Anda di halaman 1dari 27

1

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Hormon Reproduksi
Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang
mempunyai efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh. Hormon
seks merupakan zat yang dikeluarkan oleh kelenjar seks dan kelenjar adrenalin
langsung ke dalam aliran darah yang secara sebagian bertanggungjawab dalam
menentukan jenis kelamin janin dan bagi perkembangan organ seks yang normal
dan juga memulai pubertas dan kemudian memainkan peran dalam pengaturan
perilaku seksual.
Reproduksi manusia yang normal melibatkan interaksi antara berbagai
hormon dan organ, oleh hipotalamus (suatu daerah di otak). Pada pria dan wanita,
hipotalamus menghasilkan hormon yang disebut releasing factors (RH).
RH berjalan ke hipofisa (kelenjar yang terletak dibawah hipotalamus) dan
merangsang hipofisa untuk melepaskan hormon lainnya. Misalnya gonadotropinreleasing hormone (dihasilkan oleh hipotalamus) merangsang hipofisa untuk
menghasilkan luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH).
LH dan FSH merangsang pematangan kelenjar reproduktif dan pelepasan hormon
seksual seperti:
1. Ovarium pada wanita melepaskan estrogen
2. Testis pada pria melepaskan androgen (misalnya testosteron).
Hormon seksual juga dilepaskan oleh kelenjar adrenal, yang terletak di
atas ginjal. Pola pelepasan hormon dan kadar hormon di dalam darah merupakan
petunjuk dari adanya perangsangan maupun penghambatan dalam pelepasan LH
dan FSH oleh hipofisa. Misalnya, penurunan kadar hormon seksual merangsang
hipofisa untuk melepaskan lebih banyak LH dan FSH. Hormon dilepaskan setiap
1-3 jam, karena itu kadar hormon di dalam darah biasanya turun naik.
Pada saat lahir, kadar LH dan FSH adalah tinggi, tetapi beberapa bulan
kemudian menurun dan tetap rendah sampai masa pubertas. Pada awal masa

pubertas, kadar kedua hormon tersebut meningkat, sehingga merangsang


pembentukan hormon seksual. Peningkatan kadar hormon menyebabkan:
1. Pematangan payudara, ovarium, rahim dan vagina
2. Dimulainya siklus menstruasi
3. Timbulnya ciri-ciri seksual sekunder (misalnya rambut kemaluan dan rambut
ketiak).
Perubahan tersebut terjadi secara berurutan selama masa pubertas sampai
terjadi kematangan seksual.
2.2 Klasifikasi Hormon Reproduksi
Berdasarkan struktur kimia maka hormon dibagi dalam 3 kelompok yaitu:
1.

Turunan asam amino. Kelompok hormon ini kadang-kadang disebut juga


sebagai biogenik amine, disintesis dari asam amino tirosin dan triptopan. Yang
termasuk turunan tirosin adalah hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar
tiroid, epineprin (E), norepineprin (NE) dan dopamine. Sementara turunan
triptopan adalah hormon melatonin yang dihasikan oleh kelenjar pineal.

2.

Hormon peptida. Merupakan rangkaian asam amino dan umumnya hormon


peptida disintesis sebagai prohormon. Prohormon merupakan molekul tidak
aktif yang nantinya dirubah menjadi aktif sebelum atau sesudah disekresikan.

3.

Turunan lipid. Terdiri dari 2 kelas yaitu :


a. Eicosanoid, merupakan molekul kecil dengan 5 cincin karbon pada salah

satu ujung. Komponen ini merupakan faktor parakrin penting dalam


koordinasi aktivitas selular seperti prostaglandin
b. Hormon steroid, merupakan lipid yang secara struktural sama dengan

kolesterol. Termasuk disini adalah hormon yang disekresikan oleh organ


reproduksi pria (androgen), wanita (estrogen, progesteron), korteks adrenal
(kortikosteroid) dan ginjal (kalsitriol).
2.3 Hormon Reproduksi Pada Pria
2.3.1 Hormon Testosteron
Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil
utamanya adalah testis pada pria dan ovarium pada wanita. Baik bagi pria
maupun wanita, testosteron memiliki peranan penting pada kesehatan.

Testosteron merupakan steroid C19 dengan suatu gugusan OH pada


posisi 17 disintesis dari kolesterol atau langsung dari asetil koenzim A terutama
di dalam sel interstisial Leydig yang terletak pada interstisial tubulus
seminiferus testis di bawah rangsang luetening hormon (LH) pada hipotalamus
yang merangsang sel Leydig, melibatkan peningkatan pembentukan AMP
siklik yang meningkatkan pembentukan kolesterol dan ester kolesteril dan
perubahan kolesterol ke pregnenolon melalui aktivasi protein kinase. Produksi
testosterone perhari adalah sebanyak 2,5 11 mg.
Hormon Testosteron ini juga diproduksi oleh ovarium tetapi dalam
jumlah yang sangat sedikit. Hormon ini dibutuhkan oleh wanita karena
berhubungan dengan daya tahan tubuh dan libido (gairah seksual).
Riset membuktikan bahwa hormon testosteron dalam jumlah yang
normal sangat penting untuk mengurangi resiko diabetes dan penyakit
kardiovaskular. Selain itu, pria yang memiliki kadar hormon testosteronnya
normal lebih panjang umur dari pria yang memiliki kadar hormon testosteron
yang lebih rendah.
Kadar testosteron normal adalah sekitar 12 nmol/L sampai 40 nmol/L.
Kondisi kadar testosteron dibawah jumlah normal disebut Testosterone
Deficiency Syndrome (TDS ).
Testosteron memiliki sejumlah khasiat fisiologi yang penting, yaitu :
a. Efek virilisasi. Testosteron bertanggung jawab atas ciri kelamin pria primer
dan sekunder serta memegang peranan penting dalam spermatogenesis.
Hormon ini juga berperan dalam mempenagruhi hasrat seks (libido) dan
daya ereksi (potensi).
b. Efek anabol. Testosteron membantu meningkatkan pembentukan protein dan
pertumbuhan sel-sel otot.
c. Efek tulang. Pada anak laki-laki, selama pubertas produksi terstosteron
meningkat dengan kuat yang mengakibatkan mereka tumbuh lebih panjang

a.
b.
c.
d.

dalam beberapa waktu.


Fungsi utama dari hormon testosteron adalah sebagai berikut :
Meningkatkan diferensiasi seksual pria
Meningkatkan pertumbuhan kelenjar asesoris (prostat, vesikula seminalis)
Mempengaruhi proses spermatogenesis
Mempengaruhi perkembangan seks sekunder pria (pertumbuhan genetal,
ukuran laring sehingga terjadi perubahan suara, rambut wajah, rambut

pubis dan ketiak, penebalan kulit, vesikel sebasea)


e. Mempengaruhi perkembangan libido, fertilitas dan potensi seksual pria

f. Merangsang pembentukkan darah dan efek anabolic (otot menjadi lebih kuat

pada pria), dan mempengaruhi tingkah laku (agresif).


Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kadar testosteron, yaitu :
a. Umur. Produksi testosteron mencapai puncaknya sekitar usia 25 tahun, lalu
menurun sekitar 1-15 % per tahun, dimulai pada usia 45 tahun. Namun
jangan salah meng-istilahkan male menopause, karena artinya bisa
menyesatkan, menganggap bahwa semua pria akan mengalaminya.
Penurunan testosteron pada pria tua benar-benar alamiah dan proses normal
yang akan dialami pria ketia menua. Penurunan ini pada awalnya hampir
tidak terlihat. Tapi seiring tahun-tahun berlalu, Anda akan mulai mendapat
ekstra beberapa kilo yang tidak diinginkan, mengalami kehilangan otot, dan
pada usia 60 bahkan ada risiko impotensi dan penyakit tulang rapuh
(osteoporosis). Pada pria yang lebih muda kadar testosteron rendah dapat
disebabkan oleh masalah kesehatan mendasar seperti kerusakan testis,
gangguan kelenjar hipofisis atau bahkan dari efek samping obat resep.
b. Male menopause atau late-onset hypogonadism dialami 2% pada pria
setengah baya. Pria yang mengalami menopause biasanya mempunyai kadar
testosteron rendah yang dikaitkan dengan ereksi pagi yang buruk, gairah
seks rendah dan disfungsi ereksi. Meski menopause pada pria bisa terjadi,
menopause pada pria bisa dibilang langka. Kadar testosteron rendah ini juga
terkait dengan simptom lain seperti depresi, lelah, dan tak bisa berhubungan
intim. Selain itu juga terdapat simptom yang tidak terkait dengan testosteron
rendah. Simptom antara lain terdiri dari gangguan pola tidur, konsentrasi
buruk, merasa tidak berharga dan merasa sangat cemas.
Penyebab menopause pada pria / andropause adalah :
1) Faktor lingkungan. Bisa berupa pencemaran/ polusi lingkungan,
pengaruh bahan kimia (termasuk bahan pengawet makanan, limbah),
kurang tersedianya

air

bersih, suasana lingkungan,

kebisingan,

ketidaknyamanan tempat tinggal, diet, dan pola makan.


2) Faktor organik. Perubahan hormon, seperti testosteron, DHEA (dehydroepiandrosteron), DHEA-S (Dehydroepiandrosteron Sulfat), melatonin,
GH (Growth Hormone), IGF-1 (Insulin-like Growth Factor-1), prolaktin.
3) Faktor psikogenik. Misalnya: stres psikis dan fisik, pensiun, tujuan hidup
yang tak realistis, penolakan terhadap kemunduran tubuh, kemampuan

berpikir, disertai perasaan takut (takut: tua, ditinggalkan istri, pendapatan


berkurang, sakit, mati).
4) Terlalu banyak lemak meningkatkan kadar estrogen yang menurunkan
kadar testosteron, sebagai hasilnya hubungan seksual Anda akan
menderita kinerja rendah dan dorongan seks dan libido berkurang.
Gejala pria yang akan mengalami menopause adalah:
a. Produksi testosteron melemah
Produksi testosteron semakin melemah seiring dengan penyakit
penyerta masa andropause pada pria. Penyakit seperti depresi, obesitas, atau
kondisi lain mempengaruhi produksi testosteron. Bedanya, saat menopause
wanita kehilangan hormon estrogen secara total, dan kesempatan mendapati
anak mulai berkurang. Andropause pada pria tidak lantas berarti produksi
testosteron berhenti total. Meski menunjukkan gejala endropause, saat usia
semakin menua pria masih bisa memiliki anak.
b. Tubuh panas dingin
Sama seperti gejala pada wanita, pria juga mengalami panas-dingin.
Tubuh panas dan berkeringat secara esktrem, lalu mulai dingin. Gejala ini
diikuti dengan pusing dan mual. Gejala seperti ini hanya bertahan beberapa
menit, dan terjadi dalam 2 hingga 4 jam.
c. Perubahan mood
Perubahan mood merupakan hasil dari fluktuasi pada hormon saat
menopause. Hormon mempengaruhi level serotonin dalam otak, kemudian
mempengaruhi mood. Mood akan positif dengan jumlah serotonin yang
tinggi, dan menjadi negatif jika levelnya sedikit. Perubahan mood pada pria
memang tidak terlalu intens seperti pada wanita. Meski begitu, mood pada
pria bisa terlihat berubah saat merespons kondisi tertentu. Bahkan gejala
seperti ini jika bertahan lama akan menjadi depresi.
d. Mudah lupa
Kemampuan konsentrasi dan mengingat akan berkurang saat pria
memasuki masa andropause, meskipun tidak ada hubungan yang jelas antara
tingkat hormon dengan penurunan memori. Kombinasi gejala panas-dingin,
perubahan mood, penurunan libido dan berat badan, merupakan gejala
andropause yang mengarah kepada stres dan penurunan kemampuan
mentalitas. Cepat lupa, misalnya, namun ini juga terkait dengan usia.

Namun hanya karena lupa menyimpan kunci, misalnya, bukan berarti lantas
dikatakan andropause.
e. Gairah seks menurun
Gejala paling umum dari andropause adalah penurunan libido.
Hampir 80 % pria mengalami gejala ini. Perawatan medis bisa mengatasi
disfungsi ereksi yang disebabkan andropause ini.
Akibat kelebihan dan kekurangan testosterone addalah sebagai berikut :
a. Rendahnya kadar hormon ini menyebabkan seseorang mengalami kelelahan
kronis,gangguan ereksi,depresi,dan postur tubuh yang kurang tegap maupun
berkurangnya kemampuan atletik.
b. Kekurangan testosteron dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan
penurunan gairah seks, dan kelebihan testosteron dapat meningkatkan gairah
seks, baik pada pria maupun wanita. Namun, kadar testosteron tidak begitu
mempengaruhi daya tarik dan gairah seks saat mereka berada pada batas
rata-rata. Gairah seks cenderung dipengaruhi oleh perangsang dari luar
(suara, gambar, sentuhan) daripada oleh variasi hormon seks, kecuali dalam
beberapa kasus. Pada pria, terlalu sedikit testosteron dapat menyebabkan
sulit mendapat atau menjaga ereksi, namun tidak jelas apakah kekurangan
testosteron mempengaruhi fungsi seksual wanita selain menurunkan gairah.
Penatalaksanaan kekurangan hormon testosteron adalah sebagai berikut :
c. Pengobatan pengganti hormon
Rendahnya tingkat testosteron pada pria dapat diisi ulang dengan
suntikan testosteron, pil, patch, dan gel. Namun, ada risiko efek samping
dengan perawatan ini yang mencakup; kolesterol tinggi, penyusutan testis
dan kemungkinan mendapatkan kerusakan hati.
Beberapa wanita mengalami menopause parah, atau dikenal sebagai
krisis paruh baya. Hal ini terjadi ketika tingkat estrogen mereka menjadi
terlalu rendah, dan perlu diganti. Namun, ada juga peningkatan risiko
kanker dengan menjalani perawatan ini dan resiko osteoporosis (penyakit
tulang rapuh) jika tingkat estrogen tidak dinaikkan. Hal ini membuat wanitawanita malang dengan dilema dan keputusan yang sulit untuk dibuat.
Pengobatan penggantian hormon dapat dilakukan dengan mencari
alternative pengobatan tradisional dengan bahan alami. Penelitian terbaru
menyebutkan Teripang atau lebih dikenal gingseng laut memiliki nilai
penting sebagai sumber biofarmaka potensial maupun makanan kesehatan.

Kandungan kimia teripang basah terdiri dari 44-45 % protein, 3-5 %


karbohidrat dan 1,5 % lemak. Teripang mengandung asam amino esensial,
kolagen dan vitamin E. Kandungan asam lemak penting teripang seperti
asam eikosapentaenoat(EPA) dan asam dekosaheksaenoat (DHA) berperan
dalam perkembangan syaraf otak, agen penyembuh luka dan antitrombotik.
d. Cara mempertahankan tingkat hormonal yang aman secara alami
Untuk pria dengan tingkat di ambang batas, olahraga merupakan
metode yang baik untuk meningkatkan produksi testosteron ke tingkat yang
memuaskan. Menjaga berat badan ideal akan membantu menjaga kadar
estrogen ke tingkat yang ideal, mencegah pengurangan testosteron.
2.3.2

LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimu-

lasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron. Hormon Luteinizing (LH, juga
dikenal sebagai lutropin) adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis
anterior. Pada pria, hormon LH juga telah disebut interstisial sel-stimulating
hormone (ICSH), untuk merangsang sel Leydig produksi testosteron.
LH sering pula disebut ICSH (Interstitial Cel Stimulating Hormon).
Sebutan ini dipergunakan karena pada hewan jantan fungsi LH adalah terutama
merangsang sel-sel interstitial dalam tetes, dan pada hewan betina LH kecuali
merangsang terbentuknya sel-sel luteum juga merangsang tumbuhnya sel-sel
interstitial pada ovarium betina.
Organ reproduksi laki-laki, atau testis, yang terletak di dalam skrotum.
Mereka mengeluarkan androgen yang memiliki testosteron yang mengatur
produksi sperma. Pada laki-laki, ciri-ciri seksual sekunder adalah suara
pendalaman, pengembangan rambut wajah dan penampilan rambut kemaluan.
Ada juga peningkatan kekuatan dan pembesaran otot.
Kelenjar pituitari juga berkontribusi dengan mengatur hormon seks
melalui folikel stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). FSH
dan LH memastikan berfungsinya sistem reproduksi. FSH merangsang
pematangan folikel di ovarium. Sementara pada laki-laki itu merangsang
pematangan tubulus seminiferus. LH membantu dalam ovulasi pada wanita dan
testosteron menstimulasi produksi dari sel-sel Leydig manusia laki-laki.

Hipothamalus mengeluarkan GnRH dengan proses sekresinya setiap


90-120 menit melalui aliran portal hipothalamohipofisial. Setelah sampai di
hipofise anterior, GnRH mengikat sel gonadotrop dan merangsang pengeluaran
FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Lutheinizing Hormone).
Waktu paruh LH kurang lebih 30 menit sedangkan FSH sekitar 3 jam.
FSH dan LH berikatan dengan reseptor yang terdapat pada ovarium dan testis,
serta mempengaruhi fungsi gonad dengan berperan dalam produksi hormon
seks steroid dan gametogenesis.
LH bertindak atas sel-sel Leydig dari testis dan bertanggung jawab
untuk produksi testosteron, sebuah androgen yang diberikannya baik aktivitas
endokrin dan kegiatan intratesticular pada spermatogenesis. Pelepasan LH pada
kelenjar di bawah otak dikendalikan oleh pulsa dari gonadotropin-releasing
hormone (GnRH) dari hipotalamus. Mereka pulsa, pada gilirannya, adalah
tunduk pada umpan balik estrogen dari gonad.
2.3.3

FSH (Follicle Stimulating Hormone)


FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi

menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid


menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
Follicle stimulating hormone (FSH) adalah hormon yang disintesa dan
disekresikan oleh gonadotropes di kelenjar anterior pituitary. Di ovarium FSH
menstimulasi pertumbuhan Graafian follicles yang belum matang agar menjadi
matang. Bersamaan dengan perkembangan follicle, melepas inhibin, yang
menghentikan produksi FSH. Pada pria, FSH berkaitan dengan produksi dari
androgen-binding protein oleh sel Sertoli pada testes dan hal ini penting untuk
spermatogenesis. FSH dan LH bekerja secara sinergi pada reproduksi.
Sifat biokimia dan fisika dari FSH telah dipelajari. FSH bersifat sangat
rapuh karena rangkaian asam aminonya mudah putus dan potensinya menjadi
sangat rendah. Setiapa molekul FSH mengandung endapan asam amino
sebanyak 179 buah dan karbohidrat 14%. Kandungan asam amino terbanyak
adalah proline, lysine & cysteine, kemudian methionine dan thryptophan.
Kandungan karbohidrat terbanyak adalah heksose, hexosamine & asam sialate,
kemudian fukos dalam jumlah sedikit. Karbohidrat memegang peranan cukup
penting dalan fungsi FSH.

Karena mengandung asam amino dan karbohidrat maka FSH termasuk


hormone protein atau lebih tepatnya glycol-protein. Berat molekul seluruhnya
adalah 32,000 dan titik isoelektriknya terdapat pada pH 4,8. FSH larut dalam
air, dalam penggunaannya sehari-hari sebagai obat sebaikya disuntikkan secara
intravena. FSH dalam air cukup tahan lama karena FSH tidak mudah rusak
karena perubahan pH.
Hormone FSH bekerjasama dengan LH. Pada pria, FSH merangsang sel
sertoli yang terdapat dalam buah zakar/testis. Sel sertoli ini bertugas untuk
memberikan makanan pada bakal sperma/germ sel supaya sperma berkembang
normal. Sementara LH merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon
testosteron untuk perkembangan seks sekunder, seperti pertumbuhan rambut,
kumis, bulu kemaluan, serta berfungsi untuk mematangkan sperma.
Hipotalamus mensintesa FSH-RH/LH-RH (suatu hormon) yang dialirkan ke hipofisa anterior melalui akson dan sistem porta. Oleh adanya rangsang
FSH-RH/LH-RH ini sel-sel basophil dalam hipofisa mensintesa FSH dan LH
dan selanjutnya merembeskannya dalam darah. Mekanisme bagaimana FSHRH/LH-RH dapat membedakan bahwa pada suatu saat hanya FSH saja yang
sementara dihentikan sintesa serta sekresinya dalam kelompok sel-sel yang
serupa, masih belum diketahui. Hal ini disebabkan kesulitan cara memisahkan
sel yang menghasilkan LH dari sel yang menghasilkan FSH dan masih belum
dapat diuraikannya apakah FSH-RH/LH-RH itu menjadi 2 hormon .
Mekanisme hormon LH dan FSH adalah sebagai berikut :
a. Reseptor hormon glikoprotein terdapat pada membran plasma sel target di
gonad.
b. Ditemukan reseptor FSH dan LH yang berbeda.
c. Reseptor LH dan FSH terdapat di dalam membran plasma sel sel granulosa
sel ovarium dan sel Serttoli di Testis.
2.3.4

Hormon Estrogen
Pada pria, estrogen memiliki fungsi yang tidak diketahui. Namun, kadar

yang terlalu tinggi dapat mengurangi selera seksual, menyebabkan kesulitan


ereksi, pembesaran payudara, dan kehilangan rambut tubuh pada beberapa pria.
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Selsel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat

10

testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus
seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
2.3.5

Hormon Pertumbuhan (growth hormone)


Sekresi GH dirangsang oleh GH releasing releasing hormone (GHRH)

dari hipotalamus dan hormone (GHRH) dari hipotalamus dan mungkin GH


releasing peptide (GHRP). Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur
fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan
pembelahan awal pada spermatogenesis.
2.3.6

Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH)


GnRH dianggap sebagai neurohormon, hormon yang diproduksi dalam

sel saraf tertentu dan dirilis di terminal saraf nya. Sebuah wilayah kunci untuk
produksi GnRH adalah area preoptic dari hipotalamus, yang berisi sebagian
besar neuron GnRH-mensekresi. Neuron GnRH berasal dari hidung dan
bermigrasi ke otak, dimana mereka tersebar di seluruh septum medial dan
hipotalamus dan dihubungkan dengan sangat panjang dendrit 1-milimeterpanjang>. Bundel ini bersama-sama sehingga mereka menerima bersama input
sinaptik, suatu proses yang memungkinkan mereka untuk menyinkronkan
mereka melepaskan GnRH. (Stephen P. Armstrong, 2010).
GnRH adalah 10 asam amino peptida yang berasal dari prekursor asam
amino 92. Hal ini dilepaskan dari hipotalamus GnRH-sintesa neuron dalam
mode berdenyut, dengan tarif sekitar satu pulsa per jam. Pelepasan GnRH
dikendalikan oleh neuron di hipotalamus anterior mediobasal yang berdenyut
rilis GnRH transiently hadir dalam periode neonatal dini, teredam pada anak
usia dini dan sudah dimulai pada saat pubertas.
Pola reinitiation adalah sedemikian rupa sehingga awal pubertas GnRH
pulsa terjadi terutama pada malam hari. Kemudian pada masa pubertas dan
sesudahnya, jam GnRH pulsa yang jelas sepanjang hari. Tingkat dan amplitudo
pulsa GnRH berada di bawah panjang-loop kontrol umpan balik negatif dengan
steroid hormon. Release ditingkatkan pada pertengahan siklus pada wanita oleh
estrogen, menyediakan gelombang GnRH yang

mendorong lonjakan

gonadotropin (terutama LH) yang menengahi ovulasi. Sekresi GnRH dihambat


oleh prolaktin. Hal ini mungkin bertanggung jawab atas inhibisi ovulasi pada

11

ibu menyusui. Selain itu, hiperprolaktinemia merupakan penyebab potensial


penting hipogonadotropik hipogonadisme dan infertilitas. Pelepasan GnRH
dihambat oleh stres dan olahraga berat, yang dapat mengakibatkan amenore.
Hormon ini dipercaya untuk menginisisasi banyak gambaran kejadian
di atas, adalah suatu protein kecil atau peptida yang dibuat dalam bagian yang
kecil dari otak yang disebut hipotalamus. Hormon ini dibentuk dari 10 asam
amino (membangun blok protein) dan disebut GnRH. Terdapat kelompok sel
(disebut suatu nukleus)di dalam hipotalamus yang melepaskan pulsasi singkat
dari GnRH sekitar 2 jam. Malahan masuknya GnRH ke dalam sirkulasi umum,
hormon ini dilepas ke pembuluh darah khusus yang berjalan ke dalam struktur
tipis yang disebut tangkai hipofise, yang menghubungkan hipotlamus dengan
kelenjar hipofisis. Pelepasan GnRH secara pulsatif, seperti yang telah
dijelaskan tadi, adalah keadaan reproduksi normal. Walaupun begitu subjek
dari penelitian yang ada (yang selalu dilakukan pada binatang primata),
mekanisme oleh pelepasan GnRH secara pulsatif adalah secara luas ditekan
oleh daerah kritis dari otak untuk seluruh tahun antara masa kanak-kanak dan
pubertas

adalah

masih

menjadi

misteri.

Kita

dapat

menjadi

jelas,

bagaimanapun juga gambaran alami cara untuk mempertahankan spesies kita


dan menjadi matang secara reproduksi pada suatu waktu ketika otak kita dalam
keadaan istirahat tubuh tidak siap untuk mengatasinya.
Fungsi hormon GnRH adalah sebagai berikut :
a. Merangsang pelepasan LH dan FSH. Hal ini dirilis pada eminensia median
dan diangkut melalui sirkulasi portal ke anterior pituitari, melalui reseptorprotein G-digabungkan,melibatkan aktivasi C fosfolipase dan produksi
diasilgliserol & IP3, untuk merangsang pelepasan gonadotropin dan sintesis.
GnRH memberikan sebuah efek self-priming pada gonadotropin, sehingga
pelepasan gonadotropin ditingkatkan berikut aplikasi terlebih dahulu dari
GnRH. Efek ini ditambah dengan estradiol, berkontribusi positif Komentar
pengaruh E2 di pertengahan siklus.(C K Leung,2003).
b. Menekan sekresi gonadotropin (misalnya pubertas cepat matang, neoplasias
hormon-dependent, endometriosis) Administrasi kronis dari agonis GnRH
long-acting akan menekan sekresi gonadotropin. Setidaknya dua minggu
pengobatan yang diperlukan untuk penghambatan dasarnya lengkap sekresi

12

gonadotropin, untuk menangkap pubertas dewasa sebelum waktunya


gonadotropin-tergantung pada anak-anak, untuk memberikan pengebirian
sebuah 'kimia' untuk pengobatan kanker tergantung hormon (androgendependent kanker prostat pada pria, estrogen-tergantung kanker payudara
pada wanita), serta hormon lain yang tergantung gangguan (misalnya
endometriosis, fibroid uterus, sindrom ovarium polikistik).
Mekanisme kerja hormon ini adalah sebagai berikut :
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak.
GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di
hipofisis. Bila estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke
hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, ataupun sebaliknya.
Mekanisme kerja hormon tropik adenohipofisis misalnya hormon
Gonadotropin (hormon kelamin) merupakan mekanisme kerja hormon pada
taraf selular tergantung jenis hormonnya, mengikuti salah satu mekanisme
berikut: Hormon berinteraksi dengan reseptornya mengakibatkan perangsangan
atau penghambatan mengubah kecepatan sintesis siklik AMP dari ATP
,selanjutnya siklik AMP berfungsi sebagai mediator intrasel untuk hormon
tersebut dan seluruh sistem ini berfungsi sebagai suatu mekanisme spesifik
sehingga efek spesifik suatu hormon dapat terjadi. Siklik AMP mempengaruhi
berbagai proses dalam sel,dan efek akhirnya bergantung dari kapasitas serta
fungsi dari sel tersebut.siklik AMP menyebabkan aktivasi enzim-enzim protein
kinase yang terlibat dalam proses fosforilasi pada sintesis protein dalam
sel.siklik AMP mempengaruhi kecepatan proses ini.metabolisme siklik AMP
menjadi 5,AMP dikatalisis oleh enzim fosfodiesterase yang spesifik.dengan
demikian zat-zat yang menghambat enzim fosfodiesterase dapat menyebabkan
timbulnya efek mirip hormon.
2.4 Hormon Reproduksi Pada Wanita
2.4.1 FSH (Follicle Stimulatting Hormon)
FSH adalah hormon yang disekresi oleh kelenjar hipofisis pada pria dan
wanita. Ini adalah salah satu hormone yang paling penting karena bertanggung
jawab atas masa pubertas dan juga di perluka untuk reproduksi pada manusia.
Hormone ini merupakan tindakan yang berbeda pada pria dan wanita.

13

Pada pria FSH dihasilkan juga oleh kelenjar hipofisis anterior, hormon ini
berfungsi terhadap sel-sel sertoli.
1. Tingkat FSH rendah
Biasanya disebabkan oleh defisiensi gonadotropin akibat tekanan tumor
hipofisis dari jenis sel penghasil hormon lain terhadap sel penghasil gonadotropin. Sekresi berlebih hormon kelenjar target, estrogen, progresteron atau
testosteron juga dapat bekerja dengan cara umpan balik negative sehingga
menyebabkan defisiensi gonadotropin. Akhirnya, hipotalamus menurunkan
sekresi gonadotropin-releasing hormone selama periode stress fisik, obesitas
atau trauma emosional.
Dalam beberapa kasus, penurunan FSH menyebabkan kemandulan.
Namun, kita tidak dapat menghubungkan tingkat FSH rendah untuk infertilisasi
secara langsung. Tingkat FSH lebih rendah pada wanita dapat menyebabkan
masalah delam siklus menstruasi yang teratur. Dalam kasus pria mengarah
pada penurunan jumlah sperma yang dapat menyebabkan infertilitas menonjol.
1) Penyebab
Kerusakan kelenjar pituitary adalah penyebab paling umum dari penurunan
FSH pada pria dan wanita. Kelenjar pituitary hadir di otak, maka setiap
trauma atau kerusakan pada kelenjar ini seperti penyakit kanker otak, stroke,
dll, dapat menyebabkan kerusakan kelenjar ini & penurunan FSH. Retardasi
mental, sindrom turner, kista ovarium, meningitis ataupun yang kurus,
merokok dan stress yang berlebih juga meningkatakan ketidak seimbangan
dari FSH.
2) Gejala
Pada wanita, siklus mens yang tidak teratur adalah gejala yang paling
signifikan dari ketidak seimbangan FSH. Selain itu, berat badan berlebih,
keuntungan rambut dan pendalaman suara adalah gejala lain dari penurunan
FSH. Selama fase menopause, tingkat FSH pada wanita tertinggi, sedangkan
jika itu adalah rendah, wanita belum kedalam fase menopause. Disisi lain
peningkatan tinggi, ginekomastia dan penurunan jumlah rambut tubuh
adalah gejala rendah FSH pada pria.
3) Gambaran klinis
a. Aminore ( tidak adanya periode menstruasi), atofi vagina/ uterus serta
payudara pada wanita.
b. Atrofi testis dan penurunan pertumbuhab jenggot pada pria

14

c. Pasie yang mengalami hipogonadisme hipogonadotropik menunjukkan


penurunan kadar testosterone dan gangguan sperma togenesis
4) Pemeriksaan diagnostic
Pemeriksaan darah lengkap yang mengukur kadar estrogen, testosterone,
dan gonadotropin akan memungkinkan diagnosis kondisi dan lokasi di
tingkat SSP, ovarium atau testis.
5) Penatalaksanaan / pengobatan
a. Suntikan FSH untuk merangsang fungsi hormone ini arti fisial namun
suntikan FSH ini tidak bertanggung jawab untuk mengatasi infertilisasi.
b. Terapi penggantian hormone (HRT), terkenal terbaik mengobati ketidak
keseimbangan apapun.
c. Terapi testosterone , juga merupakan teknik yang efektif untuk
mengobati ketidak seimbangan hormone pada pria.
d. Pembedahan apabila terdapat tumor
e. Reduksi stress , kenaikan berat badan atau penurunan berat badan.
2. Tingkat FSH tinggi
Tingginya kadar FSH pada wanita dapat menyebabkan hilangnya fungsi
ovarium atau penurunan fungsi ovarium, bisa juga menandakan syndrome
ovariam polikistik atau dapat menunjukkan bahwa segera menopause. Semua
kondisi ini akan memiliki dampak negative pada kesuburan. Rendahnya tingkat
hormon dapat menunjukkan bahwa telur tidak diproduksi secara matang,
bahwa kelenjar pituitary tidak berfungsi dengan benar, bahwa ada tingkat
singnifikan terhadap stress atau bahwa orang tersebut dengan berat badan yang
menyebabkan masalah terjadi.
Kadar FSH terlalu tinggi atau terlalu rendah, itu bisa menandakan
masalah kesuburan untuk wanita yang dapat mencegah konsepsi atau
kehamilan untuk terjadi. Untuk wanita yang sudah menstruasi atau baligh,
tingkat FSH normal selama fase folukuler atau fase luteal harus berkisar antara
5-20 IU/L(International Unit/Liter). Tepat sebelum ovulasi selama puncak
pertengahan siklus, tingkat FSH harus antara 30-50 IU/L. jika seorang wanita
paska menopause, kadar FSHnya akan secara alami lebih tinggi, pada 50 IU/L
atau lebih.
2.4.2

LH (Luteineizing Hormon)
Pada wanita, pada saat menstruasi, FSH ini inisiat pertumbuhan folikel,

khususnya yang mempengaruhi sel-sel granulosa. Dengan kenaikan estrogen,


reseptor LH juga diekspresikan pada folikel yang jatuh menghasilkan peningkatan

15

jumlah estradiol. Akhirnya pada saat pematangan folikel, kenaikan estrogen


memimpin melalui antarmuka hipotalamus untuk efek "positif umpan balik",
sebuah rilis LH lebih dari 24 - untuk periode 48-jam. 'Ini' LH surge pemicu
ovulasi, sehingga tidak hanya melepaskan telur, tetapi juga memulai konversi sisa
folikel

menjadi

korpus

luteum

yang

menghasilkan

progesteron

untuk

mempersiapkan endometrium untuk kemungkinan implantasi. LH diperlukan


untuk mempertahankan fungsi luteal selama 2 minggu pertama. Dalam kasus
kehamilan, fungsi luteal akan lebih lanjut dipelihara oleh tindakan hCG (hormon
sangat mirip dengan LH) dari mendirikan kehamilan baru. LH mendukung sel
teka pada ovarium yang memberikan androgen dan prekursor hormon untuk
produksi estradiol.
1. Fungsi
a. Untuk memproduksi sperma, sel telur dan hormone sek
b. Untuk mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan sperma dan
sementum, pematangan sel telur, siklus menstruasi).
c. Megendalikan ciri seksual pria dan wanita (penyebaran rambut, tekstur dan
ketebalan, kulit pembentukan otot, suara dan bahkan mungkin sifat
kepribadian).
d. Menginduksi ovulasi pada wanita, sehingga penurunan kadar LH dapat
mencegah ovulasi. Hal ini akan mencegah kehamilan. Tingginya kadar LH
selama waktu yang salah dari siklus juga dapat berkontribusi pada
infertilitas, gangguan menstruasi dan ovulasi.
2. Kekurangan hormon
Kekurangan LH mengakibatkan luruhnya dinding rahim dan menyebabkan
menstruasi.
3. Kelebihan hormon
Kelebihan LH akan menyebabkan kuatnya dinding rahim yang dapat
menyebabkan telatnya menstruasi .
2.4.3

Hormon Estrogen
Hormon estrogen adalah salah satu hormone steroid kelamin, karena

mempunyai struktur kimia berintikan steroid yang secara fisiologik sebagian besar
diproduksi oleh kelenjar endokrin system reproduksi wanita. Pria juga
memproduksi hormone estrogen tetapi dalam jumlah yang jauh lebih sedikit.

16

Hal yang paling spesifik pada hormone ini oleh wanita usia subur ialah
sekresinya dari ovarium berlangsung secara siklik dan peranannya yang sangat
penting dalam mempersiapkan kehamilan.
Hormone ini juga berperan didalam proses perubahan habitus seorang
anak perempuan menjadi wanita dewasa, kemudian menjelang akhir masa
reproduksi produksinya mulai menurun dan sekresinya tidak lagi berupa siklik.
Pada wanita masa reproduksi, ekstradiol diproduksi sekitar 0,09-0,25 mg/
hari, estron 0,11-0,26 mg/hari. Kadar estradiol dalam darah sekitar 20-500 pg/ml
dan esron 50-400 pg/ml, sedangkan pada wanita masa menopause kadar estradiol
< 10 pg/ml, kadar estron <30 pg/ml, sebagai perbandingan diketahui kadar
estradiol pada pria berkisar antara 15-25 pg/ml dan kadar estron 40-75 pg/ml.
Kadar estradiol mencapai puncaknya pada saat 2 hari sebelum ovulasi
dengan kadar mencapai 150-400 pg/ml. setelah ovulasi kadar estradiol menurun,
untuk kemudian meningkat lagi sampai kira-kira hari ke-21, selanjutnya hormone
ini menurun lagi sampai akhir siklus.
Estrogen menstimulasi pertumbuhan, aliran darah, dan retensi air pada
organ seksual dan juga terlibat dalam penyebab kanker payudara dan kanker
endometrium.

Pada

hati,

menghasilkan

penurunan

estrogen
konsentrasi

meningkatkan
serum

dari

reseptor

lipoprotein,

kolesterol

low-density

lipoprotein. Pada tulisan lainnya, estrogen meningkatkan potensial koagulasi.


Pada saluran cerna, estrogen bisa sebagai pelindung melawan kanker kolon. Pada
penuaan kulit, estrogen meningkatkann turgor dan produksi kolagen serta
mengurangi kerutan.
1) Pada payudara
Unit lobuler saluran terminal jaringan payudara wanita muda sangat responsive
dengan estrogen. Pada jaringan payudara, estrogen menstimulasi pertumbuhan
dan differensiasi saluran epitalium, menginduksi aktivitass mitotic saluran selsel silindris, dan menstimulasi pertumbuhan jaringan penyambung. Estrogen
juga menghasilkan efek seperti histamine pada mikrosirkulasi payudara.
Densitas reseptor estrogen pada jaringan payudara sangat tinggi pada fase
folikuler dari siklus menstruasi dan menurun setelah ovulasi. Estrogen
menstimulasi pertumbuhan sel-sel kanker payudara. Pada wanita post
menopause dengan kanker payudara, konsentrasi estradiol tumor tinggi, karena
aromatisasi in situ, meskipun adanya konsentrasi estradiol serum yang rendah.
2) Pada system saraf pusat

17

Hipotesis aromatisasi otak mengajukan bahwa diferensiasi seksual pada otak


yaitu kemampuan estrogen untuk melepaskan sekresi gonadotropin pada
wanita tergantung pada konversi local androgen menjadi estrogen. Rata-rata
aromatisasi androgen menjadi estrogen pada otak rendah jika dibandingkan
dengan jaringann-jaringan lainnya, tetapi setidaknya, produksi ekstrogen local
dipercaya memiliki aksi penting. Salah satu contoh dari aksi sinergistis
estrogen ini dengan neurotrofins yang direfleksikan pada regulasi reseptor
resiprokal atau jalur-jalur sinyal berpasangan..
Pada kultur sel neuroblastoma manusia, estrogen memiliki efek neuroprotektif
dan mereduksi generasi peptidda beta-amiloid. Beberapa data epidemiologis
mendukung bahwa pada wanita post-menopause, defisiensi estrogen berkaitan
erat dengan penurunan fungsi kognitif dan meningkatkan resiko penyakit
Alzheimer. Bagaimanapun, pada uji terandomisasi, pemberian estrogen tidak
memiliki efek menguntungkan pada wanita yang menderita Alzheimer.
3) Pada pembuluh darah
Estrogen diduga menjadi agen-agen vasoprotektif alami. Reseptor estrogen
telah terdeteksi pada sel-sel otot polos arteri koroner dan sel-sel endometrium
pada berbagai tempat. Estrogen menyebabkan vasodilatasi jangka pendek
dengan meningkatkan pembentukan dan pelepasan nitrat oksida dan
prostasiklin pada sel-sel endothelial. Juga menurunkan tonus otot polos
vaskuler dengan pembukaan saluran kalsium spesifik melalui mekanisme yang
tergantung pada siklik guanosin monofosfat. Peranan protektif estrogen
melawan aterosklerosis didukung dengan penemuan bahwa pengobatan
estrogen menurunkan progesi aterosklerosis arteri koroner pada monyet yang
telah di oforektomi. Pada tingkat seluler, estrogen menghambat apoptosis selsel endothelial dan mempromosikan aktivitas angiogenisnya in vitro.
4) Pada tulang
Osteoklas dan osteoblas mengekspresikan reseptor estrogen dan merupakan
target langsung untuk estrogen, tetapi keseluruhan, estrogen diklasifikasikan
sebagai agen-agen antiresoptif. Estrogen secara langsung menghambat fungsi
osteoklas.

Defisiensi

estrogen

meningkatkan

produksi

interleukin-6,

interleukin-1, dan tumor nekrosis faktor pada osteoblas dan sel-sel stromal
turunan tulang lainnya. Faktor-faktor ini secara tidak langsung menstimulasi
diferensiasi osteoklas. Pada ekstrak tulang dari wanita postmenopause dengan

18

osteoporosis, konsentrasi interleukin-6 dan interleukin-I MRNA juga tinggi.


Defisiensi estrogendikenal untuk fraktur. Tetapi estrogen mengurangi
pengeroposan tulang dan mereduksi fraktur pada wanita dengan osteoporosis
dan selanjutnya tanpa kondisi ini untuk terapi.
Estrogen dalam tubuh memang sangat mempunyai banyak peranan penting
dalam system reproduksi, namun apabila kadar estrogen ini mengalami
penurunann atau berlebih dalam tubuh, maka akan terjadi gangguan sebagai
berikut :
a. Apabila kadar estrogen tubuh mengalami penurunan maka pada wanita akan
mengalami gangguan pada siklus mentruasi dan pada pria akan mengalami
gangguan pada pertumbuhan alat kelamin sekundernya.
b. Apabila kadar estrogen dalam tubuh mengalami kelebihan maka akan
terbentuknya FAM (Fibro Adenoma Mammae).
2.4.4 Hormon Progesterone
1. Fungsi
a. Siklus haid
1) Mengatur siklus menstruasi bersama dengan hormone estrogen melalui
feedback mekanisme terhadap FSH dan LH.
2) Mempertebal dinding endometrium untuk persiapan proses implantasi
jika terjadi fertilisasi antar ovum dan sperma.
b. Masa kehamilan
1) Ketersediaan progesterone dalam jumlah yang cukup pada masa awal
kehamilan sangat penting peranannya, terutama dalam menghambat
kontraksi uterus. Hal ini dibutuhkan untuk mempertahankan janin muda
yang baru berimplantasi di uterus agar tidak terjadi kelahiran premature.
2) Menurunkan daya seksual selama kehamilan trismester 1. Fungsi ini
dibutuhkan untuk mempertahankan kondisi janin karena keadaan janin
yang masih rentan terhadap benturan.
3) Membantu mempersiapkan payudaran untuk proses laktasi .
4) Meningkatkan suhu tubuh dan respirasi rate, sebagai bentuk penyesuaian
masa awal kehamilan .
5) Mengentalkan secret vagina, sebagai proteksi tambahan terhadap
kemungkinan infeksi.
2. Sumber progesterone
Selain progesterone sintetik seperti yang sering dtemukan dalam obatobatan, progesteron juga bisa didapatkan secara alami dengan mengkonsumsi

19

makanan yang mengandung progesterone. Makan tersebut antara lain vit-e


dosis 150 IU per hari, umbi umbian, kuning telur, susu sapi , daging ayam.
3. Penyebab kekurangan hormone progesteron adalah sebagai berikut
a. Stress
Aktivitas yang padat dan beban kerja yang berat dapat menimbulkan stress.
Hal ini memicu terhentinya produksi hormon progesterone sehingga
menyebabkan terjadinya kekurangan progesterone.
b. Diet
Pola makan sehari-hari juga memberikan kontribusi dalam ketidakseimbangan hormone. Hal ini terjadi karena kebiasaan mengkonsumsi makanan
yang secara tidak langsung mengandug estrogen, seperti daging ayam, sapi
serta babi yang diternakkan yang diberikan makanan tambahan berupa
hormone estrogen demi mempercepat pertumbuhannya.
c. Kontrasepsi
Terlalu banyak mengkonsumsi pil kontrasepsi menggunakan progestin
sebagai terapi pengganti hormone. Progestin memiliki sifat yang tidak sama
dengan progesterone alami, sehingga hanya akan memicu meningkatnya
kadar hormone estrogen di dalam tubuh.
d. Lingkungan
Tanpa disadari tubuh kita sehari-hari telah banyak menerima paparan
estrogen sintesis seperti yang terkandung didalam detergen, pestisida serta
berbagai macam produk perawatan kecantikan. Stimulus paparan yang
terjadi secara terus meneruus ini memberikan dampak negative terhadap
reseptor estrogen dalam tubuh, sehinngga menyebabkan ketidakseimbangan
hormone yang mengacu pada keadaan estrogen dominan.
Efek kekurangan hormone progesterone adalah sebagai berikut :
a. Pengaruh umum
1) Terganggunya proses menstruasi
2) Nyeri berlebihan selama siklus menstruasi
3) Tidak terjadi ovulasi
4) Meningkatkan resiko keguguran
5) Meningkatnya stress dan rasa tidak nyama selama kehamilan trimester I
6) Gangguan tidur
7) Menurunnya daya ingat
8) Keringnya mukosa vagina
9) Nyeri sendi dan infeksi saluran kencing
b. Pasca persalinan
1) Depresi

20

Selama hamil kadar progesterone selalu terjaga karena tubuh terus


menerus menghasilkan hormone ini melalui plasenta. Setelah melahirkan,
plasenta berhenti memproduksi sehingga kadar progesterone mendadak
turun. Penurunan kadar progesterone ini juga berkaitan dengan terjadinya
depresi saat melahirkan (postpartum deppession).
2) Retensi cairan
Retensi atau penumpukan cairan sering terjadi setelah melahirkan,
sebagai akibat dari berkurangnya kadar progesterone. Biasanya kondisi
ini ditandai dengan pembengkakan (edema) terutama dibagian kaki dan
tangan. Hal ini terjadi karena pada siklus normal, progesterone juga
berfungsi sebagai diuretic. Oleh progesterone, kelebihan cairan yang
terdapat dibeberapa jaringan tubuh akan dikeluarkan melalui urine.
3) Siklus mentruasi yang tidak teratur
Dalam siklus yang mentruasi yang normal, mentruasi terjadi ketika kadar
progesterone mendadak turun sebagai sinyal bagi dinding rahim untuk
luruh. Kekurangan progesterone menyebabkan dinding rahim tidak luruh
tepat pada waktunya, karena perubahan komposisi hormonal tidak terjadi
secara drastic.
Gangguan pada siklus mentruasi merupakkan keluhan yang paling sering
dialami oleh ibuu setelah melahirkan. Setelah kadar hormon progesteron
belum normal, produksi ASI juga dituding sebagai pemicunya.
4. Penyebab kelebihan hormonprogesterone
Penyebab kelebihan hormone progesterone ini disebabkan karena over
supplay konsumsi suplemen serta obat-obatan yang mengandung progesterone
dalam dosis yang tingi tidak sesuai kebutuhan. Kelebihan progesterone ini
ditunjukkan dengan tanda gejala :
a. Pasien tampak kelelahan
b. Kehilangan gairah seksual
c. Ketidakstabilan emosi
d. Kembung dan nafsu makan berkurang
e. Sikluss menstruasi tidak teratur
5. Terapi
a. Penyakit
1) Trauma kepala berat
Progesterone mempunyai kemampuan untuk meningkatkan normal
neuron otak serta memiliki efek protektif terhadap jaringan otak yang
rusak. Sehingga progesterone dapat menurunkan kematian pada pasien

21

trauma kepala berat. Hal ini memungkinkan progresteron menjadi terapi


lini pertama pada kasus trauma kepala.
2) Membantu proses penyembuhan
Progesterone mampu membantu proses penyembuhan terutama pada
penderita multiplesklerosi . progesterone bekerja denagn mengatur fungsi
kolagen saraf dan serabut myelin.
3) Mampu menurunkan resiko kanker rahim dan payudara
Saat masa laktasi, kadar hormone progesterone dalam tubuh meningkat,
oleh karena itu wanita yang menyusui selama kurang dari 6 bulan
berturut-turut serta wanita yang telah hamil beberapa kali, akan
mengurangi resiko kanker payudara. Sedangkan pada rahim, progesteron
bekerja mencegah terjadinya kanker rahim dengan mengatur efek
paparan estrogen dalam rahim.
4) Reproduksi
Progesteron juga dapat digunakan sebagai salah satu pilihan penggunaan
kontrasepsi, terutama kontrasepsi hormonal.
Berikut pilihan kontrasepsi hormonal dengan progesterone, yaitu :
a. Kontrasepsi oral : pop (progesterone only pill)
b. 2 kali suntikan: 3 bulan progesterone only
c. Mengontrol perdarahan anuvolasi
Atau dapat disimpulkan penatalkasaanaan pada gangguan progesterone
adalah sebagai berikut :
1) Kelebihan
Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek buruk kelebihan
progesterone adalah meninjau kembali jenis, dosis serta lama pemberian
terapi progesterone dan menyesuaikannya dengan kebutuhan pasien.
2) Kekurangan
Untuk mengatasi kekurangan progesterone, selain dengan mengkonsumsi
progesteron tambahan, adalah dengan melakukan koreksi dominan
estrogen, sehinngga dapat mengembalikan keseimbangan hormon.
2.4.5 Hormon Prolaktin
Prolaktin merupakan hasil produksi utama kelenjar hipofisis yang
disintesis dan diekskresi oleh sel-sel laktotrof dari kelenjar hipofisis anterior.
Prolaktin juga dihasilkan diluar hipofisis, yaitu oleh kelenjar mammae, plasenta,
uterus dan limfosit T. Pada kehamilan, prolaktin juga disekresi oleh sel stroma

22

endometrium desidualis. Fungsi utama prolaktin adalah memicu perkembangan


payudara saat hamil serta merangsang dan mempertahankan proses laktasi.
Secara tidak langsung prolaktin turut mengatur sekresi hormone hipofisis
yang berperan pada fungsi gonad, termasuk hormone LH dan FSH. Hal ini adalah
karena prolaktin dapat berkaitan dengan reseptor spesifik di gonad selain dari sel
limfoid, dan hepar. Sekresi prolaktin bersifat pulsatil, dalam 24 jam terjadi 40 kali
pengeluaran. Prolaktin akan meningkat pada saat tidur, stress, kehamilan dan saat
dilakukan stimulasi pada dinding dada. Nilai prolaktin puas normal umumnya
kurang dari 5-288 ng/mL.
Hormone prolaktin adalah hormone yang dikeluarkan oleh kelenjar
pituitary atau kelenjar hipofisis bagian anterior (depan). Hormone ini pada lakilaki dan perempuan. Prolaktin banyak terdapat pada ibu yang sedang menyusui,
karena ini adalah hormone pentinng yang merangsang kelenjar susu untuk
memproduksi susu, sehingga pada saat diperlukan siap berfungsi. Hormone ini
juga diproduksi oleh plasenta.
Fungsi hormone prolaktin adalah sebagai berikut :
1. Berperan dalam pembesaran alveoli dalam kehamilan
2. Mempengaruhhi inisiasi kelenjar susu dan mempertahankan laktasi
3. Menstimulasi sel di dalam alveoli untuk memproduksi ASI
4. Hormone inni juga mengatur metabolisme pada ibu, sehingga kebutuhan zat
oleh tubuh ibu dapat dikurangi dan dialirkan ke janin
Keluarnya hormon prolaktin, menstimulasi sel di dalam alveoli untuk
memproduksi ASI dan hormon ini juga keluar dari ASI itu sendiri. Ketika bayi
menyusu, rangsangan sensorik itu dikirim ke otak. Otak kemudian bereaksi
mengeluarkan hormon prolaktin yang masuk ke dalam aliran darah menuju
kembali ke paudara. Hormone prolaktin merangsang sel-sel pembuat susu untuk
bekerja dan memproduksi susu.
Sel-sel pembuat susu sesungguhnya tidak langsung bekerja ketika bayi
menyusu. Sebagian besar hormone prolaktin berada dalam darah selama kurang
lebihh 30 menit, setelah proses menyusui. Jadi setelah proses menyusu selesai,
barulah sebagian besar hormone prolaktin sampai di payudara dan merangsang
sel-sel pembuat susu untuk bekerja. Jadi, hormone prolaktin bekerja untuk
memproduksi susu berikutnya. Susu yang disedot/dihisap bbayi saat ini, sudah
disediakan di payudara, di Sinus Laktiferus.

23

2.4.6

Hormon Oksitosin
Oksitosin adalah suatu hormone yang diproduksi di hipotalamus dan

diangkut ewat aliran aksoplasmik ke hipofisis posterior yang jika mendapatkan


stimulasi yang tepathormon ini akan dilepas kedalam darah. Hormon ini diberi
nama oksitosin berdasarkan efek fisiologisnya yakni percepatan proses persalinan
dengan merangsang kontraksi otot polos uterus. Peranan fisiologik lain yang
dimiliki oleh hormone ini adalah meningkatkan ejeksi ASI dari kelenjar mammae.
Dalam tubuh orang normal, hormone diproduksi dalam jumlas sesuai
kebutuhan. Jadi dapat dipastikan kadarnya tentu akan meningkat secara normal
pada ibu yang akan melahirkan dan menyusui. Pada tubuh manusia oksitosin
dibuat oleh sel-sel saraf khusus di regio tertentu di otak. Hormone ini ternyata
mudah dihancurkan oleh saluran pencernaan.
Estrogen juga berperan penting didalam produksi oksitosin, karena
estrogen yang merangsang produksi oksitosin sedangkan progesterone bekerja
menghambat produksi oksitosin. Selain di hipotalamus, oksitosin juga di sintesis
di kalenjar gonad, plasenta dan uterus mulai sejak kehamilan 32 minggu dan
seterusnya. Konsentrasi oksitosin dan juga aktivvitas uterus akan meningkat pada
malam hari.
Pelepasan oksitosin endogenus ditingkatkan oleh proses sebagai berikut :
1. Persalinan
2. Stimulasi serviks, vagina dan payudara
3. Estrogen yang beredar dalam tubuh
4. Peningkatan osmolaritas/konsentrasi plasma
5. Volume cairan yang rendah dalam sirkulasi darah
6. Stress, disebabkan oleh tangisan bayi akan menstimulasi pengeluaran ASI
Pelepasan oksitosin disupresi oleh :
1.
2.
3.
4.

Alcohol
Relaksin
Penurunan osmolaritas/konsentrasi plasma
Volume cairan yang tinggi dalam sirkulasi darah
Mekanisme kerja dari hormone oksitosin adalah sebagai berikut :

1. Pada otot polos uterus


Hormon ini menyebabkan kontraksi otot polos uterus sehingga digunakan
dalam dosis farmakologik untuk menginduksi persalinan. Sebelum bayi lahir
pada proses persalinan yang timbul spontan ternyata rahim sangat peka
terhadap oksitosin. Dengan dosis beberapa miliunit permenit intravena, rahim
yang hamil sudah berkontraksi demikian kuat sehingga seakan-akan dapat

24

membunuhh janin yang ada didalamnya atau merobek rahim itu sendiri atau
keduanya.
Kehamilan akan berlangsung dengan jumlah hari yang sudah ditentukan untuk
masing-masing spesies tetapii faktor yang menyebabkan berakhirnya suatu
kehamilan masih belum diketahui.
2. Pada kelenjar mammae
Fungsi fisiologik lain yang kemungkinan besar dimiliki oleh oksitosin adalah
merangsang kontraksi sel mioepitel yang mengelilingi mammae, fungsi
fisiologik ini meningkatkan gerakan ASI kedalam duktus alveolaris dan
memungkinkan terjadinya ejeksi ASI.
3. Pada ginjal
ADH dan oksitosin disekresikan secara terpisah kedalam darah bersama
neurofisinnya. Kedua hormone ini beredar dalam bentuk tak terikat dengan
protein dan mempunyai waktu paruh plasma yang sangat pendek yaitu berkisar
2-4 menit. Oksitosin mempunyai struktur kimia yang sangat mirip dengan
vasopressin/ADH.
Salah satu efek penting yang tidak diinginkan pada oksitosin adalah anti
diuresisyang terutama disebabkan oleh reabsorbsi air. Abdul karim assali (1961)
menunjukkan dengan jelas bahwa pada wanita hamil maupun tidak hamil
oksitoaia mempunyai aktivitas anti dieresis. Pada wanita yang mengalami dieresis
sebagai akibat pemberian air, apabila diberikan infuse dengan 20 miliunit
oksitosin permenit, biasanya akan mengakibatkan air seni menurun. Kalo dosis
ditingkatkan menjadi 40 miliunit permenit, produksi air seni menjadi sangat turun.
Dengan dosis sama apabila diberikan dalam cairan dextrose tanpa elektrolit dalam
volume besar akan dapat menimbulkan intoksikasi air. Pada umumnya pemberian
oksitosin dalam dosis yang relative tinggi dalam jangka waktu yang agak lama
maka lebih baik meningkatkan konsentrasi hormone ini dari pada menambah
jumlah cairan dengan konsentrasi hormone yang rendah. Efek anti diuresis
pemberian oksitosin intravena hilang dalam waktu beberapa menit setelah infuse
dihentikan. Pemberian oksitosin IM dengan dosis 5-10 unit tiap 15-30 menit juga
menimbulkan antidiuresis tetapi kemungkinan keracunan air tidak terlalu besar
karena tidak disertakan pemberian cairan tanpa elektrolit dalam jumlah besar.
2.5 Jenis-Jenis Penghambat Hormon Reproduksi
2.5.1 Antiestrogen

25

Antiestrogen adalah senyawa yang mampu meniadakan sebagian atau


seluruh kerja dari estrogen. Adapun jenis antiestrogen meliputi:
1. Klonifen
Klonifen suatu antiestrogen bersifat antagonis murni pada semua
jaringan. Pada jaringan klonifen terikat pada ligand/ dinding tockhet akan
menghambat aktifitas glikoprotein dari beberapa penelitian telah terbukti
bahwa klonifen dapat meningkatkan amplitido sekresi LH dan FSH tanpa
mempengaruhi sekresinya yang umumnya bersifat pulsatif. Ini menandakan
bahwa klonifen bekerja pada hipofisis anterior untuk menghambat umpan balik
terhadap sekresi gonadotropin. Karena preparat ini di indikasikan untuk
infertilitas wanita. Pada pria pernah di gunakan juga tetapi, penggunaan klinik
untuk infertilitas pria masih membutuhkan banyak uji klinik.
Pemberian klonifen sitrat oral diabsorbsi di saluran cerna, metabolismenya di hepar masa paruhnya panjang serkitar 5-7 hari. Dosis untuk infertilitas
wanita adalah 1-2x50 mg dimulai pada hari ke 5 perdarahan haid selama 7 hari.
Efek samping yang sering timbul pada pemakaian jangka panjang kista
ovarium, rasa kembung, mual, muntah, gangguan penglihatan, & sakit kepala.
Efek samping akan menghilang bila pemakaian di hentikan.
Mekanisme kerjanya adalah meningkatkan pembebasan hormon GnRH
dengan mempengaruhi umpan balik estrogen pada hipotalamus dan hipofisis
akibat blokade reseptor sehingga LH/FSH yang dibutuhkan untuk menstimulasi
pematangan ovarium tinggi terus. Nama dagang: Profertil, Provula, Ofertil,dll.
2. Tamoksifen
Preparat ini merupakan golongan trifeniletilen yang berasal dari inti
stilden seperti dietil stilbestrol. Tamoksifen berefek anti estogenik di kelenjar
mamae

dan

agonis

estrogen

ditulan

dan

endometrium.

Tamoksifen

mengantagonis estrogen di reseptor jaringan. Pada wanita premenopause yang


sehat dapat menurunkan kadar prolaktin mungkin karena meniadakan efek
hambatan estrogen terhadap prolaktin di hipofisis. Di klinik di gunakan sebagai
terapi ajupan kanker mamae stadiuym awal atau lanjut. Efek samping antara
lain mual, trombosis, dan dapat meningkatkan resiko kanker endometrium.

26

Tamoksifen berpengaruh

pada

Pertumbuhan

payudara

normal

dirangsang oleh estrogen,sehingga pada kanker payudara. Peningkatan atau


penurunan estrogen dapat memicu terjadinya kanker payudara. Mekanisme
kerja Tamoksifen (Obat Antiestrogen) adalah bersaing untuk mengikat reseptor
estrogen dan digunakan untuk pengobatan kanker payudara yang telah lanjut
pada wanita pasca menopause, Indikasi : pengobatan kanker payudara
3. Raloksifen
Raloksifen merupakan hormon nonsteroid yang bekerja sebagai agonis
dan antagonis. Variasi efek ini di duga karena adanya variasi reseptor estrogen
dan jumlahnya di jaringan yang berbeda bersifat antagonis estrogen di jaringan
uterus dan kelenjar mamae karena adanya rantai samping. Efek sampingnya
adalah gangguan saluran cerna, hipersensifitas, dan gangguan reaksi kulit.
2.5.2 Antiprogestin
Fungsi progestin dalam perkembangan sekresi endometrium, sehingga
dapat menampung implantasi embrio yang baru terbentuk dan fungsinya untuk
mengurangi kontraksi. Macam-macam antiprogestin;
1. Miferiston
Miferiston adalah salah satu obat antiprogesti (antagonis progestin)
dengan aktivitas agonis parsial. Kegunaan miferiston untuk kontrasepsi sebulan
sekali selama fase pertengahan luteal siklus haid jika progesteron normal
tinggi. Dan digunakan pada abortus tidak lengkap sehingga jika diberikan pada
awal kehamilan menyebabkan abortus.
Selain itu efek samping miferiston adalah perdarahan uterus dan abortus
tak lengkap sehingga diberikan misoprostol oral setelah pemberian dosis
tunggal oral mifepriston, efektif mengakhiri kehamilan.
Mekanisme kerja Miferiston adalah memblokir reseptor progestin
sehingga progestin tidak dapat melaksanakan fungsinya dalam perkembangan
endometrium dan mengurangi kontraksi uterus. Jadi Miferiston menghambat
perkambangan endometrium dan meningkatkan kontraksi uterus.
2.5.3. Antiandrogen

27

Antiandrogen menghambat kerja hormonal pria dengan mempengaruhi


sintesa androgen atau menghambat reseptornya. Misalnya, pada dosis tinggi, antifungal, ketokonazol menghambat beberapa enzim sitokrom P-450 yang terlibat
dalam sintesa steroid. Finasterid sepeti steroid yang baru-baru ini disetujui untuk
pengobatan

hipertrofi

prostat

jinak

(BPH)

menghambat

5--reduktase

mengakibatkan pegurangan ukuran prostat. Selain itu siproteron untuk pengobatan


hirsutisme pada perempuan dan flutamid untuk karsinoma prostat pada pria.

Anda mungkin juga menyukai