Anda di halaman 1dari 5

2.1.

Manajemen Proyek
Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi didalam manajemen proyek tergantung pada
dua faktor utama yaitu : sumber daya danfungsi manajemen. Sumber daya terdiri dari
manusia, uang, peralatan, dan material, sedangkan fungsi manajemen dimaksudkan sebagai
kegiatan-kegiatan yang dapat mengarahkan atau mengendalikan sekelompok orang yang
tergabung dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, kegiatan yang dilakukan oleh sumber
daya manusia, ditunjang dengan uang, material dan peralatan, perlu ditata melalui fungsifungsi manajemen dalam batas waktu yang disediakan sehingga memenuhi prinsip efisiensi
dan efektivitas.
Manajemen proyek yang baik adalah cara mengelola dan mengorganisir berbagai aset,
sumber daya manusia, waktu serta kualitas pekerjaan proyek, sehingga proyek menghasilkan
kualitas yang maksimal dalam waktu yang sudah direncanakan serta memberikan efek
kesejahteraan bagi karyawan.
Didalam sebuah proyek dibutuhkan sebuah organisasi yang bagus sehingga masingmasing personil dapat melaksanakan pekerjaanya dengan baik sesuai tenggung jawabnya
masing-masing tanpa mendapat tekanan dari atasan.
Personil proyek dalam suatu organisasi proyek gedung antara lain:

Project manajer

Site Enginering Manajer atau Manajer Teknik

Site Oparional Mnajer atau Manajer Lapangan

Safety dan K3

Quality Qontol bertugas mengontrol kualitas pekerjaan

Site Administrasion Manajer mengelola keuangan proyek.


Masing masing personil inti proyek tersebut membawahi para staff yang bekerja sesuai
bidang keahlianya, antara lain:

Quantity Surveyor : Menghitung volume item pekerjaan bangunan

Metode pelaksanaan : Membuat sistem pelaksanaan paling efektif dan efisien sehingga
menghasilkan pekerjaan yang bagus dengan biaya murah.

Drafter : Membuat gambar shop drawing sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan


dan gambar Asbuilt drawing sebagai gambar laporan kepada pemilik proyek.

Pelaksana : Memantau jalanya pelaksanaan pembangunan sehingga menghasilkan


kualitas bangunan yang bagus, mengarahkan pekerja dan membuat laporan pelaksanaan.

Surveyor atau Uitzet : Melakukan pekerjaan pengukuran sehingga bangunan yang


dilaksanakan benar-benar sesuai dengan apa yang direncanakan.

Administrasi

Akutansi

Perpajakan

Safety Patrol

Satpam atau petugas keamanan proyek

Tukang bangunan.
Ciri-ciri manajemen proyek yang baik
Pembangunan cepat, kualitas bagus dan harga murah.

1.

Suasana kerja yang menyenangkan, kompak dan adanya sikap saling menghargai antara
sesama rekan kerja, bawahan dengan atasan serta atasan terhadap bawahan.

2.

Para Manager dalam manajemen proyek dapat bertindak sebagai pemimpin.

3.

Terpenuhinya hak-hak dan tanggung jawab karyawan dengan baik.


Sebuah manajemen proyek yang baik akan dapat menyelesaikan pembangunan proyek
dalam waktu yang cepat kurang dari jadwal secara kontrak atau maksimal tidak mengalami
keterlambatan, selain itu pengendalian biaya juga harus dilakukan dengan baik sehingga
dapat memperoleh keuntungan maksimal, ditambah lagi kualitas bangunan yang bagus juga
menjadi kunci utama manajemen proyek karena hal ini juga bisa menjadi kegiatan pemasaran
untuk kedepanya sehingga mudah dalam mendapatkan proyek bangunan yang siap untuk
dikerjakan.

2.1.2

PROSES PENGADAAN BARANG/JASA

1. Pelelangan Umum
a. Pengumuman dan Pendaftaran Peserta
1) Panitia/pejabat pengadaan harus mengumumkan secara luas tentang adanya pelelangan
umumdengan pascakualifikasi atau adanya prakualifikasi dalam rangka pelelangan umum
untuk pengadaan yang kompleks, melalui media cetak, papan pengumuman resmi untuk
penerangan umum serta bilamemungkinkan melalui media elektronik.
2) Isi pengumuman memuat sekurang-kurangnya :
a) nama dan alamat pengguna barang/jasa yang akan mengadakan pelelangan umum;
b) uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan atau barang yang akan dibeli;
c) perkiraan nilai pekerjaan;

d) syarat-syarat peserta lelang umum;


