Anda di halaman 1dari 17

Mari bergabung dengan komunitas Wikipedia bahasa Indonesia!

[tutup]

Turbin gas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Mesin ini memiliki kompresor radial tahapan-tunggal dan turbin,recuperator, dan foil bearings.

Penggantian mesin turbin gasHoneywell AGT1500 pada tank M1A1 Abrams.

Turbin gas itu adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari arus
gas pembakaran. Dia memiliki kompresor naik ke-atas dipasangkan denganturbin turun kebawah, dan sebuah bilik pembakaran di-tengahnya.
Energi ditambahkan di arus gas di pembakar, di manaudara dicampur dengan bahan
bakar dan dinyalakan. Pembakaran meningkatkan suhu, kecepatan danvolume dari aliran gas.
Kemudian diarahkan melalui sebuah penyebar (nozzle) melalui baling-baling turbin, memutar
turbin dan mentenagai kompresor.
Energi diambil dari bentuk tenaga shaft, udara terkompresi dan dorongan, dalam segala
kombinasi, dan digunakan untuk mentenagai pesawat terbang, kereta, kapal, generator, dan
bahkan tank.
Daftar isi
[sembunyikan]

1 Sejarah
o

1.1 Teori operasi

2 Pendahuluan

3 Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas (Gas-Turbine Engine)

4 Klasifikasi Turbin Gas

4.1 Turbin Gas Poros Tunggal (Single Shaft)

4.2 Turbin Gas Poros Ganda (Double Shaft)

5 Siklus-Siklus Turbin Gas


o

5.1 Siklus Ericson

5.2 Siklus Stirling

5.3 Siklus Brayton

6 Perkembangan Gas Turbin

7 Komponen Turbin Gas

7.1 Air Inlet Section.

7.2 Compressor Section.

7.3 Combustion Section.

7.4 Turbin Section.

7.5 Exhaust Section.

8 Komponen penunjang turbin gas


o

8.1 Starting Equipment.

8.2 Coupling dan Accessory Gear.

8.3 Fuel System.

8.4 Lube Oil System.

8.5 Cooling System.

9 Maintenance Turbin Gas


o

9.1 Preventive Maintenance.

9.2 Repair Maintenance.

9.3 Predictive Maintenance.

9.4 Corrective Maintenance.

9.5 Break Down Maintenance.

9.6 Modification Maintenance.

9.7 Shut Down Maintenance.

10 Lihat pula

11 Referensi

12 Pranala luar

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Photo of the Metrovick Gatric first marine gas-turbine. It was installed in the Royal Navy's Motor Gun Boat MGB
2009 in 1947

150: Hero's Engine (aeolipile) - tampaknya Pahlawan mesin uap


itu dianggap tidak lebih dari satu mainan, dan dengan demikian
potensi penuh tidak menyadari selama berabad-abad.

1500: The "Chimney Jack" digambar oleh Leonardo da


Vinci yang memutar pemanggangan. Udara panas dari api naik
melalui serangkaian penggemar yang menghubungkan dan
memutar pemanggangan.

1551: Jawad al-Din menemukan sebuah uap turbin, yang ia


gunakan untuk kekuasaan diri-rotating meludah. [1]

1629: Jets uap turbin yang dirotasi kemudian diputar digerakkan


mesin pabrik stamping memungkinkan untuk dikembangkan
olehGiovanni Branca.

1678: Ferdinand Verbiest membangun sebuah model kereta


uap mengandalkan jet kekuasaan.

1791: Sebuah paten diberikan kepada John Barber, seorang


Inggris, untuk pertama turbin gas sejati. Penemuannya itu
sebagian besar elemen hadir dalam turbin gas modern. Turbin
ini dirancang untuk menyalakan sebuah yg tdk mempunyai kuda
kereta.

1872: Sebuah turbin gas mesin ini dirancang oleh Dr Franz


Stolze, tapi mesin tidak pernah berlari di bawah kekuasaan
sendiri.

1894: Sir Charles Parsons dipatenkan ide mendorong sebuah


kapal dengan turbin uap, dan membangun sebuah demonstrasi
kapal (yang Turbinia ). Prinsip ini masih propulsi dari beberapa
digunakan.

1895: Tiga 4-ton 100 kW Parsons aliran radial generator


dipasang di Cambridge Power Station, dan digunakan untuk
daya listrik pertama skema penerangan jalan di kota.

1903: A Norwegia, gidius Elling, mampu membangun turbin


gas pertama yang mampu menghasilkan kekuatan yang lebih
dibandingkan yang dibutuhkan untuk menjalankan komponennya sendiri, yang dianggap sebagai pencapaian pada masa
ketika pengetahuan tentang aerodinamis terbatas .
Menggunakan kompresor rotary dan turbin itu dihasilkan 11 hp
(besar-besaran untuk hari-hari). Karyanya ini kemudian
digunakan oleh Sir Frank Whittle.

1913: Nikola Tesla paten yang Tesla turbin berdasar pada Batas
lapisan efek.

1914: Aplikasi untuk mesin turbin gas yang diajukan oleh


Charles Curtis.

1918: Salah satu produsen turbin gas terkemuka hari


ini, General Electric, mulai divisi mereka turbin gas.

1920: teori praktis aliran gas melalui saluran ini dikembangkan


menjadi lebih formal (dan berlaku untuk turbin) teori aliran gas
lalu airfoils oleh Dr A. A. Griffith.

1930: Sir Frank Whittle dipatenkan desain untuk turbin gas


untuk jet. Karyanya pada tenaga penggerak gas mengandalkan
kerja dari semua orang yang sebelumnya bekerja di bidang
yang sama dan dia telah sendiri menyatakan bahwa
penemuannya akan sulit untuk mencapai tanpa gidius Elling
karya. Pertama yang berhasil menggunakan mesin-nya pada
April 1937.

1934: Ral Pateras de Pescara dipatenkan pada free-piston


mesin sebagai gas generator turbin gas.

1936: Hans von Ohain dan Max Hahn di Jerman


mengembangkan desain mesin dipatenkan sendiri pada saat
yang sama bahwa Sir Frank Whittle adalah mengembangkan
desain di Inggris.

Teori operasi[sunting | sunting sumber]

Turbin gas dijelaskan secara termodinamika oleh Siklus Brayton, di mana udara
dikompresi isentropic sekutu, pembakaran terjadi pada tekanan konstan, dan ekspansi terjadi di
turbin isentropically kembali untuk tekanan awal.
Dalam prakteknya, gesekan dan turbulensi menyebabkan:
1. Isentropic non-kompresi: untuk suatu tekanan secara
keseluruhan rasio, suhu pengiriman kompresor lebih tinggi
dari ideal.
2. Non-isentropic ekspansi: walaupun penurunan suhu turbin
yang diperlukan untuk menggerakkan kompresor tidak
terpengaruh, tekanan terkait rasio lebih besar, yang

mengurangi ekspansi yang tersedia untuk menyediakan


kerja yang bermanfaat.
3. Tekanan kerugian dalam asupan udara, combustor dan
knalpot: mengurangi ekspansi yang tersedia untuk
menyediakan kerja yang bermanfaat.
Seperti semua siklus mesin panas s, suhu pembakaran yang lebih tinggi berarti lebih
besar efisiensi. Faktor pembatas adalah kemampuan baja, nikel, keramik, atau materi lain yang
membentuk mesin untuk menahan panas dan tekanan. Teknik cukup masuk ke bagian turbin
menjaga dingin. Kebanyakan turbin juga mencoba untuk memulihkan knalpot panas, yang
sebaliknya adalah energi terbuang. Recuperator s adalah heat exchanger s yang lulus knalpot
panas ke udara terkompresi, sebelum pembakaran. Gabungan siklus desain lulus limbah panas
ke uap turbin sistem. Dan gabungan panas dan kekuasaan (co-generation) menggunakan
limbah panas untuk produksi air panas.
Mekanis, turbin gas dapat kurang kompleks daripada pembakaran piston mesin. Sederhana
turbin mungkin memiliki satu bergerak bagian: poros / kompresor / turbin / alternatif rotor
perakitan (lihat gambar di atas), belum termasuk sistem bahan bakar. Namun, manufaktur presisi
yang diperlukan untuk komponen dan paduan tahan temperatur yang diperlukan untuk efisiensi
yang tinggi sering membuat pembangunan turbin sederhana lebih rumit daripada mesin piston.
Lebih canggih turbin (seperti yang ditemukan di zaman modern mesin jet) dapat memiliki
beberapa shaft (kelos), ratusan turbin baling, bergerak stator blades, dan sistem yang luas
kompleks pipa, combustors dan penukar panas.
Sebagai aturan umum, semakin kecil mesin semakin tinggi tingkat perputaran poros (s) yang
diperlukan untuk mempertahankan kecepatan tertinggi. Kecepatan sudu turbin menentukan
tekanan maksimum yang dapat diperoleh, hal ini menghasilkan daya maksimum yang mungkin
tergantung pada ukuran mesin. Mesin jet s beroperasi sekitar 10.000 rpm dan mikro turbin s
sekitar 100.000 rpm.
Thrust bantalan s dan jurnal bantalan adalah bagian penting dari desain. Secara tradisional,
mereka telah hidrodinamik minyak bantalan, atau minyak-cooled bola bantalan s. Bantalan ini
sedang dikalahkan oleh foil bantalan s, yang telah berhasil digunakan dalam turbin mikro
dan unit daya tambahan s.

Pendahuluan[sunting | sunting sumber]


Gas-turbine engine adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk memutar
turbin dengan pembakaran internal. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi
energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar roda turbin sehingga menghasilkan
daya. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang
bakar dan turbin gas.

Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas (Gas-Turbine


Engine)[sunting | sunting sumber]
Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor berfungsi
untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, sehingga temperatur udara juga
meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar
dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar.
Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat
dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut
dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke
sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar
kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah melewati
turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust).

Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut:

Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan

Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam


ruang bakar dengan udara kemudian di bakar.

Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan


mengalir ke luar melalui nozel (nozzle).

Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan


lewat saluran pembuangan.

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugiankerugian yang
dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada
menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga
komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:

Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian


tekanan (pressure losses) di ruang bakar.

Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang


menyebabkan terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan
angin.

Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya


perubahan temperatur dan perubahan komposisi kimia dari
fluida kerja.

Adanya mechanical loss, dsb.

Klasifikasi Turbin Gas[sunting | sunting sumber]


Turbin gas dapat dibedakan berdasarkan siklusnya, kontruksi poros dan lainnya. Menurut
siklusnya turbin gas terdiri dari:

Turbin gas siklus tertutup (Close cycle)

Turbin gas siklus terbuka (Open cycle)

Perbedaan dari kedua tipe ini adalah berdasarkan siklus fluida kerja. Pada turbin gas siklus
terbuka, akhir ekspansi fluida kerjanya langsung dibuang ke udara atmosfir, sedangkan untuk
siklus tertutup akhir ekspansi fluida kerjanya didinginkan untuk kembali ke dalam proses awal.
Dalam industri turbin gas umumnya diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu :

Turbin Gas Poros Tunggal (Single Shaft)[sunting | sunting sumber]


Turbin jenis ini digunakan untuk menggerakkan generator listrik yang menghasilkan energi listrik
untuk keperluan proses di industri.

Turbin Gas Poros Ganda (Double Shaft)[sunting | sunting sumber]


Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin bertekanan tinggi dan turbin
bertekanan rendah, dimana turbin gas ini digunakan untuk menggerakkan beban yang berubah
seperti kompresor pada unit proses.

Siklus-Siklus Turbin Gas[sunting | sunting sumber]


Tiga siklus turbin gas yang dikenal secara umum yaitu:

Siklus Ericson[sunting | sunting sumber]


Merupakan siklus mesin kalor yang dapat balik (reversible) yang terdiri dari dua proses isotermis
dapat balik (reversible isotermic) dan dua proses isobarik dapat balik (reversible isobaric).
Proses perpindahan panas pada proses isobarik berlangsung di dalam komponen siklus internal
(regenerator), dimana effisiensi termalnya adalah : hth = 1 T1/Th, dimana T1 = temperatur
buang dan Th = temperatur panas.

Siklus Stirling[sunting | sunting sumber]


Merupakan siklus mesin kalor dapat balik, yang terdiri dari dua proses isotermis dapat balik
(isotermal reversible) dengan volume tetap (isokhorik). Efisiensi termalnya sama dengan
efisiensi termal pada siklus Ericson.

Siklus Brayton[sunting | sunting sumber]


Siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin gas, sehingga saat ini siklus
ini yang sangat populer digunakan oleh pembuat mesin turbine atau manufacturer dalam analisa
untuk performance upgrading. Siklus Brayton ini terdiri dari proses kompresi isentropik yang
diakhiri dengan proses pelepasan panas pada tekanan konstan. Pada siklus Bryton tiap-tiap
keadaan proses dapat dianalisa secara berikut:

Siklus Brayton

Proses 1 ke 2 (kompresi isentropik). Kerja yang dibutuhkan oleh kompresor: Wc = ma (h2


h1). Proses 2 ke 3, pemasukan bahan bakar pada tekanan konstan. Jumlah kalor yang
dihasilkan: Qa = (ma + mf) (h3 h2). Proses 3 ke 4, ekspansi isentropik di dalam turbin. Daya
yang dibutuhkan turbin: WT = (ma + mf) (h3 h4). Proses 4 ke 1, pembuangan panas pada
tekanan konstan ke udara. Jumlah kalor yang dilepas: QR = (ma + mf) (h4 h1)

Perkembangan Gas Turbin[sunting | sunting sumber]


Disain pertama turbin gas dibuat oleh John Wilkins seorang Inggris pada tahun 1791. Sistem
tersebut bekerja dengan gas hasil pembakaran batu bara, kayu atau minyak, kompresornya
digerakkan oleh turbin dengan perantaraan rantai roda gigi. Pada tahun 1872, Dr. F. Stolze
merancang sistem turbin gas yang menggunakan kompresor aksial bertingkat ganda yang
digerakkan langsung oleh turbin reaksi tingkat ganda. Tahun 1908, sesuai dengan konsepsi H.
Holzworth, dibuat suatu sistem turbin gas yang mencoba menggunakan proses pembakaran
pada volume konstan. Tetapi usaha tersebut dihentikan karena terbentur pada masalah
konstruksi ruang bakar dan tekanan gas pembakaran yang berubah sesuai beban. Tahun 1904,
Societe des Turbomoteurs di Paris membuat suatu sistem turbin gas yang konstruksinya
berdasarkan disain Armengaud dan Lemate yang menggunakan bahan bakar cair. Temperatur
gas pembakaran yang masuk sekitar 450 C dengan tekanan 45 atm dan kompresornya langsung
digerakkan oleh turbin.
Selanjutnya, pada tahun 1935 sistem turbin gas mengalami perkembangan yang pesat dimana
diperoleh efisiensi sebesar kurang lebih 15%. Pesawat pancar gas yang pertama diselesaikan
oleh British Thomson Houston Co pada tahun 1937 sesuai dengan konsepsi Frank Whittle
(tahun 1930).

Komponen Turbin Gas[sunting | sunting sumber]


Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama seperti air inlet section, compressor
section, combustion section, turbine section, dan exhaust section. Sedangkan komponen
pendukung turbin gas adalah starting equipment, lube-oil system, cooling system, dan beberapa
komponen pendukung lainnya. Berikut ini penjelasan tentang komponen utama turbn gas:

Air Inlet Section.[sunting | sunting sumber]


Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara sebelum masuk ke
kompresor. Bagian ini terdiri dari:

Air Inlet Housing, merupakan tempat udara masuk dimana di


dalamnya terdapat peralatan pembersih udara.

Inertia Separator, berfungsi untuk membersihkan debu-debu


atau partikel yang terbawa bersama udara masuk.

Pre-Filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang


pada inlet house.

Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada


bagian dalam inlet house, udara yang telah melewati penyaring
ini masuk ke dalam kompresor aksial.

Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar merata


pada saat memasuki ruang kompresor.

Inlet Guide Vane, merupakan blade yang berfungsi sebagai


pengatur jumlah udara yang masuk agar sesuai dengan yang
diperlukan

Compressor Section.[sunting | sunting sumber]


Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor, berfungsi untuk
mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga bertekanan tinggi sehingga
pada saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat
menimbulkan daya output turbin yang besar. Aksial flow compressor terdiri dari dua bagian yaitu:

Compressor Rotor Assembly. Merupakan bagian dari kompresor


aksial yang berputar pada porosnya. Rotor ini memiliki 17
tingkat sudu yang mengompresikan aliran udara secara aksial
dari 1 atm menjadi 17 kalinya sehingga diperoleh udara yang
bertekanan tinggi. Bagian ini tersusun dari wheels, stubshaft, tie
bolt dan sudu-sudu yang disusun kosentris di sekeliling sumbu
rotor.

Compressor Stator. Merupakan bagian dari casing gas turbin


yang terdiri dari:

Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang


mengarahkan udara masuk ke inlet bellmouth dan
selanjutnya masuk ke inlet guide vane.

Forward Compressor Casing, bagian casing yang di


dalamnya terdapat empat stage kompresor blade.

Aft Casing, bagian casing yang di dalamnya terdapat


compressor blade tingkat 5-10.

Discharge Casing, merupakan bagian casing yang berfungsi


sebagai tempat keluarnya udara yang telah dikompresi.

Combustion Section.[sunting | sunting sumber]


Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida kerja yang berupa
udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil pembakaran ini berupa energi panas yang
diubah menjadi energi kinetik dengan mengarahkan udara panas tersebut ke transition pieces
yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai
energi panas ke siklus turbin. Sistem pembakaran ini terdiri dari komponen-komponen berikut
yang jumlahnya bervariasi tergantung besar frame dan penggunaan turbin gas. Komponenkomponen itu adalah :

Combustion Chamber, berfungsi sebagai tempat terjadinya


pencampuran antara udara yang telah dikompresi dengan
bahan bakar yang masuk.

Combustion Liners, terdapat di dalam combustion chamber


yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya pembakaran.

Fuel Nozzle, berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar


ke dalam combustion liner.

Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api


ke dalam combustion chamber sehingga campuran bahan bakar
dan udara dapat terbakar.

Transition Fieces, berfungsi untuk mengarahkan dan


membentuk aliran gas panas agar sesuai dengan ukuran nozzle
dan sudu-sudu turbin gas.

Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada


semua combustion chamber.

Flame Detector, merupakan alat yang dipasang untuk


mendeteksi proses pembakaran terjadi.

Turbin Section.[sunting | sunting sumber]


Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi energi kinetik menjadi energi mekanik yang
digunakan sebagai penggerak compresor aksial dan perlengkapan lainnya. Dari daya total yang
dihasilkan kira-kira 60 % digunakan untuk memutar kompresornya sendiri, dan sisanya
digunakan untuk kerja yang dibutuhkan. Komponen-komponen pada turbin section adalah
sebagai berikut :

Turbin Rotor Case

First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas


panas ke first stage turbine wheel.

First Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk mengkonversikan


energi kinetik dari aliran udara yang berkecepatan tinggi
menjadi energi mekanik berupa putaran rotor.

Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur


aliran gas panas ke second stage turbine wheel, sedangkan
diafragma berfungsi untuk memisahkan kedua turbin wheel.

Second Stage Turbine, berfungsi untuk memanfaatkan energi


kinetik yang masih cukup besar dari first stage turbine untuk
menghasilkan kecepatan putar rotor yang lebih besar.

Exhaust Section.[sunting | sunting sumber]


Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai saluran pembuangan gas
panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust section terdiri dari beberapa bagian yaitu : (1)
Exhaust Frame Assembly, dan (2)Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser
pada exhaust frame assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan dan
dibuang ke atmosfir melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfir gas panas sisa tersebut
diukur dengan exhaust thermocouple dimana hasil pengukuran ini digunakan juga untuk data
pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip. Pada exhaust area terdapat 18 buah
termokopel yaitu, 12 buah untuk temperatur kontrol dan 6 buah untuk temperatur trip.

Komponen penunjang turbin gas[sunting | sunting sumber]


Adapun beberapa komponen penunjang dalam sistem turbin gas adalah sebagai berikut:

Starting Equipment.[sunting | sunting sumber]


Berfungsi untuk melakukan start up sebelum turbin bekerja. Jenis-jenis starting equipment yang
digunakan di unit-unit turbin gas pada umumnya adalah :

Diesel Engine, (PG 9001A/B)

Induction Motor, (PG-9001C/H dan KGT 4X01, 4X02 dan 4X03)

Gas Expansion Turbine (Starting Turbine)

Coupling dan Accessory Gear.[sunting | sunting sumber]


Berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari poros yang bergerak ke poros yang akan
digerakkan. Ada tiga jenis coupling yang digunakan, yaitu:

Jaw Cluth, menghubungkan starting turbine dengan accessory


gear dan HP turbin rotor.

Accessory Gear Coupling, menghubungkan accessory gear


dengan HP turbin rotor.

Load Coupling, menghubungkan LP turbin rotor dengan


kompressor beban.

Fuel System.[sunting | sunting sumber]


Bahan bakar yang digunakan berasal dari fuel gas system dengan tekanan sekitar 15 kg/cm2.
Fuel gas yang digunakan sebagai bahan bakar harus bebas dari cairan kondensat dan partikelpartikel padat. Untuk mendapatkan kondisi tersebut diatas maka sistem ini dilengkapi dengan
knock out drum yang berfungsi untuk memisahkan cairan-cairan yang masih terdapat pada fuel
gas.

Lube Oil System.[sunting | sunting sumber]


Lube oil system berfungsi untuk melakukan pelumasan secara kontinu pada setiap komponen
sistem turbin gas. Lube oil disirkulasikan pada bagian-bagian utama turbin gas dan trush bearing
juga untuk accessory gear dan yang lainnya. Lube oil system terdiri dari:

Oil Tank (Lube Oil Reservoir)

Oil Quantity

Pompa

Filter System

Valving System

Piping System

Instrumen untuk oil

Pada turbin gas terdapat tiga buah pompa yang digunakan untuk mensuplai lube oil guna
keperluan lubrikasi, yaitu:

Main Lube Oil Pump, merupakan pompa utama yang


digerakkan oleh HP shaft pada gear box yang mengatur
tekanan discharge lube oil.

Auxilary Lube Oil Pump, merupakan pompa lube oil yang


digerakkan oleh tenaga listrik, beroperasi apabila tekanan dari
main pump turun.

Emergency Lube Oil Pump, merupakan pompa yang beroperasi


jika kedua pompa diatas tidak mampu menyediakan lube oil.

Cooling System.[sunting | sunting sumber]


Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan udara. Udara dipakai untuk
mendinginkan berbagai komponen pada section dan bearing. Komponen-komponen utama dari
cooling system adalah:

Off base Water Cooling Unit

Lube Oil Cooler

Main Cooling Water Pump

Temperatur Regulation Valve

Auxilary Water Pump

Low Cooling Water Pressure Swich

Maintenance Turbin Gas[sunting | sunting sumber]


Maintenance adalah perawatan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti kerusakan
terlalu cepat terhadap semua peralatan di pabrik, baik yang sedang beroperasi maupun yang
berfungsi sebagai suku cadang. Kerusakan yang timbul biasanya terjadi karena keausan dan
ketuaan akibat pengoperasian yang terus-menerus, dan juga akibat langkah pengoperasian
yang salah. Maintenance pada turbine gas selalu tergantung dari faktor-faktor perasional dengan
kondisi yang berbeda disetiap wilayah, karena operasional turbine gas sangat tergantung dari
kondisi daerah operasional. Semua pabrik pembuat turbine gas telah menetapkan suatu
ketetapan yang aman dalam pengoperasian sehingga turbine selalu dalambatas kondisi aman
dan tepat waktu untuk melakukan maintenance. Secara umum maintenance dapat dibagi dalam
beberapa bagian, diantaranya adalah:

Preventive Maintenance.[sunting | sunting sumber]


Suatu kegiatan perawatan yang direncanakan baik itu secara rutin maupun periodik, karena
apabila perawatan dilakukan tepat pada waktunya akan mengurangi down time dari peralatan.
Preventive maintenance dibagi menjadi:

Running Maintenance. Suatu kegiatan perawatan yang


dilakukan hanya bertujuan untuk memperbaiki equipment yang
rusak saja dalam satu unit. Unit produksi tetap melakukan
kegiatan.

Turning Around Maintenance. Perawatan terhadap peralatan


yang sengaja dihentikan pengoperasiannya.

Repair Maintenance.[sunting | sunting sumber]


Perawatan yang dilakukan terhadap peralatan yang tidak kritis, atau disebut juga peralatanperalatan yang tidak mengganggu jalannya operasi.

