Anda di halaman 1dari 2

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Tidak semua elemen selalu terdapat dalam bentuk bebas di alam. Ada juga
yang terdapat sebagai ion. Sama halnya dengan elemen dalam bentuk yang lebih
kompleks, ion ini juga memiliki sifat fisik dan kimia dimana karakteristik tersebut
akan menentukan bagaimana interaksi yang terjadi antara ion dan pelarutnya,
terutama terhadap air dan komponen senyawa lainnya. Salah satu bentuk ion
yang ada dalam senyawa adalah kation dimana spesi ini memiliki muatan positif.
Kation tersebut dapat berinteraksi dengan pelarut melalui berbagai mekanisme,
bergantung pada sifat fisik dan sifat lainnya (Hala, 2010).
Secara umum, ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan
listrik. Ion bermuatan negatif yang menangkap satu atau lebih elektron disebut
anion, karena dia tertarik menuju anoda. Ion bermuatan positif yang kehilangan
satu atau lebih elektron disebut kation, karena dia tertarik menuju anoda. Suatu
pereaksi menyebabkan sebagian kation mengendap dan sebagian larut, maka
setelah dilakukan penyaringan terhadap endapan, terbentuk dua kelompok
campuran yang massa masing-masingnya berkurang dari campuran sebelumnya.
Reaksi yang terjadi saat pengidentifikasian menyebabkan terbentuknya zat-zat
baru yang berbeda dari zat semula dan berbeda sifat fisiknya (Harjadi, 1993).
Interaksi antara ion logam dengan ujung negatif dari molekul air yang
sangat kuat akan mempengaruhi molekul air secara langsung karena pasangan
elektron yang tidak tersebar dari molekul air akan tertarik mendekat ke arah ion
logam, sedangkan ikatan OH akan lebih tertarik ke arah atom oksigen sebagai
akibat adanya pengurangan densitas elektron. Akibatnya ujung hidrogen pada
salah satu molekul air yang terikat ke ion logam akan putus. Hal ini dapat
berlangsung secara terus-menerus sedemikian hingga spesi H2O yang lepas akan
bergabung dengan molekul pelarut membentuk ion hidronium dan menghasilkan
spesi hidroksi untuk berikatan dengan logam (hidroksi kation) (Sukardjo, 1992).

KEPUSTAKAAN

Hala, Y, 2010, Penuntun Praktikum Kimia Anorganik, Laboratorium Anorganik


Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Makassar.
Harjadi, W, 1993, Ilmu Kimia Analitik Dasar, Erlangga, Jakarta.
Sukardjo, 1992, Kimia Anorganik, Rhineka Cipta, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai