlalubanyaknya tujuan yang hams
dipenuhi akan mempersulit pengawasan dan monitor.

19

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Rancangan Dana
Anggaran berasal dari uang kelompok yang terdiri dari yang berjumlah Rp. 300.000
1. Biaya transportasi
2. Peralatan yang di beli :
1. Kantong plastic 1 bungkus
2. Cup es
3. Cup rujak
4. Kantong plastik kecil
5. Kantong plastik kg
6. Gas elpiji 3 kg

= Rp. 8.500
= Rp.4.000
= Rp.10.000
= Rp. 3.000
= Rp. 2.000
= Rp. 3.000
= Rp. 18.000 +
Rp.48.500

3. Bahan yang dibeli untuk pembuatan es melon selasih


1. melon 1 kg

= Rp. 13.000

2. gula pasir kg

= Rp. 3.000

3. susu

= Rp. 7.500

4. marjan

= Rp. 19.000

5. es batu (4)

= Rp. 4.000
= Rp. 46.500

4. Bahan yang di beli untuk pembuatan lumpia


1. Roti tawar 2 bungkus

= Rp. 14.000

2. Daun sop ons

= Rp. 1.000

3. Minyak sayur kg

= Rp. 6.000
20

4. Kentang kg

= Rp. 2.000

5. Bawang merah ons

= Rp. 1.000

6. Bawang putih ons

= Rp. 2.000

7. Wortel kg

= Rp. 2.000

8. Telur kg

= Rp. 4.000

9. Merica 2 bungkus

= Rp. 2.000

10. Masako 1 bungkus

= Rp. 1.000

11. Ayam kg

= Rp. 7.000

12. Saous cabe 1 pak

= Rp. 6.000

13. Garam 1 bungkus

= Rp. 1.000
Rp. 49.000

5. Bahan yang dibeli untuk pembuatan rujak


1. Gula merah 1 kg

= Rp.13.000

2. Cabe merah kg

= Rp. 6.000

3. Nanas 3 buah

= Rp. 6.000

21

4. Mangga muda 6 buah

= Rp. 7.000

5. Pepaya 1 kg

= Rp. 7.000

6. Jambu kg

= Rp. 6.500

Rp. 45.500

Penjumlahan biaya dana dan pengeluaran


Total dana
= Rp. 300.000
Total biaya pengeluaran
= Rp. 189.500 Sisa uang
= Rp. 110.500
2. Penjualan
1. Es melon @Rp. 4.000 / satuan
Hasil : 26 cup x Rp. 4.000 = Rp. 104.000
2. Lumpia @Rp. 2.000 / satuan
Hasil : 57 buah x Rp. 2.000 = Rp. 114.000
3. Rujak @Rp. 5.000 / satuan
Hasil : 20 buah x Rp. 5.000 = Rp. 100.000
Total penjualan

= Rp. 318.000

3. Keuntungan
Perhitungan pendapatan keuntungan
Hasil penjualan

= Rp. 318.000

Pengeluran

= Rp. 189.500 -

Keuntungan

= Rp. 128.500

Perhitungan hasil bersih


Keuntungan

= Rp. 128.500

22

Sisa modal

= Rp. 110.500 +

Hasil bersih

= Rp. 239.000

BAB IV
PENUTUP

Dokumentasi proses pelaksanaan

23

Proses Pembelanjaan

Proses Pembuatan

Hasil Jadi

Proses Jual Beli


Dokumentasi umum

24

Kelompok B II Semester VII


DAFTAR PUSTAKA

25

Web :
http://www.manajemenn.web.id/2011/04/fungsi-manajemenpemasaran.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_pemasaran
http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsepdefinisi-pemasaran/
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=fungsi%20manajemen
%20pemasaran&source=web&cd=7&ved=0CEYQFjAG&url=http
%3A%2F%2Fshinta.lecture.ub.ac.id%2Ffiles
%2F2009%2F02%2Fbab1.doc&ei=M04KT7fnHYiyrAeMpr3aDw&usg=AFQjCNH6OhE6u0
u5-t644Bss9kGSUdtlVw&cad=rja

26

Anda mungkin juga menyukai