Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah


Kondisi pembelajaran yang aktif merupakan impian guru dalam mengajar.
Untuk mewujudkan hal tersebut suatu strategi pembelajaran yang direncanakan
oleh seorang guru dengan mengedepankan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar
mengajar. Diharapkan dengan kegiatan belajar yang menekankan keaktifan siswa
mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk menciptakan kondisi
pembelajaran aktif tersebut guru menggunakan metode dan media pembelajaran
yang tepat dan afektif.
Pada Saat pembelajaran PKn semester II dengan materi Organisasi guru
mendapati banyak diantara anak didiknya yang tidak memperhatikan pada saat
guru menerangkan. Berdasarkan hasil evaluasi belajar siswa menunjukkan nilai
yang rendah, tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran PKn kurang dari
apa yang diharapkan oleh guru. Hanya ada 8 siswa dari 31 siswa yang mencapai
nilai diatas 70. Motivasi dan minat siswa dalam mata pelajaran PKn juga
cenderung menurun,

siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar,

sehingga mengakibatkan nilai evaluasi yang rendah.


Berdasarkan permasalahan yang terdapat diatas, peneliti meminta bantuan
kepada teman sejawat untuk mengatasi masalah tersebut. Dari diskusi yang
dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat akhirnya dapat terungkap permasalahan
yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu: a) rendahnya tingkat minat membaca
siswa pada mata paelajaran PKn, (b) Rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran, (c) Guru terlalu banyak didepan kelas berceramah, sehingga siswa
merasa bosan, (d) Tidak adanya media / alat perga pembelajaran yang dapat
menarik perhatian siswa, (e) Pendekatan yang dilakukan guru terhadap siswa
kurang sesuai, (f) Penjelasan yang terlalu abstrak, (g) Kurangnya perhatian siswa
ketika pembelajaran berlangsung.
1

Untuk mengatasi hal tersebut diatas peneliti akan melakukan kegiatan


Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas V SDN 1 Ambekairi Kecamatan
Unaaha Kabupaten Konawe yang menekankan pada peningkatan prestasi belajar
pada mata pelajaran PKn melalui metode demontrasi kelompok pada siswa kelas
V SDN 1 Ambekairi Kecamatan Unaaha Kabupaten Konawe.
Apakah dengan menggunakan metode demontrasi kelompok dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas v pada mata pelajaran Pkn yang membahas
tentang organisasi ?
Beberapa alasan peniliti menggunakan menggunakan metode demontrasi
kelompok dalam mengajarkan materi organisasi ( PKn ) diantaranya :
1.

Dengan kelompok siswa dapat berinteraksi dengan temanya,

2.

Demontrasi kelompok dapat membawa siswa melakukan praktik langsung,

3.

Demontrasi kelompok dapat memecahkan suatu kesulitan,

4.

Dengan demontrasi kelompok akan mendapatkan pengalaman baru dalam


pembelajaran.
Dari beberapa alasan pengambilan permasalahan dalam penelitian tindakan

kelas tersebut, maka dapat dirumuskan suatu judul penilitian tindakan kelas
Metode demonstrasi kelompok dapat meningkatkan prestasi dan pemahaman
siswa kelas V Dengan pokok bahasan Organisasi mata pelajaran Pkn SDN 1
Ambekairi Kecamatan Unaaha Kabupaten Konawe Tahun pelajaran 2014/2015
B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dapat merumuskan fokus
penelitian

yaitu

Apakah penggunaan metode demontrasi kelompok dapat

meningkatkan prestasi dan pemahaman materi orgnisasi pada siswa kelas V SDN
1 Ambekairi Kecamatan Unaaha Kabupaten Konawe ?
C.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, maka penelitian tindakan kelas
ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
2

Metode Demonstrasi Kelompok dapat meningkatkan pemahaman dan


prestasi belajar siswa tentang Organisasi pada siswa kelas V SDN 1 Ambekairi
Kecamatan Unaaha Kabupaten Konawe Tahun pelajaran 2014/2015
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini
adalah :
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian

ini merupakan

dasar tinjauan bagi peneliti untuk

mengembangkan penelitian lanjutan. Khususnya mata pelajaran PKn.


2. Bagi Guru Lain
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan kemampuan guru
dalam meningkatkan kualitas pendidikan mata pelajaran PKn pada siswa
kelas V semester II SDN 1 Ambekairi Kecamatan Unaaha Kabupaten
Konawe Tahun pelajaran 2014/2015 melalui pendekatan Demonstrasi
Kelompok dapat berguna bagi guru SDN lain.
3. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar
dalam mata pelajaran PKn pada siswa kelas V SDN 1 Ambekairi
Kecamatan Unaaha Kabupaten Konawe Tahun pembelajaran 2014/2015
4. Bagi Lembaga Sekolah Dasar
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil dan mutu
pendidikan di SD tempat penelitian pada khususnya dan mutu pendidikan
nasional pada umumnya demi kemajuan lembaga.
5. Secara keilmuan diharapkan dapat menambah kasanah perbendaharaan
Ilmu pengetahuan, serta dapat mendorong peneliti lain untuk meneliti hal
Serupa dengan kajian yang lebih luas dan mendalam.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.

Pengertian Belajar Mengajar


Belajar dan mengajar adalah dua konsep yang hampir tidak dapat
dipisahkan satu dari yang lainnya, terutama dalam praktiknya disekolah sekolah.
Bahkan apabila keduanya telah digerakkan secara sadar-tujuan, rangkaian
interaksi belajar mengajar akan segera terjadi.
Belajar akan efektif jika dilakukan dalam suasana yang menyenangkan
(Peter Kline;1999). Mengajar dipandang sebagai upaya atau proses yang
dilakukan guru untuk membuat siswa siswanya belajar.

B.

Pengertian Prestasi Belajar


a. Pengertian
Prestasi adalah hasil yang dicapai ( dari yang telah dikerjakan atau
dilakukan ( Poerwardaminto,1988 : 143 ). Dan belajar adalah suatu proses untuk
mendapatkan pengetahuan pengalaman sehingga mampu merubah tingkah laku itu
menjadi tetap, tidak dapat berubah lagi dengan modifikasi yang sama ( Heman
Hudoyo,1979 : 305).
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran dan ditunjukkan dengan nilai tes atau angka
nilai yang diberikan oleh guru kepada siswanya ( Kamus Besar Bahasa
Indonesia).
b. Manfaat Motivasi terhadap Prestasi Belajar
Motivasi belajar merupakan unsur yang penting dalam proses pembelajaran.
Ada tidaknya motivasi belajar dalam diri siswa akan menentukan apakah siswa
ikut aktif dalam pembelajaran atau bersikap pasif dan tidak peduli. Siswa yang
mempunyai motivasi belajar yang kuat tentu akan mendapatkan prestasi yang
baik, sebaliknya siswa yang malas akan mendapatkan nilai yang rendah dan
kurang memuaskan. Pemberian motivasi belajar kepada siswa perlu dilakukan,
motivasi diberikan oleh guru dalam pembelajaran berlangsung. Keterlibatan orang
4

tua juga mutlak diperlukan, baik berupa perhatian dan bimbingan kepada anak
dirumah.
C.

