Manajemen Proyek
Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi didalam manajemen proyek tergantung pada
dua faktor utama yaitu : sumber daya danfungsi manajemen. Sumber daya terdiri dari
manusia, uang, peralatan, dan material, sedangkan fungsi manajemen dimaksudkan sebagai
kegiatan-kegiatan yang dapat mengarahkan atau mengendalikan sekelompok orang yang
tergabung dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, kegiatan yang dilakukan oleh sumber
daya manusia, ditunjang dengan uang, material dan peralatan, perlu ditata melalui fungsifungsi manajemen dalam batas waktu yang disediakan sehingga memenuhi prinsip efisiensi
dan efektivitas.
Manajemen proyek yang baik adalah cara mengelola dan mengorganisir berbagai aset,
sumber daya manusia, waktu serta kualitas pekerjaan proyek, sehingga proyek menghasilkan
kualitas yang maksimal dalam waktu yang sudah direncanakan serta memberikan efek
kesejahteraan bagi karyawan.
Didalam sebuah proyek dibutuhkan sebuah organisasi yang bagus sehingga masingmasing personil dapat melaksanakan pekerjaanya dengan baik sesuai tenggung jawabnya
masing-masing tanpa mendapat tekanan dari atasan.
Personil proyek dalam suatu organisasi proyek gedung antara lain:
Project manajer
Safety dan K3
Metode pelaksanaan : Membuat sistem pelaksanaan paling efektif dan efisien sehingga
menghasilkan pekerjaan yang bagus dengan biaya murah.
Administrasi
Akutansi
Perpajakan
Safety Patrol
Tukang bangunan.
Ciri-ciri manajemen proyek yang baik
Pembangunan cepat, kualitas bagus dan harga murah.
1.
Suasana kerja yang menyenangkan, kompak dan adanya sikap saling menghargai antara
sesama rekan kerja, bawahan dengan atasan serta atasan terhadap bawahan.
2.
3.
2.1.2
1. Pelelangan Umum
a. Pengumuman dan Pendaftaran Peserta
1) Panitia/pejabat pengadaan harus mengumumkan secara luas tentang adanya pelelangan
umumdengan pascakualifikasi atau adanya prakualifikasi dalam rangka pelelangan umum
untuk pengadaan yang kompleks, melalui media cetak, papan pengumuman resmi untuk
penerangan umum serta bilamemungkinkan melalui media elektronik.
2) Isi pengumuman memuat sekurang-kurangnya :
a) nama dan alamat pengguna barang/jasa yang akan mengadakan pelelangan umum;
b) uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan atau barang yang akan dibeli;
c) perkiraan nilai pekerjaan;
b) penyedia barang/jasa yang terlibat dikenakan sanksi tidak boleh mengikuti pengadaan
barang/jasa pemerintah selama 2 (dua) tahun, dan sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
2.1.4
Pelelangan Umum
4) Calon peserta lelang dari propinsi/kabupaten/kota lain tidak boleh dihalangi/dilarang untuk
mengikuti proses lelang di propinsi/ kabupaten/kota lokasi pelelangan;
5) Dalam hal pelelangan umum dengan pascakualifikasi, apabila penyedia barang/jasa yang
memasukan dokumen penawaran kurang dari 3 (tiga) maka dilakukan pengumuman ulang;
6) Dalam hal pelelangan umum dengan prakualifikasi, apabila penyedia barang/jasa yang
lulusprakualifikasi kurang dari 3 (tiga), maka dilakukan pengumuman prakualifikasi ulang.
Penyedia barang/
jasa yang telah lulus prakualifikasi tidak perlu diprakualifikasi ulang;
7) Apabila terbukti terjadi kecurangan dalam pengumuman lelang, maka kepada :
a) panitia/pejabat pengadaan dikenakan sanksi administrasi, ganti rugi dan/atau pidana sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b) penyedia barang/jasa yang terlibat dikenakan sanksi tidak boleh mengikuti pengadaan
barang/jasa pemerintah selama 2 (dua) tahun, dan sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku.