EMERGENCY UROLOGI 2

RUPTUR URETRA
Trauma Panggul / Perineum
Hematuria / Bloody Discharge Perurethram
Keadaan umum
Keadaan lokal
Foto Panggul
Uretrografi

RUPTUR URETRA ANTERIOR

RUPTUR URETRA POSTERIOR

Sistostomi

Sistostomi

Debridement

Primary Endoscopic Realignment (PER)

Aproksimasi / Anastomose

- Dalam tempo 2 minggu

Stent Uretra :
- Silikon kateter 16 F
- Selama 3 minggu

- Kalau perlu didahului reposisi

Bloody discharge (+)
kateterisasi kontra indikasi

dan fiksasi simfisis pubis

TRAUMA URETRA

TRAUMA URETRA
POSTERIOR

STRADDLE INJURY
DARI URETRA

FRAKTUR PENIS / TRAUMA PENIS

TRAUMA TESTIS & SKROTUM

Trauma tumpul daerah selangkang

Laserasi karena gergaji mesin

Trauma tusuk dari skrotum dengan ranting

Trauma kaustik kimia pada skrotum dan penis

Ruptur testis dengan tubulus seminiferus

ANURIA
Anuria
Keadaan Umum
Status Lokal :
Traktus Urinarius, Darah lengkap, S. Kreatinin/BUN,
Elektrolit/pH darah, PaO2, PCO2, BE, CVP, DK

X Foto Toraks, BOF

NON OBSTRUKTIF
Perawatan
Nefrologik

IVP, USG

MERAGUKAN

OBSTRUKTIF
Diversi Urin/By Pass

Tes Diuretik dgn

persiapan tindakan
- Diversi urin
- By pass

RPG
Double setup

Terapi Definitif

AKUT SKROTUM
Akut Skrotum
Kapan mulai , Aktifitas saat terjadi
keluhan ISK sebelumnya, Febris

Suhu aksila dan rektal

Keadaan / Status Lokal :
Posisi testis, Phren tes, Epididimis

Laboratorium :
Darah lengkap, Kreatinin serum,
Sedimen urin

STETOSKOP DOPPLER

Epididimitis /

Meragukan

Torsio Testis

Orchitis
Detorsi Manual

Eksplorasi

Antibiotika dan

Orkhidopeksi / Orkhidektomi

Antiinflamasi 4-6 mg

dan

Orkhidopeksi Kontralateral
Evaluasi Kausal

KATETERISASI
1. Indikasi harus jelas
2. Kontra indikasi : Bloody discharge (+)
3. Teknik pemasangan kateter :
a. Aseptik
b. Ukuran kateter 16 18 F
c. Topikal anestesi (jelly xylocaine)
d. Bila kateter menetap harus dipasang
drainase tertutup
e. Fiksasi kateter paha proksimal / inguinal
f. Penggantian kateter (nelaton) tiap 2 minggu
sekali ; silikon tiap 6-8 minggu sekali

SISTOSTOMI
1. Indikasi :
a. Kateterisasi gagal
b. Trauma uretra / infeksi
2. Macam :
a. Sistostomi terbuka
b. Trokar sistostomi
3. Perawatan lebih sederhana karena hanya
merawat luka pada bekas sistostomi

KESIMPULAN
Kegawatdaruratan urologi penanganannya
seperti kegawatdaruratan organ lainnya, harus
cepat, tepat, dan akurat dengan kesiapan
pengetahuan dan keterampilan yang relevan
untuk mengatasinya