Anda di halaman 1dari 17

IMPLEMEMTASI KESEHATAN

DAN KESELAMATAN KERJA


PADA BIDANG KONSTRUKSI
Oleh Kelompok 1
Nurul Hairunnisa
K11108258
Fitriani Sudirman
K11108251
Rini Aryani
K11108260
Riska
K11108250
Syarif Hidayatullah
K11107000
Arlim Leamanung
K11107732

Latar Belakang
Kegiatan Konstruksi merupakan unsur penting dalam

pembangunan
proyek konstruksi di negara-negara berkembang,
terdapat tiga kali lipat tingkat kematian dibandingkan
dengan di negara-negara maju.
Jumlah tenaga kerja di sektor konstruksi sekitar 7-8%
dari jumlah tenaga kerja di seluruh sektor, yaitu
mencapai sekitar 4.5 juta orang, 53% di antaranya
hanya mengenyam pendidikan sampai dengan tingkat
Sekolah Dasar, bahkan sekitar 1.5% dari tenaga kerja
ini belum pernah mendapatkan pendidikan formal
apapun.
Kenyataan ini tentunya mempersulit penanganan
masalah K3 yang biasanya dilakukan dengan
metoda pelatihan dan penjelasan-penjelasan

penyebab utama kecelakaan kerja


konstruksi
Berbagai penyebab utama kecelakaan kerja pada
proyek konstruksi adalah
hal-hal yang berhubungan dengan karakteristik
proyek konstruksi yang bersifat unik
lokasi kerja yang berbeda-beda, terbuka dan
dipengaruhi cuaca
waktu pelaksanaan yang terbatas, dinamis dan
menuntut ketahanan fisik yang tinggi
serta banyak menggunakan tenaga kerja yang
tidak terlatih
Ditambah dengan manajemen keselamatan kerja
yang sangat lemah

Permasalahan K3 kontruksi yang menjadi


penyebab banyaknya kecelakaan kerja
pekerjaan yang beresiko tinggi
rendah dan kurangnya tenaga ahli K3 kontruksi
rendahnya pemahaman dan kepekaan terhadap

bahaya dan resiko kontruksi


tidak menguasai peralatan keselamatan diri dan
metoda kerja kontruksi yang benar
tidak terpenuhi persyaratan dan standart K3
masih lemahnya hukum maupun sanksi K3
belum ada penerapan SMK3 yang benar
kurangnya kesadaran dan lemahnya komitmen
perusahaan akan pentingnya K3,
kurangnya pendidikan dan pelatihan K3 bagi SDM
kontruksi.

Jenis kecelakaan di bidang kontruksi


jatuh terpeleset
kejatuhan barang dari atas
terinjak
terkena barang yang runtuh, roboh
berkontak dengan suhu panas, suhu dingin

terjatuh, terguling
terjepit, terlindas
tertabrak

tindakan yang tidak benar


terkena benturan keras

Hambatan implementasi k3
Rendahnya kesadaran masyarakat akan masalah

keselamatan kerja
Perencanaan dan manajemen k3 konstruksi
perusahaan yang kurang optimal
rendahnya tingkat penegakan hukum oleh
pemerintah

Kerugian kecelakaan konstruksi


Langsung

Tidak langsung

korban jiwa

kerugian waktu kerja

biaya pengobatan

kompensasi yang

harus diberikan
kepada pekerja,
premi asuransi
perbaikan fasilitas
kerja

(pemberhentian sementara),
erganggunya kelancaran
pekerjaan (penurunan
produktivitas)
pengaruh psikologis yang
negatif pada pekerja
memburuknya reputasi
perusahaan
denda dari pemerintah,
kemungkinan berkurangnya
kesempatan usaha
(kehilangan pelanggan
pengguna jasa).

Policy
yaitu Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. Per-01/Men/1980. Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
Konstruksi Bangunan. Peraturan ini mencakup
ketentuan-ketentuan mengenai keselamatan dan
kesehatan kerja secara umum maupun pada tiap
bagian konstruksi bangunan.

StrategiPencegahan
KecelakaanKonstruksi
1. SebabKecelakaanKonstruksi
Human Factors
Unsafe Acts
2. Technical Factors
Materials
Equipments
Working Environment

Pencegahan
PencegahanFaktorMan

Pencegahan faktor

usia
1. Pemilihan Tenaga Kerja
2. Pelatihan sebelum
mulai kerja
3. Pembinaan dan
pengawasan selama

1. Perencanaan Kerja
yang baik.
2.Pemeliharaan dan
perawatan peralatan
3. Pengawasan dan
pengujian peralatan
kerja
4. Penggunaan metoda
dan teknik konstruksi
yang aman
5. Penerapan Sistim
Manajemen Mutu

Policy
pemerintah menerbitkan Surat Keputusan Bersama

Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga Kerja


No.Kep.174/MEN/1986-104/KPTS/1986: Pedoman
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat
Kegiatan Konstruksi. Pedoman yang selanjutnya
disingkat sebagai Pedoman K3 Konstruksi ini
merupakan pedoman yang dapat dianggap sebagai
standar K3 untuk konstruksi di Indonesia.
Baru pada tahun 2004, Departemen Permukiman dan
Prasarana Wilayah, yang kini dikenal sebagai
Departemen Pekerjaan Umum, mulai memperbarui
pedoman ini, dengan dikeluarkannya KepMen
Kimpraswil No. 384/KPTS/M/2004 Tentang Pedoman
Teknis Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
Tempat Kegiatan Konstruksi Bendungan.

SMK3
Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Tindakan nyata yang berkaitan
dengan usaha yang dilakukan oleh
seluruh tingkat manajemen dalam
suatu organisasi dan dalam
pelaksanaan pekerjaan, agar
seluruh pekerja dapat terlatih dan
termotivasi untuk melaksanakan
program K3 sekaligus bekerja
dengan lebih produktif.

SMK3 mencakup hal-hal berikut:


struktur organisasi

Perencanaan
Pelaksanaan
tanggung jawab

Prosedur
Proses

pengendalian resiko
yang berkaitan
dengan kegiatan
kerja guna
terciptanya tempat
kerja yang aman,
efisien, dan produktif

sumber daya yang dibutuhkan

penerapan, pencapaian, pengkajian, dan

pemeliharaan kebijakan K3

Jaminan Sosial Tenaga Kerja


UU No. 3/1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga
Kerja.
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER05/MEN/1993, yang menunjuk PT. ASTEK
(sekarang menjadi PT. Jamsostek), sebagai
sebuah badan (satu-satunya) penyelenggara
jamsostek secara nasional.
3. Melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.
KEP-196/MEN/1999, berbagai aspek
penyelenggaraan program jamsostek diatur
secara khusus untuk para tenaga kerja harian
lepas, borongan, dan perjanjian kerja waktu
tertentu, pada sektor jasa konstruksi.
1.

Sosialisasi Dan Pembinaan


Di samping itu, hal yang penting adalah aspek

sosialisasi dan pembinaan yang terus menerus


kepada seluruh komponen Masyarakat Jasa
Konstruksi, karena tanpa program-program yang
bersifat partisipatif, keberhasilan penanganan
masalah K3 konstruksi tidak mungkin tercapai.

Pembinaan dan Pelatihan


Pembinaan dan Pelatihan K3 untuk semua

pekerja dari level terendah sampai level tertinggi.


Dilakukan pada saat proyek dimulai dan
dilakukan secara berkala.
Pokok Pembinaan dan Latihan:

Cara melakukan pekerjaan dengan aman


Cara penyelamatan dan penanggulangan darurat
KebijakanK3 proyek

KeselamatanKontraktor(Contractor
Safety)
Harus disusun pedoman Keselamatan

Konstraktor/Sub Kontraktor
Subkontrakktor harus memenuhi standar
keselamatan yang telah ditetapkan
Setiap subkontraktor harus memiliki petugas K3
Pekerja Subkontraktorharus dilatih mengenai K3
secara berkala

Anda mungkin juga menyukai