Pengertian PKn dan Manfaat Belajar PKn

a.

Pengertian
Pendididkan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan
sebagai wahana untuk mengembengkan dan melestarikan nilai nilai luhur dan
moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia ( Wahab, 2000 )
Jadi, menurut peneliti, Pendidikan kewarganegaraan adalah ilmu yang
mempelajari tentang hubungan manusia dengan manusia lain untuk menjadi
warga negara yang sesuai dengan pancasila.

b.

Manfaat belajar PKn


1)

Membelajarkan dan melatih siswa berfikir kritis

2)

Membawa siswa mengenal, memilih dan memecahkan


masalah

3)

Untuk mengembangkan potensi individu warga Negara


Indonesia

sehingga

memiliki

wawasan,

posisi

dan

keterampilan

kewarganagaraan yang memadai dan memungkinkan untuk berpartisipasi


secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai dimensi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia.
4)

Melatih siswa dalam berfikir sesuai dengan metode ilmiah


dan ketrampilan sosial lain yang sejalan dengan pendekatan inkuiri.

D.

Pengertian Pendekatan Demonstrasi dan Alat Peraga


1.

Pengertian Pendekatan Demonstrasi


Pendekatan Demonstrasi adalah pendekatan yang dilakukan guru dengan
cara memperagakan atau mendemonstrasikan alat peraga yang digunakan dan di
tunjukkan kepada siswa bagaimana cara menggunakannya. Pendekatan ini
dimaksudkan untuk menarik perhatian siswa, agar dalam saat pendemonstrasian
siswa tidak salah dalam memperagakannya. Siswa yang biasanya malas dan bosan
mengikuti pelajaran, dengan adanya alat peraga akan menjadi lebih tertarik. Guru
5

mengharapkan dengan mengunakan pendekatan demonstrasi ini dapat menarik


minat belajar siswa dalam belajar.
Dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan demonstrasi kelompok,
guru

menggunakan

strategi

pembelajaran

yang

aktif,

kreatif,

efektif,

menyenangkan dan inovatif.


1. Aktif

: bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan

suasanan,

sehingga

siswa

aktif

bertanya,

mempertanyakan

dan

mengemukakan gagasan.
2. Kreatif :

guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga

memenuhi berbagai tingkat kemampuan.


3. Efektif :

pembelajaran menghasilkan sesuatu yang harus dikuasai

siswa setelah proses pembelajaran berlangsung.


4. Menyenangkan :

suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa

memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar, sehingga waktu curah


perhatiannya tinggi.
5. Inovatif :

pembelajaran yang menghasilkan perubahan yang positif

pada diri siswa, dengan inovatif dapat memberikan pembaharuan bagi siswa
dalam pembelajaran.
Yang harus diperhatikan dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
demonstrasi adalah :
1. Memahami sifat yang harus dimiliki anak
2. Mengenal anak secara perseorangan
3. Memanfaatkan perilaku anak dalam mengorganisir belajar
4. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kreatif dan kemampuan
memecahkan masalah.
5. Mengembangakn ruang belajar sebagai lingkungan belajar yang menarik
6. Memberikan umpan balik
7. Memberikan antara aktif fisik dan aktif mental
Sikap guru dalam pembelajaran :
6

a)

Terbuka mendengarkan pendapat siswa

b)

Menghargai pendapat siswa

c)

Memberi umpan balik

d)

Mendorong siswa tidak takut

e)

Menumbuhkan sikap percaya diri

f)

Tidak terlalu cepat membantu siswa

g)

Tidak menertawakan

h)

Membiasakan siswa mendengarkan pendapat dari


siswa yang lainnya.

i)

Mentolelir

dan

mendorong

siswa

untuk

memperbaiki.
Langkah langkah dalam pembelajaran demonstrasi adalah:

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran;

Guru menyajikan gambaran sekilas materi


yang akan di sampaikan;

Siapkan bahan atau alat yang diperlukan;

Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi


dan menganalisanya;

Tiap siswa / kelompok mengemukakan


hasil analisa dan juga pengalaman siswa di demonstrasikan;

2.

Guru membuat kesimpulan.


Alat Peraga
Suatu model pembelajaran atau alat bantu dalam pembelajaran. Yang mana

fungsinya untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang telah


dipelajarinya. Alat peraga bisa berupa benda konkrit atau gambar gambar yang
menarik dan sesuai dengan materi yang dipelajari. Keberadaan alat peraga sangat
membantu guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini guru
menggunakan alat peraga berupa bagan struktur organisasi.
7

E.

Pengertian Belajar Kelompok


Belajar kelompok merupakan suatu cara belajar dimana beberapa siswa
berkumpul membentuk kelompok belajar untuk bekerja sama dan tukar menukar
pendapat dalam bentuk yang manghasilkan ketetapan yang telah disepakati
bersama dalam rangka menyelesaikan tugas atau mengkaji suatu materi
pembelajaran.
Pembentukan belajar kelompok dikembangkan atas dasar pertimbangan berikut :
a.

Siswa sebagai individu mempunyai prestasi belajarnya berbeda


beda satu sama lainnya.

b.

Siswa sebagai makhluk social memiliki dorongan yang kuat untuk


menampilkan kekuasaannya didepan orang lain, dan memiliki kebutuhan
untuk berkomunikasi dengan orang lain.

c.

Tidak semua masalah dapat dipecahkan sendiri sehingga dibutuhkan


bantuan dan pendapat orang lain.

d.

Proses dan hasil belajar yang diperoleh dari diskusi kelompok lebih
kaya dan komperhensif.

F.

Hipotesis Tindakan
Hipotesis artinya sebagai pendapat yang masih lemah dan masih perlu
dikaji lagi akan kebenarannya. Penulis membuat hipotesis sebagai berikut
melalui metode demonstrasi

kelompok dengan materi organisasi pada mata

pelajaran PKN siswa kelas V semester II SDN 1 Ambekairi Kecamatan Unaaha


Kabupaten Konawe Tahun Pembelajaran 2014/2015 dapat meningkatkan
pemahaman dan prestasi belajar siswa?.
G.

Organisasi
Organisasi ialah bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja sama secara formal, terikat dalam rangkaian pencarian dalam mencapai
suatu tujuan yang telah ditentukan. Organisasi juga dapat diartikan suatu
kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
8

Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah yang di


mana orang-orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi, terpimpin, dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber
daya, sehingga dapat meraih tujuan dari organisasi. Atau sebuah organisasi dapat
terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi
serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut
terhadap masyarakat.
Dalam berorganisasi setiap individu dapat terintrasaksi dengan semua
sruktur yang terkait baik secara langsung maupun secara tidak langsung kepada
organisasi Yang mereka pilih .
Macam macam Organisasi :
1. organisasi di lingkungan sekolah contoh : Pramuka, OSIS, UKS
2. organisasi di lingkungan masyaraka contoh: Parpol, Karang Taruna
H.

