Anda di halaman 1dari 2

Nama : T.

Miftakhul Rizki
Nim : 1205102010081

Bendera Aceh dan Lambang Aceh

Lambang Aceh
SINGA merupakan sebagai simbol kedaulatan Aceh (The Lion crowned: Symbol of vereignty
of the state of Aceh). Artinya, Aceh merupakan Negara berdaulat dan independen di Pulau
Sumatera, memiliki territorial, rakyat, memiliki kepala Negara dan konstitusi, dan berlaku
Adat bak Po Teumeureuhom.
BURAQ merupakan binatang yang berlari secepat kilat dalam mitologi Islam (Buraq: Islamic
mythology). Buraq di sini berarti cahaya. Dalam mitologi Islam, buraq berarti adalah
kenderaan yang digunakan Nabi Muhammad SAW selama Isra dan Miraj (Perjalanan dari
Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Jerusalem, dan dari sana sampai ke Sidratul Muntaha,
dan kembali lagi ke Mekkah). Filosofinya, ini adalah simbol komunikasi yang sangat cepat,
keindahan, loyalitas, dan global. Artinya, orang Aceh harus berpikir global dan bertindak
lokal. Selain itu, Buraq berarti hukom bak Syiah Kuala.
BULAN SABIT dan BINTANG (Crescent & Star). Bulan dan Bintang lazim disebut sebagai
simbol Islam. Islam adalah konstitusi negara dan cara hidup orang Aceh (The Symbol of
Islam. Islam is the constitution of the state and the way of life of the Achehnese). Artinya,
bintang berarti rukun Islam yang lima, sementara bulan merupakan cahaya iman.
RENCONG, PERISAI, dan GLIWANG adalah Simbol reusam Negara Aceh (Reusam adalah
alat untung menegakkan adat dan hukum, dalam hal ini dilakukan oleh laksamana dan
bintara). Rencong merupakan senjata khas Aceh yang merupakan simbol pertahanan.
Rencong dibuat dengan desain khusus dari kata Arab: "Bismillah" artinya dengan nama Allah
(The Symbol of defence, Rincong is made with special design from the Arabic word:
"Bismillah" means with the name of Allah)

Padi merupakan lambang kemakmuran. Pade peunadjoh phon bansa Aceh (Padi merupakan
makanan sehari-hari orang Aceh). Simbol rantai (renek-renek) merupakan Qanun Neugara

Aceh. Lambang Sauh merupakan tempat tersangkut pulau Aceh, dua garis di atas sauh
melambangkan majelis tuha peut Neugara Aceh, dan empat garis silang melambangkan
Majelis Tuha Lapan Neugara Aceh.
Teks di bawah lambang hudep beusare mate beu sajan merupakan rakyat Aceh harus hidup
secara jantan dan mati bersama-sama ("Tiger in life, together in death"). Simbol ini juga
bermakna loyalitas nasional (Symbol of national loyality).
Dalam lambang tersebut juga ada roda kemudi yang memiliki huruf T dalam roda. Huruf "T"
adalah simbol dari kata pertama dari abjad gelar kebangsawanan Aceh. Yaitu Tuanku,
Tengku dan Teuku. Ini adalah simbol persatuan dari penguasa Aceh.
Lambang tersebut merupakan hasil ciptaan pendiri Gerakan Aceh Merdeka, Teungku
Hasan di Tiro. Deskripsi lambang dalam bahasa Inggris dilakukan oleh dr Husaini Hasan.

Bendera Aceh
Dasar (tanah) berwarna merah memiliki makna bahwa Bangsa Aceh wajib mempertahankan
dan membela yang hak serta menghancurkan yang bathil.
Garis hitam memiliki makna bahwa kerajaan Aceh sempat vakum (kekosongan kekuasaan)
sekaligus sebagai tanda mengingat para syuhada.
Garis putih memiliki makna bahwa perang mencapai kemerdekaan merupakan perang suci,
dan yang gugur dalam perang tersebut mendapat pahala syahid.
Bintang lima memiliki makna representasi rukun Islam lima.
Bulan berarti sebagai cahaya iman.
Makna umum bendera Aceh tersebut adalah bangsa Aceh rela berkubang darah untuk
membela yang hak dan menghancurkan yang bathil, menjalankan rukun islam di bawah
lindungan cahaya Iman.

Anda mungkin juga menyukai