A; Latar Belakang
DV
Dt
dimana :
: massa jenis ( kg/m3 )
(1.1)
DV
Dt : turunan total vektor kecepatan terhadap waktu
Dari persamaan Euler dan persamaan Hukum II Newton akan diperoleh
persamaan Bernoulli dengan asumsi :
(1.2)
dimana :
p : tekanan fluida ( Pa)
z : perubahan ketinggian ( m)
V : kecepatan fluida ( m/dt2)
C : konstan/tetap
Persamaan Bernoulli dapat pula diturunkan dari Persamaan Energi dan
Hukum Thermodinamika I dengan kondisi khusus bahwa perubahan energi dalam
fluida akan sama dengan perubahan energi panas persatuan massa fluida.
B; Tujuan
Tujuan dari praktikum adalah mementukan tekanan dan kecepatan aliran
pada pipa yang tidak merata.
1 2 2 2
2g
2g
+ K1-2 ...............................Persamaan 1
p1 p 2 V1 V2
2
g
Z1-Z2+
+
0
Persamaan ini menujukan bahwa sebenarnya beda energi potensial, energi
aliran dan energi kinetik yang mempunyai arti dalam persamaan tersebut. Jadi Z1Z2 tidak tergantung pada datum ketinggian tertentu, kerena merupakan beda
ketinggian kedua titik tersebut. Demikian pula p 1/ p 2 / ialah beda tinggi
tekanan yang dinyatakan dalam satuan panjang fluida yang mengalir dan titik
diubah oleh datum tekanan tertentu yang terpilih. Karena siku-siku kecepatan
tidak linier maka datumnya tertentu.
V1 V2
36
Q = A1V1 = A2V2= 16
Dimana, Q = Debit (m3/s)
A = Luas permukaan pipa(m2)
V = Kecepatan aliran air(m/s)
III; METODOLOGI
A; Alat
B; Bahan
C; Prosedur kerja
A; Hasil
Percobaan 1
h1 = 5 cm
h2 = 2,5 cm
d1= 3 cm
d2= 9 cm
t total = 02 : 02
s1 = 30,5 cm
s2 = 32,5 cm
Percobaan 2
h1 = 3 cm
h2 = 7 cm
d1 = 9 cm
d2 = 3 cm
t total = 03 : 08
s1 = 32,5 cm
s2 = 30,5 cm
Perhitungan
Percobaan 1
h1 + R1 = 5 cm + 1,5 cm
= 6,5 cm
= 0,065 m
h2 + R2 = 2,5 cm + 4,5 cm
= 7 cm
= 0,07 m
H = h2 h1
= 0,07 0,065
= 0,005 m
t2 =
1
3
t total
1
3
. 02 : 02
= 0,673
t1 = t total t2
= 02,02 0,673
= 1,35
S1 0,305
m
V1 = t1 = 1,35 = 0,23 s
S 2 0,325
m
V2 = t 2 0,673 = 0,48 s
A1 = 4 .
. d12
1
= 4 . 3,14 (0,03)2
= 7,07 . 10-4 m2
1
A2 = 4 .
. d22
1
= 4 .3,14.(0,09)2
= 63,59.10-4 m2
Q1 = V1 . A1
= 7,07 . 10-2 = 22,5 . 10-4
= 0,0016 . 10
-2
m3
Q2 = V2 . A2
= 63,59 . 10-2 . 48,51 . 10-2
= 0,308 . 10
-2
m3
Persamaan Bernouli
p p
K1 2 =
1
= H +
2
1
2
2
2g
= 0,005 + ( 22,5.102 )
2.10
= 0,005 + (0,05 0,13)
= 14.10-3
2g
+
V
- ( 48,51 . 102 )
Percobaan 2
h1 + R1 = 3 cm + 4,5 cm
= 7,5 cm
= 0,075 m
h2 + R2 = 7 cm + 1,5 cm
= 8,5 cm
= 0,085 m
H = h2 h1
= 0,085 0,075
= 0,01 m
t2 =
1
3
t total
1
3
. 3,08
= 2,054
t1 = t total t2
= 3,08 1,026
= 2,054
S1 0,305
m
V1 = t1 = 1,35 = 0,23 s
S 2 0,305
m
t
1
,
026
2
V2 =
=
= 0,297 s
1
A1 = 4 .
. d12
1
= 4 . 3,14 . 0,0081
= 0,36 . 10-3 m2
A2 = 4 .
. d22
1
= 4 . 3,14 . 0,09
= 7,068 . 10-4 m2
Q1 = V1 . A1
= 0,158 . 6,36. 10-3
= 1,005 . 10
-3
m3
Q2 = V2 . A2
= 0,297 . 7,068 . 10-4
= 2,099 . 10
-4
m3
Persamaan Bernouli
p p
K1 2 =
1
2
2
2g
+
V
2
1
2
2
2g
= H +
2
2
= 0,01+ 0,158) (0,297)
2 . 10
= 0,05275
B; Pembahasan
di mana:
v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi
h = ketinggian relatif terhadap suatu referensi
p = tekanan fluida
= densitas fluida
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan
asumsi-asumsi yaitu aliran bersifat tunak (steady state) Tidak terdapat
gesekan
Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai
berikut:
di mana:
= energi potensial gravitasi per satuan massa; jika gravitasi konstan maka
= entalpi fluida per satuan massa
Catatan:
factor-faktor yang
Tabung pitot, adalah alat untuk mengukur kelajuan gas dalam pipa dari
tabung gas.
A; Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan maka dapat disimpulkan
1; Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak
berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang
aliran tersebut. Sedangkan Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang
dicirikan dengan berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida
di sepanjang aliran tersebut.
2; Praktikum yang telah kami lakukan dihasilkan suatu hasil dari percobaan
dan perhitungan dapat diperoleh nilai k1-2 pada percobaan 1 sebesar 0,025
dan nilai k1-2 pada percobaan 2 sebesar 1,365.
3; Faktor-faktor yang mempengaruhi komponen kerugian pada pipa adalah
kerugian kecil yaitu disebabkan gesekan pipa,belokan, siku, sambungan dan
katup sedangkan kerugian tinggi tekan disebabkan pembesaran mendadak
pada jalur pipa.
B; Saran
Sebagai praktikan demi kebaikan praktikum persamaan Bernoulli ini
kedepan hendaknya peralatan pipa yang digunakan untuk di perbannyak lagi
jumlahnya untuk mempercepat pelaksanaan praktikum tersebut, selain itu saluran
terbuka yang digunakan dalam hal ini sungainya hendaknya di sungai yang airnya
lebih banyak agar pipa percobaan bisa tercelup hingga batas yang dianjurkan.
Untuk praktikan sendiri dalam praktikum ini harus benar-benar teliti dalam
pengukuran yang dilakukan agar ata-data yang diperoleh lebih akurat, serta dalam
penutupan pipa dengan tangan harus dilakukan dengan rapat sebelum lubang nya
dibuka seiring dengan dimulainya menhitung waktu air menyentuh tangan dan
tinggi air pada pipa diukur.
DAFTAR PUSTAKA