Metode Demontrasi
Metode Demontrasi metode pengajaran dengan cara memperagakan
barang,kejadian,aturan untuk melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun
melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau
materi yang sedang disajikan.

1. Manfat metode demontrasi :


a. Perhatian siswa dapat lebih di pusatkan.
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. memberikan pengalaman dan kesan yang menarik bagi siswa.
2. Kelebihan dari metode demontrasi :
a. Membantu anak didik memahami dengan jelas materi yang disajikan.
b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan.
c. Membantu siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.

BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

a.

Tujuan Penelitian
Penelitian adalah salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai
kegiatan

yang

dilakukan

untuk

memperbaiki

dan

meningkatkan

mutu

pembelajaran di kelas.
1. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah :
a.

Meningkatkan dan memperbaiki praktek pembelajaran di kelas


(Suyanto, 199)

b.

Untuk meningkatkan relevansi,

c.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan atau perbaikan


praktek pembelajaran di kelas adalah tujuan antara (Intermediate
goals).
Sedangkan

sasaran

akhirnya

adalah

meningkatkan

efisiensi

pemanfaatan sumber sumber daya yang terintegrasi di dalamnya.


2. Prosedur pelaksaan tindakan dalam penelitian kelas :
a.

Rencana tindakan,

b.

Pelaksanaan tindakan,

c.

Observasi dan

d.

Refleksi,

e.

Rencana Tindak Lanjut.

Kegiatan berlangsung secara berulangulang dalam bentuk spiral atau siklus


sebagaimana gambar di bawah ini :

10

DIAGRAM SIKLUS PENELITIAN

b.

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode menurut Raka Joni dan kawan kawan
(1998), yang menggunakan 5 tahapan dalam melaksanakan PTK.
1)

Penetapan fokus masalah penelitian

2)

Perencanaan tindakan perbaikan

3)

Pelaksanaan tindakan ( observasi )

4)

Pengamatan / analisis dan refleksi

5)

Perencanaan tindak lanjut.


11

c.

Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Ambekairi Kecamatan
Unaaha Kabupaten Konawe. Data analisis dari hasil evaluasi siswa kelas V
menunjukkan nilai yang kurang maksimal. Hal ini dikarenakan siswa kurang aktif
dalam pembelajaran, siswa kurang termotivasi, strategi pembelajaran yang
digunakan kurang sesuai, tidak adanya media pembelajaran. Untuk itulah peneliti
melakukan perubahan startegi dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan
pendekatan demonstrasi kelompok dan penggunaan alat peraga bagan struktur
organisasi.

1)

Lokasi Penelitian
Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di SDN 1 Ambekairi Kecamatan Unaaha
Kabupaten Konawe Tahun pembelajaran 2014/2015

2)

Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas V SDN 1 Ambekairi Kecamatan Unaaha
Kabupaten Konawe Tahun pembelajaran 2014/2015 mulai tanggal 2 sampai
dengan 9 Oktober 2014. Jadwal pelaksanaan pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran adalah sebagai berikut:

Hari /Tanggal
Waktu
3)

Siklus I

Siklus II

2 Oktober 2014

9 Oktober 2014

Jam ke 5 6

Jam ke 1 2

Mata Pelajaran yang diteliti


Mata Pelajaran

4)

: PKn

Standar Kompetensi

: Memahami Kebebasan Berorganisasi

Kompetensi Dasar

: Mendiskripsikan Pengertian Organisasi.

Kelas yang diteliti


Kelas yang dilakukan perbaikan pembelajaran adalah kelas V SDN 1 Ambekairi
Kecamatan Unaaha Kabupaten Konawe Tahun pembelajaran 2014/2015 dengan
jumlah siswa 31 anak.
Tabel 4.1
12

Daftar Subyek Penelitian kelas V SDN 1 Ambekairi


No

Jenis Kelasmin

Nama Siswa

Laki-laki

Perempuan

Ahmad Furgon .S

Andika Ihkwan .F

Angga Adi S

Arbain Narullah

Arif Setiawan

Bilkis Lidiaska .A

Cucuk Prayoga

Herman Adi .S

Ihrom Sirot

10

Imatusa`diah

11

Intan Dwi .A

12

Kabib Amirudin

13

Kamal Amirullah

14

Khoirul Pajar

15

Komarudin Islami

16

Kurin .M.A.A.

17

Lilis Ariska

18

Lupi Pertiwi. L

19

M. Fauzi

20

M. yusron Aditiya

21

M.Syaifudin

22

M.Yusron .P

23

Narmia Isnawati

24

Rika Kristiana

25

Riska Rahayu .R

26

Sita Anisa

27

Sobar Utomo

28

Sulton Amirudin

29

Tika Faria

13

30

Totok Adi .S

31

Ubet Nasrullah

5)

Karakteristik Siswa
Karakteristik siswa kelas V SDN 1 Ambekairi Kecamatan Unaaha Kabupaten
Konawe Tahun pembelajaran 2014/2015 bermacam-macam. Diantaranya ada
siswa yang rajin dan memahami penjelasan dari guru, ada siswa yang
memperhatikan jika diterangkan tetapi sulit dalam menangkap pembelajaran, ada
siswa yang malas, dan bahkan ada siswa yang nakal.

D.

Materi Penelitian
Yang menjadi obyek penelitian adalah:
1.

Keterampilan siswa dalam mengenal Organisasi.

2.

Keterampilan siswa dalam mengidentifikasi cirri-ciri organisasi.

3.

Ketrampilan siswa dalam menyebutkan macam-macam organisasi


disekolah.

E.

Prosedur Penelitian
Proses dan hasil evaluasi siswa mata pelajaran PKn yang merupakan bahan untuk
menyusun rencana perbaikan pembelajaran dan penelitian tindakan kelas. Dalam
hal ini peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat untuk menetapkan materi dan
strategi pembelajaran agar kualitas pembelajaran mendapatkan hasil yang lebih
baik. Dibawah ini gambaran tentang rencana perbaikan pembelajaran yang akan
dilakukan oleh guru.
SIKLUS I

a.

penetapan fokus masalah


Permasalahan yang dihadapi guru dalam siklus I ini adalah siswa Belum
paham dan mampu menyebutkan berbagi macam organisasi serta belum bisa
menjelaskan tentang setruktur organisasi.sehubungan dengan hal tersebut peneliti
melanjutkan di tahap berikutnya.

b.

Tahap Perencanaan Tindakan


14

Pada tahap ini yang dilakukan adalah penyusunan rencana perbaikan


pembelajaran yang terdiri dari :
1.

Penetapan tujuan pembelajaran PKn tentang Mendiskripsikan pengertian


organisasi dengan menyebutkan struktur struktur organisasi.

2.

Menetapkan strategi pembelajaran dengan demontrasi kelompok.

3.

Menetapkan teknik pembelajaran secara individu.

4.

Menyusun instrumen pengamatan kegiatan belajar siswa dan pedoman


penilaian hasil belajar serta pedoman refleksi.

c.

Tahap Pelaksanaan Tindakan


Pada tahap pelaksanaan perbaikan pembelajaran PKn adalah sebagai berikut:
1.

Kegiatan Awal ( 10 menit )


Guru mempersiapkan kelas kearah yang lebih baik.
Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa. Pertanyaan yang diajukan antara
lain:
1. Pernahkah anak kelas V ikut pramuka ?
2. Apakah nama regu klian dalam pramuka itu ?
3. Sipakah yang pernah jd ketua regu dalam pramuka ?
4. Apakah kalian senang dalam mengikuti kegiatan pramuka ?
Guru menyampaikan tujuan yang hendak dicapai.

2.

Kegiatan Inti ( 50 menit )


1. Guru menyedikan media bagan struktur organisasi.
2. Guru menjelaskan tentang pengertian organisasi
3. Guru menjelaskan tentang pentingnya suatu organisasi.
4. Guru memberikan penjelasan tentang tugas tugas pengurus organisasi.
5. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
6. Siswa mencatat hal - hal yang penting.
7. Siswa diminta untuk mendiskusikan nama nama organisasi yang ada
disekitar kehidupan sehari - hari
8. Setelah selesai melakukan kegiatan, siswa diminta membaca penjelasan
tentang nama nama organisasi yang telah ditulis didepan kelas.
9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
15

3.

Kegiatan Akhir ( 10 menit )


1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang Organisasi, pengertian
organisasi, ciri - ciri, nama nama organisasi yang ada disekolah dan
masyarakat.
2. Guru menutup pelajaran.

4.

Tahap Observasi
Pada tahap ini guru dan teman sejawat mengadakan pengamatan kegiatan
siswa dalam melakukan sharing dengan teman sebangku, yaitu saat
melakukan diskusi memasukkan dalam tabel nama - nama organisasi
disekolah dan masyarakat, memandu diskusi serta pengamatan proses
(instrument terlampir).

5.

Tahap Refleksi
Tahap ini sebagai peneliti menilai keberhasilan kegiatan mengevaluasi tahap
tahap tindakan, menentukan tindakan serta menyusun rekomendasi untuk
menentukan perbaikan perencanaan atau mengulang tahapan yang dianggap
belum berhasil.

6.

Tahap Tindak Lanjut


Pada tahap ini peneliti merencanakan untuk melakukan perbaikan kembali,
karena pada perbaikan ini belum terselesaikan, sehingga peneliti menentukan
rencana perbaikan untuk Siklus II.
SIKLUS II

Pada tahap ini tergantung pada hasil rekomendasi siklus I, jika pada siklus I
dinyatakan berhasil dan merekomendasikan ke siklus berikutnya, maka siklus II
dilaksanakan sesuai langkah langkah pada siklus I, tetapi ada perbedaan pada
tujuan pembelajaran ( pada kegiatan inti pembelajaran), yaitu :
a.

Siswa-siswa yang dianggap guru pada siklus I tidak


memperhatikan, diminta untuk maju kedepan dan menyebutkan namanama pengurus Organisasi.

b.

Guru membagi kelas menjadi dua kelompok .


16

c.

Guru menyuruh kelompok menlyelesaikan permasalahan


dengan kerja sama team.

d.

Siswa yang lain diberi tugas untuk mengamati tindakan


kelompok yang lain, hal ini dimaksudkan agar kelompok lain tidak ramai
sendiri.

e.

Setelah kegiatan itu selesai, guru meminta siswa untuk


memasukkan nama-nama organisasi yang ada disekolah dan masyarakat
dalam tabel yang sudah disiapkan oleh guru secara individu.

f.

Setelah selesai melaksanakan itu, guru melakukan Tanya jawab


dengan siswa. Siswa yang lain diminta untuk diam dan tidak memberitahu
teman yang ditanya.

a. Penetapan focus masalah


permasalahan yang dihadapai guru dalam siklus I adalah siswa

belum

paham dan belum mampu menyebutkan berbagai macam organisasi. pada


siklus II ini kelanjutan dari siklus I

menerapkan kegiatan belajar yang

menilai tentang aspek sikap, minat, bakat yang dimiliki siswa dalam proses
kegiatan belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas.
b. Tahap perencanaan tindakan
pada tahap ini yang dilakukan adalah menyusun Rencana perbaikan
pembelajaran yang terdiri atas:
1)

Penetapan tujuan pembelajaran

pkn mendiskripsikan

pengertian organisasi.
2)

Menetapkan strategi pembelajaran dengan pendekatan


kontekstual.

3)

Menentukan strategi pembelajaran dengan demontrasi


kelompok.

4)

Menyusun instrument pengamatan kegiatan belajar siswa


dan pedoman penilaian hasil belajar serta pedoman refleksi.

d. Tahap pelaksanaan tindakan


pada tahap pelaksanaan perbaikan siklus II pembelajaran pkn adalah sebagai
berikut :
17

1.

Kegiatan Awal ( 10 menit )


Guru mempersiapkan kelas kearah yang lebih baik.
Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa. Pertanyaan yang diajukan antara
lain:
1.

Pernahkah anak kelas V ikut pramuka ?

2.

Apakah nama regu klian dalam pramuka itu ?

3.

Sipakah yang pernah jd ketua regu dalam pramuka ?

4.

Apakah kalian senang dalam mengikuti kegiatan pramuka ?

Guru menyampaikan tujuan yang hendak dicapai.


2.

Kegiatan Inti ( 50 menit )


1.

Guru menyedikan media bagan struktur organisasi.

2.

Guru menjelaskan tentang pengertian organisasi

3.

Guru menjelaskan tentang pentingnya suatu organisasi.

4.

Guru memberikan penjelasan tentang tugas tugas pengurus organisasi.

5.

Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.

6.

Siswa mencatat hal - hal yang penting.

7.

Siswa diminta untuk mendiskusikan nama nama organisasi yang ada


disekitar kehidupan sehari hari

8.

Setelah selesai melakukan kegiatan, siswa diminta membaca penjelasan


tentang nama nama organisasi yang telah ditulis didepan kelas.
Guru memberikan kesempatan kepada siswauntuk bertanya.

3.

Kegiatan Akhir ( 10 menit )


Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang Organisasi, pengertian
organisasi, ciri - ciri, nama nama organisasi yang ada disekolah dan masyarakat.
Guru menutup pelajaran.

d. Observasi
Dalam observasi siklus II ini peneliti mengadakan pengamatan terhadap aspek
yangdimiliki siswa meliputi sakap, minat, dan bakat yang dimiliki siswa dalam
kelompok maupun hasil pekerjaan siswa secara individu. Adapun hasil
peningkatan yang di peroleh antara lain adalah :
18

1)

Dalam kelompok, siswa lebih aktif melakukan diskusi


dengan kegiatan nama-nama organisasi yang ada di sekitar kehidupan
sehari-hari.

2)

Dalam mengerjakan soal secara individu siswa mengalami


peningkatan hal ini terbukti dengan hasil soal yang dikerjakan mendapatkan
nilai di atas rata-rata.

e. Refleksi
Dalam melakukan Refleksi siklus II ini guru menemukan kelebihan

dalam

tindakan perbaikan, adapun kelebihan tindakan perbaikan adalah sebagai


berikut :
1.

Respon siswa terhadap pelajaran meningkat.

2.

Keaktifan siswa dalam berdiskusi secara kelompok dan pengerjaan tugas


Secara individual mengalami peningkatan hal ini terbukti pada hasil nilai
tes yang meningkat ,siswa yang mencapai nilai lebih dari atau sama
dengan 70 sebanyak 28 siswa dengan prosentase 90,3% siswa,sedangkan
siswa yang mendapat di bawah 70 adalah 3 siswa dengan prosentase 9,7%.
Dan Kegiatan belajar mengajar (KBM) Siklus II berhasil meningkatkan
nilai siswa.

19

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.

Hasil Pengolahan Data

1.

Pelaksanaan Penelitian
Untuk meningkatkan prestasi siswa kelas V khususnya dalam pembelajaran PKn,
peneliti

mencoba

mengubah

strategi

pembelajaran

melalui

pendekatan

demonstrasi dalam kelompok dan penggunaan alat peraga peta buta. Dengan
menggunakan pendekatan demonstrasi ada beberapa cara untuk meningkatkan
prestasi siswa, diantaranya: (1) guru dapat mengenal dan membatu siswa yang
kurang aktif, (2) guru dapat menyelidiki penyebab siswa yang kurang aktif, (3)
guru dapat menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan individu.
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti sendiri dari awal sampai akhir penelitian,
dengan bantuan teman sejawat. Dengan menggunakan model menurut Raka Joni
dan kawan kawan (1998), yang terdapat 5 tahapan dalam pelaksanaan PTK.
Kelima tahapan itu adalah:
a) Penetapan fokus masalah
b)Perencanaan tindakan perbaikan
c) Pelaksaan tindakan dan observasi
d)Refleksi
e) Perencaan Tindak lanjut.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu :
1)

Siklus I
a). Penetapan fokus masalah
Permasalahan yang dihadapi guru dalam siklus I ini adalah siswa belum mampu
menyebutkan macam-macam organisasi.
b). Perencanaan tindakan perbaikan
Kegiatan dalam merencanakan tindakan ini meliputi penyusunan Rencana
perbaikan pembelajaran tentang organisasi yang meliputi:
-

Penentuan standar kompetensi


20

Penentuan Kompetensi dasar

Perumusan indicator

Perumusan tujuan perbaikan

Materi pembelajaran

Penggunaan alat peraga

Rumusan soal soal latihan.

c). Pelaksaan tindakan dan observasi


Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan berupa pembelajaran dalam kelas dengan prosedur sebagai
berikut:
a.

Pre-test ( tes awal ) dengan melakukan Tanya


jawab dengan siswa tentang hal yang berhubungan dengan bentuk dan nama-nama
organisasi yang ada di lingkungan sekitar siswa.

b.

Penjelasan materi terdiri dari:

Memahami pengertian organisasi

Menemukan berbagai macam organisasi

Memberikan penegasan jawaban yang


benar tentang penemuan organisasi yang telah dilakukan siswa.
Menyelesaikan soal yang berhubungan

dengan oranisasi.

Memeriksa hasil pekerjaan siswa.

Observasi ( pengamatan )
Kegiatan observasi pada siklus I adalah pengamatan terhadap keaktivan siswa
dalam mendeskripsikan organisasi dan pengetahuan siswa terhadap berbagai
nama-nama organisasi. Pengamatan yang dilakukan oleh guru mendapati berbagai
macam temuan-temuan. Temuan pada tahap ini adalah:
1.

Dalam mengerjakan soal latihan diperoleh:


No.
1

Nama Siswa
Sulton Amirudin
21

Nilai Siklus I
30

2
Arif setiawan
3
Andika Ihwan F
4
Angga Adi S
5
Ihrom Sirot
6
Kamal Amirullah
7
M. Yusron Aditiya
8
Rika Kristiana
9
Sobar Utomo
10 Lilis Ariska
11 Imroatus .M
12 Intan Dwi A.
13 Tutuk Adi S
14 Ubet Nasrullah
15 Komarudin Islami
16 Khoirul Anam
17 M. Syaifudin
18 Ahmad furgon S
19 Arbai Narullah
20 Cucuk Prayoga
21 Herman Adi S
22 Kabib Amirudin
23 Khoirul Pajar
24 Lupi Tianik L
25 Riska Rahayu R
26 Kurin M.A.A.
27 Sita Anisa
28 Tika Faria
29 M. Fauzi
30 M. Yusron .P
31 Bilkis Lidiaska .A
Jumlah
Nilai Rata rata kelas
-

70
50
60
40
60
70
50
60
60
70
60
90
30
40
60
70
60
50
60
70
60
90
60
40
40
100
60
50
70
60
1.860
60,0

1 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan jawaban


benar semua, dan mendapat nilai 100;

22

2 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan


soal dan mendapat nilai 90;

6 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan


1 soal dan mendapat nilai 70;

12 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan


2 soal dan mendapat nilai 60;

4 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan


2 soal dan mendapat nilai 50;

4 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 3


soal dan mendapat nilai 40;

3 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan


2 soal dan mendapat nilai 30.

2.

Menemukan jawaban yang benar


Setelah memeriksa hasil pekerjaan siswa, lembar soal dikembalikan lagi dan
diberitahukan jawaban yang benar oleh guru.

3.

Subyek penelitian menunjukkan keseriusannya dalam


mengikuti pembelajaran sampai akhir.

d). Refleksi
Kegiatan refleksi dalam siklus ini merupakan evaluasi terhadap perencanaan,
pelaksanaan dan pengamatan yang dilakukan oleh guru. Pada kegiatan ini
ditemukan materi pembelajaran perlu penjelasan lebih konkrit dan diperlukan alat
peraga yang lebih menarik, agar siswa menjadi lebih tertarik lagi terhadap materi
pelajaran. Dari hasil observasi diatas ditemukan masih ada 22 siswa (71%) dari
seluruh siswa sebanyak 31 siswa belum bisa menemukan nama organisasi yang
ada disekolah dan masyarakat. 22 siswa ( 71%) yang belum bisa tersebut
mendapatkan nilai dibawah 70. Dan 29% (Sekitar 9 siswa) yang mendapat nilai
lebih atau sama dengan 70.
e). Perencaan Tindak lanjut
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran
masih ditemukan 71%, yaitu 22 siswa yang belum aktif dalam kegiatan belajar
23

mengajar. Masih banyak siswa yang tidak berani bertanya maupun menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru. Untuk itulah guru perlu melakukan
percobaan yang lain dan diperlukan untuk lebih mengoptimalkan pendekatan yang
digunakan agar siswanya lebih aktif lagi. Untuk perencanaan selanjutnya guru
akan melakukan perbaikan lagi yaitu pada Siklus II.
2)

Siklus II
1.

