Siklus Kesuksesan!
Sungguh berbahagia orang yang masuk dalam siklus kesuksesan. Seolah satu kesuksesan
melahirkan kesuksesan-kesuksesan yang lain. Sebaliknya sangat menyedihkan orang
yang masuk dalam siklus kegagalan. Seolah satu kegagalan melahirkan banyak
kegagalan-kegagalan yang lain. Bagi orang yang pasif, mereka menerima keadaan
sebagai garis takdir. Mereka beranggapan seseorang masuk siklus kesuksesan atau siklus
kegagalan sebagai bagian dari nasib. Sebaliknya bagi orang yang proaktif mereka
memandang bahwa itu semua tergantung dari kerja keras dan persiapan kita. Orang yang
pasif akan cenderung menyalahkan keadaan, mengapa mereka masuk ke siklus
kegagalan, sebalikny aorang yang proaktif akan mencari sisi-sisi kekuatan dan kelemahan
dalam dirinya sebagai modal menyikapi keadaan. Orang yang ingin memasuki siklus
sukses haruslah meluangkan waktu untuk mengenal dirinya dan lingkungannya.
Mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya, dan melihat peluang apa yang bisa digunakan
untuk memaksimalkan kekuatan tersebut sebagai modal meraih sukses. Siklus kesuksesan
dan siklus kegagalan bukanlah sebuah keadaan yang pasti. Orang yang sadar untuk
berubah, bisa keluar dari siklus kegagalan dan masuk ke siklus kesuksesan. Demikian
pula sebaliknya, orang yang lupa mengasah kekuatannya, bisa jadi keluar dari siklus
kesuksesan dan memasuki siklus kegagalan.
Berdasarkan pengalaman dan bacaan-bacaan yang saya temui, orang-orang yang
memasuki siklus kesuksesan bukan karena kebetulan, tetapi karena kerja keras,
perencanaan jangka panjang dan persiapan matang. Orang-orang yang memasuki siklus
kesuksesan, mereka meraih kesuksesan-demi kesuksesan dengan membangun
kompetensi. Kompetensi yang mereka miliki membuat mereka menjadi talenta unik yang
dicari oleh banyak perusahaan, dan perusahaan mau membayar mahal untuk itu. Orangorang tersebut tidak mencari peluang, tetapi peluang mencari mereka. Mereka
membangun kompetensi di area yang menjadi kekuatan utama mereka. Mereka adalah
orang-orang yang sangat tahu kelemahan dan kelebihan diri mereka, dan bagaimana
memaksimalkan kelebihan yang ada dalam diri mereka tersebut. Mereka jeli melihat
peluang. Tidak semua peluang mereka ambil, mereka hanya mengambil peluang yang
-1-
-2-
-3-
-4-
-5-
-6-
Referensi
-7-