Predictive Maintenance.[sunting | sunting sumber]


Kegiatan monitor, menguji, dan mengukur peralatan-peralatan yang beroperasi dengan
menentukan perubahan yang terjadi pada bagian utama, apakah peralatan tersebut berjalan
dengan normal atau tidak.

Corrective Maintenance.[sunting | sunting sumber]


Perawatan yang dilakukan dengan memperbaiki perubahan kecil yang terjadi dalam disain, serta
menambahkan komponen-komponen yang sesuai dan juga menambahkan material-material
yang cocok.

Break Down Maintenance.[sunting | sunting sumber]


Kegiatan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan atau kelainan pada peralatan
sehingga tidak dapat berfungsi seperti biasanya.

Modification Maintenance.[sunting | sunting sumber]


Pekerjaan yang berhubungan dengan disain suatu peralatan atau unit. Modifikasi bertujuan
menambah kehandalan peralatan atau menambah tingkat produksi dan kualitas pekerjaan.

Shut Down Maintenance.[sunting | sunting sumber]


Kegiatan perawatan yang dilakukan terhadap peralatan yang sengaja dihentikan
pengoperasiannya.

*****Engineering*****

Engineering is the discipline, art, skill and profession of acquiring and applying scientific,
mathematical, economic, social, and practical knowledge, in order to design and build structures,
machines, devices, systems, materials and processes. The American Engineers' Council for
Professional Development (ECPD, the predecessor of ABET)[1] has defined "engineering" as:
the creative application of scientific principles to design or develop structures, machines,
apparatus, or manufacturing processes, or works utilizing them singly or in combination; or to
construct or operate the same with full cognizance of their design; or to forecast their behavior
under specific operating conditions; all as respects an intended function, economics of operation
and safety to life and property.[2][3] One who practices engineering is called an engineer, and
those licensed to do so may have more formal designations such as Professional Engineer,
Chartered Engineer, Incorporated Engineer, Ingenieur or European Engineer. The broad
discipline of engineering encompasses a range of more specialized sub disciplines, each with a
more specific emphasis on certain fields of application and particular areas of technology.
Contents [hide] 1 History 1.1 Ancient era 1.2 Renaissance era 1.3 Modern era 2 Main branches
of engineering 3 Methodology 3.1 Problem solving 3.2 Computer use 4 Social context 5
Relationships with other disciplines 5.1 Science 5.2 Medicine and biology 5.3 Art 5.4 Other fields
6 See also 7 References 8 Further reading 9 External links [edit]History
Engineering has existed since ancient times as humans devised fundamental inventions such as
the pulley, lever, and wheel. Each of these inventions is consistent with the modern definition of
engineering, exploiting basic mechanical principles to develop useful tools and objects. The term
engineering itself has a much more recent etymology, deriving from the word engineer, which
itself dates back to 1325, when an engineer (literally, one who operates an engine) originally
referred to a constructor of military engines.[4] In this context, now obsolete, an engine
referred to a military machine, i.e., a mechanical contraption used in war (for example, a
catapult). Notable exceptions of the obsolete usage which have survived to the present day are
military engineering corps, e.g., the U.S. Army Corps of Engineers. The word engine itself is of
even older origin, ultimately deriving from the Latin ingenium (c. 1250), meaning innate quality,
especially mental power, hence a clever invention.[5] Later, as the design of civilian structures
such as bridges and buildings matured as a technical discipline, the term civil engineering[3]
entered the lexicon as a way to distinguish between those specializing in the construction of such
non-military projects and those involved in the older discipline of military engineering.
[edit]Ancient era The Pharos of Alexandria, the pyramids in Egypt, the Hanging Gardens of
Babylon, the Acropolis and the Parthenon in Greece, the Roman aqueducts, Via Appia and the
Colosseum, Teotihuacn and the cities and pyramids of the Mayan, Inca and Aztec Empires, the
Great Wall of China, among many others, stand as a testament to the ingenuity and skill of the
ancient civil and military engineers. The earliest civil engineer known by name is Imhotep.[3] As
one of the officials of the Pharaoh, Djosr, he probably designed and supervised the construction
of the Pyramid of Djoser (the Step Pyramid) at Saqqara in Egypt around 2630-2611 BC.[6] He
may also have been responsible for the first known use of columns in architecture[citation
needed]. Ancient Greece developed machines in both the civilian and military domains. The
Antikythera mechanism, the first known mechanical computer,[7][8] and the mechanical
inventions of Archimedes are examples of early mechanical engineering. Some of Archimedes'
inventions as well as the Antikythera mechanism required sophisticated knowledge of differential
gearing or epicyclic gearing, two key principles in machine theory that helped design the gear
trains of the Industrial revolution, and are still widely used today in diverse fields such as robotics
and automotive engineering.[9] Chinese, Greek and Roman armies employed complex military
machines and inventions such as artillery which was developed by the Greeks around the 4th
century B.C.,[10] the trireme, the ballista and the catapult. In the Middle Ages, the Trebuchet was
developed. [edit]Renaissance era The first electrical engineer is considered to be William Gilbert,
with his 1600 publication of De Magnete, who was the originator of the term "electricity".[11] The
first steam engine was built in 1698 by mechanical engineer Thomas Savery.[12] The
development of this device gave rise to the industrial revolution in the coming decades, allowing
for the beginnings of mass production. With the rise of engineering as a profession in the

eighteenth century, the term became more narrowly applied to fields in which mathematics and
science were applied to these ends. Similarly, in addition to military and civil engineering the
fields then known as the mechanic arts became incorporated into engineering. [edit]Modern era
The International Space Station represents a modern engineering challenge from many
disciplines. Electrical engineering can trace its origins in the experiments of Alessandro Volta in
the 1800s, the experiments of Michael Faraday, Georg Ohm and others and the invention of the
electric motor in 1872. The work of James Maxwell and Heinrich Hertz in the late 19th century
gave rise to the field of Electronics. The later inventions of the vacuum tube and the transistor
further accelerated the development of electronics to such an extent that electrical and
electronics engineers currently outnumber their colleagues of any other Engineering specialty.[3]
The inventions of Thomas Savery and the Scottish engineer James Watt gave rise to modern
Mechanical Engineering. The development of specialized machines and their maintenance tools
during the industrial revolution led to the rapid growth of Mechanical Engineering both in its
birthplace Britain and abroad.[3] Chemical Engineering, like its counterpart Mechanical
Engineering, developed in the nineteenth century during the Industrial Revolution.[3] Industrial
scale manufacturing demanded new materials and new processes and by 1880 the need for
large scale production of chemicals was such that a new industry was created, dedicated to the
development and large scale manufacturing of chemicals in new industrial plants.[3] The role of
the chemical engineer was the design of these chemical plants and processes.[3] Aeronautical
Engineering deals with aircraft design while Aerospace Engineering is a more modern term that
expands the reach envelope of the discipline by including spacecraft design.[13] Its origins can
be traced back to the aviation pioneers around the turn of the century from the 19th century to
the 20th although the work of Sir George Cayley has recently been dated as being from the last
decade of the 18th century. Early knowledge of aeronautical engineering was largely empirical
with some concepts and skills imported from other branches of engineering.[14] The first PhD in
engineering (technically, applied science and engineering) awarded in the United States went to
Willard Gibbs at Yale University in 1863; it was also the second PhD awarded in science in the
U.S.[15] Only a decade after the successful flights by the Wright brothers, there was extensive
development of aeronautical engineering through development of military aircraft that were used
in World War I . Meanwhile, research to provide fundamental background science continued by
combining theoretical physics with experiments. In 1990, with the rise of computer technology,
the first search engine was built by computer engineer Alan Emtage. [edit]Main branches of
engineering
Main article: List of engineering branches Engineering, much like other science, is a broad
discipline which is often broken down into several sub-disciplines. These disciplines concern
themselves with differing areas of engineering work. Although initially an engineer will usually be
trained in a specific discipline, throughout an engineer's career the engineer may become multidisciplined, having worked in several of the outlined areas. Engineering is often characterized as
having four main branches:[16][17] Chemical engineering The exploitation of both engineering
and chemical principles in order to carry out large scale chemical process. Civil engineering
The design and construction of public and private works, such as infrastructure (airports, roads,
railways, water supply and treatment etc.), bridges, dams, and buildings. Electrical engineering
a very broad area that may encompass the design and study of various electrical and electronic
systems, such as electrical circuits, generators, motors, electromagnetic/electromechanical
devices, electronic devices, electronic circuits, optical fibers, optoelectronic devices, computer
systems, telecommunications, instrumentation, controls, and electronics. Mechanical engineering
The design of physical or mechanical systems, such as power and energy systems,
aerospace/aircraft products, weapon systems, transportation products engines, compressors,
powertrains, kinematic chains, vacuum technology, and vibration isolation equipment. Beyond
these four, sources vary on other main branches. Historically, naval engineering and mining
engineering were major branches. Modern fields sometimes included as major branches include
aerospace, systems,architectural, biomedical,[18] industrial, materials science[19] and nuclear
engineering.[20][citation needed] New specialties sometimes combine with the traditional fields
and form new branches. A new or emerging area of application will commonly be defined
temporarily as a permutation or subset of existing disciplines; there is often gray area as to when

a given sub-field becomes large and/or prominent enough to warrant classification as a new
"branch." One key indicator of such emergence is when major universities start establishing
departments and programs in the new field. For each of these fields there exists considerable
overlap, especially in the areas of the application of sciences to their disciplines such as physics,
chemistry and mathematics. [edit]Methodology

Design of a turbine requires collaboration of engineers from many fields, as the system is subject
to mechanical, electro-magnetic and chemical processes. The blades, rotor and stator as well as
the steam cycle all need to be carefully designed and optimized. Engineers apply the sciences of
physics and mathematics to find suitable solutions to problems or to make improvements to the
status quo. More than ever, engineers are now required to have knowledge of relevant sciences
for their design projects, as a result, they keep on learning new material throughout their career.
If multiple options exist, engineers weigh different design choices on their merits and choose the
solution that best matches the requirements. The crucial and unique task of the engineer is to
identify, understand, and interpret the constraints on a design in order to produce a successful
result. It is usually not enough to build a technically successful product; it must also meet further
requirements. Constraints may include available resources, physical, imaginative or technical
limitations, flexibility for future modifications and additions, and other factors, such as
requirements for cost, safety, marketability, productibility, and serviceability. By understanding
the constraints, engineers derive specifications for the limits within which a viable object or
system may be produced and operated. [edit]Problem solving Engineers use their knowledge of
science, mathematics, logic, economics, and appropriate experience or tacit knowledge to find
suitable solutions to a problem. Creating an appropriate mathematical model of a problem allows
them to analyze it (sometimes definitively), and to test potential solutions. Usually multiple
reasonable solutions exist, so engineers must evaluate the different design choices on their
merits and choose the solution that best meets their requirements. Genrich Altshuller, after
gathering statistics on a large number of patents, suggested that compromises are at the heart of
"low-level" engineering designs, while at a higher level the best design is one which eliminates
the core contradiction causing the problem. Engineers typically attempt to predict how well their
designs will perform to their specifications prior to full-scale production. They use, among other
things: prototypes, scale models, simulations, destructive tests, nondestructive tests, and stress
tests. Testing ensures that products will perform as expected. Engineers take on the
responsibility of producing designs that will perform as well as expected and will not cause
unintended harm to the public at large. Engineers typically include a factor of safety in their
designs to reduce the risk of unexpected failure. However, the greater the safety factor, the less
efficient the design may be. The study of failed products is known as forensic engineering, and
can help the product designer in evaluating his or her design in the light of real conditions. The
discipline is of greatest value after disasters, such as bridge collapses, when careful analysis is
needed to establish the cause or causes of the failure. [edit]Computer use
A computer simulation of high velocity air flow around the Space Shuttle during re-entry.
Solutions to the flow require modelling of the combined effects of the fluid flow and heat
equations. As with all modern scientific and technological endeavors, computers and software
play an increasingly important role. As well as the typical business application software there are
a number of computer aided applications (Computer-aided technologies) specifically for
engineering. Computers can be used to generate models of fundamental physical processes,
which can be solved using numerical methods. One of the most widely used tools in the
profession is computer-aided design (CAD) software which enables engineers to create 3D
models, 2D drawings, and schematics of their designs. CAD together with Digital mockup (DMU)
and CAE software such as finite element method analysis or analytic element method allows
engineers to create models of designs that can be analyzed without having to make expensive
and time-consuming physical prototypes. These allow products and components to be checked
for flaws; assess fit and assembly; study ergonomics; and to analyze static and dynamic
characteristics of systems such as stresses, temperatures, electromagnetic emissions, electrical
currents and voltages, digital logic levels, fluid flows, and kinematics. Access and distribution of
all this information is generally organized with the use of Product Data Management

software.[21] There are also many tools to support specific engineering tasks such as Computeraided manufacture (CAM) software to generate CNC machining instructions; Manufacturing
Process Management software for production engineering; EDA for printed circuit board (PCB)
and circuit schematics for electronic engineers; MRO applications for maintenance management;
and AEC software for civil engineering. In recent years the use of computer software to aid the
development of goods has collectively come to be known as Product Lifecycle Management
(PLM).[22] [edit]Social context
This section may contain original research. Please improve it by verifying the claims made and
adding references. Statements consisting only of original research may be removed. More details
may be available on the talk page. (July 2010) Engineering is a subject that ranges from large
collaborations to small individual projects. Almost all engineering projects are beholden to some
sort of financing agency: a company, a set of investors, or a government. The few types of
engineering that are minimally constrained by such issues are pro bono engineering and open
design engineering. By its very nature engineering is bound up with society and human behavior.
Every product or construction used by modern society will have been influenced by engineering
design. Engineering design is a very powerful tool to make changes to environment, society and
economies, and its application brings with it a great responsibility. Many engineering societies
have established codes of practice and codes of ethics to guide members and inform the public
at large. Engineering projects can be subject to controversy. Examples from different engineering
disciplines include the development of nuclear weapons, the Three Gorges Dam, the design and
use of Sport utility vehicles and the extraction of oil. In response, some western engineering
companies have enacted serious corporate and social responsibility policies. Engineering is a
key driver of human development.[23] Sub-Saharan Africa in particular has a very small
engineering capacity which results in many African nations being unable to develop crucial
infrastructure without outside aid. The attainment of many of the Millennium Development Goals
requires the achievement of sufficient engineering capacity to develop infrastructure and
sustainable technological development.[24] All overseas development and relief NGOs make
considerable use of engineers to apply solutions in disaster and development scenarios. A
number of charitable organizations aim to use engineering directly for the good of mankind:
Engineers Without Borders Engineers Against Poverty Registered Engineers for Disaster Relief
Engineers for a Sustainable World Engineering for Change

Anda mungkin juga menyukai