Penetapan

fokus

masalah
Pada siklus I diperoleh temuan bahwa dari 31 siswa hanya 9 siswa yang
mendapatkan nilai lebih atau sama dengan 70, dan 22 siswa mendapat nilai
dibawah 70, hal ini berarti ada beberapa siswa yang belum menguasai materi
seluruhnya. Guru harus berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa. Untuk itu guru diperlukan melakukan perbaikan lagi, yaitu
pada siklus II ini.
2.

Perencanaan

tindakan

perbaikan
Kegiatan dalam perencanaan ini berupa pembuatan Rencana Perbaikan
Pembelajaran (RPP terlampir) terdiri atas:
a.

Standar
kompetensi

b.

Kompetensi dasar

c.

Hasil belajar

d.

Tujuan perbaikan

e.

Indikator

f.

Materi ajar

g.

Metode
pembelajaran

h.

Langkah
langkah kegiatan pembelajaran
24

i.

Sumber

dan

sarana belajar
j.

Evaluasi

k.

Instrument
penilaian.

3.

Pelaksanaan

tindakan

dan observasi
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan berupa pembelajaran dengan prosedur sebagai berikut:
a.

Pre-test ( tes awal ) tentang pengetahuan terhadap


organisasi.

b.

Penjelasan materi dengan pendekatan demonstrasi ,


yaitu:
Membentuk

kelas

menjadi

dua

kelompok.
Melakukan penemuan tentang berbai

nama organisasiyang ada secara berkelompok


Siswa

menjawab

pertanyaan

yang

diajukan oleh guru.


Beberapa siswa mepresentasikan hasil

jawabannya didepan teman-temannya. Siswa yang lain menyimak dan


mencocokkan dengan jawabannya.
Guru

memantapkan

hasil

presentasi

siswa, agar siswa mendapatkan jawaban yang tepat.


Siswa menyelesaikan soal soal latihan

materi organisasi.

Pembuatan kesimpulan tentang materi

yang telah diajarkan secara bersama-sama dan terbimbing.


Observasi ( pengamatan )

25

Pengamatan terhadap keaktivan siswa berdiskusi dalam kelompok dan prestasi


hasil pekerjaan siswa secara individu. Ada beberapa hal yang dapat ditemukan
oleh peneliti.
Seluruh siswa sudah aktif dalam kegiatan diskusi, kegiatan menemukan bebagai
macam organisasi. Setiap kelompok dan individu yang ditanya sudah dapat
menjawab pertanyaan dengan tepat dan sesuai.
Dalam mengerjakan soal latihan secara individu diperoleh data sebagai berikut:
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

Nama Siswa

Nilai Siklus II
70
100
80
70
60
70
90
100
80
80
100
80
100
90
70
80
100
80
60
80
70
70
100
70
100
60
80

Sulton Amirudin
Arif Setawan
Andika Ihwan F
Angga Adi S
Ihrom Sirot
Kamal Amirullah
M. yusron A
Rika Kristiana
Sobar Utomo
Lilis Ariska
Imroatus M
Intan Dwi a
Tutuk Adi s
Ubet nasrullah
Komarudin Islami
Khoirul Anam
M.Syaifudin
Ahmad Furgon S
Arbain Narullah
Cucuk Prayoga
Herman Adi s
Kabib Amiridin
Khoirul Pajar
Lupi Tianik L
Riska Rahayu R
Kurin M. A.A
Sita Anisa
26

28 Tika Faria
29 M. Fauzi
30 M.Yusron P
31 Bilkis Lidiaska A
Jumlah
Nilai Rata rata kelas

70
90
70
100
2550
82,25

Dalam mengerjakan soal latihan (individu) diperoleh prosentase hasil


belajar siswa kelas V SDN 1 Ambekairi Kecamatan Unaaha Kabupaten Konawe
Tahun pembelajaran 2014/2015sebagai berikut
No
1
2
3
4
5

Nilai
100
90
80
70
60
Jumlah

Frekuensi
8
3
8
9
3
31

Dari prosentase diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa siswa yang


mendapat nilai lebih atau sama dengan 70 adalah 28 siswa dengan prosentase
(90,3%), sedangkan siswa yang mendapat nilai dibawah 70 adalah 3 siswa dengan
prosentase ( 9,7%).
4. Refleksi
Kegiatan refleksi pada siklus II ini merupakan evaluasi terhadap perencanaan,
pelaksanaan dan pengamatan pada pembelajaran PKn. Dalam kegiatan refleksi ini
ditemukan:
1.

Dalam kegiatan kelompok, sudah seluruh siswa maksimal


dalam

mengerjakan

tugas

sehingga

didapatkan

ketuntasan

dalam

pembelajaran. Karena sudah mendapatkan prosentase ketuntasan sebesar


90,3%, jadi pembelajarn tentang materi organisasi bisa dikatakan siswa
sudah dapat menguasai materi pembelajaran.
2.

Dalam mengerjakan soal latihan siswa yang mendapatkan


nilai lebih atau sama dengan 70 adalah 29 siswa dengan prosentase (90,7%).
27

Hasil ini sudah sesuai dengan tujuan dan harapan dari guru. Ketuntasan
belajar sudah dicapai oleh guru. Sehingga tidak perlu melakukan perbaikan
lagi.
5. Perencanaan tindak lanjut
Pada tahap siklus II, guru sudah mendapati ketuntasan belajar siswa, sehingga
untuk perencanaan tindak lanjut guru dapat melanjutkan ke materi berikutnya.
6. Interprestasi Data
Dari hasil pengamatan didapat peningkatan hasil belajar dengan menggunakan
pendekatan demonstrasi kelompok, hal ini dapat terlihat dari tabel berikut:
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Nilai
Siklus I
Siklus II
30
70
70
100
50
80
60
70
40
60
60
70
70
90
50
100
60
80
60
80
70
100
60
80
90
100
30
90
40
70
60
80
70
100
60
80
50
60
60
80
70
70
60
70
90
100
60
70

Nama Siswa
Sulton Amirudin
Arif Setiawan
Andika Ihwan F
Angga Adi s
Ihrom Sirot
Kamal Amirudin
M.Yusron Aditiya
Rika Kristiana
Sobar Utomo
Lilis Ariska
Imroatus M
Intan Dwi A
Tutuk Adi S
Ubet Nasrullah
Komaridin Islami
Khoirul Anam
M .syaifudin
Ahmad FurgonS
Arbain Narullah
Cucuk Prayoga
Herman Adi S
Kabib Amirudin
Khoirul Pajar
Lupi Tianik L
28

25 Riska Rahayu R
26 Kurin M.A.A
27 Sita anisa
28 Tika Faria
29 M. Fauzi
30 M.Yusron P
31 Bilkis Lidiaska A
Jumlah
Nilai Rata rata kelas

40
40
100
60
50
70
60
1.860
60,0

100
60
80
70
90
70
100
2550
82,25

Dari data tabel diatas didapat nilai rata-rata kelas yang meningkat, siklus I = 60,0 ;
dan pada siklus II = 82,25. Dan diperoleh peningkatan prosentase ketuntasan
belajar siswa, pada siklus I = 29% dan pada siklus II = 90,3 %.
B.

Deskripsi Temuan dan Refleksi

1.

Pada Siklus I
Deskripsi Temuan pada tahap ini adalah:
Dalam mengerjakan soal latihan diperoleh:
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Nama Siswa
Ahmad furgon S
Andika Ihwan F
Angga Adi S
Arbai Narullah
Arif setiawan
Bilkis Lidiaska .A
Cucuk Prayoga
Herman Adi S
Ihrom Sirot
Imroatus .M
Intan Dwi A.
Kabib Amirudin
Kamal Amirullah
Khoirul Anam
Khoirul Pajar
Komarudin Islami

Nilai Siklus I
30
70
50
60
40
60
70
50
60
60
70
60
90
30
40
60

29

17 Kurin M.A.A.
18 Lilis Ariska
19 Lupi Tianik L
20 M. Fauzi
21 M. Syaifudin
22 M. Yusron .P
23 M. Yusron Aditiya
24 Rika Kristiana
25 Riska Rahayu R
26 Sita Anisa
27 Sobar Utomo
28 Sulton Amirudin
29 Tika Faria
30 Tutuk Adi S
31 Ubet Nasrullah
Jumlah
Nilai Rata rata kelas
-

70
60
50
60
70
60
90
60
40
40
100
60
50
70
60
1.860
60,0

1 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan jawaban benar semua, dan


mendapat nilai 100;

2 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan soal dan mendapat


nilai 90;

6 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 1 soal dan mendapat


nilai 70;

12 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 2 soal dan mendapat


nilai 60;

4 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 2 soal dan mendapat


nilai 50;

4 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 3 soal dan mendapat


nilai 40;

3 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 2 soal dan


mendapat nilai 30.

Menemukan jawaban yang benar


30

Setelah memeriksa hasil pekerjaan siswa, lembar soal dikembalikan lagi dan
diberitahukan jawaban yang benar oleh guru. Subyek penelitian menunjukkan
keseriusannya dalam mengikuti pembelajaran sampai akhir.
Evaluasi
Kegiatan dalam siklus ini merupakan evaluasi terhadap perencanaan,
pelaksanaan dan pengamatan yang dilakukan oleh guru. Materi pembelajaran
perlu penjelasan lebih konkrit dan diperlukan alat peraga yang lebih menarik, agar
siswa menjadi lebih tertarik lagi terhadap materi pelajaran. Dari hasil observasi
diatas ditemukan masih ada 22 siswa (71 %) dari seluruh siswa sebanyak 31
siswa belum bisa menemukan macam-macam organisasi yang ada dimasyarakat
dan sekolah. 22 siswa ( 71%) yang belum bisa tersebut mendapatkan nilai
dibawah 70. Dan 29% (Sekitar 9 siswa) yang mendapat nilai lebih atau sama
dengan 70.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran masih ditemukan 71%, yaitu 22 siswa yang belum aktif dalam
kegiatan belajar mengajar. Masih banyak siswa yang tidak berani bertanya
maupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Untuk itulah guru perlu
melakukan percobaan yang lain dan diperlukan untuk lebih mengoptimalkan
pendekatan yang digunakan agar siswanya lebih aktif lagi. Untuk perencanaan
selanjutnya guru akan melakukan perbaikan lagi yaitu pada Siklus II.
2.

Pada Siklus II
Ada beberapa hal yang dapat ditemukan oleh peneliti, sebagai berikut:
Seluruh siswa sudah aktif dalam kegiatan diskusi melalui kegiatan menemukan
organisasi yang ada dilingkungan . Setiap kelompok dan individu yang ditanya
sudah dapat menjawab pertanyaan dengan tepat dan sesuai.
Dalam mengerjakan soal latihan secara individu diperoleh data sebagai berikut :
No.
1
2
3

Nama Siswa
Ahmad furgon S
Andika Ihwan F
Angga Adi S
31

Nilai Siklus II
70
100
80

4
Arbai Narullah
5
Arif setiawan
6
Bilkis Lidiaska .A
7
Cucuk Prayoga
8
Herman Adi S
9
Ihrom Sirot
10
Imroatus .M
11
Intan Dwi A.
12
Kabib Amirudin
13
Kamal Amirullah
14
Khoirul Anam
15
Khoirul Pajar
16
Komarudin Islami
17
Kurin M.A.A.
18
Lilis Ariska
19
Lupi Tianik L
20
M. Fauzi
21
M. Syaifudin
22
M. Yusron .P
23
M. Yusron Aditiya
24
Rika Kristiana
25
Riska Rahayu R
26
Sita Anisa
27
Sobar Utomo
28
Sulton Amirudin
29
Tika Faria
30
Tutuk Adi S
31
Ubet Nasrullah
Jumlah
Nilai Rata rata kelas

70
60
70
90
100
80
80
100
80
100
90
70
80
100
80
60
80
70
70
100
70
100
60
80
70
90
70
100
2550
82,25

Dalam mengerjakan soal latihan ( individu) Dari tabel diatas diperoleh prosentase
hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Ambekairi Kecamatan Unaaha Kabupaten
Konawe Tahun pembelajaran 2014/2015 sebagai berikut:
No
1
2
3
4
5

Nilai
100
90
80
70
60
Jumlah
32

Frekuensi
8
3
8
9
3
31

Dari tabel diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa siswa yang mendapat nilai
lebih atau sama dengan 70 adalah 28 siswa dengan prosentase (90,3%), sedangkan
siswa yang mendapat nilai dibawah 70 adalah 3 siswa dengan prosentase ( 9,7%).

Evaluasi
Kegiatan pada siklus II ini merupakan evaluasi terhadap perencanaan,
pelaksanaan dan pengamatan pada pembelajaran PKn. Dalam kegiatan refleksi ini
ditemukan:
a.

