Anda di halaman 1dari 3

Cara Cara Menjadi Siswa Aktiv di kelas

Bagaimana Membuat Siswa Aktif Belajar dan Berfikir di Dalam Kelas?

Cobalah kita sesekali tengok ke dalam kelas anak anak sekolah kita, dan perhatikan apa
yang terjadi. Boleh jadi yang kita akan lihat adalah ada sekelompok anak anak berseragam
berhadapan muka dengan seorang guru. Mereka bilang sedang menjalankan proses belajar
mengajar. Sungguhkah ada kegiatan itu? Ya.... sudah tentu benar, lha wong gurunya saja ke
kelas bawa buku pegangan setumpuk dan silabus serta RPPnya juga tidak lupa disisipin diantara
tumpukan buku yang dia bawa. Belum peralatan pengajaran yang lain yang kelihatan
mbrenggong memberati tangan tangan perkasa sang guru, kenapa musti ada kecurigaan bahwa
prose belajar mengajar tidak terjadi?
Baiklah, coba kita heningkan pikiran sejenak dan lupakan sebentar percakapan diatas,
seraya jawablah pertanyaan berikut ini. Untuk prosesnya ga usahlah kita tanyakan dulu, yang
perlu kita pikirkan sekarang ini adalah siapakah yang sejujurnya harus mengajar dalam proses
itu? Dan siapakah yang harus belajar? Pertanyaan cemen bukan? Karena jawabannya sudah jelas
yang punya tugas mengajar tentu pengajar yang punya nama alias guru dan yang harus belajar
adalah pelajar yang suka disebut siswa atau murid. Nah tuh, nampaknya sampai disini kita sudah
pada titik kesepakatan membenarkan kesimpulan itu, guru yang mengajar dan siswa yang
belajar.
Kemudian mari kita tengok ke dalam kelas, yah prosesnya sudah kelihatan anak anak
pegang buku masing masing dan gurunyapun mulai corat coret di papan tulis sambil nggedupuk
menerangkan materi ajarnya. Namun coba kita lihat lebih dalam benarkah gurunya mengajar?
Ehhhh ternyata tidak, Si guru sedang baca buku sambil menerangkan, rupanya dia sedang
belajar juga. Wee lha bagaimana ini ada guru kok tidak menguasai mata pelajaran yang
diajarkan? Eit jangan salah banyak guru yang ilmunya sudah hafal luar dalam karena setiap hari
yang dia ajarkan ya itu itu saja. Ya itu juga betul, tapi guru itu tetap saja sedang belajar
berpidato, belajar mengkomunikasikan apa yang dia pikirkan ke siswanya. Lha siswanya? Ada
tuh yang bengong ga ngerti apa yang dimaksudkan gurunya dan ada juga yang terkantuk kantuk
atau ngobrol sendiri dgn kawannya. Jadi proses yang ada adalah proses belajar saja, tanpa proses
mengajar dan yang bikin aneh, yang belajar kok malah gurunya, muridnya asyik tidur atau jadi
penonton guru yang sedang belajar sambil terkantuk kantuk. Masya allah... dunia ini sudah
terbalik, yang bayar sekolah siswanya, kok yang belajar malah gurunya.... edan.
Hal yang seperti ilustrasi diatas terjadi dimana mana, hampir disetiap kelas disetiap
sekolah. Penataan bangku yang konvensional itu membuat kecenderungan guru yang aktif bicara
dan muridnya kecapaian, bosan, ngantuk dan tidur. Pertanyaannya, kapan siswa siswa itu dapat
kesempatan belajarnya?

Siswa tidak akan memiliki kesempatan belajar selama sang guru tidak segera menyadari
kekeliruan ini. Guru harus mengerti dan memahami kalau siswalah yang harus belajar di dalam
kelas dan guru cukuplah sebagi fasilitator dan tempat bertanya bagi siswa. Hal ini sangat penting
karena siswalah yang harus mengembangkan diri, bukan lagi gurunya. Siswalah yang harus
belajar, harus berfikir dan yang harus menambah wawasan dan ilmunya, dan memang mereka
datang ke kelas kelas di sekolah untuk itu bukan?
Kesalahan terbesar dari guru mengajar adalah bahwa guru yang membawa materi dan
mereka menerangkan sementara siswa diminta dengan hormat untuk mendengarkan.
Pertanyaannya seberapa lama orang kuat mendengarkan? Dan apakah orang bisa pinter hanya
dengan mendengarkan? Bukankah orang bisa pinter karena berfikir? Yah seharusnya guru bukan
menerangkan materi di kelas tapi mendorong siswa untuk memikirkan isi dan materi
pelajarannya. Jangan siswa diminta terus menerus jadi pendengar dan tidur dikelas karena bosan.
Model pengajaran yang menjadikan murid objek pasif dalam kelas begini seharusnya sudah lama
jadi masa lalu. Wahai guru sadarlah... sampeyan kliru......
Disini saya mencoba menyodorkan metode membuat kelas jadi temapat yang
menggairahkan bagi siswa untuk belajar dan berfikir sedang sang gurupun makin luas
kesempatannya untuk belajar dan mengembangkan diri. Tips yang bisa penulis berikan untuk
membuat kelas yang aktif dan dinamis dengan aroma berfikir dan belajar yang kental adalah
sebagai berikut:

1.
Untuk memulai pelajaran jelaskan pada siswa apa yang akan dipelajari pada saat itu dan
apa manfaatnya bagi siswa kalau memahami dan mengerti tema/ hal yang akan dipelajari.
Dengan menyampaikan hal hal seperti ini, guru bukan saja telah mencoba manarik perhatian
siswa agar fokus pada pelajaran, tapi sudah mulai mengajak siswa untuk menggunakan pikiran.
Karena fungsi dan manfaat tema adalah hasil ulah pikir yang akan dicerna oleh siswa dengan
pikiran juga.
2.
Mulailah pelajaran bukan dengan menerangkan tapi mulailah dengan pertanyaan. Edarkan
pertanyaan ke seluruh kelas, harapakan semua siswa berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan
tersebut, maka semua siswa sudah tergerak untuk berfikir mandiri.
3.
Kumpulkan semua jawaban yang diberikan siswa dan diskusikan dengan seluruh siswa
kebenaran dari semua jawaban yang diberikan. Mintalah alasan kenapa satu jawaban bisa
diterima dan yang lain tidak. Maka akan terjadi sharing pengetahuan antar siswa, siswa saling
memberi informasi dan semua siswa terlibat dalam belajar.
4.
Kalau ada siswa yang bertanya pada anda, janganlah anda jawab sendiri, lemparkan ke
kelas biar dijawab oleh siswa yang lain. Maka siswa anda tidak akan sempat ngantuk karena
semua siswa terdorong untuk selalu berfikir.
5.
Jaga terus atmosphir berfikir dalam kelas dengan melempar lempar pertanyaan dan jadikan
suasana belajar mengajar anda lebih mirip percakapan antar siswa dengan siswa dan dengan
guru, bukan pengajaran yang kaku dengan guru bercerita murid mendengarkan.
6.
Beri waktu siswa untuk bertanya tentang seuatu yang belum jelas, atau beri mereka waktu
untuk mengungkapkan ide atau pandangan mereka yang belum terungkap.
7.
Akhiri pelajaran dengan meminta mereka membuat resume atas apa yang mereka pahami
dan mereka bicarakan selama pelajaran dalam bentuk tertulis.
Dengan menjalankan tujuh langkah itu InsyaAllah anda sudah secara otomatis membuat siswa
terus berfikir dan tidak sempat tidur atau merasa bosan, disamping anda sebagai guru sudah
benar benar menciptakan suasana yang mendukung Cara belajar siswa aktif.

12 Cara Membuat Siswa di Kelas Menjadi Siswa yang Kreatif


Setiap tahunnya sebagai guru kita menimbang-nimbang siapa yang menjadi murid kita
tahun ajaran ini. Menimbang-nimbang yang saya maksud adalah menimbang perilaku,
kemampuan akademis serta yang terpenting kemampuan sosialisasi murid kita di kelas. Berbekal
informasi dari guru lainnya guru bisa memaknainya sebagai informasi awal dalam upaya untuk
melejitkan potensi siswa di kelas. Salah satu cara membuat siswa mengenali sendiri potensi dan
kemampuannya adalah dengan membuat mereka menjadi siswa yang kreatif. Mari terlebih
dahulu merubah pandangan bahwa kreativitas hanya ada di dunia seni. Kreativitas bisa dilakukan
dimana saja dan oleh siapa saja. Dengan kreativitas semua bidang kehidupan akan semakin maju
karena inovasi yang lahir dari kreativitas.

Sama seperti guru yang kreatif, siswa yang kreatif akan membuat dunia pendidikan
Indonesia maju. Di masa depan siswa yang kreatif juga akan mewarnai Indonesia dengan
kiprahnya dan sumbangsihnya. Untuk itu tugas guru untuk jadikan siswa nya kreatif. Berikut
adalah cara membuat siswa di kelas menjadi kreatif;

1. Minta siswa mengajarkan siswa lainnya sebagai bagian dari strategi belajar
2. Latih siswa untuk berpendapat dengan jelas dan lancar, sebagai cara membuat siswa percaya
diri di depan teman
3. Biasakan siswa untuk bisa berpartisipasi dalam kelompok
4. Buat kegiatan di kelas agar siswa bisa berpikir mandiri sekaligus menjadi pemecah masalah
5. Siapkan penugasan bagi siswa yang di ujung penugasannya siswa diminta mengekspresikan
diri secara kreatif bisa dengan drama, komik atau hal lain yang menuntut siswa kreatif
6. Sering-seringlah meminta siswa bekerja sama dalam kelompok agar mereka terbiasa bekerja
sama dengan orang lain
7. Sering-sering memberi penugasan yang kreatif misalnya daripada sekedar meminta siswa
merangkum isi buku, lebih baik meminta siswa mendisain ulang covernya
8. Mengikut sertakan suara siswa dalam perencanaan pengajaran. Dengan demikian siswa biasa
mengungkapkan pikiran dan berani mengungkapkan pendapat.
9. Saat membahas sesuatu di kelas, sering2 lah bertanya, apa yang terlintas dipikiranmu ketika
mendengar kata
10. Berikan pekerjaan rumah yang berkualitas pada siswa, bukan yang sekedar membuat siswa
pusing. Misalnya daripada meminta siswa mengerjakan soal pilihan ganda, lebih baik meminta
siswa melakukan wawancara, memotret gambar lewat hp kemudian memberikan komentar dan
banyak kegiatan lainnya yang membuat siswa tertantang.
11. Memperbanyak diskusi dan interaksi antar siswa di kelas, mengurangi ceramah dan
komunikasi satu arah di kelas, hanya dari guru pada siswa.
12. Menciptakan budaya menjelaskan di kelas, bukan sekedar menjawab yang betul. Artinya jika
ada siswa yang menjawab betul minta ia menjelaskan alasannya dengan demikian siswa yang
lain bisa terbantu dalam berusaha untuk mengerti.

Anda mungkin juga menyukai