Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 PENGERTIAN MODEL MATEMATIK

Model matematika adalah deskripsi dari suatu sistem yang digambarkan


menggunakan konsep matematika dan uraiannya dalam bahasa tertentu.
Proses pengembangan model matematik disebut pemodelan matematika.
Sebuah model matematika dapat membantu menjelaskan perilaku dari
suatu sistem, sehingga dapat digunakan untuk membuat prediksi tentang
perilaku dari sistem yang dimodelkan.

Model matematika yang digunakan tidak hanya dalam ilmu dasar (basic
science) seperti fisika, kimia, biologi, dan disiplin ilmu rekayasa
(engineering), seperti Teknik Sipil, Mesin, Elektro dsb, tetapi juga
dalam ilmu-ilmu sosial (social sciences) seperti ekonomi, psikologi,
sosiologi dan politik ilmu).

Model matematika adalah sangat penting dalam ilmu alam, khususnya


dalam bidang teknik sipil. Perilaku fisik suatu struktur tertentu hampir
selalu dapat diekspresikan dengan menggunakan model matematika.
Contoh yang sederhana adalah persamaan deformasi balok.

Bebarapa contoh Model matematika:


persamaan deformasi balok
d2y M
=
dx 2 EI

Persamaan Gelombang
2u
t 2

2u
x 2

Persamaan Stokes
U
2u
2
t
y
Dantje K. Natakusumah, Institut Teknologi Bandung. 2013

Bab-1 : Pendahuluan

Model matematika diatas merupakan persamaan deferensial, sehingga


untuk menyelesaikannya diperlukan syarat batas sesuai dengan jenis
struktur yang ada. Pada beberapa kasus, solusi model matematik diatas
dapat dapat diperoleh dengan penyelesaian matematik matematik yang
sudah baku (lazim), praktis adalah jelas. Solusi yang didapat dengan
cara demikian disebut solusi analitik (analytical solution) atau solusi
exact (exact solution).

Seringkali model matematika tersebut muncul dalam bentuk yang rumit.


Model matematika yang rumit ini adakalanya tidak dapat diselesaikan
dengan metode analitik yang sudah umum untuk mendapatkan solusi
alitiknya sehingga perlu dicari cara penyelesaian lain.

1.2 METODA NUMERIK

Metode numerik adalah metode alternatif satu-satunya yang dapat


digunakan untuk menyelesaikan model matematik. Ada dua alasan
umum mengapa pilihan dijatuhkan kepada metode numerik. Alasan
utama mengapa metode ini berkembang adalah karena berkembangnya
perangkat keras dan lunak komputer akhir-akhir ini memungkinkan
penyelesaian yang cepat, effektif dan effisien.

Kemajuan teknologi komputer saat ini memberi peluang besar untuk


mendapatkan solusi numerik yang cepat dan akurat yang pada
akhirnya meringankan kerja si pengguna metode numerik. Hal ini
demikian karean metode numerik yang ada maupun yang sedang
dikembangkan memerlukan proses iterasi (pengulangan) yang cukup
panjang, yang sulit bila dikerjakan dengan cara manual maupun
menggunakan kalkulator biasa yang telah dikenal.

Dengan semakin rumitnya model matematik yang muncul diberbagai


disiplin ilmu, seringkali mengharuskan pilihan dijatuhkan kepada
metode numerik dibanding dengan metode analitik.

Perlu dicatat bahwa penyelesaian secara numerik dari suatu model


matematik hanya memberikan nilai pendekatan (approximate solution)
yang mendekati nilai yang benar (eksak) daripada penyelesaian analitis,
sehingga dalam penyelesaian numerik tersebut terdapat kesalahan
terhadap nilai eksak (jika solusi exactnya diketahui).

Catatan Kuliah Metoda Numerik SI 4213

Bab-1 : Pendahuluan

1.3 PENGERTIAN SOLUSI PENDEKATAN DAN KONVERGENSI

Pendekatan Luas suatu lingkaran berjari-jari R dengan mengunakan N


elemen segitiga dengan sudut puncak i sebagai berikut.
Luas segi tiga
R

1
2
Si R 2Sin i dimana i
2
N

Pendekatan Luas Lingkaran


N
N 1
2
A N Si R 2Sin
N
i 1
i 1 2

Jika N maka A N R 2

Pengertian Konvergensi :

Untuk R=1, harga Luas Pendekatan AN akan konvergen menuju harga


Luas Exact = = 3.14159....
4.0

Luas Exact = = 3.14159...

Luas Lingkaran

3.5

3.0

2.5

2.0

Konvergensi Luas Pendekatan


1.5

1.0
2

10

12

14

16

18

20

22

24

26

Jumlah Elemen

Gambar 1 : Pambaran proses konvergensi menuju solusi exact


Catatan Kuliah Metoda Numerik SI 4213

Bab-1 : Pendahuluan

1.4 KESALAHAN (ERROR) PADA PENYELESAIAN NUMERIK

Untuk mengetahui apakah solusi numerik tertentu dapat diterima atau


tidak adalah berdasarkan kepada toleransi kesalahan/galat yang
disepakati. Secara umum semakin kecil kesalahan/galat yang
ditimbulkan oleh penggunaan suatu rumus/formula maka semakin baik
hasil aproksimasi yang dihasilkan.

Secara umum terdapat dua sumber utama penyebab galat dalam


perhitungan numerik:
1) Kesalahan pembulatan

Perhitungan dengan metode numerik hampir selalu menggunakan


bilangan riil yang dikerjakan oleh mesin (dalam hal ini komputer) .
Masalah timbul bila komputasi numerik adalah karena semua
bilangan riil tidak dapat disajikan secara tepat di dalam komputer.

Karena adanya keterbatasan komputer dalam menyajikan bilangan


riil menghasilkan galat yang disebut galat pembulatan. Sebagai
contoh 1/6 = 0.166666666 tidak dapat dinyatakan secara tepat
oleh komputer karena digit 6 panjangnya tidak terbatas.

2) Kesalahan pemotongan

Karena tidak dilakukannya hitungan sesuai dengan prosedur


matematik yang benar (misalnya suatu proses tak terhingga diganti
dengan proses berhingga), padahal di matematika, suatu fungsi
dapat direpresentasikan dalam bentuk deret tak terhingga.

Misal deret Mac Laurin (Mac Lauin Series) dapat digunakan harga
untuk mendekati beberapa fungsi sebagai berikut

Catatan Kuliah Metoda Numerik SI 4213

Bab-1 : Pendahuluan

Nilai eksak dari masing-masing fugsi akan didapat bila semua suku
dari deret tersebut diperhitungkan. Semakin banyak suku yang
diperhitungkan semakin akurat hasil yang didapat.

1.5 KESALAHAN ABSOLUT DAN RELATIF

Hubungan antara nilai eksak, nilai perkiraan dan kesalahan dapat


direpresentasikan dalam bentuk berikut:
p = p* + Ee
dimana
p = nilai eksak.
p* = nilai perkiraan.
Ee = kesalahan terhadap nilai eksak.

Indeks e adalah kesalahan dibandingkan nilai eksak, sehingga


dapat disimpulkan bahwa kesalahan adalah perbedaan antara nilai
eksak dan nilai perkiraan, yaitu:
Ee = p p*

Persamaan ini disebut juga kesalahan absolut, karena tidak


menunjukkan besarnya tingkat kesalahan.
Selain itu jika kesalahan absolut dinormalkan terhadap harga yang
sebenarnya didapat kesalahan relatif yang seringkali dinyatakan
dalam persen
Er = (p p*)/ p* x 100%

contoh pengukuran
panjang sebuah pinsil yang panjang
sebenarnya adalah 10 cm dan jembatan yang panjang sebenarnya
adalah 10.00 m. Setelah diukur oleh seseorang diperoleh panjang
pinsil 9.90 cm sedang panjang jembatan 9.99 m.
Meski keduanya memberikan kesalahan absolut yang sama yaitu
sebesar Ee = 1.0 cm namun kesalahan relatifnya berbeda.
a) Untuk pengukuran pinsil kesalahan relatifnya Er = 1 cm /10 cm
= 10%.
b) Sedang Untuk jembatan kesalahan relatifnya Er = 1 cm/1000 cm
= 0.1%.
Pada contoh diatas pengukuran jembatan lebih akurat karena
memberikan kesalahan elatif yang lebih kecil.

Catatan Kuliah Metoda Numerik SI 4213

Bab-1 : Pendahuluan

1.6 AKURASI DAN PRESISI

Kata presisi dan akurasi dalam penggunaan sehari-hari sering dimaknai


sebagai hal yang identik, namun dalam konteks suatu pengukuran
keduanya memiliki pengertian yang berbeda.
a) Akurasi dari suatu sistem pengukuran adalah tingkat kedekatan
pengukuran kuantitas untuk nilai aktual yang kuantitas itu (benar).
b) Presisi dari sistem pengukuran, juga disebut reproduktifitas atau
pengulangan, adalah sejauh mana pengukuran ulang dalam kondisi
tidak berubah menunjukkan hasil yang sama.
Pada Gambar 2 ditunjukan perbedaan antara pengertian Presisi dan
Akurasi.