Dalam kegiatan kelompok, sudah seluruh siswa maksimal


dalam

mengerjakan

tugas

sehingga

didapatkan

ketuntasan

dalam

pembelajaran. Karena sudah mendapatkan prosentase ketuntasan sebesar


90,3%, jadi pembelajarn tentang materi organisasi bisa dikatakan siswa
sudah dapat menguasai materi pembelajaran.
b.

Dalam mengerjakan soal latihan siswa yang mendapatkan


nilai diatas 70 adalah 28 siswa dengan prosentase (90,3%). Hasil ini sudah
sesuai dengan tujuan dan harapan dari guru. Ketuntasan belajar sudah
dicapai oleh guru. Sehingga tidak perlu melakukan perbaikan lagi
Pada tahap siklus II, guru sudah mendapati ketuntasan belajar siswa telah
berhasil meningkatkan prestasi siswa dari 29% nilai lebih besar atau sama
dengan 70 pada siklus I dan meningkat menjadi 90,3% pada siklus II.
sehingga untuk perencanaan tindak lanjut guru dapat melanjutkan ke materi
berikutnya.

C.

Pembahasan
Penelitian ini upaya membantu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas
V SDN 1 Ambekairi Kecamatan Unaaha Kabupaten Konawe tentang Organisasi
melalui pendekatan demonstrasi kelompok dengan menggunakan bagan struktur
organisasi. Untuk merealisasi usaha tersebut, peneliti melakukan 2 siklus, yang
terdiri dari 5 komponen, yaitu: pemfokusan masalah, perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan dan pengamatan, refkleksi dan perencanaan tindak lanjut.
33

Setiap pelaksanaan tindakan peneliti melakukan berbagai langkah langkah


sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran (instrument terlampir ).
Pada siklus I, guru melakukan pre-test ( tes awal ) sebagai tolak ukur
kemampuan siswa secara individu untuk mengetahui kesiapan belajar siswa
terhadap materi yang akan dipelajari, serta melakukan perbaikan pembelajaran
dengan pendekatan demonstrasi kelompok, yaitu siswa melakukan diskusi dalam
kelompok. Dalam kegiatan kelompok ini seluruh siswa sudah dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan guru dengan tepat. Sedangkan dalam kegiatan belajar
mengajar serta hasil belajar yang diperoleh siswa, ditemukan data 71% siswa
belum dapat menjawab soal latihan tentang organisasi. Serta baru ditemukannya
29% siswa yang baru dapat menjawab soal latihan.
Pada siklus II, guru berupaya mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar
mengajar, dengan membimbing siswa melakukan diskusi dalam kelompok. Hal ini
dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat terlibat secara aktif dalam kegiatan
belajar mengajar. Agar siswa dapat mendeskripsikan pengertian Organisasi. Selain
itu siswa juga dituntut untuk dapat mengamati hasil tempelannya dan
menyampaikan hasil pengamatan dan diskusi dengan teman sekelompoknya.
Dengan menggunakan pendekatan demonstrasi kelompok nama dan alat peraga
yang menarik ditemukan data yaitu 28 siswa mendapat lebih atau sama dengan 70,
dengan prosentase (90,3%). Sedangkan dari data pengamatan dalam kelompok
ada 25 siswa yang sudah aktif dalam diskusi dengan temannya.
TABEL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Nama Siswa
Ahmad furgon S
Andika Ihwan F
Angga Adi S
Arbai Narullah
Arif setiawan
Bilkis Lidiaska .A
Cucuk Prayoga
Herman Adi S

aktif

KEGIATAN SIKLUS
Siklus I
Siklus II
sedang pasif
aktif
sedang

34

pasif

9 Ihrom Sirot
10 Imroatus .M
11 Intan Dwi A.
12 Kabib Amirudin
13 Kamal Amirullah
14 Khoirul Anam
15 Khoirul Pajar
16 Komarudin Islami
17 Kurin M.A.A.
18 Lilis Ariska
19 Lupi Tianik L
20 M. Fauzi
21 M. Syaifudin
22 M. Yusron .P
23 M. Yusron Aditiya
24 Rika Kristiana
25 Riska Rahayu R
26 Sita Anisa
27 Sobar Utomo
28 Sulton Amirudin
29 Tika Faria
30 Tutuk Adi S
31 Ubet Nasrullah
JUMLAH

11

14

24

Apakah dengan hal ini pembelajaran yang dilakukan oleh guru berhasil?
Ternyata hasil evaluasi siswa menunjukkan nilai yang cukup signifikan. Yaitu 28
anak dapat menjawab soal dengan nilai lebih atau sama dengan 70. dengan
prosentase 90,3%. Pembelajarn yang diulang ulang dan menggunakan alat
peraga yang menarik serta dengan pendekatan demonstrasi kelompok l dapat
meningkatkan hasil prestasi siswa. Hal ini sesuai dengan harapan guru sekaligus
peneliti.

35

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.

Strategi

pembelajaran

dengan

menggunakan

pendekatan

demonstrasi kelompok di pembelajaran PKn tentang Organisasi pada siswa


kelas V SDN 1 Ambekairi Kecamatan Unaaha Kabupaten Konawe dapat
meningkatkan hasil prestasi belajar siswa. Dari data tabel diperoleh nilai
rata rata pada siklus I = 60,00 dan pada siklus II = 82,25. prosentase
ketuntasan belajar siswa pada siklus I = 29 % dan pada sikuls II = 90.3%
2.

Dengan menggunakan strategi pendekatan Demonstrasi kelompok


pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan menyenangkan, karena dalam
pendekatan demonstrasi kelompok siswa dapat melakukan pengamatan dan
penggunaan

alat peraga yang dapat menunjang dalam kegiatan belajar

mengajar di kelas V SDN 1 Ambekairi Kecamatan Unaaha Kabupaten


Konawe.
3.

Pendekatan Demonstrasi dengan belajar kelompok dengan


pemberian motivasi, bimbingan, pujian dan dengan penggunaan alat peraga
yang menarik sudah terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

B.

Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran sebagai berikut:
1.

Dalam pembelajaran PKn sebaiknya guru sering sering melakukan


kreativitas yang sesuai dengan materi agar pembelajaran lebih menarik dan
dapat memikat perhatian siswa.

2.

Dalam pembelajaran PKn, sebaiknya guru lebih menekankan


pembelajaran dalam kelompok, karena dengan belajar kelompok akan lebih
36

mengaktifkan siswa dalam melakukan diskusi dan dengan belajar kelompok


siswa tidak malu bertanya kepada temannya sendiri (sharing).
3.

Dalam pembelajaran sebaiknya guru banyak memberikan motivasi


agar pembelajaran tidak terasa tegang dan membosankan.

4.

Setelah pembelajaran perlu dilakukan evaluasi dan refleksi agar


guru dapat merencanakan tindak lanjut, apakah perlu perbaikan atau sudah
tuntas.

5.

Ciptakan suasana belajar yang kondusif dan lingkungan yang bersih,


agar siswa merasa nyaman.

37

Anda mungkin juga menyukai