PENDAHULUAN
hormon yang berasal dari luar tubuh ikan untuk merangsang ovulasi dan pemijahan pada ikan
telah berkembang dengan baik. Beberapa rangkaian studi menggunakan pemurnian atau
sintesa gonadotropin releasing hormon dari ikan (GnRH) atau mamalia (LHRH) dan analog
superaktif, untuk merangsang kelenjar pituitari (arfah, H, 2006).
Ovulasi adalah proses keluarnya sel telur (oosit) yang telah matang dari folikel dan masuk
ke dalam rongga ovarium atau rongga perut (Nagahama, 1990 dalam Gusrina, 2008). Menurut
Gusrina (2008) pelepasan telur terjadi akibat:
1. Telur membesar,
2. Adanya kontraksi aktif dari folikel (bertindak sebagai otot halus) yang menekan sel telur
keluar.
3. Daerah tertentu pada folikel melemah, membentuk benjolan hingga pecah dan terbentuk
lubang pelepasan hingga telur keluar (enzim yang berperan dalam pemecahan diding folikel:
protease iplasmin kemudian diikuti oleh hormon prostaglandin F2a (PGF2a) atau
chotecholamin yang merangsang kontraksi aktif dari folikel).
Hipofisa merupakan suatu kelenjar yang terletak di dalam struktur bertulang (selatursika)
di dasar otak. Sela tursika berfungsi sebagai pelindung hipofisa dan memberikan ruang yang
sangat kecil untuk mengembang. Proses hipofisasi dapat mempercepat kematangan gonad 1012 jam sebelum memijah. Kematangan gonad tergantung dari ukuran dan bentuk Ikan. Kelenjar
hipofisa menghasilkan berbagai hormon di antaranya adalah GnRH, ACTH, TSH, FSH, LH, STH,
MSH, prolaktin, vasopresin, dan oksitosin (Afrianto, 1998).
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah merangsang ikan untuk ovulasi dan memijah dengan induksi
kelenjar hipofisis.