No. LST/TSP/SPR245/12
Revisi : 01
4 X 50 menit
Hal. 1 dari 3
U
2g
atau
E y
Q2
2 gB 2 y 2
dengan:
E = energi spesifik
y = Kedalaman aliran
Q = Debit aliran
B = lebar Flume
g = percepatan gravitasi bumi
Kurva energi spesifik merupakan kurva hubungan antara kedalaman aliran dengan energi
spesifik
Gambar diatas menunjukkan bahwa ada dua kedalaman aliran yang mungkin menghasilkan
energi yang sama, yang dikenal sebaga alternate depth. Pada titik C kurva energi spesifik
adalah minimum dengan hanya ada 1 kedalaman yang menghasilkannya yang kita namakan
dengan kedalaman kritik (yc).
Aliran pada kedalaman lebih besar dari kedalaman kritik dinamakan dengan aliran sub kritik.
Sementara itu apabila kurang dari kedalaman kritik dinamakan dengan aliran superkritik.
Dibuat oleh:
Drs.Lutjito, MT
Diperiksa oleh:
Drs. Agus Santosa, MPd
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB. SHEET HIDROLIKA
Semester : V
No. LST/TSP/SPR245/12
Revisi : 01
4 X 50 menit
Hal. 2 dari 3
Pada saluran segi empat dengan lebar 1 satuan panjang, dimana garis aliran adalah paralel,
dapat ditunjukkan bahwa:
q
Q
B
yc 3
q2
g
dan
Ec E min
3
yc
2
dengan :
q = Debit persatuan lebar
Ec = Energi spesifik rninimum
yc = kedalaman kritik
Pada saat kemiringan saluran cukup untuk membuat aliran seragam dan kedalaman kritik,
kemiringan ini dinamakan, dengan kemiringan kritik. Perlu diperhatikan bahwa permukaan
air dapat menimbulkan gelombang pada saat aliran mendekati kondisi-kritik, karena
perubahan kecil saja dari energi spesifik akan mengakibatkan perubahan aliran yang cukup
besar, dapat diperkirakan dari kurva energi spesifik.
D. Alat yang digunakan
1. Multipurpose teaching flume
2. Model pintu sorong
3. Point gauge/penggaris
4. Stopwatch
E. Keselamatan Kerja
1. Dalam bekerja harap berhati-hati karena alat mudah pecah karena sebagian alat mudah
pecah
2. Jalin kerja sama dengan kelompoknya
3. Setel flume sesuai kemiringan
4. Kabel power pompa sudah terpasang dengan benar
F. Langkah Kerja
1. Pasang pintu sorong pada saluran
2. Pasang point gauge pada saluran (di hulu dan di hilir')
3. Buka pintu sorong setinggi 1 cm dari dasar
4. Alirkan air hingga y0 mencapai 20 cm
5. Ukur aliran yang terjadi dan ukur y1
6. Naikan pintu setinggi 1 cm dari keadaan semula menjadi 2 cm, lalu ukur y0 dan y1
7. Naikkan debit hingga y0 mencapai ketinggian 20 cm dari dasar
8. Ukur debit aliran
9. Ulangi langkah di atas untuk tinggi bukaan yang lebih besar.
10. Miringkan saluran sehingga aliran air berutah mencapai aiiran kritik sepanjang saluran
11. Hitung harga energi spesifik yang terjadi, dan hitung pula energi kritiknya.
12. Buat kurva hubungan antara EO dengan y0 dan E1dengan y1 untak menggambar kurva
energi spesifik, plotkan pula harga energi kritiknya
13. Pada gambar tadi gambarlah garis melalui tiilk kritik tadi untuk menunjukkan kondisi
kritik (atau sub kritik bila berada di atas garis, dan super kritik bila di bawah garis)
G. Bahan diskusi
Dibuat oleh:
Drs.Lutjito, MT
Diperiksa oleh:
Drs. Agus Santosa, MPd
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAB. SHEET HIDROLIKA
Semester : V
No. LST/TSP/SPR245/12
Revisi : 01
4 X 50 menit
Hal. 3 dari 3
Diskusikan apa yang saudara temui dalam pengamatan , fenomena apa yang terjadi dalam
percobaan tersebut dan buatlah dalam bentuk laporan praktikum
H. Hasil Aengamatan
Jenis Percobaan
Percobaan ke
: ENERGI SPESIFIK
Yg
YO
Y1
E0
E1
Ec
Yc
l/det
cm
cm
cm
cm
cm
cm
cm
1
2
3
4
5
Yogyakarta, ..................................
Nama
1. .......................................
Tanda tangan
.....................
2. .......................................
.....................
3. .......................................
.....................
4. .......................................
.....................
Mengetahui :
Dosen / Teknisi Laboratorium
Dibuat oleh:
Drs.Lutjito, MT
Diperiksa oleh:
Drs. Agus Santosa, MPd