OLEH:
Tania Noviartha
BP:0810312136
PRESEPTOR:
Dr. Rahmi Lestari, Sp.A
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ventrikel lateralis
Ada dua, terletak didalam hemispherii telencephalon. Kedua ventrikel lateralis
berhubungan
denga
ventrikel
III
(ventrikel
tertius)
melalui
foramen
interventrikularis (Monro).
B. Ventrikel III (Ventrikel Tertius)
Terletak pada diencephalon. Dinding lateralnya dibentuk oleh thalamus
dengan adhesio integrthalamica dan hypothalamus. Recessus opticus dan
infundibularis menonjol ke anterior, dan recessus suprapinealis dan recessus
pinealis ke arah kaudal. Ventrikel III berhubungan dengan ventrikel IV melalui
suatu lubang kecil, yaitu aquaductus Sylvii (aquaductus cerebri).
C. Ventrikel IV (Ventrikel Quartus)
Membentuk ruang berbentuk kubah diatas fossa rhomboidea antara
cerebellum dan medulla serta membentang sepanjangrecessus lateralis pada
kedua sisi. Masing-masing recessusberakhir pada foramen Luschka, muara
lateral ventrikel IV. Pada perlekatan vellum medullare anterior terdapat apertura
mediana Magendie.
D. Kanalis sentralis medula oblongata dan medula spinalis
Saluran sentral korda spinalis: saluran kecil yang memanjang sepanjang korda
spinalis, dilapisi sel-sel ependimal. Diatas, melanjut ke dalam medula oblongata,
dimana ia membuka ke dalam ventrikel IV.
Ruang subarakhnoidal
Merupakan ruang yang terletak diantara lapisan arakhnoid dan piamater.
kepala.
peralihan ke dalam plexus venosus yang padat dan ke dalam selubung-selubung saraf
(suatu jalan ke circulus lymphaticus).1
Kecepatan pembentukan CSS 0,3-0,4 cc/menit atau antara 0,2-0,5% volume total
per menit dan ada yang menyebut antara 14-38 cc/jam. Sekresi total CSS dalam 24 jam
adalah sekitar 500-600cc, sedangkan jumblah total CSS adalah 150 cc, berarti dalam 1
hari terjadi pertukaran atau pembaharuan dari CSS sebanyak 4-5 kali/hari. Pada
neonatus jumblah total CSS berkisar 20-50 cc dan akan meningkat sesuai usia sampai
mencapai 150 cc pada orang dewasa.5
Hidrosefalus timbul akibat terjadi ketidak seimbangan antara produksi dengan
absorpsi dan gangguan sirkulasi CSS.6
PRODUKSI
SIRKULASI
ABSORPSI
Meningkat
Normal
Normal
Terhambat
Menurun
Aquaductus silvii
Trauma
Foramen Magendi
Subarachnoid
& Luscha
hemorrhage
(sindrom Dandy-
Gangguan
Walker)
pembentukan villi
Ventrikel III
arachnoid
Ventrikel IV
Post meningitis
Ruang
subarachnoid
disekitar medulaoblongata,
pons,
dan mesensefalon
Radang meningeal
Kongenital :
- Perlekatan arachnoid/sisterna karena
gangguan pembentukan.
- Gangguan pembentukan villi arachnoid
- Papilloma plexus choroideus
2. Berdasarkan Etiologi
A. Tipe obstruksi
a. Kongenital
a.1.Stenosis akuaduktus serebri
Mempunyai berbagai penyebab. Kebanyakan disebabkan oleh infeksi
atau perdarahan selama kehidupan fetal; stenosis kongenital sejati adalah
dan
membentuk
kantong
aneurisma.
Seringkali
menyebabkan hidrosefalus.
a.5.Hidrancephaly
Suatu kondisi dimana hemisfer otak tidak ada dan diganti dengan
kantong CSS.
b. Didapat (Acquired)
b.1.Stenosis akuaduktus serebri (setelah infeksi atau perdarahan)
Infeksi oleh bakteri Meningitis , menyebabkan radang pada selaput
(meningen) di sekitar otak dan spinal cord. Hidrosefalus berkembang
ketika jaringan parut dari infeksi meningen menghambat aliran CSS dalam
Kepala membesar
Sutura melebar
Nistagmus horizontal
35 cm
Umur 3 bulan
41 cm
Umur 6 bulan
44 cm
Umur 9 bulan
46 cm
Umur 12 bulan
47 cm
Umur 18 bulan
48,5 cm
Tekanan intrakranial meninggi oleh karena ubun-ubun dan sutura sudah menutup,
nyeri kepala terutama di daerah bifrontal dan bioksipital. Aktivitas fisik dan mental
secara bertahap akan menurun dengan gangguan mental yang sering dijumpai seperti,
respon terhadap lingkungan lambat, kurang perhatian tidak mampu merencanakan
aktivitasnya.
1.7 PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS1,5,6
Gejala klinis
X Foto kepala
Didapatkan Tulang tipis, Disproporsi kraniofasial, Sutura melebar
Hidrosefalus tipe kongenital/infantil
Hidrosefalus tipe juvenile/adult : oleh karena sutura telah menutup maka dari
foto rontgen kepala diharapkan adanya gambaran kenaikan tekanan
intrakranial.
Transiluminasi ; penyebaran cahaya diluar sumber sinar lebih dari batas, frontal
2,5 cm, oksipital 1 cm
Pemeriksaan CSS. Dengan cara aseptik melalui punksi ventrikel / punksi
fontanela mayor. Menentukan :
Tekanan
Jumblah sel meningkat, menunjukkan adanya Peradangan / infeksi
Adanya eritrosit menunjukkan perdarahan
1.8 PENATALAKSANAAN
a. Terapi medikamentosa5-7
Ditujukan untuk membatasi evolusi hidrosefalus melalui upaya mengurangi
sekresi cairan dari pleksus khoroid atau upaya meningkatkan reabsorpsinya. Dapat
dicoba pada pasien yang tidak gawat, terutama pada pusat-pusat kesehatan dimana
sarana bedah sarf tidak ada.
Obat yang sering digunakan adalah:
Cara pemberian dan dosis; Per oral 2-3 x 125 mg/hari, dosis ini dapat ditingkatkan
sampai maksimal 1.200 mg/hari.
Cara pemberian dan dosis; Per oral, 1,2 mg/kgBB 1x/hari atau injeksi iv 0,6
mg/kgBB/hari. Bila tidak ada perubahan setelah satu minggu pasien diprogramkan
untuk operasi.
b. Lumbal pungsi berulang (serial lumbar puncture)
Mekanisme pungsi lumbal berulang dalam hal menghentikan progresivitas
hidrosefalus belum diketahui secara pasti. Pada pungsi lumbal berulang akan terjadi
penurunan tekanan CSS secara intermiten yang memungkinkan absorpsi CSS oleh vili
arakhnoidalis akan lebih mudah.
Indikasi : umumnya dikerjakan pada hidrosefalus komunikan terutama pada
hidrosefalus
yang
terjadi
setelah
perdarahan
subarakhnoid,
periventrikular-
c. Mula-mula LP dilakukan setiap hari, jika CSS yang keluar kurang dari 5 ml, LP
diperjarang (2-3 hari).
d. Dilakukan evaluasi dengan pemeriksaan CT scan kepala setiap minggu.
e. LP dihentikan jika ukuran ventrikel menetap pada pemeriksaan CT scan 3 minggu
berturut-turut.
f. Tindakan ini dianggap gagal jika :
Komplikasi Shunting
BAB II
ILUSTRASI KASUS
Identitas pasien:
Nama
: BY. R.N
Umur
: 2 hari
: 83.65.91
Alloanamnesis
Diberikan oleh ayah kandung
Seorang pasien perempuan usia 2 hari dirawat di bangsal anak RSUP DR
M.Djamil Padang sejak tanggal 28 Juli 2013 dengan:
Keluhan utama : tampak benjolan disertai kulit yang terkelupas di punggung bagian
bawah sejak lahir
Riwayat Penyakit Sekarang:
Neonatus berat badan lahir cukup 2900 gram, panjang badan lahir 48 cm, cukup
bulan, lahir sectio secarea atas indikasi hidrosefalus, langsung menangis (partus
luar), ibu baik, ketuban hijau kental dan berbau
Ibu tidak mendapatkan asam folat selama hamil, namun mendapatkan likokalk,
fe dan vit B12
Saat hamil, ibu kurang suka makan sayur dan buah serta suka makan mie instan
dan mieso
Riwayat ibu demam lama dan demam menjelang persalinan tidak ada
Ibu mempunyai hewan peliharaan yaitu kucing dirumah dan ibu suka
menggendong dan bermain dengan kucingnya
Bayi kiriman dari RSUD Sungai Dareh dan telah mendapatkan IVFD D10 % 12
tetes/menit
Tidak ada anggota keluarga yang menderita seperti ini atau pun cacat bawaan
sejak lahir.
Riwayat Kehamilan Ibu
Selama hamil ibu tidak pernah menderita sakit berat, tidak mengalami
keputihan yang kental dan berbau, tidak ada riwayat nyeri saat BAK, tidak ada riwayat
demam selama kehamilan, tidak mengkonsumsi obatobatan, tidak ada kebiasaan
merokok dan minum alkohol. Ibu memiliki riwayat minum jamu-jamuan, suka makan
mie instan dan mieso selama hamil serta memilik hewan peliharaan yaitu kucing di
rumah dan ibu suka bermain dengan kucingnya. Kontrol teratur ke bidan 1x sebulan,
mendapat imunisasi TT 2x dan hamil cukup bulan.
Riwayat Persalinan
Anak ke 1 dari 1 bersaudara, lahir spontan ditolong bidan, cukup bulan, ketuban
hijau dan berbau, berat badan lahir 2900 gram, panjang badan lahir lupa, langsung
menangis kuat.
Riwayat Makanan dan Minuman
Anak belum mendapatkan ASI dan minuamn yang lain
Riwayat Imunisasi
Anak belum pernah mendapatkan imunisasi
Riwayat sosial ekonomi
Pasien merupakan anak pertama dari 1 bersaudara. Ibu tamatan SMP dengan
pekerjaan sebagai Ibu rumah tangga. Bapak tamatan SMP dengan pekerjaan swasta dan
penghasilan + Rp500.000 /bulan.
: cukup aktif
Kesadaran
: sadar
Nadi
: 143x/menit
Suhu
: 36,7 0C
Pernapasan
: 45 x/menit
Tinggi badan
: 48cm
Berat badan
: 2.900 gram
Sianosis
: tidak ada
Edema
: tidak ada
Anemia
: tidak ada
Ikterus
: tidak ada
Kulit
Kepala
Leher
Mata
Telinga
Hidung
Tenggorokan
: sukar dinilai
Mulut
: mukosa mulut dan bibir basah, sianosis sirkum oral tidak ada,
terdapat celah pada bibir atas dan bibir atas terbelah hingga ke
langit- langit lidah bagian belakang
Leher
Dada
: Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: sonor
Auskultasi
Jantung: Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Punggung
inspeksi
Palpasi
Perkusi
: timpani
Auskultasi
Alat kelamin
Anggota gerak
Laboratorium
Tanggal 27 Juli 2013
Darah
Hb
: 16,7 gr/dl
Ht
: 32 %
Leukosit
: 12.000 /mm3
Trombosit
: 188.000/mm3
Diagnosis kerja:
- Spina Bifida
- Hidrosefalus
Terapi
- Nutrisi: ASI/SF 8x5 sendok (pakai sendok)
- Farmakologis: Ampicilin Sulbactam 2x150mg,
Gentamicin 1x 14 mg
Injeksi vit k
Kompres spina bindi
- Tidur posisi telungkup
Rencana Pemekrisaan
-
Periksa GDR
Kultur darah
CT-scan kepala
CT-scan lumbal
BAB: mekonium sudah keluas, BAB jumlah dan warna biasa, konsistensi biasa
Nafas 45x/i
Tinggi badan
: 48cm
Berat badan
: 2.900 gram
Sianosis
: tidak ada
Edema
: tidak ada
Anemia
: tidak ada
Ikterus
: tidak ada
Kulit
Kepala
Leher
Mata
Telinga
Hidung
Tenggorokan
: sukar dinilai
Mulut
Leher
Dada
: Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: sonor
Auskultasi
Jantung: Inspeksi
Palpasi
Perkusi
inspeksi
Palpasi
Perkusi
: timpani
Auskultasi
Punggung
Alat kelamin
Anggota gerak
Terapi
- Nutrisi: ASI/SF 8x5 sendok (pakai sendok)
- Farmakologis: Ampicilin Sulbactam 2x150mg,
Gentamicin 1x 14 mg
DISKUSI
Telah dilaporkan suatu kasus, seorang pasien bayi perempuan usia 9 jam dirawat
di bangsal anak RSUP DR.M.Djamil sejak tanggal 28 Juli 2013 dengan diagnosis kerja
spina bifida dan hidrosefalus.
Diagnosis
ditegakkan berdasarkan
anamnesis,
DAFTAR PUSTAKA