Tunjangan-tunjangan (Fringe Benefits) semacam itu bisa berbentuk uang cuti, kesehatan dan
tunjangan hari tua seperti dana pensiun. Jika pemberi kerja membayar sebagian atau semua dari biaya
tunjangan-tunjangan, maka biaya seperti itu harus diperlakukan sebagai beban. Untuk menandingkan
pendapatan dan beban secara tepat, estimasi biaya tunjangan ini harus dicatat sebagai beban selama
periode dimana karyawan menerima tunjangan tersebut.
Tunjangan Cuti
Sebagian besar pemberi kerja memberikan hak cuti, yang kadang-kadang dinamakan dengan
absen yang dikompensasi (compensated absences), kepada para karyawannya. Hak-hak
semacam itu menimbulkan kewajiban kontijensi yang harus dicatat oleh perusahaan. Kewajiban
untuk pembayaran cuti karyawan harus dicatat sebagai kewajiban pada saat hak cuti tersebut
diberikan. Ayat jurnal untuk mencatat pembayaran cuti yang terutang bisa dicatat dalam
jumlah total pada akhir tiap tahun fiscal atau bisa juga dicatat pada akhir tiap periode
penggajian. Sebuah ilustrasi mengenai kasus ini, asumsikan seorang karyawan berhak
mendapatkan satu hari cuti setiap satu bulan bekerja. Asumsikan juga bahwa estimasi
pembayaran cuti untuk periode penggajian yang berakhir 5 Mei adalah $2000. Ayat jurnalnya
sebagai berikut:
5
Mei
2000
2000
Pensiun
Pensiun (Pension) merupakan pembayaran kas kepada karyawan yang telah pensiun. Salah satu
karakteristik fundamental dari program pensiun adalah apakah program itu merupakan
program pensiun iuran pasti ataukah program dengan imbalan pasti.
akan dibayarkan setiap akhir bulan kepada pengurus program pensiun. Ayat jurnal untuk
mencatat transaksi ini, dengan asumsi gaji tahunan sebesar $500.000, adalah sebagai berikut:
31
Des
Beban Pensiun
Kas
Pembayaran program pensiun
Sebesar 10% dari gaji
Tahunan karyawan
50.000
50.000
Des
Beban Pensiun
Kas
Kewajiban Pensiun yang belum didanai
Untuk mencatat biaya pensiun
Tahunan ke dana pensiun
80.000
60.000
20.000