Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum lokasi penelitian


Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang diberi nama Makmur Jaya berdiri pada
tanggal 27 April 2006, oleh Ibu Ellyana Mailoa, S.Pd. Msi dan Ny. Jati, SH. PKBM ini
berkedudukan dan berkantor pusat di jalan Dokter Malaihollo, RT.001/RW.01 Kelurahan
Nusaniwe Kecamatan Nusaniwe. PKBM ini didirikan dengan ijin operasional dari Dinas
Pendidikan dan Olahraga Kota Ambon, serta berakta notaries.
Adapun tujuan pembentukan PKBM Makmur Jaya adalah untuk bersama-sama dengan
pemerintah menuntaskan program wajib belajar, khususnya dibidang pendidikan nonformal
kepada masyarakat yang kurang beruntung agar :
a. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan.
b. Memenuhi kebutuhan belajar yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan formal.
c. Memiliki keahlian yang memenuhi persyaratan kerja terbuka, dan mampu
berwiraswasta.
d. Memenuhi kebutuhan bagi yang berusia produktif dalam mengembangkan potensi dan
kreatifitas yang dimiliki.
Motivasi dibentuknya Pusat Kegiatan Belajar Masyrakat (PKBM) Makmur Jaya adalah
berlandaskan pasal 31 ayat 1 dan 2. UUD 1945 yang mana memberikan peluang bagi masyarakat
yang kurang beruntung baik dari segi sosial ekonomi maupun geografis terutama korban pasca
kerusuhan Ambon, dan mengembangkan kelompok belajar Makmur jaya dalam wadah pusat
kegiatan belajar masyarakat yang telah dirintis sejak tahun 2002. Untuk belajar sesuai dengan

kebutuhan yang mereka inginkan yaitu, Pendidikan Keaksaraan Fungsional, Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD), Paket A setara SD, Paket B setara SLTP, Paket C setara SLTA, Kursus
Menjahit, Kursus Elektronika, Kursus Komputer, Taman bacaan masyarakat, dan wadah
koperasi sebagai sarana penunjang program pkbm.
Keberadaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Makmur Jaya memiliki potensi besar
untuk dijadikan sebagai program-program pembelajaran di masyarakat untuk membangun
kualitas sumber daya masyarakat dan/peserta didik sesuai dengan potensi lokal yaitu melalui
program unggulan pengolahan hasil perikanan dan kelautan di mana Maluku memiliki potensi
hasil perikanan yang cukup besar sehingga dapat dimanfaatkan oleh PKBM Makmur jaya dalam
memberdayakan masyarakat/peserta didik unuk keterampilan berupa pengolahan ikan yakni
telah dilaksanakan selama ini berupa pembuatan Abon ikan, Bakso ikan, Nugget ikan dan
semuanya itu telah dipasarkan bahkan mendapat berbagai pesanan. Karena daerah Maluku secara
umum dan kota ambon khususnya merupakan daerah yang memiliki kawasan laut yang luas,
sehingga potensi ikan yang begitu banyak dapat dimanfaatkan untuk menambah penghasilan dan
dapat dijadikan lahan untuk wirausaha. Hal ini dibuktikan juga dengan kegiatan-kegiatan
pelatihan yang dilakukan oleh PKBM Makmur Jaya kepada masyarakat yang ekonomi lemah
dan peserta didik pada PKBM makmur jaya bersama-sama dengan Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan pengolahan dan Bioteknolgi kelautan dan perikanan pusat, Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Maluku maupun kota ambon.
Dengan dilatar belakangi Pusat kegiatan Belajar Masyarakat, dan pemberian keterampilan
berupa hasil perikanan dan kelautan seperti yang disebutkan diatas maka, Pusat kegiatan Belajar
Masyarakat pada tahun 2011 sebagai output dari hasil keterampilan kelautan dan perikanan maka
dibentuklah UKM Makmur Jaya, sebagai salah satu program dimana untuk meningkatkan taraf

hidup dan pendapatan dari peserta didik dan masyarakat yang tidak mampu walaupun dalam
taraf yang masih sederhana.
Tenaga kerja yang digunakan dalam usaha pembuatan abon Ikan Tuna PKBM Makmur
Jaya merupakan tenaga kerja tidak tetap. Tenaga kerja berasal dari warga disekitar tempat usaha
yang berjumlah 3 orang, dengan sistem upah bulanan yang dihitung setiap 1 hari kerja dengan
gaji Rp 30.000 /hari /orang, kegiatan produksi dilakukan 4 kali dalam sebulan sehingga mereka
rata-rata mendapat upah bulanan Rp.120.000/bulan dan ditambah makan siang yang disediakan
oleh pemilik usaha dengan jam kerja mulai dari pukul 08.00 WIT sampai 16.00 WIT.

4.2 Produksi
Produksi adalah kegiatan membuat, menciptakan suatu barang atau jasa dalam tujuan
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Produk olahan perikanan yang diproduksi oleh PKBM
Makmur Jaya adalah Abon Ikan Tuna dari jenis ikan tuna sirip kuning yang dibeli dari tempat
pelelangan ikan (TPI) di Desa Eri.
Proses produksi abon ikan tuna relatif sederhana dan mudah dilakukan. Secara umum,
proses produksi abon ikan tuna yang dilakukan oleh PKBM Makmur Jaya, mulai dari tahap
pengadaan bahan baku ikan sampai tahap pengemasan abon ikan, adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan adalah ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) dalam bentuk
frozen fillet yang diperoleh dari TPI Desa Eri, kemudian ikan tersebut direndam di air pada
suhu ruang selama 1-2 jam untuk mendapatkan daging ikan tuna dalam bentuk fresh, untuk
selanjutnya dilakukan proses penyiangan.
2. Penyiangan Bahan baku

Pada proses penyiangan yaitu pemotongan ikan dan pencucian daging ikan,. Daging ikan
hasil tahap penyiangan sebaiknya direndam dalam air yang dicampur dengan air cuka. Kadar
air cuka yang dipakai adalah 2%. Ini dilakukan untuk membuat bau amis hilang. Proses
penyiangan dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah.
3. Perebusan
Potongan ikan yang telah melalui proses penyiangan kemudian disusun ke dalam panci
berukuran besar dan direbus selama 30 60 menit. Proses perebusan akan dihentikan setelah
daging ikan menjadi lunak. Selama proses perebusan tersebut juga ditambahkan daun salam,
daun sereh, dan garam rebus.
4. Pengepresan
Ikan yang telah direbus kemudian dipres dengan mesin pengepres. Sebelum dipres, daging
ikan tersebut sebaiknya ditiriskan terlebih dahulu sekitar 5 10 menit.
Tahap pengepresan bertujuan untuk mengurangi kadar air pada daging ikan yang telah
direbus. Makin sedikit kadar air yang dikandung dalam daging, maka akan makin baik pula
serat-serat daging yang dihasilkan.
5. Pencabikan I
Setelah daging ikan dipres, kemudian dilakukan proses pencabikan sampai menjadi serat.serat. Proses ini dilakukan dengan menggunakan mesin pencabik (giling).
6. Pemberian Bumbu dan Santan
Pada tahap ini, serat-serat daging hasil pencabikan ditambahkan bahan-bahan pembantu
(bumbu-bumbu). Bumbu-bumbu yang ditambahkan terdiri dari: bawang merah, bawang
putih, cabai, ketumbar, lengkuas yang telah dihaluskan, kemudian ditambahkan gula pasir,

garam dapur, penyedap rasa dan santan kelapa. Semua bahan dan bumbu diaduk hingga
tercampur rata dengan daging ikan.
7. Penggorengan
Setelah bumbu-bumbu tercampur secara merata dalam serat-serat daging ikan, kemudian
dilakukan penggorengan 60 menit. Selama proses penggorengan, secara terus menerus
dilakukan pengadukan agar abon ikan yang dihasilkan matang secara merata dan bumbubumbu dapat meresap dengan baik. Tahap penggorengan ini akan dihentikan setelah seratserat daging yang digoreng sudah berwarna kuning kecoklatan. Proses penggorengan dapat
dilihat pada Foto 4.7.
8. Penirisan minyak
Tahap produksi berikutnya adalah penirisan minyak serat-serat daging ikan yang telah
digoreng dengan menggunakan mesin spinner. Proses penirisan ini bertujuan untuk
mengurangi kadar minyak pasca proses penggorengan.
9. Pencabikan II
Setelah proses penirisan, kemudian dilakukan pencabikan tahap kedua agar tidak terjadi
penggumpalan. Proses pencabikan tahap kedua ini akan dihentikan setelah terbentuk produk
akhir berupa abon ikan dengan tekstur yang seragam, setelah itu abon ikan dicampur dengan
bawang goreng.
10. Pengemasan
Pada tahap akhir produksi dilakukan pengemasan abon ikan. Jika pengemasan tidak langsung
dilakukan, maka produk abon ikan akan disimpan terlebih dahulu dalam kantung plastik
besar (blong) di tempat penyimpanan, sebelum dilakukan pengemasan.

Rata-rata waktu yang dibutuhkan dalam setiap kali produksi abon ikan dengan kapasitas 20
kg bahan baku ikan tuna ekor kuning, yaitu mulai dari tahap penyiangan ikan sampai ke tahap
pengemasan adalah satu hari kerja. Diagram alir proses produksi abon ikan ini dapat dilihat pada
Gambar 1.1 di bawah.

Gambar 1. Diagram alir Proses Pembuatan Abon Ikan Tuna Sirip Kuning.

4.3

Komponen Biaya Investasi dan Biaya Operasional

4.3.1 Biaya Investasi


Biaya investasi untuk usaha abon ikan yang dikeluarkan PKBM Makmur Jaya terdiri
dari: biaya perizinan, biaya bangunan, serta pembelian mesin/peralatan produksi dan peralatan
pendukung lainnya. Jenis, nilai pembelian dan penyusutan dari masing-masing biaya investasi
yang dibutuhkan untuk memulai usaha pengolahan abon ikan disajikan pada Tabel 1 di bawah.
Biaya perizinan adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh surat-surat izin
antara lain Surat Izin Usaha Pengolahan (SIUP), P-IRT dari Departemen Kesehatan, Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP), badan hukum KUB, dan Sertifikat Halal. Masa berlaku masingmasing surat izin tersebut bervariasi. Total biaya perizinan yang dibutuhkan adalah sebesar
Rp.2.700.000,. Biaya bangunan sebesar Rp.100.000.000, Jumlah biaya investasi keseluruhan
pada tahun nol (0) adalah Rp 142.950.000,. Kebutuhan dana investasi ini dipenuhi dari dana
sendiri dan dana bantuan dari pemerintah.
Tabel 1. Biaya Investasi Usaha Abon Ikan
No

Jenis Biaya

Perizinan usaha

Bangunan

Mesin/Peralatan Produksi
Jumlah

Sumber : Data primer, diolah 2014.

Nilai

Penyusutan/tahun

2.700.000

100.000.000

2.650.000

40.250.000

4.632.176

142.950.000

7.282.176

Komponen terbesar untuk biaya investasi ini adalah biaya bangunan yang mencapai 70%
dari total investasi, diikuti pembelian mesin/ peralatan produksi yang mencapai 28% dari total
biaya investasi. Sisanya adalah biaya investasi untuk pengurusan perizinan usaha.

4.3.2. Biaya Operasional


Biaya operasional terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap. Komponen biaya variabel
mencakup biaya bahan baku, bahan pembantu, bahan pendukung, biaya upah karyawan,.
Sementara itu, komponen biaya tetap terdiri dari biaya penyusutan serta biaya perawatan.
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah
terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Dalam
pengelompokannya, biaya yang ada pada usaha pengolahan hasil perikanan di PKBM Makmur
Jaya dibagi atas dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel, dimana yang termasuk dalam biaya
tetap adalah, biaya penyusutan serta biaya perawatan (Tabel 2). Sedangkan yang termasuk dalam
biaya variabel yaitu, biaya pengadaan bahan baku, bahan pembantu, bahan pendukung, dan biaya
upah karyawan (Tabel 3).
Tabel 2. Biaya Tetap Usaha Pengolahan Abon Ikan Tuna di PKBM Makmur Jaya

No.

Jumlah Biaya

Jumlah Biaya

(Rp/bulan)

(Rp/tahun)

Jenis Biaya

1.

Biaya Penyusutan

1.820.544

7.282.176

2.

Biaya Perawatan

250.000

1.000.000

Jumlah

2.070.544

8.282.176

Sumber: Data Primer Diolah, 2014

Berdasarkan tabel biaya tetap, dapat dijelaskan bahwa pengeluaran untuk biaya penyusutan
adalah sebesar Rp. 1.820.544,-/bulan atau Rp. 7.282.176,-/tahun. Sedangkan untuk biaya
perawatan adalah sebesar Rp. 250.000,-/bulan atau setara dengan Rp. 1.000.000,-/tahun.
Sehingga total biaya tetap selama satu bulan pada PKBM Makmur Jaya adalah Rp 2.070.544,atau Rp 8.282.176,-/bulan.
Tabel 3. Biaya Variabel Usaha Pengolahan Abon Ikan Tuna
PKBM Makmur Jaya

NO

Jumlah Biaya

Jumlah Biaya

(Rp/bulan)

(Rp/tahun)

Jenis Biaya

1.

Bahan Baku ikan tuna

2.800.000

33.600.000

2.

Bahan Pembantu

1.784.800

21.417.600

3.

Bahan Pendukung

1.332.000

15.984.000

4.

Upah Karyawan

360.000

4.320.000

1.479.200

75.321.600

Jumlah
Sumber: Data Primer Diolah, 2012

Beradasarkan data pada Tabel 3, maka dapat dijelaskan bahwa rincian biaya variabel dalam
usaha pengolahan Abon Ikan PKBM Makmur Jaya adalah sebagai berikut : biaya pengadaan
bahan baku dimana selama satu bulan mengeluarkan biaya sebesar Rp 2.800.000,- atau sebesar
Rp 33.600.000,-/tahun. Sedangkan biaya bahan pembantu berupa biaya untuk pembelian bumbubumbu adalah sebesar Rp 1.784.800,-/bulan atau sebesar Rp 21.417.600,-/tahun, biaya bahan
pendukung (listrik, air, gas dan packing) membutuhkan biaya sebesar Rp. 1.332.000,-/bulan atau
sebesar Rp. 15.984.000,-/tahun. Dan untuk upah karyawan, PKBM Makmur jaya mengeluarkan
biaya sebesar Rp. 360.000,-/bulan atau setara dengan Rp. 4.320.000,-/tahun. Maka total biaya

variabel yang dikeluarkan pada usaha pengolahan Abon Ikan PKBM Makmur Jaya adalah
sebesar Rp 1.479.200,-/bulan atau Rp 75.321.600,-/tahun.
Total biaya operasional untuk satu tahun produksi adalah sebesar Rp 937.870.500,. Biaya
bahan baku dan bahan pembantu menyerap 88% dari total biaya operasional tersebut.

NO

Jenis Biaya

Nilai (Rp)

Biaya Variabel
1.

Bahan Baku ikan tuna

700.000

2.

Bahan Pembantu

446.200

3.

Bahan Pendukung

333.000

4.

Upah Karyawan

90.000
Sub Total

1.479.200

Biaya Tetap
1.

Biaya Penyusutan

2.

Biaya Perawatan

140.042

Sub Total
Jumlah Biaya Operasional Per Tahun
Sumber : Data primer, diolah 2014.
Biaya Produksi
Biaya produksi atau biaya manufaktur merupakan biaya atau pengeluaran yang dibebankan
terkait dengan proses produksi. Biaya produksi ini dapat terdiri dari biaya bahan-bahan, biaya
tenaga kerja, dan biaya-biaya lain yang ada hubungan dengan proses produksi. Besarnya biaya
produksi yang dikeluarkan perusahaan Soleha Berseri persiklus produksi, untuk produk ikan

salai patin sebesar Rp 1.788.000, untuk fillet salai patin Rp 893.000, dan untuk nugget Rp
131.925. Untuk jelasnya komponen-komponen biaya produksi masing-masing produk dapat
dilihat pada tabel berikut:
Pada tabel terlihat komponen biaya produksi terbesar ada pada pengadaan bahan baku utama,
yaitu ikan Patin segar sebesar 83,89% dari total biaya produksi, lalu kemudian diikuti komponen
biaya tenaga kerja sebesar 12,58%. Dari 200 kg bahan baku ikan patin segar setelah diolah hanya
menghasilkan 60 kg ikan salai patain atau sekitar 30% dari berat bahan baku, sehingga biaya atau
harga pokok yang diperlukan untuk memproduksi satu kilogram ikan salai patin sebesar Rp
29.800,-.
Produk ikan salai Patin dijual dengan harga Rp 35.000,- per kg. Produk ikan salai Patin
merupakan produk andalan Soleha Berseri, dalam satu bulan diproduksi sebanyak 12 kali dengan
total produksi sebanyak 720 kg.

Tabel 11. Penggunaaan Biaya dalam Operasi Mini Purse Seine Per-tahun di Desa Batu Merah
No.

Komponen Biaya

Biaya (Rp/tahun)

Persentase (%)

Biaya Tetap (FC)


1.

Pemeliharaan

2.575.875

59,9

2.

Penyusutan

1.287.928

29,9

3.

Retribusi Desa

429.309

9,9

4.293.096

100

30.857.142

42,3

7.714.285

10,6

Total Biaya Tetap


Biaya Variabel (VC)
1.

BBM (Bensin + Oli)

2.

Pemasaran

3.

Ransum

12.857.142

17,6

4.

Upah ABK

21.482.037

29,5

Total Biaya Variabel

72.910.606

100

Total Biaya (TC)

77.203.702

Sumber : analisis data primer, 2011


Berdasarkan tabel 11, biaya tetap yang diambil dari keseluruhan sampel per-tahun sebesar
Rp.4.293.096 dan biaya variabel yang diambil dari keseluruhan sampel per-tahun sebesar Rp. 72.910.606.
Sedangkan total biaya keseluruhan dari penjumlahan biaya tetap yang diambil dari keselurhan sampel
per-tahun dan biaya variabel yang diambil dari keseluruhan sampel per-tahun sebesar Rp. 77.203.702.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 4.

Anda mungkin juga menyukai

  • aNALISI HARGA
    aNALISI HARGA
    Dokumen4 halaman
    aNALISI HARGA
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Lebel Samnseb Korek
    Lebel Samnseb Korek
    Dokumen1 halaman
    Lebel Samnseb Korek
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Strukture Fix
    Strukture Fix
    Dokumen1 halaman
    Strukture Fix
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Agenda Rapat Panitia Bukber Smanseb 2017 (25 Feb 2017)
    Agenda Rapat Panitia Bukber Smanseb 2017 (25 Feb 2017)
    Dokumen2 halaman
    Agenda Rapat Panitia Bukber Smanseb 2017 (25 Feb 2017)
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Hasil Kesepakatan Rapat TGL 15 Mar 2017
    Hasil Kesepakatan Rapat TGL 15 Mar 2017
    Dokumen1 halaman
    Hasil Kesepakatan Rapat TGL 15 Mar 2017
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Bab I Skripsi
    Bab I Skripsi
    Dokumen9 halaman
    Bab I Skripsi
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Ekonometrika Quiz
    Ekonometrika Quiz
    Dokumen1 halaman
    Ekonometrika Quiz
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Rumus Rubik
    Rumus Rubik
    Dokumen1 halaman
    Rumus Rubik
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • ARDAN
    ARDAN
    Dokumen3 halaman
    ARDAN
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Lembaran Pengesahan 2003
    Lembaran Pengesahan 2003
    Dokumen2 halaman
    Lembaran Pengesahan 2003
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Jbptunikompp GDL Novilauren 16029 3 Babii
    Jbptunikompp GDL Novilauren 16029 3 Babii
    Dokumen9 halaman
    Jbptunikompp GDL Novilauren 16029 3 Babii
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Resume
    Resume
    Dokumen1 halaman
    Resume
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Daftar Tabel
    Daftar Tabel
    Dokumen1 halaman
    Daftar Tabel
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Daftar Gambar
    Daftar Gambar
    Dokumen1 halaman
    Daftar Gambar
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Surat Kesediaan Pembimbing 2007
    Surat Kesediaan Pembimbing 2007
    Dokumen1 halaman
    Surat Kesediaan Pembimbing 2007
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Bank Banggg
    Bank Banggg
    Dokumen11 halaman
    Bank Banggg
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Sirup RL
    Sirup RL
    Dokumen2 halaman
    Sirup RL
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Nama Kel Wira Usa
    Nama Kel Wira Usa
    Dokumen4 halaman
    Nama Kel Wira Usa
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Bab Iiidata
    Bab Iiidata
    Dokumen15 halaman
    Bab Iiidata
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Kds
    Kds
    Dokumen1 halaman
    Kds
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen24 halaman
    Bab Ii
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Tugas PNGNTR Sosio
    Tugas PNGNTR Sosio
    Dokumen6 halaman
    Tugas PNGNTR Sosio
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Tgs Kuliah
    Tgs Kuliah
    Dokumen2 halaman
    Tgs Kuliah
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Alamat Sorong
    Alamat Sorong
    Dokumen1 halaman
    Alamat Sorong
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • 1 100
    1 100
    Dokumen3 halaman
    1 100
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat
  • Potensi Rumput Laut Di Indonesia
    Potensi Rumput Laut Di Indonesia
    Dokumen13 halaman
    Potensi Rumput Laut Di Indonesia
    Yonathan K Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kewirausahaan
    Tugas Kewirausahaan
    Dokumen14 halaman
    Tugas Kewirausahaan
    ArFi Tidak Banyak Bicara
    Belum ada peringkat