Anda di halaman 1dari 14

AGUNG WASKITOADI

BRIAN L. DJUMATY

Peter P. Rogers, Kazi F. Jalal, & John A. Boyd, dalam Bab 13


mengulas ttg bagaimana dalam konteks internasional
pembangunan berkelanjutan yang meliputi berbagai
kegiatan dan dimensi seperti konsep, kebijakan, operasi,
desain proyek, pelaksanaan, pengembangan kapasitas,
koordinasi, pemantauan, pembiayaan, advokasi, dan
kesadaran publik dilakukan dengan kerjasama antar
aktors baik Pemerintah maupun Non-Pemerintah.
Menurut Komisi Brundtland (1989), Kerjasama antar pihak
dalam konteks internasional untuk pembangunan
berkelanjutan merupakan tanggung jawab dari sekjen PBB
melalui struktur lembaga di bawahnya.

1.

2.

Kinerja PBB untuk pembangunan


berkelanjutan dipimpin oleh 6 organ utama,
yaitu: Majelis Umum, Dewan Keamanan,
Mahkamah Internasional, Dewan Ekonomi
dan Sosial, Dewan Perwalian, dan
Sekretariat.
6 Organ tersebut kemudian mengkoordinasi
organisasi-organisasi lainnya di bawahnya.
(Lihat Tabel 13-2 Sistem PBB).

Titik Pijak dalam mendorong pembangunan


berkelanjutan bagi negara-negara
berkembang oleh Organ PBB adalah
Deklarasi Rio.

Adl salah satu cara untuk mempromosikan


pemahaman & kerjasama pembangunan
berkelanjutan di antara warga negara & sarana yg
sangat efektif untuk mempromosikan kerja sama
intraregional.
Empat prinsip piagam, yaitu, (i) menghormati dan
peduli terhadap komunitas kehidupan; (ii) integritas
ekologi; (iii) sosial dan keadilan ekonomi; dan (iv)
demokrasi, tanpa kekerasan, dan perdamaian adalah
cara yang mapan untuk mempromosikan
pembangunan berkelanjutan global.
Jika semua orang menerima dan mengikuti empat
prinsip ini dengan penuh semangat, dunia akan
menjadi tempat yang layak huni.

1.

Dari diskusi sebelumnya, beberapa faktor muncul sebagai prasyarat


untuk mencapai pembangunan berkelanjutan: mengurangi kemiskinan,
pertumbuhan penduduk, pengendalian polusi, memperbaiki kebijakan
pasar, membangun tata pemerintahan yang baik, dan mengelola
bencana. Namun, mencapai tujuan tersebut dalam situasi dunia nyata
tidak begitu mudah.
Konferensi dunia ttg pembangunan berkelanjutan, yaitu:
Agenda WSSD dan Hasil diskusi tentang kesehatan,
keanekaragaman hayati, ekosistem, pertanian, air dan sanitasi, dan
energi; isu lintas sektoral termasuk keuangan, perdagangan, teknologi
mentransfer, informasi, pendidikan, pola konsumsi, dan peningkatan
kapasitas.
hasilnya Salah satu hasil yang paling penting dari WSSD adl
kesadaran bahwa pembangunan berkelanjutan hanya sedikit berhasil
pada skala global, tetapi sangat sukses ketika diimplementasikan per
wilayah. Di beberapa daerah keberhasilan lebih terlihat di tingkat
nasional dan lokal

2. Hasil utama dari konferensi


Deklarasi politik
Komitmen Johannesburg pada pembangunan
berkelanjutan
3. Hasil positif dari konferensi
Konsep kubu
Meningkatkan pemerintahan global
Menegaskan keinginan politik dari pemerintah
Menetapkan target untuk komitmen teknis dan
keuangan


1.

Tujuan dari reformasi & revitalisasi adl supaya pembangunan berkelanjutan


dari organisasi bisa menjadi tanggung jawab semua yg menjadi anggota.
Revitalisasi peran WTO tujuan awalnya adl untuk mendorong liberalisasi
perdagangan untuk kepentingan semua bangsa di dunia, baik berkembang
dan dikembangkan. Dampak positif WTO bagi negara berkembang:
meningkatkan volume perdagangan, meningkatkan investasi asing,
meningkatkan lapangan kerja lokal, mengintegrasikan ekonomi dan
lingkungan dengan menggunakan instrumen berbasis pasar. Dampak negatif :
ekspor polusi dari negara maju ke negara berkembang , hambatan
perdagangan menggunakan argumen lingkungan, hilangnya tradisi sosial dan
budaya dan nilai-nilai, akan terjadinya selundupan (obat-obatan dan senjata),
keuangan (pemerasan mata uang), dan manusia (imigran, teroris).

2. Menghidupkan kembali Lembaga Pembiayaan


Internasional Keberadaan lembaga-lembaga
pendanaan internasional berfungsi untuk mendukung
pengembangan negara-negara berkembang yg
berpendapatan rendah.
komitmen yg hrs digunakan oleh lembaga
pembiayaan nasional dlm mereformasi diri adl
Pertama, fokus pd aksi pengurangan kemiskinan.
Kedua, harus mempunyai kebijakan yg memberikan
pinjaman untuk mendukung program-program yg
mendukung pembangunan berkelanjutan.

Peran aktor non negara dlm pembangunan


berkelanjutan adl berkomitmen melalui pertumbuhan
ekonomi, keseimbangan ekologi, dan kemajuan
sosial. Misinya adl untuk "memberikan kepemimpinan
bisnis"
Contoh kegiatannya :Proctor & Gamble Health
Sciences Institute mengembangkan produk
pengolahan air & menyediakan air minum yg aman
bagi satu miliar orang yg tdk memiliki akses ke pipa
air, sehingga air bisa langsung digunakan dirumah.
Setiap sachet memurnikan 10 liter air dgn harga $
0,10 di negara Guatemala, Filipina, Maroko, dan
Pakistan.

Kendala memenuhi kebutuhan sumber daya

untuk mempromosikan pembangunan


berkelanjutan :
a. Pengurangan pengeluaran militer apa
jadinya jk ada masalah dgn keamanan negara,
apa yg harus dilakukan????
b. Harus ada monitoring & kontroling mengenai
dana yg diberikan kepada negara berkembang
yg akan melaksanakan pembangunan
berkelanjutan untuk menghindari korupsi. Siapa
yg akan melakukan monitoring &
kontroling????

Kerjasama antar daerah diharapkan akan saling


bertukar informasi dan transfer teknologi yg tepat
guna untuk pembangunan berkelanjutan. Bentuk
kerjasamanya adl
1. Melihat pengentasan kemiskinan, melibatkan empat
bidang utama peningkatan aliran keuangan,
program-program ekonomi pro-masyarakat miskin,
keadilan sosial, dan pemerintahan yg baik.
2. pengendalian pencemaran, memiliki empat
komponen utama pengelolaan lingkungan
perkotaan, penggundulan hutan dan penggurunan,
transfer teknologi dan perubahan iklim.

Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan melalui kerjasama


internasional menghadapi beberapa tantangan. seperti kesulitan
kordinasi antar negara yang di sebabkan adanya kepentingan
antar negara atau stakeholder lainnya menjadi sebab. Belum lagi
jaringan kapitalis yang telah kuat dan mendominasi pasar global.
Sekjen PBB terus memainkan perannya koordinasi dalam
mempromosikan pembangunan berkelanjutan di tingkat global.
Walaupun peran ini agak melemah oleh fakta bahwa beberapa
organisasi dan badan internasional menarik mandat mereka dari
tubuh PBB yang mengatur di mana SekJen PBB memiliki kontrol
terbatas.
Titik sentral pembangunan perlu diletakkan pada keterlibatan
Bank Dunia, untuk memberi dukungan dana bagi terwujudnya
pembangunan berkelanjutan.

Titik Pijak Kerangka Analisis : A Moral Critique of Development, Philip


Quarles van Ufford dan Ananta Kumar Giri. Pembangunan sebagai
sebuah harapan, pembangunan sebagai politik, dan pembangunan
sebagai pemahaman kritis. ditekankan pada holistik.
Rogers dkk, meyakini perlunya intervensi yang terorganisir dalam
pembangunan berkelanjutan di negara-negara yang sedang
berkembang. Dengan demikian mengkonsepkan sebuah dunia dimana
hubungan sosial dan Ekonomi dapat direkayasa untuk mencapai
pembangunan berkelanjutan yang diharapkan/sesuai standart
Internasional dan tipe ideal.
Konsep yang demikian meletakkan pembangunan berkelanjutan pada
tataran harapan dan politik. Belum masuk dalam konsep pemahaman
kritis yang kemudian mendorong untuk lebih memperhatikan proses dan
partisipasi.

Anda mungkin juga menyukai