Anda di halaman 1dari 7

Nama Kelompok

Marcelinus kosasi / 6211060


Sandy Wijaya / 6212018
Lelyana Putri / 6212042
Christopher Benyamin / 6212068
M. Nurifki Filino / 6212100

INDUSTRI PENGOLAHAN LIMBAH


SABUN

PENDAHULUAN
Sabun sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar
masyarakat menggunakan sabun untuk membersihkan badan dan mencuci
pakaian. Hal ini karena sabun memiliki sifat membersihkan. Sifat ini
disebabkan proses kimia koloid, sabun (garam natrium dari asam lemak)
digunakan untuk mencuci kotoran yang bersifat polar maupun non polar,
karena sabun mempunyai gugus polar dan non polar.
Oleh karena itu, dalam dunia industri, sabun merupakan salah satu
industri cukup penting dan sudah diproduksi selama lebih dari 2000 tahun,
karena merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat.Di
Indonesia sudah ada industri sabun yang ditunjang dengan semakin
berkembangnya banyak kota dan pertumbuhan penduduk yang juga
semakin cepat.Akan tetapi, dengan munculnya industri ini perlu dipikirkan
juga efek sampingnya yang berupa limbah.
Dalam operasi industri sabun menghasilkan limbah berupa soap gliserin,
minyak lemak, NaC1, H2O. Soap gliserinmerupakan limbah pabrik sabun
yang relatif berharga, limbah ini dapat diproses lebih lanjut dan banyak
digunakan pada industri-industri kimia.

GLISERIN
Gliserin merupakan hasil pemisahan asam
lemak. Gliserin bersifatsangat higroskopis,
menyerap air dengan cepat dari sekitarnya.
Gliserin merupakan nama komersial dari
gliserol. Gliserol adalah istilah yang digunakan
untuk campuran murni, sedangkan gliserin
berhubungan kepada tingkat komersialnya,
terlepas dari kemurniannya.

PROSES TERBENTUKNYA GLISERIN


Gliserin dapat dibentuk dari salah satu proses kimia yaitu
reaksi saponifikasi.Saponifikasi adalah reaksi yang terjadi
ketika minyak atau lemak dicampur dengan alkali yang
menghasilkan sabun dan gliserol. Prinsip dalam proses
saponifikasi, yaitu lemak akan terhidrolisis oleh basa,
menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Proses
pencampuran antara minyak dan alkali kemudian akan
membentuk suatu cairan yang mengental, yang disebut
dengan trace. Pada campuran tersebut kemudian
ditambahkan garam NaCl. Garam NaCl ditambahkan untuk
memisahkan antara produk sabun dan gliserol sehingga
sabun akan tergumpalkan sebagai sabun padat yang
memisah dari gliserol

PENGOLAHAN LIMBAH
Limbah sabun yang berupa soap gliserin dapat
diubah menjadi triasetin dengan proses
asetilasi.
Reaksi Asetilasi adalah reaksi memasukkan
gugus asetil (CH3CO-) ke dalam molekul
organik seperti (-OH dan NH2), reagen yang
umum dipakai adalah acetic anhydride atau
ethanol chloride (CH3 COCI).

TANTANGAN DALAM PENGOLAHAN


LIMBAH
Biaya untuk memproses pengolahan limbah
gliserin sabun relatif mahal.
Pengolahan proses limbah sabun cukup sulit
untuk dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai