Anda di halaman 1dari 13
BABI TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1. engertan Tentang Polen ‘Butir poten adalah mikrorpora tumbubsn besbiji yang. mengandung mirogametofit masok atau bolum masak (Aberermbie eta, 1993). Menurut ‘Arizona (2000, srbuk sr ata poten adalah slat reprodsksientan yang terdapat da tumbuben dan mempunyai finest yang same dengan sperma sebagai alat reprodulsi jantan pada hewan, Serbuk sari berads dalam Kepala sari (antera) tepatnya dale kantung yang dsebut rang serbuk sari thee). Setiapanterarla- rata memilik doa rung sesbuk sari yang berukuran rola besa. Menurat Kapp (1969), Faegri dan Iversen (1989) ukuran plen bervariesi antara 5 sampai lebih dart 200 . Sebagian bese poleaberukuranantara 20 — 20 Dining pole besfingsi untuk melindung int sperma tunbuhan dat proses desitai dan rains sola perpndahan dari amhera menuju ke stigma Buti poten yang keci ispsi ole iin (ax) dan protein yang berupeelemen seulpura (Devi, 1999). Menurt Feet dan Iveren (1989) polen mempunyai dus lapis dinding sel, yt lapisan dalam tine) dan Japisan Tua (exe), Intine adalah dinding pektoseulosa yang tiis yang mengeliling bur olen yang masak dn exine merapakan lapisan i Iuar itine yang Komponen utamany. adalah sporopolenin, suatu substansi Keras yang memberikan daya than yang hebat ‘kepada dinding butr poten (Fahn, 1991), Menurut Davis (1995), sporopolenin rmerupakan biopolimer seperti karotenoid yang mempunyai resistensi tinggi terhadap proses kimia yang dopat menyebubkan menurunnya Kualtes polen, selain oksidast | ce axon 2 i — teen MRE — 10: or 3 ‘Gambar 01, Susunan lapsan dinding se polen (Davis, 1999) Menurt Faegri dan Iveren (1989) studi tentang olen merupakan obj yang pentingkarens umumnya polen rexsten trhadap baban organi maupun stolisis, Kecuali oleh Konisi oksdesi, Sifatresisten polen Karena adanya sporopolenin pads lapisan exine. Exine memberikan teistimewaan dalam plnologi yang dapat digunakan sebagai iemtfikasi tumbuhan. Keistimewaan tersebut melips stukur dan omamentasi exine, Menurat Kapp (1969), Stessy (1990), den Davis (1995) palinologl merupakan imu yang mempelajrt tentang polen dan spor, baik fel maupan yang masih barv. 22, Klasifikas Polen Sifat polen yang penting dalam mempelajari polen yaitu unit polen, polasitas polen, simotri polen, bentuk polen, tipe dan jenis apertura seta ‘oramentasiexine Exdtman, 1952), Sebagian besa tanaman memilikibentuk wit polen monad, Pade beberape genus ada yang tetrad, dyad dan polyad (Facgri dan Iversen, 1989). ‘Menurut Kapp (1969) bentuk polen ditentukan berdasarkan perbandingan panjang aksis polar (P) dan diameter equator (E). Beatuk polen berdasarkan perbandingan paniang aksis polar engan diameter equator (indeks P/E) menurut Erdtman (1943) dalam Kremp (1965) ada Indeks P/E (um) _‘Bemtuk poten >2,00 Perpolate 1,332.00 Prokte 116133 Subprolate 100-114 Proate spheroidal 0.88.1,00 Oblate spheroidal 0.75.08 Subobiate 050.075 Oblate <050 Perobate ‘Apertura adalah suatu penipisan atau modifiksi dinding spore atau polen yang berfungs! sebagai jalan untuk Keluaraya isi sora atau polen (Davis, 1999). Menurut Esau (1953), apertura ini tidak sepenuhnya membuka tapi merupakan ‘tempat dimana exine sangat tipis dan intne beckembang dengan baik. Buluh polen ‘muncul melalui aperur slams peskecambaan poles, yitu dengan mendorong inine ke samping. Apetura dapat berup aur (colp) dan por, dimana susan dan juni port dan alur merupskan kriteia pening dalam Klaas! polen (Davis, 1999). Menurut Kapp (1969), berdaserkan tipe aperturany, bur polen cikdasiGikasikan sebagai beikut: inaperturate, monoporte,éiporat,trporate, stephanoporat, perporate, monocolpate, dcolat,tripcolpate, stephanocopat, pevcolpate, heterocopate, sycolpate, ticlporats, stephanocolporate, pericolperate, dan tricotomocolporate inaperion —egelag ——Soelae Petelpraae 50 60 G0 CGe@ 5b 50 BS SS 66 60 Ge 2 56 66 68 2° Sacto © 66 ‘OO Gambar 02, Tipe apertura butir polen (Kapp, 1969) ‘Simeti polen dibegi menjadi dua tipe yaitu radial simetri dan bilateral, simet. Radial simetr merupakan polen yang mempunys lebih dari dun bidang simeti, stu ika hanya du simet,aksis equatorial sama panjangaya. Bilateral simetri merupakan polen yang mempunyai dua bidangsimetri venta dan aksis equatorial yang tidak sama panjng (Erdman, 1952) Polaris poin ditntakan dar kutub distal yang terletak pada permaksan distal dan kato protsimal yang terletak pada permukaan proksimal. Polen dapat Momus Spesies + Morus sp ‘Tanaman murbei (Morus sp.) sudah lam dikenal dan mempunyai banyak ‘uma, antra lain Besaran (Jawa Tengah dan Jawa Timur), kertu (Sumatra Utara), ‘gertu (Sulawesi, utaoe (Sumatra Selatan), Kitw (Lampang), ambatuah (Tanah Karo), moerbei (Belanda), mulberry (Inggris), gelsa (Ilia), murles (Prancs) (Sunanto, 1997). 232. Bonga Tanaman Murbei ‘Bunga murbei mempunya tipe seks berumah satu (monoecious) atau berumah dus (dioecious), Tanaman murbei memiliki bangs jantan dan bung betina yang masing-masing fersusun dalam untaian yang terpisah satu same lain (Sunanto, 1997) dan letaknya akslar (Datta, 2001), ‘Untaian bungs jantan biasanya lebih panjang daripada untaian bunga betina, Bunga jantan tersusunrenggang dan setelah menghasitkan polen, untian bbunga akan kering dan jatuh. Jumlah lobus perianthium 4 dan mempunyai 4 stamen (Datta, 2001) ‘Untaian bunga betina bulat dan berbu tangkai, tenda bunga ted atas 4 ‘epala. Untaian bunga bisanya pendek dan mempunyai susunan yang rapat (Data, 2001). 233. Jenis-jenis Murbel di Indonesia Menurut Susanto (1997), tanaman murbei memiliki banyak jenisnya, santa lain Morus alba, Morus mulicaulis, Morus nigra, Morus macrowre, Moras

Anda mungkin juga menyukai