Anda di halaman 1dari 2

Analisis Kasus :

Kelompok kami mengambil kasus ini karena berkaitan dengan sikap dan
perilaku seorang guru. Seperti yang diketahui, tugas guru tidak hanya mengajar,
tetapi juga mendidik yaitu memberikan bimbingan secara moral kepada anak
didiknya serta memberi teladan. Kasus ini menjelaskan tentang kekerasan yang
dilakukan guru terhadap muridnya. Tindakan guru tersebut dapat mempengaruhi
perkembangan kejiwaan anak. Jika seorang guru menghukum anak didiknya yang
berbuat salah dengan jalan kekerasan, maka tindakan tersebut memungkinkan akan
ditiru oleh anak didiknya di masa depan. Contohnya adalah tawuran yang terjadi antar
pelajar saat ini. Hal itu terjadi karena pola pikir mereka yang menjadikan kekerasan
sebagai cara untuk menyelesaikan masalah.
Kasus kekerasan itu menandakan bahwa guru tersebut kurang profesional
dalam bekerja. Salah satu kompetensi guru profesional adalah memiliki kompetensi
kepribadian yang mencakup kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif,
berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Dalam kasus ini, guru yang
melakukan kekerasan kurang arif karena menghukum anak didiknya dengan jalan
pintas yaitu kekerasan. Jika guru tersebut cukup arif, dia akan memikirkan secara
matang hukuman apa yang tepat untuk diberikan kepada anak didik yang tidak
mengerjakan PR. Contoh hukuman menurut kelompok kami adalah membersihkan
kelas atau menyapu koridor sekolah. Hukuman tersebut selain dapat membuat efek
jera kepada anak didik karena merasa malu dengan teman-temannya, juga membuat
kelas atau koridor bersih.
Berdasarkan kasus tersebut, kelompok kami setuju dengan respon orang tua
siswa yang mengadukan kasus ini kepada polisi karena guru yang bersangkutan
memberikan hukuman badan kepada siswa yang mana hukuman itu telah dilarang
untuk dilakukan. Selain itu, hukuman denda kurang tepat digunakan karena uangnya
juga tidak dialokasikan ke dalam kas kelas dan hukuman tersebut tidak menimbulkan

efek jera bagi siswa yang keadaan ekonominya berkecukupan. Pengaduan orang tua
siswa kepada polisi juga dapat menimbulkan efek jera bagi guru yang bersangkutan
dan sebagai pelajaran bagi gurr-guru lain untuk tidak melakukan kekerasan kepada
siswanya.
Kasus tersebut juga menjelaskan bahwa setelah dipukul tangan siswa dengan
rotan, esoknya masih ada siswa yang masih belum mengerjakan PRnya. Menurut
kelompok kami, bentuk bimbingan guru bukan saja berupa hukuman membersihkan
kelas atau koridor tetapi juga memberitahukan kepada orang tua siswa mengenai anak
mereka yang tidak mengerjakan PR

sehingga orang tua juga dapat lebih

memperhatikan dan mengingtakan anak mereka untuk melakukan tugas-tugasnya.


Kasus ini memberikan pelajaran kepada guru dan calon guru bahwa sudah
menjadi tanggung jawab guru dalam memberikan panutan dan perlakuan yang baik
kepada anak didiknya karena sikap dan perilaku guru itulah yang dapat menetukan
perkembangan mental anak didik di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai