Terpenoid I
Terpenoid I
Minyak Atsiri
Minyak menguap, minyak eteris pada suhu kamar mudah
menguap di udara terbuka.
Essential oil mewakili bau tanaman asal
Secara kimia, bukan merupakan senyawa tunggal melainkan
tersusun dari berbagai macam komponen senyawa mayoritas
mono-& sesquiterpen
Minyak atsiri dapat terbentuk secara langsung oleh protoplasma
akibat adanya peruraian lapisan resin dari dinding sel atau oleh
hidrolisis dari glikosida tertentu.
Minyak Atsiri
Sumber
Bagian
MA %
Komponen (%)
Bergamot
C. aurantium spp
bergamia
Kulit buah
0,5
Limonen (42),
linalilasetat (27), gterpinen (8), linalool (7)
Kamfer
C. camphora
Kayu
1-3
Kamfer (27-45)
Cineol (4-21)
Safrol (1-18)
Caraway
Carum carvi
Buah masak
3-7
+ Carvon (50-70)
Limonen (47)
Cardamomum
E. cardamomum
Buah masak
3-7
A-terpinilasetat (25-35),
cineol (25-45), linalool
(5)
Minyak
Sumber
Bagian
MA %
Komponen (%)
Chamomile
Chamaemelum nobile
Bunga kering
0,4-1,5
Citronella
C. nardus
Daun segar
0,5-1,2
(+)-citronellal (25-55),
geraniol (10-15), (+)citonellol (8), geranil
asetat (20-40)
Coriander
Coriandrum sativum
Buah
masak
0,3-1,8
Dill (Adas)
Anethum graveolens
Buah
masak
3-4
(+)-carvon (40-65)
Minyak
Sumber
Bagian
Eucalyptus
E. globulus
Daun segar
1-3
Eucalyptus (bau
lemon)
E. citriodora
Daun segar
0,8
Citronellal (65-85)
Jahe
Z. officinale
Rimpang
kering
1,5-3
Juniper
Juniperus
communis
Buah masak
kering
0,5-2
Lavender
Lavandula
angustifolia
C. Limon
Pucuk
berbunga
0,3-1
Kulit buah
kering
0,1-3
Lemon
MA %
Komponen (%)
Untuk yang tidak tahan pemanasan atau kadarnya tidak terlalu banyak
Pengepresan/pemerasan
Hanya untuk simplisia yang mengandung minyak atsiri cukup besar dan
thermolabil
Enfleurage (pelekatan menggunakan media lemak)
Penyulingan
Dengan Air
Penyulingan
Dengan Air Dan
Uap
Penyulingan
Dengan Uap
Destilasi air
Bahan yang akan disuling kontak langsung dengan air mendidih. Bahan tersebut
mengapung di atas air atau terendam secara sempurna tergantung dari bobot jenis dan
jumlah bahan yang disuling. Air dipanaskan dengan metode pemanasan yang biasa
dilakukan, yaitu dengan panas langsung, mantel uap, pipa uap melingkar tertutup, atau
dengan memakai pipa uap melingkar terbuka atau berlubang.
Beberapa jenis bahan (misalnya bubuk buah badam, bunga mawar, dan
orange blossoms) harus disuling dengan metode ini, karena bahan harus
tercelup dan bergerak bebas dalam air mendidih. Jika disuling dengan
metode uap langsung, bahan ini akan merekat dan membentuk gumpalan
besar yang kompak, sehingga uap tidak dapat berpenetrasi ke dalam bahan
Destilasi uap-air
Bahan olah diletakkan di atas rak-rak atau saringan berlubang. Ketel suling diisi dengan
air sampai permukaan air berada tidak jauh dari bawah saringan. Air dapat dipanaskan
dengan berbagai cara yaitu dengan uap jenuh yang basah dan bertekanan rendah.
Destilasi uap
Pada prinsipnya sama dengan
destilasi uap-air, kecuali air tidak
diisikan dalam ketel. Uap yang
digunakan adalah uap jenuh atau
uap kelewat panas pada tekanan
lebih dari 1 atmosfer. Uap
dialirkan melalui pipa uap
melingkar yang berpori yang
terletak dibawah bahan, dan uap
bergerak keatas melalui bahan
yang terletak di atas saringan
Isolasi
KLT preparatif
Fase diam = silica 60F254
Fase gerak = benzena : kloroform ( 1:1), benzena : etil
asetat ( 19:1).
Kromatografi kolom
Fase diam = silica 60F254
Fase gerak = pelarut yang bersifat non polar
Identifikasi
KLT
KG-SM (GCMS)
Kromatografi
Polaritas meningkat
Tak Larut Air
Larut Air
Ionik
Non Polar
Non-ionik polar
102
Partisi
Adsorpsi
Partisi RP
Bobot
molekul
103
Partisi
Normal
Pertukaran
ion
104
106
Permeasi
gel
Ekslusi
105
Filtrasi gel
Pemilihan
Kromatografi
yang akan
digunakan
tergantung
dari sifat
senyawa yang
akan
dipisahkan
Kromatografi
Sebagian besar terpenoid adalah non polar, sebagian kecil
semipolar (yang memiliki gugus polar/glikosida) dan polar
(saponin) Kromatografi Adsorpsi
Fase gerak KLT mono- & sesquiterpen :
- Toluene : EA (97:3), (9:1), dll
- CHCl3, CH2Cl2
- CHCl3 : Toluene (3:1)
Monoterpen & sesquiterpen bersifat volatile GC
Pereaksi
Komposisi
Warna
1.
PMA
As.fosfomolibdat, etanol
2.
VHCl
Vanilin HCl
3.
VP
Vanilin H3PO4
Merah
Minyak Atsiri,
saponin
4.
VS
Vanilin H2SO4
Merah, biru
Minyak Atsiri
5.
Seskuiterpen
6.
Komarosky
Minyak Atsiri,
saponin
H2SO4, hidroksibenzaldehid
Biru
Gol. senyawa
Minyak atsiri
Minyak atsiri
Senyawa utama
Warna bercak
Trans-anetol
Merah-coklat
Apiol
Ungu-coklat
Karvon
Merah-ungu
Linalool
Biru
Kamazulen
Merah-ungu
Mentol
Biru
Metil kavikol
Merah
Timol
Merah-ungu
Sinamaldehid
Abu-abu biru
10
Eugenol
Kuning-coklat
11
Limonen
Abu-abu ungu
Fase gerak universal untuk minyak atsiri adalah toluen-etil asetat = 93:7 v/v
Deteksi:
Deteksi:
TLC
UV 254; UV 366
Pereaksi semprot
GC
anisaldehid-asam sulfat
GC-MS
vanilin asam sulfat (warna yang terbentuk mirip AA tetapi untuk thujone, AA: merah lemah,
VS biru lemah pd sinar tampak
Coklat-merah/violet: derivat fenilpropan: safrol, anethol, miristisin, apiol dan eugenol
Oranye-merah violet: carvone, timol, piperitone
KLT
KLT
Abbreviations: AS, Anisaldehyde reagent; DCC, Dichloroquinone reagent; LS, Lead substances; MAB,
Methyl (4-acetylbenzoat) reagent; PH, PhloroglucinolHCl reagent;
PMA, Phosphomolybdic acid reagent; RS, Reference solutions; SA, Sulfuric acid; SS, Sample solutions;
VS, VanillinH2SO4 reagent.
Kromatografi Gas
-pinene
4-terpineol
Analisa
NMR C rangkap, C quarterner, C karbonil (kadang). Karena
struktur mirip (gabungan dari beberapa isoprene), agak sulit
dibedakan dengan NMR
NMR spectrum biasanya menumpuk di daerah ujung (metil)
UV-vis benzene, ik.rangkap terkonjugasi tdk spesifik
MS BM; pola fragmentasi isoprene
Analisa GC-MS
4-terpineol
Analisa GC-MS
4-terpineol
4-terpineol