e) tempat, tanggal, hari, dan waktu untuk mengambil dokumen pengadaan.
3) Agar pengumuman secara luas pada butir 1) tersebut dapat mencapai sasaran secara luas,
efisien,dan tepat sesuai dengan jangkauan masyarakat pengusaha yang dituju, maka
pengumuman diatur sebagai berikut :
a) Pengumuman pelelangan/prakualifikasi yang ditujukan kepada usaha kecil termasuk
koperasikecil, menggunakan surat kabar dan siaran radio pemerintah daerah/swasta yang
mempunyai jangkauan pembaca dan pendengar sekurang-kurangnya di seluruh kabupaten/
kota yang bersangkutan, serta memasang pengumuman pada papan pengumuman resmi untuk
penerangan umum yang letaknya strategis di ibukota kabupaten/kota yang bersangkutan dan
papan pengumuman pengguna barang/jasa. Dalam hal di kabupaten/kota yang bersangkutan
tidak memiliki surat kabar harus dipergunakan surat kabar terbitan ibu kota propinsi yang
bersangkutan;
b) Pengumuman pelelangan/prakualifikasi yang ditujukan kepada perusahaan/koperasi bukan
usahakecil dengan menggunakan surat kabar yang mempunyai jangkauan propinsi dan
nasional, serta
memasang pengumuman pada papan pengumuman resmi untuk penerangan umum yang
letaknya strategis di ibukota kabupaten/kota yang bersangkutan dan papan pengumuman
pengguna barang/jasa serta mengupayakan menggunakan media elektronik/internet.
4) Calon peserta lelang dari propinsi/kabupaten/kota lain tidak boleh dihalangi/dilarang untuk
mengikuti
proses lelang di propinsi/ kabupaten/kota lokasi pelelangan;
5) Dalam hal pelelangan umum dengan pascakualifikasi, apabila penyedia barang/jasa yang
memasukan dokumen penawaran kurang dari 3 (tiga) maka dilakukan pengumuman ulang;
6) Dalam hal pelelangan umum dengan prakualifikasi, apabila penyedia barang/jasa yang
lulusprakualifikasi kurang dari 3 (tiga), maka dilakukan pengumuman prakualifikasi ulang.
Penyedia barang/jasa yang telah lulus prakualifikasi tidak perlu diprakualifikasi ulang;
7) Apabila terbukti terjadi kecurangan dalam pengumuman lelang, maka kepada:
a) panitia/pejabat pengadaan dikenakan sanksi administrasi, ganti rugi dan/atau pidana sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b) penyedia barang/jasa yang terlibat dikenakan sanksi tidak boleh mengikuti pengadaan
barang/jasa pemerintah selama 2 (dua) tahun, dan sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
2.1.4

Pelelangan Umum

a. Pengumuman dan Pendaftaran Peserta


1) Panitia/pejabat pengadaan harus mengumumkan secara luas tentang adanya pelelangan umum
dengan pascakualifikasi atau adanya prakualifikasi dalam rangka pelelangan umum untuk
pengadaan yang kompleks, melalui media cetak, papan pengumuman resmi untuk penerangan
umum serta bila
memungkinkan melalui media elektronik.
2) Isi pengumuman memuat sekurang-kurangnya :
a) nama dan alamat pengguna barang/jasa yang akan mengadakan pelelangan umum;
b) uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan atau barang yang akan dibeli;
c) perkiraan nilai pekerjaan;
d) syarat-syarat peserta lelang umum;
e) tempat, tanggal, hari, dan waktu untuk mengambil dokumen pengadaan.
3) Agar pengumuman secara luas pada butir 1) tersebut dapat mencapai sasaran secara luas,
efisien,dan tepat sesuai dengan jangkauan masyarakat pengusaha yang dituju, maka
pengumuman diatur sebagai berikut :
a) Pengumuman pelelangan/prakualifikasi yang ditujukan kepada usaha kecil termasuk
koperasi kecil, menggunakan surat kabar dan siaran radio pemerintah daerah/swasta yang
mempunyai jangkauan pembaca dan pendengar sekurang-kurangnya di seluruh kabupaten/
kota yang bersangkutan, serta memasang pengumuman pada papan pengumuman resmi untuk
penerangan umum yang letaknya strategis di ibukota kabupaten/kota yang bersangkutan dan
papan pengumuman pengguna barang/jasa. Dalam hal di kabupaten/kota yang bersangkutan
tidak memiliki surat kabar harus dipergunakan surat kabar terbitan ibu kota propinsi yang
bersangkutan;
b) Pengumuman pelelangan/prakualifikasi yang ditujukan kepada perusahaan/koperasi bukan
usaha kecil dengan menggunakan surat kabar yang mempunyai jangkauan propinsi dan
nasional, serta memasang pengumuman pada papan pengumuman resmi untuk penerangan
umum yang letaknya
strategis di ibukota kabupaten/kota yang bersangkutan dan papan pengumuman pengguna
barang/jasa serta mengupayakan menggunakan media elektronik/internet.

4) Calon peserta lelang dari propinsi/kabupaten/kota lain tidak boleh dihalangi/dilarang untuk
mengikuti proses lelang di propinsi/ kabupaten/kota lokasi pelelangan;
5) Dalam hal pelelangan umum dengan pascakualifikasi, apabila penyedia barang/jasa yang
memasukan dokumen penawaran kurang dari 3 (tiga) maka dilakukan pengumuman ulang;
6) Dalam hal pelelangan umum dengan prakualifikasi, apabila penyedia barang/jasa yang
lulusprakualifikasi kurang dari 3 (tiga), maka dilakukan pengumuman prakualifikasi ulang.
Penyedia barang/
jasa yang telah lulus prakualifikasi tidak perlu diprakualifikasi ulang;
7) Apabila terbukti terjadi kecurangan dalam pengumuman lelang, maka kepada :
a) panitia/pejabat pengadaan dikenakan sanksi administrasi, ganti rugi dan/atau pidana sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b) penyedia barang/jasa yang terlibat dikenakan sanksi tidak boleh mengikuti pengadaan
barang/jasa pemerintah selama 2 (dua) tahun, dan sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai