tahun dan merupakan tumbuhan jenis sayuran umbi yang biasanya berwarna
jingga atau putih dengan tekstur serupa kayu. Bagian yang dapat dimakan dari
wortel adalah bagian umbi atau akarnya. Wortel adalah tumbuhan biennial (siklus
hidup 12 - 24 bulan) yang menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk
tumbuhan tersebut berbunga pada tahun kedua. Batang bunga tumbuh setinggi
sekitar 1 m, dengan bunga berwarna putih.Wortel mempunyai batang daun basah
yang berupa sekumpulan pelepah (tangkai daun) yang muncul dari pangkal buah
bagian atas (umbi akar), mirip daun seledri.
Wortel (Daucus carota) mempunyai nilai kandungan Vitamin A yang tinggi
yaitu sebesar 12000 SI. Sementara komposisi kandungan unsur yang lain adalah
kalori sebesar 42 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,3 gram, hidrat arang 9,3 gram,
kalsium 39 miligram, fosfor 37 miligram, besi 0,8 miligram, vitamin B 1 0,06
miligram, dan vitamin C 6 miligram. Komposisi di atas diukur per 100 gram.
Wortel mengandung vitamin A yang tinggi. Vitamin A dan Beta karoten kadang kadang diresepkan untuk hal yang sama, karena beta karoten didalam tubuh
dikonversi menjadi vitamin A. Beta karoten sendiri termasuk dalam golongan
karotenoida dan telah diidentifikasi terdapat lebih dari 600 jenis karoten yang
berbeda. Antara lain yang cukup dikenal didunia kesehatan adalah karoten, lutein,
dan lycopen. Beta karoten merupakan bagian penting dari karoten. Jika tubuh
diberi asupan beta karoten maka tubuh akan membentuk vitamin A sesuai yang
diperlukan tubuh sehingga menyantap wortel menjadikan cara yang aman untuk
memperoleh vitamin A.
Tabel 1. Wortel Sebelum diolah
No
Jenis
pH
Kekerasan Warna
Wortel
5, 3
Keras
Dadu
2
Wortel
Chips
Oranye Segar
Agak
Hambar
kasar
5, 3
Keras
Hambar
pH
Kekerasan
Warna
Aroma
Tekstur
Citarasa
Wortel 7, 0
Setengah
Oranye
Hambar
Agak
Sedikit
Dadu
keras
cerah
rata
manis
Wortel 6, 9
Setengah
Oranye
Wortel
Agak
Sedikit
Chips
empuk
muda
sete
rata
manis
ngah
matang
pH
Kekerasan
Warna
Aroma Tekstur
Citarasa
4, 1
Lunak
Oranye
Wangi
Rata
Manis
pudar
soup
Oranye
Wangi
Rata
Manis
Wortel
Dadu
Wortel
4, 1
Lunak
Chips
pH
Kekerasan
Warna
Wortel
3,
Lebih
Oranye
Madu
Dadu
lunak
pekat
Wortel 4, 3
Lebih
Oranye Gula
Chips
lunak
cerah
Halus
Gagal
Halus
Gagal
Setelah dua minggu pada wortel dadu pH-nya lebih tinggi dari wortel
chips. Hal ini disebabkan oleh permukaan wortel dadu yang lebih kecil sehingga
tidak banyak menyerap air. Kedua wortel ternyata lebih empuk karena wortel
menyerap air lebih banyak. Aroma wortel lebih menyengat yaitu aroma madu dan
gula. Karena wangi wortel tertutup sehingga ketika dibuka wanginya menjadi
menyengat. Tekstur wortel menjadi lebih halus karena terjadi peyerapan air yang
banyak yang membuat partikel wortel menjadi lebih halus. Pada kedua perlakuan
terjadi kegagalan karena penutupan tutup jar yang kurang rapat. Sehingga
timbulnya busa. Hal ini terjadi karena sanitasi yang kurang baik, suhu
penyimpanan yang terlalu tinggi, atau kurang memadainya proses sterilisasi atau
pendinginan.
395,81
168,34
4,98
4,36
Kandungan beta karoten awal pada sari wortel adalah 395,81 mg/ 100 ml.
Nilai keasaman (pH) sari wortel sebelum penyimpanan adalah 4,98. Nilai-nilai
tersebut digunakan sebagai karakteristik mutu awal sari wortel (Ao). Karakteristik
mutu sari wortel diperoleh dari penyimpanan sari wortel pada suhu 40 C selama
28 hari. Kandungan beta karoten sari wortel pada akhir penyimpanan adalah
168,34 mg/ 100 ml. Nilai keasaman (pH) sari wortel pada akhir penyimpanan
adalah 4,36.
Nilai keasaman (pH) dan kandungan beta karoten sari wortel yang
disimpan selama 28 hari mengalami penurunan yang berbeda-beda pada
penyimpanan suhu dingin (10 C), suhu ruang ( 27 C), dan suhu panas (40
C).
Nilai Keasaman (pH) dan Kandungan Beta Karoten Sari Wortel Pada Tiga
Kondisi Penyimpanan
Waktu Nilai Keasaman (pH)
Penyim Suhu
panan
Dingin
(Hari)
(10 C)
Suhu Ruang Suhu Panas Suhu Dingin Suhu Ruang Suhu Panas
(27C)
(40 C)
(10 C)
( 27 C)
(40 C)
4,98
4,98
4,98
395,81
395,81
395,81
4,95
4,97
4,87
367,12
345,98
321,69
14
4,94
4,75
4,73
335,98
302,83
256,52
21
4,94
4,62
4,44
317,29
267,67
208,29
28
4,93
4,56
4,36
293,43
229,46
168,34
(27 C) mengalami
penurunan kandungan beta karoten sebesar 42,03 %. Nilai penurunan ini lebih
tinggi daripada penyimpanan pada suhu dingin (10 C). Hal ini sesuai dengan sifat
beta karoten yang peka terhadap cahaya, panas, dan pH asam (Andarwulan, 1992).
Pada penyimpanan suhu panas (40 C), kandungan beta karoten sari wortel
menurun dari 395,81 mg/ 100 ml menjadi 168,34 mg/ 100 ml. Pada penyimpanan
ini, sari wortel mengalami penurunan kandungan beta karoten yang paling tinggi
yaitu sebesar 57,47 %. penurunan kandungan beta karoten sari wortel yang paling
tajam adalah pada penyimpanan suhu panas (40 C). Semakin besar suhu
penyimpanan sari wortel maka penurunan kandungan beta karoten pada sari
wortel akan semakin besar karena vitamin A (beta karoten) mudah teroksidasi
akibat panas dan sangat peka terhadap cahaya.