Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat-NYA, yang mana telah
memberikan kesehatan dan kesempatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Biokimia ini dengan judul KATABOLISME OF FATTY ACID AND LIPID ini dengan
baik. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas dari Ibu. Kami menyadari bahwa dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan ilmu dan kemampuan
yang kami miliki. Oleh sebab dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk tercapainya kesempurnaan dari makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberi ilmu pengetahuan maupun wawasan yang
lebih bagi para pembacanya, khususnya mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian prodi Ilmu dan
Teknologi Pangan

Malang, November 2014

Penulis

Page | 1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................2
BAB I. PENDAHULUAN ..........................................................................................3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................3
1.3 Tujuan .....................................................................................................................3
BAB 2. PEMBAHASAN .............................................................................................4
2.1 Pengertian Lipid ......................................................................................................4
2.2 Metabolisme Lipid ..................................................................................................6
2.3 Beta Oksidasi Asam lemak Jenuh ...........................................................................8
2.4 Perhitungan ATP ...................................................................................................13
BAB 3. PENUTUP ....................................................................................................16
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................16
3.2 Saran ....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................17

Page | 2

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Lipid merupakan senyawa organik yang sukar larut dalam air tetapi dapat larut dalam pelarut
organik non-polar seperti eter, benzena, kloroform. Dalam tubuh manusia lipid berfungsi sebagai
komponen struktur membrane sel, sebagai bentuk penyimpanan energy, sebagai bahan bakar
metabolik dan sebagai agen pengemulsi. Katabolisme asam lemak terjadi di dalam mitokondria
melalui proses yang dikenal sebagai Oksidasi-. Dalam proses ini fragmen dua-karbon berturutturut dikeluarkan dari asam lemak dalam bentuk asetil KoA.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian lipid?
2. Bagaimana proses metabolisme lipid?
3. Apa yang dimaksud beta oksidasi asam lemak jenuh?
4. Bagaimana perhitungan ATP dari hasil akhir oksidasi beta?

1.3 Tujuan

Setelah mempelajari makalah ini dapat mengetahui dan menjelaskan mengenai:


1. Proses metabolism lipid
2. Beta oksidasi asam lemak jenuh
3. Perhitungan hasil akhir oksidasi beta

Page | 3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lipid


Lipid merupakan senyawa organik yang sukar larut dalam air tetapi dapat larut dalam pelarut
organik non-polar seperti eter, benzena, kloroform.
Ada beberapa fungsi lipid diantaranya:
a. Sebagai komponen struktural membran sel
b. Sebagai cadangan energi
c. Sebagai bahan bakar metabolik
d. Sebagai hormone dan vitamin
Beberapa jenis lipid, yaitu:
Sifat-sifat Lipid

Tidak larut dalam air

Larut dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, dan benzena

Jenis-jenis Lipid
Terdapat beberapa jenis lipid yaitu:
a.

Asam lemak

Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus umum dari asam
lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau

CnH2n+1-COOH

Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam lemak
yaitu:
1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)
Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap

2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)


Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap

Page | 4

b.

Gliserida netral (lemak netral)

Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari gliserida netral
adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan
dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam
lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika
berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi
penting dari sumber lipid.

c.

Fosfogliserida (fosfolipid)

Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat mengganti salah satu
rantai asam lemak.
Penggunaan fosfogliserida adalah:
1. Sebagai komponen penyusun membran sel
2. Sebagi agen emulsi

d.

Lipid kompleks

Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. Contoh penting dari lipid
kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.

Page | 5

e.

Lipid non gliserida

Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung dengan molekul-molekul
non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah sfingolipid, steroid, kolesterol dan malam.

2.2 Metabolisme Lipid


Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid
(ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah
asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Sebagian besar
asam lemak dan monogliserida tidak larut dalam air, oleh karena itu diangkut dan dilepaskan
dalam sel epitel usus. Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi
trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Kilomikron ini
kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa. Di dalam sel-sel hati dan jaringan
adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asamasam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Secara
ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan gliserol. Jika
sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu
membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang.
Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi.
Proses oksidasi asam lemak inilah yang dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA.

Katabolisme Gliserol
Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi sumber energi. Gliserol ini
selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis. Pada tahap awal,
gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP membentuk gliserol 3-fosfat. Selanjutnya senyawa
ini masuk ke dalam rantai respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat, suatu produk antara
dalam jalur glikolisis.

Langkah-langkah dari katabolisme gliserol adalah sebagai berikut:


Gliserol masuk ke jalur glikolisis. Gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP membentuk
gliserol 3-fosfat.
Page | 6

Gliserol 3-fosfat masuk ke rantai respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat, suatu
produk antara dalam jalur glikolisis.

Kemudian Dihidroksi aseton fosfat mengalami isomerisasi menjadi D-gliseroldehid 3 P

Page | 7

2.3 Beta Oksidasi Asam lemak Jenuh

Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak mengandung ikatan rangkap dalam
strukturnya. Karena hampir semua asam lemak dari jaringan hewan memiliki jumlah atom
karbon genap, telah lama dipikirkan bahwa asam lemak disintesa dan didegradasi oleh
penambahan atau pengurangan potongan-potongan dua karbon. Misalkan, oksidasi asam palmitat
yang mempunyai 16 atom karbon akan menghasilkan 8 unit asetil KoA tetapi hanya memerlukan
7 siklus oksidasi Beta. Satu urutan oksidasi beta menghasilkan 1 mol asetil KoA dan memberi 5
mol ATP kepada sel. Tiap mol asetil KoA, bila dioksidasi dalam siklus Krebs menjadi CO2 dan
H2O, memberi tambahan ikatan fosfat energi tinggi kepada sel yang ekivalen dengan 12
mol ATP.

Tahap pengaktifan asam lemak yaitu

Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang. Asam lemak rantai
panjang ini tidak bisa langsung masuk kedalam mitokondria sehingga harus diaktifkan dulu agar
dapat masuk ke dalam mitokondria dengan bantuan senyawa karnitin. Berikut adalah mekanisme
transportasi asam lemak trans membrane mitokondria melalui mekanisme penngangkutan
karnitin.

Langkah-langkah masuknya asil KoA ke dalam mitokondria dijelaskan sebagai


berikut:
1. Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir oleh enzim
tiokinase.
2. Setelah menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim karnitin palmitoil
transferase I yang terdapat pada membran eksterna mitokondria menjadi asil karnitin. Setelah
menjadi asil karnitin, barulah senyawa tersebut bisa menembus membran interna mitokondria.
3. Pada membran interna mitokondria terdapat enzim karnitin asil karnitin translokase yang
bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke dalam dan karnitin keluar.

Page | 8

4. Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi dengan KoA dengan
dikatalisir oleh enzim karnitin palmitoiltransferase II yang ada di membran interna mitokondria
menjadi Asil Koa dan karnitin dibebaskan.
5. Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk dalam proses oksidasi
beta. Setelah itu asam lemak masuk dalam oksidasi beta.

Page | 9

Oksidasi asam lemak


Bagian pertama oksidasi asam lemak jenuh memiliki empat tahap, yakni:

Tahap dehidrogenasi pertama

Setelah ester asil lemak KoA jenuh masuk ke dalam matriks, molekul itu mengalami
dehidrogenasi enzimatik pada atom karbon dan (atom karbon 2 dan 3) untuk membentuk
ikatan ganda pada rantai karbon dan menghasilkan suatu trans-2 -enoil-KoA sebagai produk.
Dalam tahap yang dikatalisa oleh dehidrogenase asil-KoA, yaitu enzim yang mengandung FAD
sebagai gugus prostetik
Asil lemak-S-KoA + E-FAD trans-2 -enoil-S-KoA + E-FADH2

Tahap hidrasi

Pada tahap kedua dari siklus oksidasi asam lemak, air ditambahkan pada ikatan ganda trans-2 enoil-KoA untuk membentuk l stereoisomer -hidroksiasil-KoA yang ditunjukkan oleh 3
hidroksiasil-KoA yang dikatalisis oleh enoil-KoA hidratase.
trans-2 -enoil-S-KoA + H2O L-3-hidroksiasil-S-KoA

Page | 10

Tahap dehidrogenase kedua

Pada tahap ketiga siklus oksidasi asam lemak ini L-3-hidroksiasil-S-KoA didehidrogenasi
membentuk 3-ketosil-KoA oleh kerja 3-hidroksiasil-KoA dehidrogenase dan NAD+ sebagai
penerima electron spesifik.
L-3-hidroksiasil-S-KoA + NAD+ 3-ketosil-S-KoA + NADH + H+

Tahap tiolisis

Tahap keempat dan terakhir dari siklus oksidasi asam lemak jenuh dikatalisis oleh asetil-KoA
asetiltransferase (tiolase) yang melangsungkan reaksi 3-ketoasil-KoA dengan molekul dari KoASH bebas untuk membebaskan potongan 2 karbon karboksil terminal dari asam lemak asalnya,
sebagai asetil-KoA, dan produk sisanya, yaitu ester KoA dari asam lemak semula yang sekarang
diperkecil dengan dua atom karbon.
3-ketosil-S-KoA + KoA-SH asil lemak s KoA yang diperpendek + asetil-sKoA

Page | 11

Bagian kedua asam lemak jenuh


Asetil-KoA yang dihasilkan oleh babak pertama oksidasi beta ini selanjutnya
akan masuk siklus asam sitrat.

Asetil KoA dioksidasi melalui siklus asam sitrat atau siklus krebs
Reaksi-reaksi dalam siklus asam sitrat:
1) Sitrat sintase , mengkatalis kondensasi asetil KoA dengan oksaloasetat untuk membentuk
sitrat.
2) Akonitase , mengkatalis perubahan asam sitrat menjadi isositrat secara reversibel.
3) Isositrat hidrogenase , mendekarboksilasi isositrat menjadi alfaketoglutarat secara oksidatif.
Dalam proses ini NAD+ doreduksi menjadi NADH dan CO2 dilepaskan.
4) Alfa-ketoglutarat dehidrogenas e , menghasilkan suksinil KoA dan KoA. NAD+ yang lain pun
direduksi menjadi NADH dan CO2 dilepaskan.
5) Suksinil KoA sintesa , mengubah suksinil KoA menjadi suksinat.
6) Suksinat dehidrogenase , mengoksidasi suksinat menjadi fumarat. Enzim ini memindahkan
dua atom H ke FAD untuk membentuk FADH2.
7) Fumarat hidratase , menghidrasi fumarat menjadi malat.
8) Malat dehidrogenase , membentuk oksaloasetat dan satu lagi dari malat.

Page | 12

2.4 Perhitungan ATP

Babak pertama Oksidasi Asam Lemak

Menghasilkan Asetil- KoA dan ATP

Satu molekul asetil-KoA dan dua pasang atom hidrogen dipindahkan dari asil lemak-KoA
berantai panjang yang masuk ke tahap ini, sehingga rantainya diperpendek denagn 2 atom
karbon. Persamaan bagi satu tahap, dimulai dengan ester KoA asam palmitat (16 atom ) adalah
Palmitoil-S-KoA + KoA-SH + FAD + NAD+ + H2O
Meristoil-S-KoA + asetil-A-KoA + FADH2 + NADH + H+
Setelah pemindahan satu unit asetil-KoA dari palmitoil-KoA, kita berhadapan dengan ester KoA
asam lemak yang telah diperpendek, yaitu asam miristat 14 karbon. Miristoil KoA ini sekarang
dapat masuk ke dalam siklus oksidasi asam lemak dan mengalami rangkaian empat reaksi
selanjutnya, yang sama dengan rangkaian pertama, menghasilkan molekul asetil-KoA kedua dan
lauril-KoA, yaitu ester KoA dari asam lemak homolog 12-karbon, asam laurat. Bersama-samaa,
ketujuh lintasan yang melalui siklus Oksidasi asam lemak diperlukan untuk mengoksidasi satu
molekul palmitoil-KoA untuk menghasilkan delapan molekul asetil-KoA:
Palmitoil-S-KoA + 7KoA-SH + 7FAD + 7NAD+ + 7H2O
8 asetil-S-KoA + 7FADH2 + 7NADH + 7H+
Setiap molekul FADH2 yang terbentuk selama oksidasi asam lemak memberikan sepasang
elektron ke ubikuinon pada rantai respirasi, dan ada dua molekul ATP yang dihasilkan dari ADP
dan fosfat selama terjadinya transport pasangan elektron ke oksigen dan fosforilasi oksidatif
yang berkaitan dengan itu. Serupa dengan hal tersebut, setiap molekul NADH yang terbentuk
memindahkan sepasang elektron ke NADH dehidrogenase mitokondria, transport selanjutnya
dari setiap pasang elektron menuju oksigen mengakibatkan pembentukan tiga molekul ATP dari
ADP dan fosfat.
Jadi, lima molekul ATP dibentuk per molekul asetil-KoA yang dipindahkan pada setiap lintas
yang melalui rangkaian ini, yang terjadi pada jaringan hewan, seperti hati atau jantung. Oleh
karena itu, kita dapat menuliskan persamaan keseluruhan bagi oksidasi palmitoil-KoA menjadi
delapan molekul asetil-KoA, termasuk transport elektron dan fosforilasi oksidatif:
Palmitoil-S-KoA + 7KoA-SH + 7O2 + 35Pi + 35ADP
8asetil-S-KoA + 35ATP + 42H2O (a)
Page | 13

Babak Kedua Oksidasi Asam Lemak, Asetil-KoA

Dioksidasi melalui Siklus Asam Sitrat

Asetil KoA yang dihasilkan dari oksidasi asam lemak tidak berbeda dengan asetil-KoA yang
dibentuk dari piruvat. Gugus asetilnya, pada akhirnya akan dioksidasi menjadi CO2 dan H2O
oleh lintas yang sama, yakni siklus asam sitrat.persamaan berikut ini menggambarkan neraca
keseimbangan babak kedua di dalam oksidasi asam lemak, yaitu oksidasi kedelapan molekul
asetil-KoA yang dibentuk dari palmitoil-KoA, dengan fosforilasi yang terjadi bersamaan dengan
itu:
8 asetil-S-KoA + 16 O2 + 96Pi + 96 ADP
8 KoA-SH + 96ATP + 104H2O + 16CO2 (b)
Dengan menggabungkan persamaan (a) dan (b) bagi babak pertama dan kedua oksidasi asam
lemak, kita memperoleh persamaan keseluruhan bagi oksidasi sempurna palmitoil-KoA menjadi
karbon dioksida dan air.
Palmitoil-S-KoA + 23O2 + 131Pi + 131ADP
KoA-SH + 131ATP + 16CO2 + 146H2O (c)
Atau dengan cara lain, dapat dirincikan sebagai berikut:
Asam palmitat yang mempunyai 16 atom karbon (C16H32O2), setelah diaktivasi dan ditransfer
oleh karnitin maka akan masuk ke mitokondria dan selanjutnya mengalami betaoksidasi asam
lemak dan masuk ke siklus krebs.
1. Palmitoil KoA akan membentuk asetil KoA dengan 7 kali beta-oksidasi, yaitu menghasilkan 7
FADH2 dan 7 NADH yang masing-masing setara dengan 2 ATP dan 3 ATP. Jadi, dalam beta
oksidasi asam lemak jenuh asam palmitat dihasilkan 35 ATP.
2. selanjutnya asetil KoA yang dihasilkan dari beta-oksidasi ini akan masuk ke dalam siklus
asam sitrat atau siklus krebs. Dimana dalam satu kali siklus asam sitrat ini, digunakan 1 mol
asetil KoA yang didapat dari hasil beta-oksidasi. Asetil KoA masuk ke siklus asam sitrat atau
siklus krebs, terbentuk 3 NADH yang setara denagn 9 ATP, 1 FADH2 yang setara dengan 2 ATP
dan 1 GTP yang setara denagn 1 ATP. Jadi, 1 mol asetil KoA menghasilkan 12 ATP. Oleh
karena aktivasi asam palmitat menghasilkan 8 asetil KoA maka perhitungannya menjadi:
dalam 8 mol asetil KoA,
NADH = 3 x 8 = 24 mol, maka 24 x 3 = 72 ATP
FADH2 = 1 X 8 = 8 mol, maka 8 x 2 = 16 ATP
Page | 14

GTP = 1 x 8 = 8 mol, maka 8 x 1 = 8 ATP


Jadi, (72 ATP + 16 ATP + 8 ATP) = 96 ATP
3 jumlah ATP yang dihasilkan dalam oksidasi asam palmitat adalah ATP
yang dihasilkan dari beta-oksidasi + ATP yang dihasilkan dari siklus asam
sitrat atau siklus krebs = 131 ATP.
Contoh dari perhitungan ATP adalah sebagai berikut:
Misalnya asam lemak dengan 10 atom C, diperlukan energi 2 ATP untuk aktivasi, energi yang
di hasilkan oleh oksidasi beta adalah 10/2 dikurangi 1, yaitu 4 kali oksidasi beta, berarti
hasilnya adalah 4 x 5 = 20 ATP. Karena asam lemak memiliki 10 atom C, maka asetil-KoA
yang terbentuk adalah 5 buah.
Setiap asetil-KoA yang masuk ke dalam siklus krebs menghasilkan 12 ATP, sehingga totalnya
adalah 5 X 12 ATP = 60 ATP. Dengan demikian sebuah asam lemak dengan 10 atom C, akan
dimetabolisir dengan hasil -2 ATP (untuk aktivasi) + 20 ATP (hasil oksidasi beta) + 60 ATP
(hasil siklus Krebs) = 78 ATP.

Page | 15

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Lipid merupakan senyawa organik yang sukar larut dalam air tetapi dapat larut dalam
pelarut organik non-polar seperti eter, benzena, kloroform.

Beta oksidasi asam lemak jenuh adalah Proses oksidasi asam lemak jenuh dan
menghasilkan asetil KoA.

Tahapan dari Oksidasi Asam Lemak adalah Aktivasi asam lemak, Transportasi kedalam
matrik mitokondria dan reaksi oksidasi

Reaksi oksidasi terdiri dari Dehidrogenasi tahap I, Hidratasi, Dehidrogenasi tahap II


dan Thiolisis

3.2. Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini agar kedepannya lebih baik
lagi.

Page | 16

DAFTAR PUSTAKA
Lehninger, L. Albert. 2007. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Montgomery, Rex. Dkk. 1991. Biokimia Jilid 2 Edisi keempat. Yogyakarta:


Universitas Gadjah Mada.

http://ginaangraeni10.wordpress.com/2010/05/23/beta-oksidasi-asam-lemak-jenuh

http://id.shvoong.com/exact-sciences/biokimia/1870394-oksidasi-asam-lemak-jenuh/

http://www.biology.arizona.edu\biochemistry, 2003.The Biology Project-Biochemistry

Page | 17

Anda mungkin juga menyukai