Anda di halaman 1dari 43

Di-, Tri-, Tetraterpenoid

Lia Marliani

RUBI Farmakognosi-Fitokimia
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Sintesis Isoprene

Diterpen

Labdane structure

Clerodane structure

Abietane structure
Geranylgeranyl pyrophosphate (GGPP).

Phytane diterpene (acyclic) structure

Kaurene structure

Cembrane structure

Taxane structure

Tigliane structure
Ginkgolide structure

Diterpen
FPP+IPPGGPP
Phytol, rantai lipofilik dari klorofil.

Taxol (Paclitaxel)
Steviosida
Ginkgolida, bilobalida

Taxus brevifolia

Taxus baccata

Steviosida
Salah satu glikosida steviol yang diekstraksi dari
daun Stevia rebaudiana Bertoni (Asteraceae)
Merupakan pemanis alami memiliki rasa
manis 300 kali lebih manis daripada sukrosa.
Telah digunakan sebagai pemanis rendah kalori
dan Food Suplement selama bertahun-tahun di
beberapa Negara seperti Amerika Selatan,
Asia, Jepang, China, dan negara-negara uni
Eropa. Di Brazil, Korea dan Jepang

Glikosida steviol
Stevia rebaudiana Bertoni
Empat fraksi utama dalam glikosida steviol pada tanaman stevia
adalah:
510% stevioside (250300Xgula)

24% rebaudioside A paling manis (350450Xgula) dan sedikit pahit


12% rebaudioside C

1% dulcoside A.

Biosintesis Steviosida
Prekusor Steviosida adalah entkaurene.
Melalui reaksi hidroksilasi, oksidasi, entkaurene diubah menjadi steviol yang
setelah mengalami glikosilasi
membentuk steviosida
Kerangka ent- kaurene dalam struktur
molekul steviosida, dibentuk melalui
jalur metabolisme 2-C-Methyl-Derythritol-4-fosfat (MEP) dengan enzim
yang mengkatalisasi awal
pembentukannya adalah 1-deoxy-Dxylulose-5-phosphate synthase (DXS)
and 1-deoxy-D-xylulose-5-phosphate
reductoisomerase (DXR).

OPP

OPP

GGPP

copalyl PP

* +

ent- kaurene
O

OGlc - Glc

OH

H
COOH

W-M
1,2-alkyl
shift

Steviol

cyclization of alkene
on to cation produces
secondary cation

CO2Glc

secondary cation
converted into tertiary
cation by 1,2-alkyl
migration

Triterpenoid
Triterpenoid adalah senyawa dengan kerangka 6 satuan
isopren.
Struktur siklik, kebanyakan berupa alkohol,aldehid/ asam
karboksilat.
Berupa senyawa tidak berwarna,btk kristal, titik leleh
tinggi,optis aktif
Pembagian triterpen :
triterpen sebenarnya
steroid
saponin
glikosida jantung

Triterpenoid
Triterpen sebenarnya hanya beberapa saja yang tersebar
luas. Senyawa tsb. adalah -amirin dan - amirin serta
turunannya yaitu asam ursolat dan asam oleanolat.
Triterpen terdapat dalam lapisan malam daun dan dalam
buah seperti apel, peer, dan mungkin berfungsi sebagai
pelindung untuk menolak serangga dan serangan mikroba.
Triterpen juga terdapat dlm damar, kulit batang& getah
(euphorbia, hevea, dll)
Triterpen tertentu yang terkenal karena rasanya, contoh :
Kukurbitasin, terdapat dalam biji Cucurbitacea.

16

Glikosida steroid/triterpenoid (Saponin)


Aglikon : sapogenin (steroid/triterpenoid)
Saponin mudah membentuk larutan koloidal
dengan air yang bila dikocok menimbulkan
buih stabil identifikasi saponin
Saponin bisa menghemolisis sel darah merah
toksik
Sapogenin terasetilasi mudah dikristalkan

Glikosida steroid/triterpenoid (Saponin)


Saponin menimbulkan iritasi membrane mukosa pada mulut,
perut, dan usus, merangsang keluarnya skeet dari bronkial
dengan cara meningkatkan aktivitas epitel bersilia sehingga
menimbulkan batuk untuk mengeluarkan dahak
Saponin meningkatkan absorpsi senyawa diuretikum
sehingga merangsang ginjal lebih aktif
Saponin menurunkan tegangan permukaan (surfaktan)
sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengemulsi dua
cairan yang tak saling bercampur.
Saponin juga digunakan sebagai pencuci kain dll seperti
saponin dari buah klerak (Sapindus rarak) dan quillaja
(Quillaja saponaria)

Identifikasi Saponin
(metode Forth) Sebanyak 10 mL larutan ekstrak air simplisia
dalam tabung reaksi dikocok secara vertikal selama 10 detik
dan didiamkan. Adanya saponin ditunjukkan dengan
terbentuknya busa yang stabil, ketika ditambahkan HCl 2 N.

Pemastian : Uji penegasan saponin dilakukan dengan


menguapkan sampel sampai kering kemudian mencucinya
dengan heksana sampai filtrat jernih. Residu yang tertinggal
ditambahkan kloroform, diaduk 5 menit, kemudian
ditambahkan Na2SO4 anhidrat dan disaring. Filtrat direaksikan
dengan pereaksi L-B. Terbentuknya cincin merah sampai
coklat menunjukkan adanya saponin.

Reaksi hidrolisis saponin dengan adanya air

Tes Hemolisis

Tes Froth

Tes L-B

Substansi

+ (biru atau hijau)

Saponin, kemungkinan steroidal

+(merah, pink, ungu)

Saponin, kemungkinan triterpenoid

- (kuning pucat)

Saponin, kemungkinan heterosida


dari sterol atau triterpen jenuh

+ (merah, pink,

Tidak ada saponin, namun


triterpen, sterol, atau seny. polisiklik
bebas lain ada.

- (kuning pucat)

Tidak ada saponin, mungkin


mengandung sterol dan triterpen
jenuh

+ (setelah

(kuning pucat,

Tidak ada saponin, kemungkinan


asam diterpen

ditambahkan Na
karbonat dan dikocok)

ungu)

merah, pink, ungu)

Identifikasi saponin:
1. Hemolisis
2. Aglikon:
KLT dengan pereaksi semprot: LiebermannBurchard Anisaldehid-asam sulfat; Vanilin asam
sulfat; SbCl3
Spektrofotometri: pereaksi Ehrlich: pdimetilaminobenzaldehid + HCl dalam metanol:
515 nm
HPLC- ELSD (evaporative light scattering detector)
GCMS

Glikosida jantung :

Skilaren dari Urginea maritima


atau U. indica (Squill-family
Liliaceae)

Bufadienolida

Digoxin, digitoxin dari D.


purpurea; Strofantin dari
S.kombe

Kardenolida

Glikosida Jantung
Efek optimum jika pada cincin D (atom C-17) menempel lakton
tak jenuh - dan
Efek tetap ada walaupun dihidrolisis
Glikon meningkatkan kelarutan, absorpsi, dan distribusi dalam
tubuh semakin banyak gugus hidroksil , semakin cepat onset
dalam tubuh.
Over dosis : anorexia, mual (nausea), salivation, vomiting, diare,
headache, mengantuk (drowsiness), disorientation, gangguan
konsentrasi (deliridium), halusinasi, death.

Senyawa Glikosida
Jantung merupakan
Glikosida
triterpenoid.
Senyawa ini bersifat
kardioaktif sehingga
digunakan untuk
tonikum jantung
(cardiotonik) untuk
pasien gagal
jantung.
Berasal dari family
Scrophulaicaceae
(Digitalis purpurea,
D.lanata),
Apocynaceae
(Strophantus kombe,
SS. Hispidus), atau
Liliaceae (Urginea
maritima). Karena
mudah larut air,
onzet timenya
cepat.

Identifikasi glikosida jantung:


1. Kardenolida (reaksi pada CH2- di gugus lakton)
Pereaksi Kedde: asam 3,5-dinitrobenzoat + NaOH: violet
Pereaksi Baljet: asam pikrat dan NaOH : oranye atau
merah
Pereaksi Raymond: asam 1,3-dinitrobenzol + NaOH: biru
Legal: piridin + Na nitroprusid + NaOH: merah tua
2. Reaksi terhadap inti steroid: Liebermann-Burchard
3. Reaksi terhadap keberadaan gula 2-deoksi:
Pereaksi Keller-Kiliani: asam asetat glasial, H2SO4 pekat,
FeCl3: cincin biru (kardenolida); merah (bufadienolida)

Isolasi
KLT preparatif
Fase diam = silica 60F254
Fase gerak = benzena : kloroform ( 1:1), benzena
: etil asetat ( 19:1).
Kromatografi kolom
Fase diam = silica 60F254
Fase gerak = pelarut yang bersifat non polar
Identifikasi

KLT
KG-SM (GCMS)
Pereaksi warna :
Lieberman-Burchard ( anhidrida asam asetatH2SO4 pekat ). Dengan pereaksi ini sterol dan
triterpen akan berwarna hijau biru.

Karotenoid
Terdiri dari 8 unit isoprene dan memiliki molecular formula C40H64.
Tetraterpen penting :acyclic lycopene, monocyclic gamma-carotene,
bicyclic alpha- and beta-carotenes.
Pigmen larut lipid
Tidak stabil, mudah teroksidasi, isomerisasi trans-cis
Pigmen pembantu dalam fotosintesis
Zat warna pada buah dan bunga. Dalam bunga, sebagian besar berupa
zat warna kuning. Pada buah dapat berupa zat warna jingga atau merah

A combination of CC and TLC (and sometimes solvent partitioning) can


then generally be used to separate all the carotenoids in the extract.
Except in very large-scale or very small-scale work, the usual strategy is first to use
CC on alumina or silicic acid to separate the extract into fractions containing groups of
carotenoids of approximately similar polarity, for example, a hydrocarbon (carotene)
fraction or a dihydroxycarotenoid fraction.
TLC is then used to separate and purify the individual carotenoids in each fraction.
Successive TLC on silica and then MgO will separate most carotenoid mixtures. HPLC
may then be used for final purification or to resolve the most difficult mixtures. For
large-scale work it may be more practical to use only CC and crystallization, for very
small-scale work only TLC or HPLC

Flow diagram summarizing the separation by


TLC of the carotenoids of a
saponified extract of green leaves.
Lactucaxanthin is present in very few species,
notably lettuce (Lactuca sativa). The 5,8epoxides luteoxanthin, auroxanthin and
neochrome may be present as artefacts formed
from the natural 5,6-epoxides under acidic
conditions

Modified C18 preparative HPLC method used to separate carotenoids in tangerine tomatoes.
Solvent A: 90% acetonitrile, 8% H2O, 2% of 2% ammonium acetate solution (aqueous). Solvent B:
100% ethyl acetate.

spectra obtained after purification of phytoene,


phytofluene and zeta-carotene

Isolasi kapsantin dari Capsicum


annuum
Daging buah cabe (100 g) digiling halus, ekstraksi dengan petroleum eter
(200 ml), 4 jam.
Ekstrak + eter (600 ml) + KOH 30% dalam MeOH (100 ml) aduk 8 jam
Ambil lapisan eter, cuci, lalu dikeringkan ad 20 ml.

Bila diencerkan dengan 60 ml pet.eter, biarkan 24 jam dalam lemari


pendingin Kristal kapsantin memisah
Pemurnian lebih lanjut : K.Kolom, f.diam CaCO3, f. gerak benzene-eter (1:1)
Spek.UV-Vis maks (benzene) 486 dan 520 nm; maks (n-heksana) 475
dan 504 nm, maks (karbon disulfida) 503 dan 542 nm
Lar.kapsantin dalam CHCl3 + H2SO4 pekat/ SbCl2 biru kelasi

Anda mungkin juga menyukai