Gambar 2 : Gambaran Pengertian Presisi dan Akurasi


Catatan Kuliah Metoda Numerik SI 4213

Bab-1 : Pendahuluan

1.7 MAKSUD DAN TUJUAN MEMPELAJARI METODA


NUMERIK

Mempelajari metode numerik di perguruan tinggi dimaksudkan untuk


membekali mahasiswa dengan berbagai konsep dasar dan teknik
metode numerik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
menyelesaikan model matematis.

Tujuan yang ingin dicapai adalah mahasiswa diharapkan mampu


menggunakan metode numerik secara baik dan benar di dalam
menyelesaikan persoalan matematis yang dihadapi dan mampu
mengembangkan wawasan pemikiran tentang konsep metode numerik
lanjutan dan penggunaannya.

Dewasa ini metoda numerik digunakan dalam berbagai disiplin ilmu dan
permasalahan yang sangat beragam.
a) Disiplin Ilmu
Teknik Sipil
Teknik Kelautan
Teknik Lingkungan
Teknik Mesin
Penerbangan
Teknik Kimia
Teknik Elektro
Geofisika,
Dll
b) Permasalahan
Analisa Struktur (Statik, Dinamik, Linear dan Non-Linear)
Dinamika Fluida dan Panas (Hidrolika, Hidro-dinamika, Aerodimamika, Thermo-dinamika dll)
Geomekanik, Boimekanik, Elektromagnetik
Dll

Catatan Kuliah Metoda Numerik SI 4213

Bab-1 : Pendahuluan

c) Metoda Numerik yang Umum digunakan


Beberapa metoda numerik yang umum digunakan
Metoda Selisih Hingga (Finite Difference Method)
Metoda Elemen Hingga (Finite Element Method)
Metoda Volume Hingga (Finite Difference Method)
Metoda Batas Hingga (Boundary Element Method)
Dll
Catatan :
Dalam kuliah ini hanya akan dibahas sekilas mengenai Metoda
Selisih Hingga (Finite Difference Method), sedangkan untuk metoda
lainya tidak akan dibahas, namun dasar-dasa beberapa metoda
perhitungan numerik yang terkait dengan metoda lain tersebut (FEM,
BEM, FVM . dll) tidak akan diberikan.
1.8 TAHAPAN ANALISA DENGAN METODA NUMERIK

Secara umum proses analisa suatu problem fisik yang dijumpai dialam
dengan metoda numerik tertentui, dilakukan dengan langkah seperti
ditunjukan padat gambar berikut :
Idealisasi

Problem
Fisik

Diskritisasi
Model
Matematik

FDM
FEM
FVM
BEM
dll

Solusi
Persamaan
Diskrit

Gauss
SOR
dll

Solusi
DiskrIt

Kesalahan Solusi

Diskretisasi + Kesalahan Solusi

Pemodelan + Diskretisasi + Kesalahan Solusi


Interpretasi Hasil

Gambar 3 : Tahapan Analisa dengan metoda numerik


Catatan Kuliah Metoda Numerik SI 4213

Bab-1 : Pendahuluan

1) Problem Fisik : Problem yang secara fisik dijumpai dialam yang


perilakunya akan dianalisa dengan metoda numerik.
2) Idealisasi : Proses penentuan Wilayah Penyelesaian (Solution Domain)
dan Penyederhanaan (Simplification) problem fisik yang akan
diselesaikan secara numerik .
3) Model Matematik : Suatu sistem persamaan matematik yang dapat
menggambarkan perilaku (behaviour) dari model hasil idealisasi.
Model matematik harus terdiri atas Persamaan Pengatur (Governing
equation) dan Syarat Batas (Boundary Condition) dan terkadang haus
memiliki harga awal (Initial Value).
4) Dikretisasi : Proses pengepingan (diskritisasi) wilayah penyelesaian
menjadi sejumlah titik dengan ketelitian yang memadai. Solusi
numerik hanya akan diperoleh pada titi-titk yang telah ditentukan
5) Persamaan Diskrit : Proses reduksi Model Matematik dengan
menggunakan metoda numerik akan menghasilkan suatu Persamaan
atau sistem pesamaan Diskrit
6) Solusi : Proses penyelesaian sistem persamaan diskrit dapat diperoleh
setelah syarat batas diperhitungkan dalam sistem persamaan diskrit.
Proses penyelesaian akhir dapat dilakukan secara langsung atau iteratif.
7) Interpretasi Hasil : Solusi persamaan diskrit yang diperoleh secara
secara langsung atau iteratif disebut variable primer. Hasil ini
diproses lagi untuk mendapatkan variable sekunder. Hasil-hasil tsb
dapat digambarkan untuk memudahkan interpretasi hasil.
1.9 CONTOH APLIKASI SEDERHANA

Contoh aplikasi sederhana adalah dalam analisa Struktur Jembatan


Kayu sederhana. Tahap analisa yang dilakukan adalah sbb :
a) Problem Fisik : Jembatan kayu sederhana
L

Catatan Kuliah Metoda Numerik SI 4213

Bab-1 : Pendahuluan

b) Idealisasi : Domain solusi didefinisikan dan Struktur Jembatan


diidealisaikan menjadi struktur balok diatas 2 tumpuan sendi.
P
L
c) Model Matematik : Persamaan deformasi balok diatas 2 tumpuan
terdiri dari persamaan Pengatur dan Syarat Batas sbb :
Persamaan Pengatur
2y
M( x )

EI
x 2

Pada domain 0 x L

Syarat batas : Balok diatas dua-sendi (statis tertentu)


y(0) 0

Syarat Batas di x = 0

y (L) 0

Syarat Batas di x = L

d) Diskritisasi (Pre-processing) : Misal domain balok dibagi menjadi


4 elemen dan 5 titik simpul.
Titik Simpul

Elemen
1

2
1

4
3

5
4

e) Persamaan Diskrit (Processing) : Jika Metoda Elemen Hingga


digunakan akan diperoleh persamaan diskrit sebagai berikut :
k11
k
21
0

0
0

k12
k 22
k 32
0
0

0
k 23
k 33
k 43
0

0
0
k 34
k 44
k 54

0 y1 f1
0 y 2 f 2

0 y 3 f 3

k 45 y 4 f 4

k 55 y 5 f 5

atau

K U F

f) Solusi Diskrit (Processing) : Jika syarat batas y1 = 0 dan y2 = 0


diperhitungkan, penyelesaian persamaan diskrit akan menghasilkan
deformasi di titik 2, 3 dan 4 (variable primer). Syarat batas perlu
dimasukan agar persamaan diskrit dapat diselesaikan (non-singular).
Catatan Kuliah Metoda Numerik SI 4213

10

Bab-1 : Pendahuluan

g) Interpretasi Hasil (Post Processing) : Jika deformasi dititik simpul


(variable primer) digambarkan didapat bentuk deformasi balok.
Deformasi juga digunakan menghitung reaksi tumpuan, bidang
momen, bidang geser dll (variable sekunder).
max
1.10 PENTINGNYA SYARAT BATAS

Syarat batas sangat penting untuk melengkapi persamaan pengatur


karena :
1) Tanpa syarat batas solusi persamaan pengatur tidak akan berupa
solusi yang unique atau bahkan solusinya tidak ada.
2) Syarat batas menentukan perbedaan fisik antara satu problem dengan
problem lainnya.
Persamaan Pengatur
2y
M( x )

2
EI
x

Syarat Batas : Balok jepit-sendi


y(0)
0
x

y (L) 0

Syarat Batas : Balok jepit-jepit


y(0)
0
x

y(L)
0
x

3) Tanpa syarat batas, persamaan diskrit bersifat singular (tidak dapat


diselesaikan). Secara fisik artinya deformasi sangat besar ( = )
Syarat Batas : Tidak ada
Rigid body movement
Catatan Kuliah Metoda Numerik SI 4213

P
=
11

Bab-1 : Pendahuluan

1.11 PERAN KOMPUTER

Penyelesaian numerik suatu model matematik persoalan tertentu


seringkali melibatkan operasi aritmetika yang sangat banyak dan
berulang, yang jika perhitungannya dilakukan secara manual akan
sangat menjemukan.

Siapapun yang melakukan perhitungan aritmetika yang sangat banyak


dan berulang secara manual ini pasti akan membuat kesalahan
melakukannya. Dalam kebanyakan kasus atau perhitungan secara
manual yang sangat banyak dan berulang seringkali tidak mungkin
dilakukan oleh manusi.

Komputer berperan besar sangat besar dalam perkembangan bidang


metode numerik. Hal ini demikian karena perhitungan dengan metode
numerik umumnya akan melibatkan operasi aritmetika dasar seperti
penjumlahan, perkalian, pembagian, serta membuat perbandingan.

Komputer berperan besar menggatikan peketjaan manusia dalam proses


perhitungan manual dan sekaligus mempercepat proses perhitungan
numerik dengan tanpa membuat kesalahan.

Selain itu dengan komputer dapat dicoba berbagai kemungkinan solusi


nimerik yang terjadi akibat perubahan beberapa parameter model. Solusi
yang diperoleh juga dapat ditingkatkan ketelitiannya dengan mengubahubah nilai parameter atau dengan meningkatkan jumlah titik diskrot
perhitungan.

Saat ini telihat melihat perkembangan teknologi komputer digital seolah


tidak pernah berakhir, dimulai dari komputer mikro sampai komputer
Cray. Kemajuan ini telah membuat bidang metode numerik berkembang
secara dramatis. Tidak ada bidang matematika lain yang mengalami
kemajuan penting secepat metode numerik..

Setiap muncul generasi komputer baru selalu memiliki keunggulan yang


meningkat baik dari segi memori, ketelitian, kestabilan perhitungan dan
harga yang semakin mura. Hal ini membuat ruang penelitian dibidan
komputasi numerik semakin terbuka luas. Banyak algoritma baru lahir
atau algoritma yang lama yang semula ditinggalkan menjadi polpuler
karena berkembangnya teknologi komputer.

Catatan Kuliah Metoda Numerik SI 4213

12

Bab-1 : Pendahuluan

1.12 BAHASA PEMROGRAMAN


METODA NUMERIK

DAN

SOFTWARE

UNTUK

Penggunaan komputer dalam metode numerik terutama adalah untuk


membuat program. Program ditulis dengan bahasa pemrograman
tertentu, seperti FORTRAN, PASCAL, C, C++, BASIC dll, dan
sebagainya. Selain itu terdapat beberapa perangkat lunak yang dapat
digunakan untuk menerapkan suatu metode numerik SPREADSHEET
(Excell, lotus dll).

Menulis program numerik sebenarnya tidak selalu diperlukan, kaena


saat ini terdapat banyak program aplikasi numerik komersil yang
langsung dapat digunakan. Beberapa contoh aplikasi numeik yang ada
saat ini adalah MathLab, MathCad, Maple, Mathematica, Eureka, dan
sebagainya.

Selain itu, terdapat juga library yang berisi rutin-rutin yang siap
digabung dengan program utama yang ditulis pengguna, misalnya IMSL
(International Mathematical and Statistical Library), dan NAG
(Numerical Algorithm Group), yang berisi ratusan rutin-rutin metode
numerik yang disiapkan untuk program yang ditulis dalam bahasa
FORTRAN.

1.13 MENGAPA MENGGUNAKAN BAHASA FORTRAN

Dalam kuliah ini aka digunakan bahasa pemograman FORTRAN dan


Bukannya C, atau C++ atau atau PASCAL atau yang lainnya. Berikut
adalah beberapa alasan mengapa menggnunakan FOTRAN

http://stackoverflow.com/questions/2266643/for-what-are-fortran-cobol-and-co-used-today

Fortran is still in active use every day in the scientific community. Fortran has some
advantages that make it uniquely attractive:
1) Its pretty easy to learn. Most scientists like myself don't have computer science degrees
but still find themselves writing code more than anything else. The design of the
language is well suited to translating engineering-type problems into code.
2) Fortran is old, there is a huge body of code that is written in Fortran that is still in use.
Fortran has also been updated to include modern features quite regularly while
maintaining backwards compatibility (for the most part). Ancient codes that are in use
in places such as the nuclear industry, where codes used for license certification and
must be audited by the IAEA and NRC, are rock solid and reliable.

Catatan Kuliah Metoda Numerik SI 4213

13

Bab-1 : Pendahuluan

3) Fortran targets the high end computing market with highly tuned compilers from
Portland, Intel and NAG that have features for parallel computing with MPI or
OpenMP (which are both very well implemented in Fortran) and are marketed towards
the very high end of the market.
4) A lot of standard libraries were written back in the day using Fortran because it was
the best language available at the time. The premier linear algebra libraries, LAPACK
and BLAS, were originally written in Fortran. Nowadays versions exist in other
languages such as C, but the primary versions still are in Fortran and the forks into
other languages like CLAPACK still require you pass Fortran-style arguments and data
when you call functions since they intend to maintain cross-compatibility. Might as well
write in Fortran, at that point.
http://www.ibiblio.org/pub/languages/fortran/ch1-2.html

In summary, we can say that the difference between Fortran and C,


is the difference between a language designed for numerical computations,
and a language designed for other purposes (system programming).
SUMMARY OF FORTRAN ADVANTAGES
=============================
a) Scientifically oriented
b) Better optimized code
c) A lot of existing code
d) Easier to learn
e) More efficient mathematics
f) Easier to use and more robust
g) Better diagnostics

Catatan Kuliah Metoda Numerik SI 4213

14

Anda mungkin juga menyukai