PMK 33
PMK 33
Mengingat
Distribusi II
: a.
bahwa
dalam
rangka
mewujudkan
akuntabilitas
pengelolaan barang milik negara, pemanfaatan barang milik
negara dalam bentuk sewa perlu diselenggarakan secara
tepat, efisien, efektif, dan optimal dengan tetap menjunjung
tinggi tata kelola pemerintahan yang baik (good governance);
b.
c.
: 1.
Undang-Undang
Nomor
1
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Repubik Indonesia Nomor 4355);
2.
3.
4.
-25.
6.
Menetapkan
TATA
CARA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :
Distribusi II
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
-310.
11.
12.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orangseorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
(1)
Distribusi II
-4(2)
(1)
(2)
Distribusi II
(1)
(2)
-5Bagian Kelima
Pihak Pelaksana Sewa
Pasal 5
Distribusi II
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
-6(6)
dimaksud
pada
Bagian Keenam
Objek Sewa
Pasal 6
(1)
(2)
(1)
Distribusi II
(2)
(3)
(4)
(1)
Distribusi II
-8d.
e.
f.
g.
h.
i.
(2)
(3)
(4)
-9BAB III
MASA SEWA
Bagian Kesatu
Prinsip Umum
Paragraf 1
Jangka Waktu Sewa
Pasal 10
(1)
(2)
(3)
Jangka
waktu
Sewa
periodesitas Sewa.
dapat
dihitung
berdasarkan
Paragraf 2
Perjanjian Sewa
Pasal 11
Distribusi II
(1)
(2)
- 10 d.
e.
f.
g.
h.
(3)
(4)
(5)
Distribusi II
(1)
(2)
(3)
(4)
- 11 (5)
Distribusi II
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
- 12 Pasal 15
Tata cara pemberian persetujuan, penetapan, dan perjanjian
perpanjangan jangka waktu Sewa dilaksanakan dengan
mekanisme sebagaimana pengajuan usulan Sewa baru.
Bagian Keempat
Pengakhiran Sewa
Pasal 16
(1)
(2)
(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
Distribusi II
- 13 b.
(2)
(3)
(1)
(2)
b.
b.
iii.
mengkaji
Barang;
Sewa
BMN
dari
Pengguna
Distribusi II
usulan
- 14 Bagian Ketiga
Tarif Pokok Sewa
Paragraf 1
Lingkup Tarif Pokok Sewa
Pasal 20
(1)
(2)
(3)
b.
c.
Distribusi II
(1)
(2)
- 15 Pasal 23
(1)
(2)
(3)
(4)
Distribusi II
(1)
(2)
(3)
(4)
- 16 Paragraf 3
Tarif Pokok Sewa Bangunan
Pasal 25
(1)
(2)
b.
c.
nilai bangunan.
(1)
(2)
(1)
(2)
(3)
(1)
Distribusi II
- 17 (2)
c.
(3)
(4)
Distribusi II
(1)
(2)
- 18 (3)
Distribusi II
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
- 19 Paragraf 4
Tarif Pokok Sewa Tanah dan Bangunan
Pasal 32
(1)
(2)
(3)
Distribusi II
(1)
(2)
- 20 -
b.
(3)
(4)
(1)
(2)
(3)
b.
(1)
(2)
(3)
(4)
Dalam hal
belum
terdapat
pengaturan
mengenai
penyusutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka
perhitungan penyusutan dihitung:
a.
Distribusi II
- 21 -
(5)
b.
c.
(1)
(2)
(3)
dimaksud
pada
Paragraf 2
Jenis Kegiatan Usaha Penyewa
Pasal 39
Jenis kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38
ayat (1) huruf a dikelompokkan atas:
a.
kegiatan bisnis;
b.
kegiatan non bisnis; dan
c.
kegiatan sosial.
Pasal 40
(1)
Distribusi II
- 22 c.
industri.
(2)
(3)
(1)
Distribusi II
- 23 iv.
c.
penyelenggaraan
(2)
(3)
Distribusi II
(1)
(2)
(3)
(4)
- 24 -
Pasal 43
(1)
(2)
(3)
(4)
- 25 -
b.
c.
d.
dan
iii. peruntukan Sewa.
data BMN yang diajukan untuk dilakukan Sewa;
data calon penyewa, antara lain:
i.
nama;
ii. alamat;
iii. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
iv. surat permohonan Sewa dari calon penyewa; dan
v. bentuk kelembagaan, jenis kegiatan usaha, fotokopi
Surat Izin Usaha/Tanda Izin Usaha atau yang sejenis
untuk calon penyewa yang berbentuk badan
hukum/badan usaha.
surat pernyataan/persetujuan, antara lain:
i.
pernyataan/persetujuan
dari
pemilik/pengurus,
perwakilan
pemilik/pengurus,
atau
kuasa
pemilik/pengurus dalam hal calon penyewa berbentuk
badan hukum/badan usaha; dan
ii. pernyataan kesediaan dari calon penyewa untuk
menjaga dan memelihara BMN serta mengikuti
ketentuan yang berlaku selama jangka waktu Sewa.
Paragraf 2
Penelitian dan Penilaian
Pasal 46
Distribusi II
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(8)
(9)
oleh
a.
b.
Distribusi II
(1)
Pengelola
Barang
memberikan
persetujuan
atas
permohonan
Sewa
yang
diajukan
dengan
mempertimbangkan hasil penelitian dan kajian kelayakan
penyewaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1).
(2)
(3)
- 27 -
Distribusi II
(4)
(5)
(6)
(7)
b.
c.
d.
e.
Distribusi II
(1)
(2)
(3)
- 29 -
Pasal 51
Data BMN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 huruf b
meliputi:
a.
b.
c.
d.
Distribusi II
(1)
(2)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
- 31 Pasal 49.
Pasal 56
Distribusi II
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
- 32 (APBN).
Pasal 58
(1)
(2)
Distribusi II
(1)
Pengelola
Barang
memberikan
persetujuan
atas
permohonan
Sewa
yang
diajukan
dengan
mempertimbangkan hasil penelitian dan kajian kelayakan
penyewaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (1)
dan ayat (8).
(2)
(3)
(4)
(5)
- 33 (6)
(7)
(8)
Distribusi II
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
- 34 BMN.
(6)
(7)
Ketentuan
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(6)
dilaksanakan dengan pertimbangan:
a. harus dilaksanakan Sewa dalam rangka pengamanan
BMN untuk mencegah terjadinya penggunaan oleh
pihak lain secara tidak sah;
b. harus dilaksanakan Sewa dalam rangka pemeliharaan
BMN
untuk
mencegah
terjadinya
dan/atau
memperbaiki kerusakan pada BMN dikarenakan tidak
tersedianya anggaran untuk pemeliharaan; atau
c. harus dilaksanakan Sewa dalam rangka menghindari
kemungkinan terjadinya risiko sosial.
(8)
(1)
(2)
(3)
Distribusi II
- 35 (1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(1)
(2)
(1)
Distribusi II
- 36 -
(2)
(3)
(4)
(5)
Pengguna
Barang/Kuasa
Pengguna
Barang
mengungkapkan informasi mengenai BMN yang disewakan
ke dalam Laporan Barang Pengguna/Kuasa Pengguna sesuai
dengan kewenangannya.
(6)
(7)
Distribusi II
(1)
(2)
- 37 -
(3)
(1)
(2)
(3)
(4)
Distribusi II
(1)
(2)
(3)
(4)
(2)
(3)
(1)
(2)
Distribusi II
(1)
(2)
- 39 -
(3)
(1)
(2)
(3)
(1)
Distribusi II
- 40 -
(2)
(3)
(4)
Distribusi II
(1)
(2)
Pembayaran
dan
penyelesaian
denda
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berlaku mutatis mutandis
Menteri
Keuangan
ini
tidak
a.
b.
c.
(1)
Distribusi II
- 42 -
Distribusi II
Diundangan di Jakarta
pada tanggal 24 Februari 2012
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
AMIR SYAMSUDIN
Distribusi II